"Apa? Kalian?" Ujar wanita itu dengan tatapan tidak percaya!
Jack dan Kenzo pun sama terkejutnya dengan sang gadis. Karena mereka tidak menyangka gadis yang membuat mereka jadi bahan omongan orang di dalam restauran, kini sedang bersembunyi di mobil mereka.
"Apa yang kau lakukan di mobil ku?"Tanya Kenzo, ketus dan menatap tajam Alesya.
" A-aku..Hemm" Alesya berpikir sejenak, "A-aku salah masuk mobil!" Lanjutnya, kemudian.
"Cih!! mana ada orang salah masuk ke mobilnya sendiri dan duduk di lantai mobil seperti itu!" Dengus Kenzo.
"Cepat keluar dari mobil ku!" Perintah Kenzo, mengalihkan pandangannya ke depan.
"Tuan.. tuan..! Aku mohon jangan usir aku, mereka pasti sedang mengejar ku saat ini. Pria tua itu pasti sedang mencari-cari ku saat ini. Ini sudah 20 menit aku tidak kembali ke meja kami. Aku mohon! Beri aku tumpangan ke stasiun kereta api! teman ku sedang menunggu ku di sana saat ini!" Alesya akhirnya memutuskan untuk tidak meneruskan kebohongan nya. Karena toh tidak ada guna nya juga ia terus berbohong, yang dikatakan oleh si tuan barusan memang benar. Mana ada orang salah masuk ke dalam mobilnya sendiri dan duduk bersembunyi di lantai mobil. Alesya menarik nafas, dan meminta maaf kepada kedua pria ini. "Maafkan aku karena sikap ku di restoran tadi. Aku kira kalian adalah pengawal si tua bangka itu! Karena kalian menatap ke arah kami sangat lama!" Jelas Alesya.
" Jack! Cepat keluarkan dia dari mobil ku. Aku tidak mau dapat masalah karena membantu gadis ini. Lagi pula kita tidak tahu kebenaran ceritanya. Bisa jadi dia telah menipu pria tua tadi, dan ingin kabur setelah mendapatkan uang si kakek tua!" Kenzo sama sekali tidak percaya dengan ucapan Alesya.
Bagaimana pun hari ini dia telah dipermalukan oleh Alesya di depan umum. Dan itu membuat Kenzo merasa kesal. Untuk kunjungan kedua kali nya ke kota ini setelah sekian lama tidak berkunjung kemari, kedua kunjungannya ini berakhir dengan hal yang tidak menyenangkan.
"Aku mohon tuan! Bantu lah aku sekali ini saja! Aku akan selalu mengingat pertolongan mu saat ini. Aku mohon! Aku benar-benar dalam kesulitan saat ini. Aku tidak berbohong! Aku bukanlah seorang penipu atau pencuri. Pria tua itu adalah orang yang akan dijodohkan pada ku." Ujar Alesya, memelas. Air matanya sudah mengenang dimatanya mengingat kalau- kalau usaha pelarian nya akan gagal disaat-saat terakhir.
"Aku mohon tuan!!" Serunya dengan air mata di sudut matanya.
"Jack!! Apa kau tidak mendengar ku!!! Apa aku sendiri yang harus menyeret wanita ini keluar dari mobil ku!!!" Bentak Kenzo pada Jack.
"Baik, tuan!" Jack sebenarnya juga kesal dengan perlakuan menyebalkan si gadis di restoran, tapi ia juga kasihan setelah mendengar gadis itu berkali-kali memohon kepada tuan Kenzo untuk membantunya. Namun apalah yang seorang Jack dapat lakukan ketika seorang Kenzo telah menurunkan titahnya.
"Nona! Silahkan turun sekarang. Aku tidak ingin menyeret mu keluar." Jack menekan tombol kunci otomatis di sebelahnya.
"Aku mohon tuan!!" Ujar Alesya. Kali ini air matanya benar-benar mengalir.
Namun Kenzo tetap tidak bergeming.
"Aku mohon pada mu tuan!" Alesya kembali memohon kemurahan hati tuan Kenzo.
"Tuan... " Ujar Jack, dengan wajah iba.
Kenzo melihat sekretaris pribadinya. Sepertinya Jack tidak tega mengeluarkan gadis itu.
