File 19 : Penyelamatan Billie

"Aku? KECEWA?! HA?! Tidak! Kau salah! Justru aku senang! Pantas saja kau terlihat feminin, rupanya kau memang perempuan..." Godfrey tersenyum penuh makna. Ekspresinya tampak terkesima dengan pemandangan yang baru dilihatnya.

"Oooh, Billie... kenapa gadis cantik sepertimu menyamar menjadi murid laki-laki, hm?" Ucap Godfrey sambil kali ini mengusap pipi Billie lembut. Perlakuannya ini yang sangat jauh berbeda dengan semenit lalu. Kalimat pujian yang terucap dari mulut Godfrey tak membuat Billie tersanjung, justru dia merasa jijik.

"Apapun yang kulakukan bukan urusanmu! Dan jangan sentuh aku dengan tanganmu yang menjijikan itu!" Cerca Billie.

"Hei, kau ini tak berhak memerintahku! Ingat kau ini sedang terikat tak berdaya! Kenapa kau masih melawan, hmm? Kalau kau menyerah dan bersikap mamis padaku... mungkin aku akan memperlakukanmu dengan lembut!" Bisik Godfrey di telinganya.

Tubuh Billie gemetar saat merasakan nafas hangat pria itu menerpa lehernya. Jarak di antara wajah dan tubuh mereka begitu dekat, terlalu dekat hingga Billie tak kuasa menahan diri untuk meludahinya.

"Cuih! Bersikap manis padamu? Jangan mimpi!"

Godrey mengerjap saat merasakan sesuatu basah mendarat di sebelah pipinya. Namun tidak seperti yang Billie bayangkan, bukannya langsung emosi respon pemuda ini justru begitu tenang. Ketenangan yang mencekam seperti cuaca cerah sebelum badai datang.

"Gadis kurang ajar!" Ujar Godfrey sambil mengelap wajahnya dengan santai.

"Kau tahu? Gadis tomboy berambut pendek dan kasar sepertimu sebenarnya bukanlah tipeku... tapi untukmu kali ini dan malam adalah pengecualian..." Lanjutnya lagi dengan seringai kecil.

Han Billie, gadis di hadapannya saat ini lumayan menggoda. Kulitnya putih halus dan lembut, dua bola mata yang indah dengan bibir mungil berwarna merah muda membingkai wajah cantiknya. Godfrey merasa sungguh bodoh, kenapa dia baru menyadari jika murid baru di sekolahnya ini adalah perempuan?

Berbeda dengan gadis yang biasa Godfrey kencani, Billie terlihat masih polos dan kepolosannya itu menggugah rasa penasarannya. Apakah ini juga alasan yang membuat Joshua tergila-gila padanya? Apapun itu Godfrey tak peduli, saat ini gairahnya sudah terlanjur bangkit. Debar jantungnya menggila, sesuatu yang tidak nyaman terasa di bagian depan celananya. Dia sudah tak sabar menunggu untuk melampiaskan nafsu bejatnya. Tidak perlu berpikir lama dia mulai melucuti kancing kemeja dan sabuk celananya.

"H-hei! Apa yang akan kau lakukan?" Billie menatap horor setiap gerak gerik Godfrey. Terutama saat pemuda bertubuh tinggi besar itu sudah menaiki alas metal tempatnya berbaring. Rasa takut membuat Billie semakin panik, dia berteriak dan berontak hebat, gemerincing rantai dan borgol di kaki dan tangannya semakin keras.

"TI-TIDAK! JANGAAAN! JANGAN MENDEKAAAT!"

"Kenapa, hm? Haha... Jangan bertingkah seperti gadis perawan! Ataukah kau memang masih perawan? Kalau begitu aku benar-benar sangat beruntung!" Bisik Godfrey tepat di telinga Billie saat mengungkung dirinya.

"TIDAK! BAJINGAN! PERGI DARIKU! ARGH! HMPH!"

Teriakan dan kalimat caci maki dari Billie terhenti saat mulutnya terkunci. Hatinya mencelos dan dunianya seolah runtuh saat Godfrey menciumnya paksa.

