HIKARI TO YAMI NO MA
Pada tahun 2045 teknologi berkembang dengan sangat pesat. Semua orang berlomba lomba mengembangkan teknologi, terutama teknologi dalam bidang VR (Virtual Reality). Perkembangan virtual reality di dunia game sangat pesat bahkan di sebut sebagai dunia ke dua. Game yang sangat tersohor adalah game Realitas Play Game (RPG) yang di garap oleh perusahaan bernama Lunox Company.
**
Ashura Kaito, pemuda berusia 18 tahun yang tertarik pada dunia permainan. Memiliki netra sebiru shapire, rambut terurai panjang nan seputih, memiliki tinggi badan sekitar 172 dengan berat badan 65 kg dan dengan taring sebagai ciri khasnya. Pemuda yang memiliki segalanya, baik harta ataupun wanita. Berasal dari keluarga kaya, tetapi bersikap sederhana karena tahu bahwa itu bukan hartanya. Selain tampan, dia adalah pemuda yang cerdas dan berbakat hampir dalam setiap bidang. Pada usianya yang belum genap 16 tahun, Ashura sudah mendapati mendekati perak dalam perlombaan seni beladiri seasia.
Dikarenakan urusan keluarga dan pekerjaan ayahnya, Ashura terpaksa harus pindah ke negeri tirai bambu—China. Enggan mengulangi kejadian masa lampau, ia memutuskan untuk berpura-pura menjadi sosok yang berlawanan dengan aslinya—kurang mampu. Bahkan untuk menyempurnakan sandiwaranya, Ashura sampai repot-repot untuk mendapatkan beasiswa agar bisa masuk ke dalam sekolah bergengsi.
Awalnya keluarganya enggan untuk memberikan izin, karena hal itu sanggatlah tidak normal untuk anak seusianya. Akan tetapi, tekad yang di perlihatkannya membuat luluh keluarga hingga memberikan izin.
Waktu berlalu dengan cepat, dan tanpa terasa masa SMA-nya akan segera berakhir begitu saja. Namun miris, dia hanya memiliki satu teman di sekolah. Draco, sosok pemuda ceria dan baik hati serta pemberani walaupun sedikit ceroboh. Sama halnya dengan Ashura, ia adalah pemuda dari keluarga yang kurang mampu dan masuk sekolah lewat jalur prestasi. Akan tetapi, bedanya yang ini bukanlah sandiwara, melainkan kenyataan. Tanpa mengetahui identitas asli Ashura, dia terus berteman dan bersikap normal seraya memberikan sedikit warna untuk hari-hari yang begitu membosankan.
Ketika pergi ke sekolah, Ashura secara tidak sengaja bertemu dengan sahabatnya. Mata mereka saling bertemu, tetapi Ashura yang dingin dan pendiam sama sekali tidak berniat untuk membuka kata.
“Yo, Sobat!” sapanya di penuhi keceriaan.
Ashura hanya tersenyum dan melambaikan tangan sebagai balasan walaupun sebenarnya enggan. Begitu saling berhadapan, Draco langsung merangkul Ashura dengan senyuman lebar menghias wajahnya. Rambut lazuardi yang begitu panjang terurai di terpa angin, membuat mata semerah darah itu terlihat indah. Memiliki tinggi 174 cm, dengan berat badan 68 kg. Draco menjadi salah satu sosok yang di kagumi banyak pria, walaupun dia tidak memiliki banyak harta.
“Hei, apa kau tahu ada sebuah game yang akan di rilis besok. Katanya mata uang di dalam geme itu bisa di tukar dengan mata uang asli, dengan rasio 1/2.”
Ashura hanya mengangguk pelan mendengarkan celotehan temannya yang terlihat begitu bersemangat. Padahal belum tentu itu adalah permainan yang mudah di mainkan oleh semua orang, mengingat betapa besarnya rasio nilai penukaran mata uang. Dan karena enggan menghilangkan kepercayaan diri sahabatnya, Ashura hanya diam sembari mendengarkan.
“Bagaimana kalau kita memainkannya bersama, pasti menyenangkan.”
Kembali dia membuka kata dan mengajukan pertanyaan yang bersifat memaksa, terlebih lagi blnar yang muncul di lingkaran merahnya. Dia yang memang awalnya berniat untuk memainkan permainan RPG, tentu tidak akan menolak ajakan temannya.