Kenzo menghela nafas kasar, dan menutup mata nya. "Duduk dengan baik! Aku tidak ingin diberhentikan polisi dan dituduh menculik seorang gadis karena posisi duduk mu yang seperti itu.
Alesya melihat ke arah Kenzo dan Jack. " Maksud tuan??"
"Duduklah dengan baik nona, kami akan mengantarkan mu ke stasiun kereta api!" Seru Jack cepat. Dia tidak ingin karena si gadis banyak bertanya, Kenzo jadi berubah pikiran. Setelah melihat Alesya duduk dengan benar di kursi penumpang, Jack segera menjalankan mobilnya. Dilihatnya gadis itu menghapus air mata yang tadi mengalir di pipinya ketika Kenzo bersikeras akan menurunkannya. Kemudian dia memperhatikan wajah bosnya. "Tuan Kenzo memang seseorang yang galak, namun Jack yakin hati tuan Kenzo tidak sekeras semua ucapan nya." Jack tersenyum sendiri karena hal yang dipikirkan nya.
"Perhatian jalanan, Jack! Jangan terus menatap ku! Atau akan aku turunkan kalian berdua disini." Ujar Kenzo, membuka matanya.
"Apakah tuan Kenzo ini punya mata batin! Kenapa dia bisa tahu kalau aku sedang memperhatikan nya!" Gumam Jack, dalam hati. Jack kembali menatap jalanan menuju stasiun kereta api kota A.
Sesaat kemudian, mereka pun sampai.
"Terima kasih banyak, tuan berdua. Semoga tuhan selalu memberkahi hidup kalian berdua." Ujar Alesya,dan ingin membuka pintu mobil.
"Tunggu!!!!" Seru Kenzo tiba-tiba.
Alesya dan Jack terkejut. "Ada apa tuan?" Tanya Alesya, khawatir kalau si tuan akan berubah pikiran dan akan mengembalikan nya ke si tua bangka.
"Lihat itu!!" Tunjuk Kenzo dengan tatapan matanya ke arah beberapa orang berbaju hitam yang kelihatan nya sedang mencari seseorang.
"Apakah mungkin itu...?" Tanya Jack, sambil menatap ke arah yang ditunjuk oleh tuan Kenzo. Sebenarnya, Jack sudah menangkap maksud tuannya.
"Hem..!" Jawab Kenzo singkat.
" Ada apa tuan, aku tidak paham!" Tanya Alesya, panik.
"Nona! Coba kau lihat pria-pria berbaju hitam di pintu masuk stasiun kereta api itu.. Apa kau mengenal mereka?" Jack menunjuk beberapa pria berbaju hitam yang sedang bolak balik seperti mencari seseorang.
Alesya menutup mulutnya! "Tidak mungkin! itu adalah orang-orang tuan Puji! Mata Alesya, membulat sempurna.
" Bagaimana ini!" Ujarnya lemas.
"Jack!! Cepat kau belikan sebuah dress, topi dan kacamata di Oultet pakaian di seberang jalan sana. Dia tidak mungkin bisa keluar dengan penampilan seperti itu." Perintah tuan Kenzo, dan melihat Alesya dari kaca spion di depannya.
"Baik tuan!" Jack tersenyum, karena dia senang tuannya tidak menyerahkan gadis itu kepada pria-pria yang mencarinya. Dan malah membantunya agar dapat lolos dari jangkauan pria-pria itu. "Aku tahu kau memang orang yang sangat baik tuan." Batin Jack.
"Jangan lupa, sebuah tas juga!" Seru Kenzo, setelah melihat Alesya juga menggunakan sebuah tas di bahunya.
"Baik, tuan!" Jack pun pergi membeli barang-barang yang diminta Kenzo.
"Terima kasih." Ujar Alesya. "Aku sangat berhutang budi pada mu." Lanjutnya.
"Hemm..!" Jawab Kenzo, singkat.
"Kemana kau akan pergi? Apakah ada seseorang yang kau tuju?" Tanya Kenzo, tanpa menoleh ke belakang.
