File 3 : Hari Pertama di Sekolah

"Wahh, Billie! Hari pertamamu disekolah baru dimulai tapi kau sudah terlibat masalah... Kau tahu? Dia adalah Ezra, senior pemilik kamar ini dan juga sekaligus teman sekamarmu. Kau hampir saja membunuhnya, untungnya tidak ada luka yang fatal." Ujar seorang pemuda yang Billie kemudian kenal dengan nama Thomas, siswa senior yang merangkap sebagai kepala asrama tempat ini.

"Maafkan aku Kak, aku tidak tahu...wajahnya sangat berbeda dengan yang ada di foto."

Billie menundukkan kepala penuh penyesalan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Thomas melirik ke foto berfigura yang tersimpan di atas meja belajar Ezra. Penampilannya memang tampak berbeda, di foto itu rambutnya belum panjang, cara berpakaiannya juga masih rapih tidak urakan seperti sekarang.

"Baiklah untuk kali ini aku tidak akan mempersoalkannya, lagipula jika memang benar dia menyerangmu duluan, dia pantas mendapatkannya. Kalau kau ingin bertukar kamar bilang saja padaku..."

"Terimakasih Kak Thomas, aku tidak apa-apa, aku yakin semua ini hanya salah paham. Saat Kak Ezra bangun nanti aku akan langsung minta maaf dan mencoba berteman dengannya." Jawab Billie dengan senyum percaya diri.

"Kau yakin bisa berteman dengannya?" Thomas menaikkan alisnya tampak meragukan.

"Oh, ya... dia itu tak suka dipanggil dengan nama Ezra, panggil saja dia Ice. Saranku sebaiknya kau jaga jarak dan jangan terlalu akrab dengannya. Dia punya reputasi buruk di sekolah ini."

"Be-benarkah?" Billie mengerjap tak percaya.

"Ya, begitulah..." Thomas mengedikkan bahunya acuh sebelum melanjutkan ceritanya.

"Dulu dia adalah siswa berprestrasi sekolah ini, karena penampilan menarik dan bakat bermusiknya, dia jadi incaran banyak agensi entertainment. Sikapnya yang dingin membuat dia dikenal sebagai pangeran es, makanya orang-orang memanggilnya dengan sebutan Ice. Entah kenapa dia berubah menjadi siswa bermasalah, sering mabuk-mabukkan dan terlibat perkelahian. Dia bahkan dikeluarkan dari agensi yang sempat merekrutnya. Jika bukan karena pengaruh Ayahnya dia sudah lama dikeluarkan dari sekolah ini. Karena itu jika kau berencana untuk debut menjadi idola tapi kau dekat dengannya, bersiaplah reputasimu bisa ikut hancur!"

"Separah itukah? Pantas saja dia semalam hampir mau memperkosaku..." Gumam Billie.

"Apa kau bilang?!?" Thomas mengkerutkan keningnya curiga dengan kalimat lirih yang dia dengar, tapi Billie malah membalasnya dengan cengiran.

"Eehh? tidak tidak! Lupakan saja... hehe..."

"Tapi Kak... apa kau tahu tentang seseorang yang bernama Devian? Apa dia pernah tinggal di asrama ini? Apa dia ada hubungan dengan Kak Ice?"

"A-apa?! Dengar! Jangan sebut nama itu di tempat ini, apalagi di hadapannya! Mengerti!" Ujar Thomas dengan nada bicara seperti ketakutan. Namun bagi Billie, reaksinya justru membuatnya semakin penasaran.

...----------------...

Esok harinya di pukul 8.00 pagi

"Huahmmm... aku masih mengantuk..." Billie menguap dengan langkah gontai.

Suara jangkrik di musim panas bersahut-sahutan, angin bertiup menerbangkan dedaunan kering tapi tidak membuat sejuk suasana. Cuaca yang panas membuat pipi tembem Billie memerah tak hentinya dia mengipasi tubuhnya. Bebat yang dipakainya dibalik seragam untuk menutupi payudara membuatnya gerah dan sesak. Ketiak dan punggungnya terasa lengket karena basah dengan keringat.