“Serius? Asyik! Dan lagi, apa kau tahu katanya di kota kita akan ada beberapa orang yang membuat serikat dan menerima pendaftaran bagi pemula. Bagaimana kalau kita mencoba untuk masuk ke salah satu serikat itu, dan dengan demikian kita tidak perlu lagi mencemaskan masalah helm permainan, karena ketua serikat yang akan menyediakannya,” lirih Draco dengan sejuta harapan.
Namun siapa yang mengira jika Ashura akan menolak ajakannya untuk bergabung dalam sebuah serikat, melainkan dia hanya ingin bermain dan mendirikan serikat untuk dirinya sendiri.
“Maaf, untuk kali ini aku tidak memiliki niatan untuk bergabung dalam suatu organisasi. Akan terlalu merepotkan jika harus terikat dan terus-menerus mendapatkan perintah dari orang lain,” jelas Ashura Kaito sembari tersenyum.
“Eh, kenapa?”
Jelas sebuah pertanyaan muncul di benaknya, yang mengakibatkan kesedihan dan kekecewaan. Akan tetapi, usai mendengarkan penjelasan lengkap Ashura, dia hanya bisa menghela napas dalam.
“Sederhana, karena aku ingin menciptakan serikatku sendiri. Sebuah organisasi yang di penuhi keceriaan, kegembiraan dan kasih sayang. Aku ingin sebuah serikat yang satu untuk semua dan semua untuk satu. Dan aku ingin kau lah yang menjadi ketuanya,” jelas Ashura Kaito.
“Hmm ... aku tahu apa yang kau pikirkan, karena itu kau tidak perlu menjawabnya sekarang atau melakukannya dengan terpaksa. Namun, jika kelak kau berubah pikiran atau membutuhkan bantuanku, jangan sungkan. Karena mau bagaimanapun juga kau adalah keluargaku yang berharga,” lanjutnya sembari memukul lembut dada Draco.
**
Sepulang sekolah, Ashura langsung membawa Draco untuk membeli alat permainan. Terdapat tingkat dalam helm permainan, rendah (60% sensitivitas), menengah (80% sensitivitas) dan tinggi (100% sensitivitas). Perbedaan kecil bisa menyebabkan dalam penerimaan informasi dan segi permainan. Mereka mendekati pemilik toko dan langsung meminta dua set helm permainan dan di kirim ke lokasi yang berbeda.
“Permisi Paman, aku mau membeli helm permainan kualitas terbaik,” ujar Ashura Kaito sembari menyodorkan kartu kredit dan menyodorkan alamat pengiriman.
“Baiklah, akan segera di kirimkan.”
Sontak hal itu membuat Draco terkejut, bahkan enggan untuk percaya. Sama sekali tak pernah terlintas dalam benaknya bahwa Ashura memiliki uang yang begitu banyak. Berkali-kali dia bertanya, tetapi Ashura hanya tersenyum dan langsung kembali ke rumah. Berbeda dengan sebelumnya yang demi menyempurnakan sandiwaranya untuk tinggal di tempat yang berbeda dari orang tuanya, kini Ashura memutuskan untuk kembali ke keluarga dan mengakhiri peran karena masa sekolah yang hampir usai.
“Aku pulang.”
Awalnya tak ada reaksi sama sekali, karenanya Ashura mengira bahwa tidak ada orang di rumahnya. Namun, secara mengejutkan Ayahnya langsung berlari dengan terburu-buru. Entah karena faktor sengaja atau tidak, yang jelas saat ini Ayahnya hanya mengenakan handuk dan kepala yang masih di penuhi shampo. Pelukannya pun begitu erat, hingga membuatnya kesulitan untuk bernapas.
“Kenapa tidak bilang kalau akan pulang? Tahu gitu ayah bakal datang menjemputmu,” lirih Ayah Ashura.
Ashura hanya tersenyum dan mengabaikan pertanyaan Ayahnya.
“Hmm ... di mana Ibu?” tanya Ashura.
“Ibumu lagi ke luar, katanya sih ada yang ingin di belinya. Biasa, barang diskon,” jawab Ayah Ashura sembari tertawa.
“Maaf yah, aku sangat lelah hari ini. Jadi aku akan langsung pergi ke kamar dan tidur,” lirih Ashura.
Ashura yang sudah lama tidak melihat kamarnya, merasa sangat nostalgia. Ia tersenyum sejenak, sebelum akhirnya tertidur.