"Tidak ada. Dan aku juga tidak tau kemana tujuan ku akan pergi karena aku akan pergi dengan teman ku. Dia yang sudah membelikan tiket kereta api. Jadi aku akan pergi kemanapun dia membawa ku." Jelas Alesya.
"Jadi dia pergi dengan kekasihnya?" Kenzo berpikir Alesya akan pergi bersama kekasihnya.
Tidak lama kemudian, Jack pun tiba dengan beberapa kantong yang berisi pakaian dan beberapa benda lainnya.
"Ini!" Jack langsung memberikan pakaian itu pada Alesya. Dan duduk di kursi supir.
Alesya menatap kedua laki-laki itu. "Hemm.. bisakah kalian keluar sebentar?" Pintanya, pelan. "Aku ingin berganti pakaian." Lanjutnya.
Kenzo dan Jack pun saling menatap, tanpa berbicara mereka langsung keluar dari mobil itu. Mereka lupa kalau gadis butuh privasi untuk berganti pakaian.
Alesya menekan tombol kunci otomatis mobil. Kenzo dan Jack yang mendengar bunyi mobil yang terkunci dari dalam hanya bisa diam. Mereka memaklumi kalau gadis itu butuh privasi untuk bertukar pakaian.
Alesya membuka pakaiannya dengan was-was. Dia tahu kalau kaca mobil ini sangat gelap dan tidak dapat dilihat dari luar. Namun tetap saja dia merasa waspada.Ternyata, si pria membelikannya sebuah dress yang bertali tanpa lengan. Mau tidak mau, Alesya terpaksa memakai baju itu.
Setelah mengganti semua pakaiannya, dia memakai kacamata hitam dan topi yang dibelikan oleh laki-laki yang dipanggil dengan sebutan Jack oleh si pria yang satunya lagi.
Alesya mengeluarkan semua isi tasnya, dan memasukannya ke tas baru.
Dilipatnya baju yang telah ia pakai sebelumnya. Sedangkan baju nya yang lama dimasukannya ke dalam tas plastik tempat baju baru tadi. Alesya berpikir, tidak mungkin ia untuk membawa tas yang berisi pakaiannya tersebut. Ia takut itu akan menjadi masalah. Jadi ia putuskan untuk meninggalkan nya di dalam mobil.
Alesya membuka pintu mobil dan keluar dari dalam mobil.
Kenzo dan Jack yang memandanginya merasa takjub. Gadis yang tadi nya terlihat biasa dalam balutan kasual, kini terlihat sangat memukau dalam balutan dress yang cantik itu.
"Gandeng tangan ku!" Perintah Kenzo.
"Kenapa?" Tanya Alesya.
" Kalau kau tidak ingin tertangkap, gandeng tangan ku, dan jangan melihat ke kiri dan ke kanan."
"Ayo nona! Lakukan saja. Agar mereka tidak memperhatikan kita." Timpal Jack.
Dengan ragu-ragu Alesya menggandeng tangan Kenzo. Lalu mereka berdua berjalan masuk ke dalam stasiun kereta api.
Seperti dugaan Kenzo. Pria-pria yang berjaga di pintu masuk stasiun itu sama sekali tidak menyadari kalau Alesya telah melewati mereka.
Alesya melihat ke kiri dan ke kanan. Ia mencari keberadaan Abibah. Karena ia dan Abibah telah merencanakan untuk kabur bersama. Alesya tidak mau pergi, kalau Abibah tidak ikut bersamanya.
Kenzo terus menggandeng Alesya kesana kemari mencari teman yang dikatakan nya akan membeli tiket untuknya. Sedangkan Jack berjalan di belakang mereka sambil mengawasi keadaan. Ia takut kalau ada pengawal si kakek tua yang diceritakan oleh Alesya mengenali Alesya.
Jack sesekali juga memandang tuan Kenzo dan Alesya yang berjalan berdampingan. Ia tersenyum melihat pemandangan ini. Selama beberapa tahun tuannya menjalin hubungan dengan wanita yang dulu dicintainya, tidak sekali pun tuan Kenzo menggandeng wanita itu. Walaupun pada akhirnya si gadis meninggalkan nya begitu saja. Sedangkan gadis ini yang namanya saja, mereka tidak ketahui, tuan Kenzo dengan suka rela menggandeng nya. Lucu sekali cara tuhan dalam mengatur sebuah nasib seseorang, Pikir Jack dalam hati.