"Sialan! Kenapa sekolahan ini luas sekali?" Gerutu Billie dalam hati. Jarak antara asrama ke bangunan srkolah sangat jauh, bahkan antara satu kelas ke kelas lainnya juga jauh seperti memutari lapangan bola. Kaki Billie terasa pegal, tenggorokannya haus dan perutnya juga keroncongan.

Gara-gara terjaga semalaman menunggui pemuda gondrong yang hingga kini belum tersadar, Billie terburu-buru berangkat sekolah tanpa sarapan. Selain itu juga Billie tidak ingin melewatkan hari pertama sebagai siswa baru. Kabarnya jika melewatkan sehari saja momen ini bisa terkena masalah seumur hidup, karena kabarnya lagi anggota Komite Disiplin di sekolah tahun ini terkenal sangat kejam.

"Ah, seandainya saja ada yang menjual es krim, rasanya pasti segar! Atau jika ada kolam renang aku ingin sekali berendam... Eh, tunggu dulu! Jika aku berenang, penyamaranku akan ketahuan!"

Pikiran Billie melayang tak karuan hingga akhirnya dia hilang kesadaran. Saking panasnya gadis itu jatuh pingsan di lapangan rumput yang luas.

...----------------...

Di waktu yang sama di tempat lain ; Lapangan Basket.

"Yaaah, bolanya keluar! Hei, Jerome ayo sana ambil!" Ucap seorang pria tinggi besar yang tengah bermain basket. Dia menatap ke arah bola yang melambung jauh melewati pagar lapangan.

"Kenapa harus aku, Kak?" Jawab pemuda yang bernama Jerome dengan nada enggan.

"Jangan malas! Karena kau yang paling dekat! Ayo sana pergi!" Perintah pria yang lebih senior itu tak bisa dibantah.

Tidak lama kemudian.

"AARRGH! APA INI??"

Teriakan pemuda bernama Jerome tiba-tiba memecah keheningan.

"Woy! Ada apa, Jer? Kenapa kau berteriak?" Tanya sang senior yang segera berlari menghampiri pemuda yang kini bersimpuh di tanah.

"KAK JOSHUA!.. A-ada mayat lagi! AYO CEPAT KITA PANGGIL POLISI!"

"Ma... MAYAT?" Senior yang dipanggil Joshua membelalakan matanya lebar tak percaya. Dengan segera dia berlari menghampiri sosok yang terbaring di rerumputan.

"Whoa, siapa ini?"

Joshua malah berdecak kagum, tidak ada darah ataupun tanda luka memar. Perhatian Joshua malah teralih pada wajah pemuda itu yang terlalu manis untuk ukuran murid laki-laki. Kulit yang putih mulus, bulu mata lentik, bibir mungil yang cantik dan pipi tembem yang bersemu pink. Jika putri salju itu nyata mungkin beginilah rupanya, pikir Joshua yang terkesima pada pandangan pertama.

Joshua memajukan wajahnya hendak memberi pertolongan nafas buatan pada Billie. Namun detik kemudian dia tersadar dan menghentikan aksinya. Sekolah ini adalah sekolah khusus murid laki-laki, tidak mungkin ada murid perempuan disini, tapi kenapa hatinya berdebar tak karuan karena sosok ini? Apa mungkin dia memiliki ketertarikan pada sesama jenis?

"Hmm... sepertinya bocah ini hanya pingsan..." Ucap Joshua setelah memeriksa nadi di lehernya.

"Huh, dasar bodoh! Kau membuatku kaget saja!" Joshua menjitak kepala Jerome yang spontan mengaduh kesakitan.

"Tapi Kak... kau mau apakan dia?" Tanya Jerome yang keheranan saat tiba-tiba Joshua mengangkat tubuh pemuda pingsan itu dan menggendongnya seperti gaya pengantin. Pemandangan yang menurut Jaguar terlalu romantis dan terlalu aneh untuk dilihat.

"Tentu saja membawanya ke klinik... sebelum dia benar-benar mati terpanggang disini..." Jawab Joshua tanpa ragu.