"BERHENTI! JANGAN BERGERAK! MENYERAHLAH GODFREY KAU SUDAH TERTANGKAP!!!"

Godfrey yang tengah tenggelam dalam kegilaan, tanpa sadar tidak memperhatikan keamanan tempat persembunyiannya. Suara teriakan dan ledakan pistol yang datang dari arah belakang membuat aktivitasnya sontak terhenti.

"Kak Ken... KAK KEN TOLONG AKUU!!!" Billie yang mengenali suara itu mulai memanggil dan meneriaki nama Ken. Ekspresi lega tersirat di wajahnya yang sudah penuh dengan uraian air mata. Sungguh tak disangka Ken datang di saat yang tepat untuk menyelamatkannya, dewi keberuntungan ternyata masih berada di pihaknya.

"JANGAN MENDEKAT! Jika kau tidak ingin dia mati! Ken, Kimmy atau siapapun dirimu!" Godfrey berbalik mengancam. Dia sadar dirinya memang sudah terpojok tapi dia belum kehilangan akal. Dengan serentak dia merangkul tubuh mungil Billie dan menodongkan pisaunya tepat ke lehernya.

"Hentikan semuanya Godfrey! Kau tidak bisa lari lagi dari hukum..."

Kini suara pemuda lain terdengar diiringi dengan langkah kaki mendekat. Pupil mata Billie membesar saar menyadari siapa sosoknya. Pemuda berambut panjang sebahu dengan wajah tampan yang sudah sangat di kenalnya.

"ICE!? KEPARAT! Bagaimana bisa kau menemukanku disini?" Godfrey menggeram penuh murka.

"Saat ini kau sudah terkepung, kawan!" Jawab Ice dengan senyuman sinis.

"AAARGH! SIAL! BAJINGAN KALIAN SEMUA!" Godfrey yang tak kuasa menahan emosi. Ujung pisau yang dipegangnya tanpa sengaja mengenai permukaan kulit leher Bas hingga darah merah mulai mengucur dari goresannya.

"BODOH! KAU LAH YANG BAJINGAN! Kau berani melukai seorang gadis dan berbuat amoral padanya! Aku tidak segan-segan meledakkan kepalamu!" Bentak Ken yang tak kalah emosi.

"Menyerahlah Godfrey. Semuanya sudah berakhir sekarang..." Timpal Ice dengan suara monotonnya.

Billie bisa merasakan tangan Godfrey gemetar hebat, begitu pula tubuhnya sebelum pisau ditangannya tiba-tiba melayang dan jatuh. Tanpa aba-aba satu tendangan keras dari Ken mendarat di rahangnya otomatis membuat pemuda itu tersungkur ke lantai. Tendangan yang begitu keras menyebabkan rok yang dipakai Ken tak sengaja robek, namun Ken sama sekali tak peduli dengan penampilannya saay ini. Dengan sigap tangan terampilnya memborgol Godfrey dan memaksanya berlutut di lantai.

"Ke-kenapa? Bagaimana kau bisa mengetahui semuanya?" Godfrey yang masih syok akan situasi ini mulai meratap. Suaranya terdengar lirih. Ekspresinya yang semula penuh dengan arogansi dan senyuman percaya diri kini berubah menjadi wajah putus asa.

"Karena kau tidak sepintar yang kau kira, Godfrey... Kau tahu kan... Dari dulu aku selalu lebih pintar darimu!" Bisik Ice tepat ditelinga Godfrey.

"Ini bukan salahku! INI SEMUA KARENA SI BANGSAT LADYBOY ITU! APA KALIAN MENGERTI, HUH? DIA YANG MEMULAI SEMUA INI! DAN APA KALIAN TAHU TENTANG DEVIAN! DIA JUGA YANG-"

"BERISIK! Katakan saja itu pada pengacaramu nanti!" Ken yang kesal dengan refleks memukul tengkuk pemuda itu dengan ujung pistolnya hingga pingsan. Karena terbawa emosi dia sama sekali tak mengindahkan ucapan Godfrey, menurutnya pemuda itu hanya meracau tak jelas karena sudah hilang akal.