Tiba-tiba sifat iseng Jack muncul. Ia mengeluarkan ponselnya dan memfoto tuan Kenzo dan gadis itu dari belakang. "Sebagai kenang-kenangan" Gumamnya, dalam hati.
Setelah 10 menit berkeliling, akhirnya Alesya melihat Abibah. "Itu teman ku di sana!" Seru Alesya, menunjuk ke beberapa laki-laki dan wanita yang sedang berdiri di depan pintu sebuah gerbong kereta api.
"Terima kasih, tuan. Sampai di sini saja. Aku akan berjalan sendiri ke teman ku." Ujar Alesya, dan mengulurkan tangannya. "Nama ku Alesya, senang bertemu kalian.. Jasa kalian sungguh tidak dapat ku balas saat ini. Semoga kelak tuhan membalas semua kebaikan hati kalian berdua.".
Kenzo tidak mengucapkan apapun. Sehingga Jack pun ikutan diam.
" Baiklah.. Aku pergi dulu." Ucap Alesya.Dan menarik tangannya kembali, karena baik Kenzo atau pun Jack tidak mengulurkan tangan mereka untuk menyalami tangan Alesya. Namun Alesya tidak bersedih hati. Ia sudah cukup senang kedua orang ini menolongnya
"Hati-hati dan semoga selamat sampai tujuan, nona!" Jack angkat bicara. Alesya tersenyum. Ketika Alesya akan pergi, tiba-tiba Kenzo berkata. "Jangan lakukan kontak apapun dengan teman mu, sebelum kereta benar-benar berangkat." Seru Kenzo dengan ekspresi datar.
Alesya paham maksud tuan muda itu. Ia mengangguk dan membalikan badannya berjalan menuju ke arah temannya. Kenzo dan Jack masih berdiri disana, memperhatikan Alesya dan orang-orang itu masuk ke dalam gerbong. Alesya terlihat tidak melakukan kontak dengan siapapun seperti yang dipesankan oleh si tuan muda.
Setelah yakin gadis itu berangkat, Kenzo dan Jack pun meninggalkan stasiun kereta api.
" Kemana kita sekarang, tuan?" Tanya Jack.
"Apakah tuan Ronald telah mengirimkan alamat mansion nya?"
"Sudah tuan. Dari tadi sudah ia kirimkan. " Jawab Jack, masih fokus dengan jalanan kota A.
"Hemm.. Kita langsung ke mansion nya. Tadi ku katakan bahwa kita sudah akan berada di mansion nya ketika makan malam.'
" baik Tuan.
Jack pun mengarahkan mobil yang dikemudikannya ke alamat mansion tuan Ronald. Tidak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai di mansion itu
Setelah melewati pos keamanan, Jack membawa mobil itu ke parkiran di mansion itu.
"Sepertinya, tuan Ronald ini sangat kaya raya tuan!" Seru Jack kagum melihat bangunan mansion yang besar dan indah itu.
"Hemm.. " Jawab Kenzo, dengan malas.
Kenzo dan Jack pun masuk ke mansion tuan Ronald bersama pelayan yang memang sudah ditugaskan oleh tuan Ronald untuk menyambut kedatangan mereka.
"Silahkan tuan!" Pelayan itu mempersilahkan tuan Kenzo dan Jack masuk ke dalam mansion. "Tuan Ronald memerintahkan kami untuk mengantarkan tuan berdua ke kamar tuan masing-masing." Lanjut salah seorang dark pelayan itu.
"Dasar tidak becus!! Bagaimana bisa kalian tidak menemukan anak itu dimana pun!" Terdengar suara tuan Ronald yang menggelegar ketika Kenzo dan Jack melewati ruangan yang menurut tebakan Kenzo pasti adalah ruang kerja tuan Ronald.
Kenzo dan Jack dibawa menuju kamar mereka di lantai atas. Kamar Kenzo berada di seberang kamar Jack.
Mereka pun masuk ke kamar mereka masing-masing bersama satu orang pelayan yang membawakan koper mereka.
Setelah pelayan-pelayan tersebut menyusun pakaian Kenzo dan Jack, mereka pun keluar.