"Ooh... lalu latihan basketnya bagaimana?"

"Jerry, dasar kau ini! Nyawa seseorang jauh lebih penting daripada bola basket!"

...----------------...

Di klinik kesehatan Sekolah

Detak jam dinding terdengar begitu jelas di dalam ruangan serba putih. Bau desinfektan dan obat-obatan menguar disekitarnya dan menusuk hidung. Angin kencang yang masuk melewati jendela menyibakkan tirai putih hingga cahaya matahari yang silau masuk dan jatuh tepat di kedua mata yang sedang tertidur lelap.

"Hmm... dimana aku?" Dengan suara parau Billie mengucek matanya. Kepalanya masih terasa pusing saat dia mencoba bangkit dari posisi tidurnya.

"Akhirnya kau bangun juga anak baru, apa tidurmu nyenyak?"

Suara sinis seorang pria membuat Billie tersentak kaget. Bola matanya terbelalak lebar saat menyadari sosok berbaju seragam rapih yang ada di depannya.

"Tampan! Terlalu tampan menyilaukan!" Pekik Billie dalam batinnya. Dia belum pernah bertemu selebritis dari dekat, tapi mungkin beginilah rasanya. Ketampanan dan kharisma pemuda ini membuat Billie merasa terintimidasi. Tingginya sekitar 190 cm dan proporsional, otot tubuhnya membuat dia terlihat tegap dan gagah.

"K-Kau siapa?" Entah kenapa Billie spontan menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya padahal dia sendiri masih berpakaian lengkap. Entah kenapa tatapan pemuda ini begitu tajam, seolah sedang menghakimi sekaligus menelanjangi dirinya.

"Namaku Godfrey, seniormu. Aku adalah Student Council President sekaligus Ketua Komite Disiplin Sekolah tahun ini. Setiap ada masalah yang terjadi pada murid baru akulah yang bertanggung jawab di sini... dan aku tak bisa tinggal diam..."

"Blablabla..." Billie tidak berminat mendengar kelanjutan ceramah pria itu yang baginya terdengar membosankan. Sosoknya begitu tampan dan karismatik tapi gaya bicaranya terdengar sangat arogan, Billie jadi hilang simpati. Perhatian Billie teralih pada jam dinding yang menjukkan waktu sudah pukul 2 sore.

"Sial, tidurku lama sekali!" Gerutunya dalam hati.

"Hey! Anak baru... kau mendengarkanku tidak?" Bentak Godfrey yang jadi emosi saat sadar dirinya diacuhkan.

"Ma-maafkan aku Kak... Bagaimana aku bisa disini? Apa Kak Godfrey yang menolongku?" Billie sengaja mengalihkan topik pembicaraan, berharap pria ini tak marah.

"Ehm..." Godfrey berdehem. "Bukan aku tapi-"

"HAI MANIIS! Apa kau sudah bangun putri tidurku?" Kalimat Godfrey terpotong saat tiba-tiba seorang murid pria lain datang ke dalam ruangan.

"EHHH?" Billie terperanjat kaget saat melihat pemuda yang menghampirinya itu bertelanjang dada dan hanya celana jersey pendek yang menutupi tubuhnya. Pemuda ini tak kalah tampan dari Godfrey, hanya saja warna kulitnya lebih coklat dan tampak eksotik. Keringat yang mengkilat dan menyelimuti setiap lekukan ototnya membuatnya terlihat begitu seksi.

"Siapa lagi ini? Kenapa dia memanggilku manis? Putri? Jangan- jangan... apa dia sudah tahu penyamaranku?" Batin Billie gundah gulana. Misi penyelidikannya di sekolah ini baru dimulai tapi dia malah sudah mendapatkan masalah.

TBC

(AN : 1/1/2021 FYI Karakter Jaguar aku ganti namanya jadi Jerome, biar gak dituntut sama yang punya nama. hihi. Btw ini adalah visual karakter para penghuni Diamond High. Godfrey (Godt Ittiphat Thanit), Joshua (Joss Wayar), Jerome (Jaguar) semuanya aktor & model Thailand.)

