sisil terbangun karena suara alarmnya dia begitu kesal dengan kejadian yang ia hadapi
"tok tok tok"ketukan pintu
"kak ayo sholat berjamaah"ucap brain
"iya bentar lagi"ucap sisil lesu
kemudian sisil pergi kebawah dan melaksanakan shalat berjamaah seperti biasanya
" nak, maafkan papa ya.tapi kamu harus dengar dulu penjelasan papa"ucap papa melihat sisil
"udah lah sisil nggak mau bahas"ucap sisil beranjak
"sayang duduk dulu dengarkan papa kamu bicara"ucap mama menarik tangan sisil
"ya udah papa ngomong aja"ucap sisil cetus sambil kembali duduk
"nak dengarkan papa ya,papa tidak sama sekali bermaksud untuk menjual kamu atau apapun yang kamu pikirkan nak tidak.papa tidak bermaksud seperti itu"ucap papa menangis dan menggenggam tangan Putrinya
"papa melakukannya karena terdesak sayang papa bingung.papa tidak bisa nanti melihat mama,kamu ,adikmu menderita Luntang Lantung dijalan karena tidak punya apa apa nak.papa hanya membicarakan itu bukan berarti kamu harus menyetujuinya papa tidak pernah bermaksud memaksa kamu nak.kalau kamu Tidak mau tidak apa apa nanti papa cari cara yang lain atau papa cari pekerjaan yang lain dan memulainya dari awal.asalkan kamu Tidka marah dan benci papa sayang"ucap papa menjelaskan sambil berlinang air mata
"pa,maafkan sisil ya.kemarin sisil bentak bentak papa sampai papa nangis gini maafin sisil ya pa"ucap sisil memeluk erat papanya
"iya sayang papa juga minta maaf"ucap papa mencium kening anak perempuannya
"udah papa Jagan nangis lagi ya"ucap sisil menghapus air mata papanya
"untuk masalah itu nanti sisil pikirkan lagi sisil beli.bisa memutuskan semuanya "ucap sisil menggenggam tangan kedua orang tuanya
"iya sayang kamu pikirkan saja dulu yang perlu kamu ingat papa dan mama tidak akan memaksa kamu nak"ucap mama mengusap kepala sisil
sisil memeluk kedua orang tuanya dan brain ikut memeluk.begitu banyak masalah yang harus keluarga mereka hadapi.sisil dan brain pergi ke sekolah.
"sil ,kenapa lu mata sembab gitu"ucap Yuni memperhatikan Yuni
"iya lagi ada masalah ya cerita dong"ucap GINA duduk di samping sisil
"gue lagi males cerita "ucap sisil menutup wajahnya
"ya udah tapi nanti kalau Lo udah tenang cerita Ama kita kita nih siapa tau bisa ada solusi"ucap Resti menepuk pundak sisil
sekarang mata pelajaran sejarah sudah mulai.guru tampan Jordan sudah menjelaskan namun sisil hanya diam melamun
"hey kamu "ucap Jordan menunjuk sisil
"sil"ucap Yuni menyenggol namun sisil masih melamun
"he.....y kamu,kalau belajar harus fokus Jagan melamun saja kerjaannya bagaimana bisa paham"ucap Jordan memukul meja sisil
"ehhhhhh iya maaf pak"ucap sisil terkejut dan menundukkan kepalanya
"kamu pergi cuci muka sana.sekolah punya muka tapi ngantukan ngelamun terus "ucap Jordan beranjak menuju kursi guru
"baik pak saya permisi"ucap sisil pergi meninggalkan kelasnya
sisil pergi menuju toilet.di toilet sisil hanya duduk dan menangis mengingat masalah dalam keluarganya
"apa aku harus lakukan semuanya walupun. ini nggak adil buat aku.tapi aku nggak bisa ngeliat keluarga ku Dalam masalah gini"ucap sisil menangis terisak
"oke aku akan menyetujuinya biarkan aku sekarang berkorban untuk orang tua dan adik ku"ucap sisil menghapus air matanya
sisil kemudian pergi menuju kelasnya kembali dengan keadaan mata yang sembab
"sil Lo kenapa sih nggak fokus gitu belajar"ucap Resti heran
"iya sil padahal gurunya udah cakep gitu"ucap gina menambahkan
"udah deh stop ngomongin tu om om .foukus sama sisil aja"ucap Yuni geram
"sebenernya keluarga gue lagi ada masalah yang menurut gue ini masalah besar"ucap sisil
kemudian sisil menjelaskan semua permasalahannya kepada sahabatnya.sahabtnya hanya mendengarkan dan merasa sedih
"ya ampun sil,jadi Lo mau jadi istri kedua om om"ucap gina
"ya gimana lagi gue nggak ada pilihan"ucap sisil mengangkat bahunya
"kenapa juga Lo mau sil Lo cakep gini minimal kalau dapet om om yang kayak pak Jordan deh"ucap Resti
"siapa tau aja Lo dijodohin sama anak om om itu"ucap Yuni
"nah sil,bener juga tuh siapa tau aja kan bukan bapaknya tapi anaknya"ucap GINA mengangguk
"iya juga sih,tapi nggak mungkin rangka papa gue bilangnya om Hendri"ucap sisil lesu
"yaudah kalau itu keputusan Lo kita sebaigai temen hanya bisa mendukung Lo sil ."ucap Yuni merangkul sisil
"Lo percaya deh sama gue orang tua Pati menginginkan yang terbaik untuk anaknya"ucap Resti merangkul
mereka semua saling merangkul dan membimbing sisil yang begitu terpukul.dan tiba lah saat jam pulang.mereka semua kembali kerumahnya mereka masing masing
Hai, terimakasih yang sudah mau baca karya aku.terus suporter aku ya biar makin semangat buat karya karya baru😃.Jagan lupa juga untuk komen like ,dan kasih masukan untuk karya ini agar lebih maju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
Elizabeth Zulfa
tulisannya gak rapi...bnyk pnulisan zg slah...apa sblm di up g diteliti dulu
2022-10-20
0
Eman Sulaeman
lanjuuut
2022-04-17
0
Muhammad As safiq
aku kasih hadiah thor semangat ya nulis nya....
2021-06-24
0