"H-hei! A-apa yang mau kau lakukan? Ja-JANGAN MENDEKAT!!!"

Kini giliran Billie yang berteriak ketakutan. Bagaimana tidak perlakuan tak senonoh Godfrey tadi masih membuatnya trauma dengan lelaki, namun Ice tiba-tiba sudah menghampirinya dan membuka jaketnya.

"Ssh... Tenanglah!" Ucap Ice dengan nada bicara yang lembut. Saat tatapan mereka bertemu, ada getaran aneh di hati Billie yang membuatnya jadi salah tingkah. Rasa hangat dari kain yang menyelimuti tubuh Billie membuatnya sontak terdiam. Rupanya Ice memberikan jaket itu untuk menutupi dada Billie yang sedari tadi terekspose. Wajah Billie seketika memerah, perasaannya campur aduk antara malu setengah mati dan menyesal sudah berburuk sangka.

"Billie! Apa kau tidak apa-apa?" Panggil Ken dengan nada cemas. Perasaannya masih kesal dan kemarahannya pada Godfrey masih belum terlampiaskan. Tapi saat melihat kondisi Billie yang mengenaskan hatinya serasa mencelos. Dengan hati-hati Ken menembakan pelurunya ke arah rantai dan borgol metalik di kaki dan tangan Billie, berusaha secepatnya untuk membebaskannya dari belenggu.

"Kak Ken..hiks!" Emosi Billie meluap dan air mata yang dia tahan sejak tadi tumpah. Dalam situasi ini memang hanya Ken lah satu-satunya orang yang bisa dia harapkan dan percaya. Billie menangis sejadi-jadinya seperti anak kecil.

"Ssh, jangan menangis! Kau ini kan gadis yang tangguh! Tenanglah! Kau sudah selamat sekarang!" Dengan serentak Ken menarik tubuh mungil Billie ke dalam pelukannya, mengusap punggungnya lembut dan mencium pucuk kepalanya.

Melihat Billie yang tengah menangis dalam pelukan detektif ini, Ice malah terdiam terpaku. Entah kenapa rasanya seperti ada benda tajam menggores hatinya. Perasaan yang tidak bisa dijelaskan. Ice tidak tahu sedekat apa hubungan kedua detektif aneh yang tengah dalam penyamaran ini tapi melihatnya membuat pikirannya menerawang jauh pada masa lalu.

Ice tak kuasa mengutuk dalam hati, jika saja saat itu dia cukup memiliki keberanian, mungkin sekarang dia masih bisa menyelamatkan Devian dan memekuknya seperti Ken pada Billie saat ini.

"Kak Ken, hiks... terimakasih Kakak sudah datang menolongku! Kalau Kakak tidak datang aku mungkin sudah... hiks." Isak Billie sambil membalas pelukan Ken lebih erat. Dia membenamkan wajahnya di pelukan Ken dan kembali menangis sesegukan di dadanya.

"Hei, gadis bodoh! Memang sudah menjadi tugasku untuk melindungimu! Dan jangan hanya berterimakasih padaku, berterimakasih jugalah padanya... "

Ken menoleh pada Ice yang sejak tadi tampak hanya terdiam menonton, mendengar kalimat itu Billie sepertinya langsung mengerti. Tanpa ba bi bu dia bangkit dan menghampiri Ice. Namun untuk sejenak dia menatap pemuda itu dengan ekspresi datar dan tatapan tajam, membuat Ice sedikit kebingungan.

"PLAAKKK!" Bukan sepatah kata yang Billie ucapkan pada Ice melainkan satu tamparan keras. Ice yang dibuat kaget hanya bisa meringis menahan sakit dari tanda merah jelas pipinya.

"BILLIE!?! APA YANG KAU LAKUKAN! KENAPA KAU MALAH MENAMPARNYA?!" Seru Ken yang terkejut akan aksi Billie yang diluar dugaan.