Terpopuler

Comments

Tati mariyanah

Tati mariyanah

joshua ganteng ya

2022-09-30

0

Anita Istiqomah

Anita Istiqomah

ganteng joshua....

2021-09-20

0

atmaranii

atmaranii

aph smprubahan s ice itu Krn kmatian devian tmannya...

2021-09-14

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOGUE : KUTUKAN DEVIAN (Vol.1)
2 File 1 : Misi Baru di Diamond High
3 File 2 : Pertemuan Tak Terduga
4 File 3 : Hari Pertama di Sekolah
5 File 4 : Para Penghuni Diamond High
6 File 5 : Petunjuk Pertama
7 File 6 : Kecurigaan Billie
8 File 7 : Menyusun Rencana
9 File 8 : Kencan Pertama Billie
10 File 9 : Investigasi Terselubung
11 File 10 : Mencairkan Hati Pangeran Es
12 File 11 : Konflik Sahabat
13 File 12 : Dewi Penolong
14 File 13 : Ciuman Pertama
15 File 14 : Masa Lalu Godfrey
16 File 15 : Pengakuan Cinta
17 File 16 : Saatnya Pembalasan
18 File 17 : Siapakah Devian?
19 File 18 : Identitas Rahasia Ice
20 File 19 : Penyelamatan Billie
21 File 20 : Ungkapan Hati Billie
22 File 21 : Saatnya Ken Beraksi
23 File 22 : Masalah Baru Datang
24 File 23 : Masa Lalu Dua Saudara
25 File 24 : Kejutan Mengerikan
26 File 25 : Analisa Kasus Kematian
27 File 26 : Petunjuk Tersembunyi
28 File 27 : Pengakuan Mantan Sahabat
29 File 28 : Dalam Persembunyian
30 File 29 : Target Terakhir
31 File 30 : Drama Penyanderaan
32 File 31 : Isi Hati Sang Pembunuh
33 File 32 : Tragedi Terulang Kembali
34 EPILOGUE (Vol.1 TAMAT)
35 ANNOUNCEMENT #1
36 PROLOGUE : SOLAR NIGHT CLUB SCANDAL (Vol.2)
37 ANNOUNCEMENT #2
38 ANNOUNCEMENT#3
39 SNC File 1 : The Angel of Eyes
40 SNC File 2 : Sang Calon Idola
41 SNC File 3. Ice the Hunter
42 SNC File 4 : Petunjuk di Reruntuhan
43 SNC File 5 : Lantai Tersembunyi
44 SNC File 6 : Proses Audisi
45 SNC File 7 : Kejutan Berdarah
46 SNC File 8 : Drama di Malam Pertama Karantina
47 SNC File 9 : Stalker vs Stalker
48 SNC File 10 : Kegelisahan Para Kriminal
49 SNC File 11 : Teror Mikaila
50 SNC File 12 : Detektif Ken Showtime
51 ANNOUNCEMENT #4
52 SNC File 13 : Alibi Tersangka Pertama
53 SNC File 14 : Trik Tersembunyi
54 SNC File 15 : Rencana Sang Dalang Pembunuhan
55 SNC File 16 : Penelusuran
56 SNC File 17 : Rendezvous
57 ANNOUNCEMENT #5
58 SNC File 18 : Kesepakatan
59 SNC File 19 : Kebenaran Tentang Eyes
60 SNC File 20 : Ledakan Dahsyat
61 SNC File 21 : Teror Yang Sebenarnya
62 SNC File 22 : Tujuan Kiera
63 SNC File 23 : Proses Evakuasi
64 SNC File 24 : Dokumen Rahasia
65 SNC File 25 : Pengkhianatan
66 SNC File 26 : Inaugurasi Sang Walikota
67 SNC File 27 : Konfrontrasi
68 SNC File 28 : Sebuah Jebakan
69 SNC File 29 : Duel Kebenaran
70 SNC File 30 : Bala Bantuan
71 ANNOUNCEMENT #6
72 SNC File 31 : Pengejaran Tersangka
73 SNC File 32 : Keputusan Pahit