Jack mengetuk pintu kamar tuannya."Tok.. tok.. tok... , tuan, ini saya, Jack."
"Masuk!" Sahut Kenzo, yang sedang sibuk dengan laptopnya.
Jack membuka pintu kamar tuannya, dan mengatakan kalau tadi ada pelayan yang datang ke kamar nya, dan mengatakan tuan Ronald telah menunggu mereka untuk makan malam di lantai bawah.
"Tuan, tadi pelayan tuan Ronald datang, dan mengatakan makan malam telah siap. Tuan Ronald beserta anggota keluarga nya menunggu kita di lantai bawah, tuan. Tadi nya pelayan itu ingin memberitahu langsung kepada tuan, tapi saya katakan saya yang akan memberitahukan kepada tuan!" Jelas Jack pada tuannya.
"Hemm.. Ayo kita turun!" Kenzo mematikan laptopnya, dan berjalan mendahului Jack untuk keluar kamar.
Jack menutup pintu kamar Kenzo dan menguncinya, lalu menyusul Kenzo yang sedang menuruni anak tangga.
Kenzo dan Jack pun diantarkan oleh pelayan yang sudah menunggu mereka di anak tangga paling bawah. Kenzo menatap pelayan yang sedang berdiri sambil menunduk itu. Kenzo ingat, dia melihat wanita tua ini di stasiun kereta api tadi sore. Wanita ini berada di kerumunan orang yang ditunjuk oleh gadis yang bernama Alesya tadi.
"Mari tuan, saya antar ke ruang makan!" Seru si pelayan tua.
Kenzo dan Jack mengikuti si pelayan tua menuju ruang makan. Sesampainya di sana, Kenzo dan Jack dipersilahkan duduk di kursi yang telah disediakan.
"Silahkan tuan!" Ujar pelayan itu pada Kenzo dan Jack.
Kenzo dan Jack pun segera duduk. Kenzo melemparkan pandangannya ke semua orang yang sedang duduk di meja makan yang sangat besar itu. "Banyak sekali anggota keluarga tuan Ronald ini" Pikir Kenzo. "Tapi dimana si tuan rumah?" Gumamnya, dalam hati.
"Tuan Kenzo!!!!" Terdengar suara tuan Ronald menyapa tuan Kenzo dari arah samping. Kenzo pun mengalihkan pandanganya ke arah tuan Ronald.
" Maaf, tidak menyambut kedatangan mu tadi.Karena ada masalah yang tidak dapat aku tinggalkan. Aku sungguh sangat menyesal!" Lanjut Ronald, dan duduk di kursinya.
"Mari tuan Kenzo dan tuan Jack, kita makan malam dulu, baru setelah itu kita berbincang-bincang."
Pelayan-pelayan di rumah itu mulai menghidangkan makan malam. Semua orang terlihat sibuk menyantap makan malam mereka.
Setelah selesai makan malam, Ronald membawa akenzo dan Jack ke ruang kerjanya untuk sekedar mengobrol ringan. Ketika mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba seorang pria tua masuk ke ruangan itu dengan marah-marah.
"Apa maksud semua ini, tuan Ronald!!!" Ucap si pria tua marah-marah. "Dimana Alesya!!!" lanjutnya penuh emosi.
Kenzo dan Jack kaget ketika melihat wajah si pria tua. "Bukankah itu adalah pria yang bersama gadis tadi!" Gumam mereka, dalam hati.
Kenzo dan Jack saling pandang. Dan akhirnya mereka hanya menjadi pendengar setia dari segala keributan yang dibawa oleh si pria tua itu. Kenzo bahkan menyilangkan kakinya, seakan menikmati perdebatan kedua orang itu.
"Aku akan menemukan anak itu! Dan menyeretnya pulang!!Aku berjanji pada mu tuan Puji!" Ujar Ronald yang sungguh merasa telah dipermalukan oleh Alesya.
"Pegang kata-kata mu, tuan Ronald! Atau kalau tidak,aku akan menarik semua investasi ku di perusahaan mu!" Ancam tuan Puji.