"Sialan? Apa lagi ini? Ada apa yang sebenarnya tengah terjadi diantara dua remaja ini?" Batin Ken mulai dipenuhi rasa penasaran dan curiga.

TBC

Terpopuler

Comments

rushiver

rushiver

huaaa geregetaan!!!

2021-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOGUE : KUTUKAN DEVIAN (Vol.1)
2 File 1 : Misi Baru di Diamond High
3 File 2 : Pertemuan Tak Terduga
4 File 3 : Hari Pertama di Sekolah
5 File 4 : Para Penghuni Diamond High
6 File 5 : Petunjuk Pertama
7 File 6 : Kecurigaan Billie
8 File 7 : Menyusun Rencana
9 File 8 : Kencan Pertama Billie
10 File 9 : Investigasi Terselubung
11 File 10 : Mencairkan Hati Pangeran Es
12 File 11 : Konflik Sahabat
13 File 12 : Dewi Penolong
14 File 13 : Ciuman Pertama
15 File 14 : Masa Lalu Godfrey
16 File 15 : Pengakuan Cinta
17 File 16 : Saatnya Pembalasan
18 File 17 : Siapakah Devian?
19 File 18 : Identitas Rahasia Ice
20 File 19 : Penyelamatan Billie
21 File 20 : Ungkapan Hati Billie
22 File 21 : Saatnya Ken Beraksi
23 File 22 : Masalah Baru Datang
24 File 23 : Masa Lalu Dua Saudara
25 File 24 : Kejutan Mengerikan
26 File 25 : Analisa Kasus Kematian
27 File 26 : Petunjuk Tersembunyi
28 File 27 : Pengakuan Mantan Sahabat
29 File 28 : Dalam Persembunyian
30 File 29 : Target Terakhir
31 File 30 : Drama Penyanderaan
32 File 31 : Isi Hati Sang Pembunuh
33 File 32 : Tragedi Terulang Kembali
34 EPILOGUE (Vol.1 TAMAT)
35 ANNOUNCEMENT #1
36 PROLOGUE : SOLAR NIGHT CLUB SCANDAL (Vol.2)
37 ANNOUNCEMENT #2
38 ANNOUNCEMENT#3
39 SNC File 1 : The Angel of Eyes
40 SNC File 2 : Sang Calon Idola
41 SNC File 3. Ice the Hunter
42 SNC File 4 : Petunjuk di Reruntuhan
43 SNC File 5 : Lantai Tersembunyi
44 SNC File 6 : Proses Audisi
45 SNC File 7 : Kejutan Berdarah
46 SNC File 8 : Drama di Malam Pertama Karantina
47 SNC File 9 : Stalker vs Stalker
48 SNC File 10 : Kegelisahan Para Kriminal
49 SNC File 11 : Teror Mikaila
50 SNC File 12 : Detektif Ken Showtime
51 ANNOUNCEMENT #4
52 SNC File 13 : Alibi Tersangka Pertama
53 SNC File 14 : Trik Tersembunyi
54 SNC File 15 : Rencana Sang Dalang Pembunuhan
55 SNC File 16 : Penelusuran
56 SNC File 17 : Rendezvous
57 ANNOUNCEMENT #5
58 SNC File 18 : Kesepakatan
59 SNC File 19 : Kebenaran Tentang Eyes
60 SNC File 20 : Ledakan Dahsyat
61 SNC File 21 : Teror Yang Sebenarnya
62 SNC File 22 : Tujuan Kiera
63 SNC File 23 : Proses Evakuasi
64 SNC File 24 : Dokumen Rahasia
65 SNC File 25 : Pengkhianatan
66 SNC File 26 : Inaugurasi Sang Walikota
67 SNC File 27 : Konfrontrasi
68 SNC File 28 : Sebuah Jebakan
69 SNC File 29 : Duel Kebenaran
70 SNC File 30 : Bala Bantuan
71 ANNOUNCEMENT #6
72 SNC File 31 : Pengejaran Tersangka
73 SNC File 32 : Keputusan Pahit