74 SNC File 33 : Kemunculan Sang Profesor
75 SNC EPILOGUE : Kesimpulan Terakhir (Vol.2 TAMAT)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
PROLOGUE : KUTUKAN DEVIAN (Vol.1)
2
File 1 : Misi Baru di Diamond High
3
File 2 : Pertemuan Tak Terduga
4
File 3 : Hari Pertama di Sekolah
5
File 4 : Para Penghuni Diamond High
6
File 5 : Petunjuk Pertama
7
File 6 : Kecurigaan Billie
8
File 7 : Menyusun Rencana
9
File 8 : Kencan Pertama Billie
10
File 9 : Investigasi Terselubung
11
File 10 : Mencairkan Hati Pangeran Es
12
File 11 : Konflik Sahabat
13
File 12 : Dewi Penolong
14
File 13 : Ciuman Pertama
15
File 14 : Masa Lalu Godfrey
16
File 15 : Pengakuan Cinta
17
File 16 : Saatnya Pembalasan
18
File 17 : Siapakah Devian?
19
File 18 : Identitas Rahasia Ice
20
File 19 : Penyelamatan Billie
21
File 20 : Ungkapan Hati Billie
22
File 21 : Saatnya Ken Beraksi
23
File 22 : Masalah Baru Datang
24
File 23 : Masa Lalu Dua Saudara
25
File 24 : Kejutan Mengerikan
26
File 25 : Analisa Kasus Kematian
27
File 26 : Petunjuk Tersembunyi
28
File 27 : Pengakuan Mantan Sahabat
29
File 28 : Dalam Persembunyian
30
File 29 : Target Terakhir
31
File 30 : Drama Penyanderaan
32
File 31 : Isi Hati Sang Pembunuh
33
File 32 : Tragedi Terulang Kembali
34
EPILOGUE (Vol.1 TAMAT)
35
ANNOUNCEMENT #1
36
PROLOGUE : SOLAR NIGHT CLUB SCANDAL (Vol.2)
37
ANNOUNCEMENT #2
38
ANNOUNCEMENT#3
39
SNC File 1 : The Angel of Eyes
40
SNC File 2 : Sang Calon Idola
41
SNC File 3. Ice the Hunter
42
SNC File 4 : Petunjuk di Reruntuhan
43
SNC File 5 : Lantai Tersembunyi
44
SNC File 6 : Proses Audisi
45
SNC File 7 : Kejutan Berdarah
46
SNC File 8 : Drama di Malam Pertama Karantina
47
SNC File 9 : Stalker vs Stalker
48
SNC File 10 : Kegelisahan Para Kriminal
49
SNC File 11 : Teror Mikaila
50
SNC File 12 : Detektif Ken Showtime
51
ANNOUNCEMENT #4
52
SNC File 13 : Alibi Tersangka Pertama
53
SNC File 14 : Trik Tersembunyi
54
SNC File 15 : Rencana Sang Dalang Pembunuhan
55
SNC File 16 : Penelusuran
56
SNC File 17 : Rendezvous
57
ANNOUNCEMENT #5
58
SNC File 18 : Kesepakatan
59
SNC File 19 : Kebenaran Tentang Eyes
60
SNC File 20 : Ledakan Dahsyat
61
SNC File 21 : Teror Yang Sebenarnya
62
SNC File 22 : Tujuan Kiera
63
SNC File 23 : Proses Evakuasi
64
SNC File 24 : Dokumen Rahasia
65
SNC File 25 : Pengkhianatan
66
SNC File 26 : Inaugurasi Sang Walikota
67
SNC File 27 : Konfrontrasi
68
SNC File 28 : Sebuah Jebakan
69
SNC File 29 : Duel Kebenaran
70
SNC File 30 : Bala Bantuan
71
ANNOUNCEMENT #6
72
SNC File 31 : Pengejaran Tersangka
73
SNC File 32 : Keputusan Pahit
74
SNC File 33 : Kemunculan Sang Profesor
75
SNC EPILOGUE : Kesimpulan Terakhir (Vol.2 TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!