**
Secercah kirana terlihat begitu indah pada ujung khatulistiwa. Keindahan dan kehangatannya menyelinap dari sela-sela jendela, hingga akhirnya menyentuh tubuh Ashura. Sapaannya begitu begitu menyilaukan mata, membuatnya terbangun. Di saat yang bersamaan suara ponsel yang terus berdering membuatnya kesal, karena terus-menerus mengganggu tidur lelapnya. Tangan kecil nan halus itu meraih ponsel yang terus bersuara.
“Halo, kenapa meneleponku, Ketua?” tanya Ashura yang masih enggan membuka mata.
“Besok jangan lupa untuk membawa berkas tentang jurusan yang akan kau pilih, terlebih lagi untuk tugas akhir semester!” titah Xian Yuli.
Ponsel langsung di tutup begitu saja, dan dari suaranya jelas Xian Yuli marah karena suatu alasan. Sementara Ashura hanya bisa terdiam dan langsung mengumpulkan niat kemudian bergegas memainkan game RPG.
“Start.” Seketika semuanya menggelap, dan perlahan suara wanita terdengar dengan lirih.
“Silahkan Pilih Kelas Anda”
Prajurit : Prajurit Pelindung , Berserk. Dragon Knight
Ahli Senjata: Swordman, Pembunuh Dan Ranger.
Penyembuh: Druid, Prist Dan Clerik.
Penyihir : Elemtalist, Summoner Dan Dark Magician.
Sub Class : Memasak, Alkimia Dan Penempa
“Hmm untuk pertarungan jarak jauh lebih bagus elemtalist? Tetapi jika bertarung jarak dekat elemtalist bisa dengan mudah di bunuh. Lebih baik aku pilih kelas swordman saja lah,” lirih Ashura.
Sistem : Masukan Nama Anda
“Hmm? Ashura.”
Sistem : Silakan Sesuaikan Karakter Anda
Ashura tak merasa ada yang kurang dengan karakternya, malahan ia merasa bahwa karakternya sudah sangat sempurna dan sama persis dengan dirinya. Setelah selesai mengatur karakternya pandangan ashura sekali lagi menjadi gelap. Setelah beberapa detik pandangan kembali normal lagi dan Ashura telah berada di dalam kota.
Sistem : Selamat Datang Di Kota Mawar Hitam. Semoga Anda Menikmati Permainannya.
Ashura tertegun ketika melihat sekelilingnya, melihat sesuatu yang begitu indah dan luar biasa. Kini dirinya sedikit di bingungkan dalam pembagian poin stat, yang mana itu adalah penentu dari kualitas sebuah akun game. Ashura akhirnya memutuskan untuk mengonversikan poin stat para kecepatan dan sedikit kekuatan. Karena baginya kecepatan akan jauh lebih baik ketika harus menghadapi situasi tak terduga.
Setelah mengatur poin skil miliknya Ashura pergi ke sebuah toko untuk membeli sebuah pedang seharga 10 koin tembaga dan sebuah buku skil tingkat umum (tebasan) seharga 5 koin tembaga. Sebuah skil terbagi dalam beberapa tingkatan! Tingkatan yang terendah adalah Umum, Elit, Langka, Khusus , Epic dan yang tertinggi adalah tingkat Legendaris dan Mistical. Sedangkan sebuah perlengkapan terbagi menjadi tingkat Kayu Perunggu, Besi, Perak, Berlian, Emas, Emas Hitam , Legendaris dan Senjata Sihir.
Senjata sihir adalah tipe perlengkapan yang bisa memperkuat ataupun melemahkan pemain, tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkannya. Koin bonus permainan adalah 15 koin tembaga. 1 koin perak sama dengan 10 koin tembaga dan 1 koin emas sama dengan 10 koin perak atau 100 koin tembaga
Setelah membeli beberapa perlengkapan ashura langsung pergi ke Hutan Kabut untuk meningkatkan level. Ashura tak tahu tempat mana yang paling cocok untuknya leveling, karena tak ada informasi apa pun tentang game RPG karena baru di rilis. Setelah sampai di Hutan Kabut, Ashura beruntung karena pergi ke area monster level 3, dengan informasi yang tak ada. Ashura yang memilih tempat untuk leveling secara acak bisa saja bertemu monster dengan level 5 ke atas.
Monster pertama yang ia temui di Area Hutan Kabut adalah Goblin dengan level 3.
GOBLIN : MONSTER (UMUM)
LEVEL : 3
HP : 320/320
“Hahaha ... sepertinya Goblin ini akan menjadi korban pertamaku.” Tanpa pikir panjang Ashura langsung mengeluarkan pedangnya dan langsung menyerang ke arah Goblin dengan kecepatan tinggi. Garis pedang terus tercipta, dan secara perlahan terus mengurangi healt monster itu.