74 SNC File 33 : Kemunculan Sang Profesor
75 SNC EPILOGUE : Kesimpulan Terakhir (Vol.2 TAMAT)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
PROLOGUE : KUTUKAN DEVIAN (Vol.1)
2
File 1 : Misi Baru di Diamond High
3
File 2 : Pertemuan Tak Terduga
4
File 3 : Hari Pertama di Sekolah
5
File 4 : Para Penghuni Diamond High
6
File 5 : Petunjuk Pertama
7
File 6 : Kecurigaan Billie
8
File 7 : Menyusun Rencana
9
File 8 : Kencan Pertama Billie
10
File 9 : Investigasi Terselubung
11
File 10 : Mencairkan Hati Pangeran Es
12
File 11 : Konflik Sahabat
13
File 12 : Dewi Penolong
14
File 13 : Ciuman Pertama
15
File 14 : Masa Lalu Godfrey
16
File 15 : Pengakuan Cinta
17
File 16 : Saatnya Pembalasan
18
File 17 : Siapakah Devian?
19
File 18 : Identitas Rahasia Ice
20
File 19 : Penyelamatan Billie
21
File 20 : Ungkapan Hati Billie
22
File 21 : Saatnya Ken Beraksi
23
File 22 : Masalah Baru Datang
24
File 23 : Masa Lalu Dua Saudara
25
File 24 : Kejutan Mengerikan
26
File 25 : Analisa Kasus Kematian
27
File 26 : Petunjuk Tersembunyi
28
File 27 : Pengakuan Mantan Sahabat
29
File 28 : Dalam Persembunyian
30
File 29 : Target Terakhir
31
File 30 : Drama Penyanderaan
32
File 31 : Isi Hati Sang Pembunuh
33
File 32 : Tragedi Terulang Kembali
34
EPILOGUE (Vol.1 TAMAT)
35
ANNOUNCEMENT #1
36
PROLOGUE : SOLAR NIGHT CLUB SCANDAL (Vol.2)
37
ANNOUNCEMENT #2
38
ANNOUNCEMENT#3
39
SNC File 1 : The Angel of Eyes
40
SNC File 2 : Sang Calon Idola
41
SNC File 3. Ice the Hunter
42
SNC File 4 : Petunjuk di Reruntuhan
43
SNC File 5 : Lantai Tersembunyi
44
SNC File 6 : Proses Audisi
45
SNC File 7 : Kejutan Berdarah
46
SNC File 8 : Drama di Malam Pertama Karantina
47
SNC File 9 : Stalker vs Stalker
48
SNC File 10 : Kegelisahan Para Kriminal
49
SNC File 11 : Teror Mikaila
50
SNC File 12 : Detektif Ken Showtime
51
ANNOUNCEMENT #4
52
SNC File 13 : Alibi Tersangka Pertama
53
SNC File 14 : Trik Tersembunyi
54
SNC File 15 : Rencana Sang Dalang Pembunuhan
55
SNC File 16 : Penelusuran
56
SNC File 17 : Rendezvous
57
ANNOUNCEMENT #5
58
SNC File 18 : Kesepakatan
59
SNC File 19 : Kebenaran Tentang Eyes
60
SNC File 20 : Ledakan Dahsyat
61
SNC File 21 : Teror Yang Sebenarnya
62
SNC File 22 : Tujuan Kiera
63
SNC File 23 : Proses Evakuasi
64
SNC File 24 : Dokumen Rahasia
65
SNC File 25 : Pengkhianatan
66
SNC File 26 : Inaugurasi Sang Walikota
67
SNC File 27 : Konfrontrasi
68
SNC File 28 : Sebuah Jebakan
69
SNC File 29 : Duel Kebenaran
70
SNC File 30 : Bala Bantuan
71
ANNOUNCEMENT #6
72
SNC File 31 : Pengejaran Tersangka
73
SNC File 32 : Keputusan Pahit
74
SNC File 33 : Kemunculan Sang Profesor
75
SNC EPILOGUE : Kesimpulan Terakhir (Vol.2 TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!