"Kau tenang saja, tuan Puji. Gadis itu tidak punya tempat untuk dituju. Kita akan mudah untuk menemukan nya!" Ronal mencoba membujuk tuan Puji.
" Aku beri kau waktu tiga hari untuk membawa pulang calon istri ku!"Tuan Puji pergi meninggalkan ruang kerja tua Ronald.
Kenzo dan Jack saling melirik. Paling tidak mereka tahu bahwa gadis tadi tidak membohongi mereka. Jack merasa bersyukur telah menolong gadis itu. Namun dia sedikit cemas, kalau tuannya akan buka suara. "Semoga saja tuan Kenzo tidak mengatakan hal besar yang kami lakukan sore ini." gumam Jack dalam hatim
"Maaf, tuan Kenzo dan tuan Jack! Kalian harus melihat drama keluarga ku. Ini semua karena anak tertua ku kabur dari pernikahan yang telah kami persiapkan untuk nya." Ronald merasa tidak enak karena membiarkan Kenzo dan sekretaris nya mendengar semua hal tadi.
"Tidak apa-apa, tuan Ronald! Tuan Kenzo dan saya paham setiap keluarga punya masalahnya Masing-masing." Timpal Jack, dan memasang senyum di wajahnya.
"but anyway, Tuan Ronald, apakah yang datang tadi adalah kakek dari pria yang akan dijodohkan dengan anak mu? sepertinya tadi dia salah ucap. Dan mengatakan untuk membawa calon istrinya pulang?" Tanya Jack ingin menggali lebih dalam. Jack bertanya seolah-olah dia tidak sama sekali urusan keluarga Ronald.
Kenzo melihat sinis kepada Jack yang terlalu kepo dengan urusan ini."Maaf kan atas sikap lancang sekretaris saya, tuan Ronald!" Seru Kenzo mendahului Ronald, yang akan menjelaskan situasinya.
"Tidak apa-apa tuan Kenzo. Lagian kalian juga telah mendengar semua nya tadi." Imbuh tuan Ronald.
Ronald menghela nafas berat dan memulai ceritanya. "Pria yang tadi masuk dan marah-marah itu adalah calon suami putri ku. Namanya tuan Puji. Dia seorang saudagar yang amat kaya raya di kota A. Aku sengaja menjodohkan putri ku dengannya karena aku sedang menghukum putri ku sebab dia selalu melakukan hal yang aku larang. Aku sudah tidak bisa membinanya. Aku berharap dengan menikahkan nya dengan pria yang lebih tua dari dia, bisa merubah sikap dan sifat nya." Jelas Ronald.
Tentu saja ini tidak lah sesuai dengan apa yang terjadi. Walaupun Kenzo dan Jack Tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi paling tidak mereka tahu bahwa Ronald tidak berkata jujur.
"Aku tidak akan mencampuri urusan keluarga mu, tuan Ronald." Seru Kenzo, dan berdiri dari duduknya.
"Aku dan sekretaris ku akan kembali ke kamar kami dan beristirahat. Bukankan besok kita akan melihat lahan yang kau janjikan?" Lanjut Kenzo.
"Ooh.. tentu tuan Kenzo, silahkan beristirahat.Tuan Jack, kau juga mesti beristirahat. Besok akan menjadi hari yang melelahkan." Ujar Ronald dan mengantar kedua tamu nya keluar dari ruang kerjanya.
***bersambung..
Otor minta maaf untuk keterlambatan Up otor ya...?
sebagai gantinya, otor buat episode ini lebih panjang dari episode-episode sebelum nya.
ingat untuk selalu like, komen dan vote otor ya...
keberadaan mu sungguh amat berharga untuk otor yang rapuh ini#eaaaak...
ingat juga untuk singgah ke karya otor yang judulnya BUKAN BETTY LA FEA agar kamu bisa melihat sisi otor yang lain. love you semua...
see you 😍😍😍...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 390 Episodes
Comments
Wirda Wati
kerenn thort
2022-10-24
0
nrycdv
bagus udah kabur kan, semoga aja kenzo tau kalo alesya adalah wanita yg ons sama dai dihotel grand xx
2022-02-20
2
Anisatul Azizah
semoga hasil jepretan Jack keliatan tanda lahir bintang punya Alesya😍
2022-02-20
2