Goblin yang marah karena di serang secara mendadak oleh Ashura langsung menyerang balik menggunakan pemukul yang ada di tangannya. Tetapi karena Ashura menambahkan hampir semua poinnya ke kecepatan, dianbisa dengan mudah dapat menghindari setiap serangan yang terarah padanya. Melihat serangannya tak ada satu pun yang bisa mengenai Ashura, Goblin itu menjadi sangat marah dan menyerang secara membabi-buta.l
Tentu saja hal itu semakin membuat Ashura senang, karena dengan demikian serangan Goblin itu lebih mudah untuk di baca. Tak hanya sekadar menghindari serangan, Ashura juga turut serta dalam melancarkan berbagai macam serangan. Hingga pada akhirnya Goblin itu mati secara mengenaskan karena tidak ada satu pun serangannya yang mampu memberikan Ashura damage.
~ Sistem : Selamat Anda Telah Mengalahkan Goblin, Perbedaan Level 3 Mendapatkan Exp 3x Lipat! Exp Yang Di Dapatkan 960.
Ashura terus melakukan grinding selama kurang lebih 5 jam lamanya, dan membuat levelnya meningkat 3. Selain itu, perbedaan waktu antara dunia nyata dan maya terlampau jauh berbeda, yaitu dengan rasio 1/3. Yang artinya setiap 3 jam yang di habiskan di dunia maya, adalah 1 jam di dunia nyata. Dan karena beberapa hal, RPG di berikan julukan oleh pemain sebagai Oneiro Kosmo atau Dunia Impian.
Status
Nama : Ashura
Level : 3
Healt Poin : 132/132
Pekerjaan : Swordman
Senjata : Pedang Kayu (Pedang Satu Tangan)
Title : Tidak Ada
AGI : 21
LUX : 1
VIT. : 1
STR : 3
DEX : 1
INTR : 1
Sisa poin status +12. Setiap naik level akan menambahkan +4 poin status pada saat level 1-10 dan akan mendapatkan +2 poin status saat level di atas 10.
Skill : Tebasan
Pasif : player akan memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkan critical damage sebesar 10%.
Level : 2
Coldown : 30 detik
Skill : langkah angin
Aktif . : saat skill di aktifkan player dapat berjalan di udara selama 5 menit.
Level : 1
Coldown : 10 menit
Setelah leveling gila-gilaan Ashura kembali ke kota untuk menjual item yang di dapatkannya beberapa barang yang tak berharga di jual kepada NPC (Non Playable Character) sedangkan untuk pelengkapan barang yang memiliki harga yang lumayan ia jual di rumah lelang.
Notes ~
Pemain solo adalah sebutan bagi seorang player yang selalu berpetualang sendirian dan sangat jarang membuat party dengan kelompok lain dan tak memiliki serikat.
Sebuah misi memiliki tingkat kesulitan yang beragam mulai dari umum, elit, langka, khusus, epic dan legendaris. semakin tinggi kesulitan misinya semakin kuat musuhnya dan semakin bagus pula perlengkapan yang yang di dapatkannya .
AGILITY : ATTACK SPEED DAN FLEE
STRENGTH: PHYSICAL ATTACK
VITALITY : +DEFEND, +HIT POIN, +HIT POIN REGENT.
DEXTERITY: AKURASI DAN PENGURANGAN COLDOWN
LUCKY : KESEMPATAN UNTUK MENDAPAT CRITICAL DAMAGE DAN ITEM.
INTELEGENT : MAGIC ATTACK DAN MAGIC DEFEND
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
gembel
Kayaknya pernah baca tentang "LunOx Company yak.
sama-sama tentang VR Juga genrenya!
apakah ini hanya kebetulan atau sebuah konspirasi???!! 🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔😰😰😰😰😰😰😰😰😰😰😰😰😰😰😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😜😝😝😝😝😝😰😰😰😰🤢🤢🤢😑😑😑😑😑
2020-06-19
0
rio-sang
waah penjelasannya sangat komplit
nyimak lagi kebagian berikutnya
2020-06-18
3
ciber ara
diakhir dialog tag tanda tanya gunakan kata "tanya"
seperti "Kenapa kau tak memberitahu bahwa kau akan pulang?" tanya ayahnya sambil memeluk Ashura. dan nama tokoh pake huruf kapital
bukan saja itu tapi semua nama yang berkaitan sma nama tempat, dan tokoh
2020-06-16
1