DUNGEON LANGIT SENJA

Setelah ye xiu pergi meninggalkan Lion heart dan seluruh anggota partynya, ye xiu langsung di kejutkan ketika bertemu dengan draco di pertengahan jalan. "Yo! apa kabar kak? wit ..wiu... hei kak, kalau boleh tau siapa wanita cantik di sebelahmu itu? apa dia adalah calon kakak ipar ku?" ucap draco sambil merangkul dan berbisik di telinga ye xiu.

Ye Xiu hanya tersenyum seketika mendengar perkataan dari draco dan langsung berkata kalau wanita yang berada di sebelahnya itu adalah teman sekaligus rekannya, "Hmm... payah! kalau kau tak mau, biar aku saja yang menjadikannya sebagai istriku! hahahaha" ucap draco.

"Haa... sudahlah, yang lebih penting sekarang adalah bagaimana keadaan ibu dan ayah? apakah mereka baik baik saja?" kata ashura sambil mengajak draco untuk menjelajah dungeon. Ashura telah menganggap kedua orang tua draco sebagai orang tuanya juga dan menganggap draco sebagai adiknya karena saat ashura masih berpura pura menjadi orang yang serba kekurangan keluarga draco mau mengulurkan tanganya tanpa memperdulikan status ashura, padahal saat itu pernah kedua orang tuanya draco tak makan selama satu hari hanya demi agar ashura dan draco bisa makan.

Keluarga draco telah banya menolong ashura baik itu dalam segi materi ataupun segi mental. Di saat ashura sedang terpuruk mereka selalu ada untuknya dan bahkan mereka sangat baik pada ashura seperti mereka baik pada anaknya.

Draco mengatakan bahwa kedua orang tuanya baik baik saja berkat ashura yang telah mau menolong mereka, "Menolong ya? hei draco selama aku masih hidup aku tak akan menbiarkan kalian menderita lagi" kata ashura dengan senyum lembut kepada draco.

Langkah draco langsung terhenti seketika mendengar perkataan dari ashura dan hanya menatap ashura, saat ini mata draco hampir mengeluarkan air mata dan sangat terkejut saat mendengar perkataan ashura. Draco tak menyangka jika ashura akan berkata seperti itu dan bahkan dia tak menyangka jika ashura bahkan masih mau berbicara dan membantu dirinya padahal status mereka sangat jauh berbeda yaitu bagaikan langit dan bumi.

Di sisi lain semua anggota party draco hanya bisa terdiam dan menjadi sangat kebingungan. "Hei ada apa? kenapa kau tiba tiba berhenti? dan juga bisakah kau berhenti memandangiku seperti itu? kau membuatku takut dan membuatku merinding!" kata ashura.

"Eh" Draco langsung tersadar dari lamunanya seketika mendengar perkataan dari ashura dan langsung meminta maaf. "Haa merepotkan.... bisakah kita sekarang memasuki dungeon? dan juga bukankah waktu pembukaan dungeon sudah lebih dari 1 jam" kata ashura sambil tersenyum.

"Ehhh..... s-sudah lebih dari satu jam! kenapa kau tak mengatakannya dari tadi kak? ahh lebih baik kita pulang, kita pasti tak akan mendapatkan apapun dari menyelesaikan dungeon " kata draco. Ashura hanya tersenyum ketika melihat ekspresi draco dan teamnya dan menyuruh draco untuk tenang karena yang akan di masukinya bukanlah dungeon level rendah melainkan dungeon mode neraka.

"Ehhh.... d-dungeon tingkat mimpi buruk? apa kau sudah gila kak?" kata draco dengan ekspresi terkejut dan wajahnya yang memucat seketika mendengar perkataan ashura. Bukan hanya draco saja yang menjadi ketakutan tetapi semua anggota team kecuali yuki menjadi sangat ketakutan dan menyarankan untuk tidak memasuki mode neraka.

"Hei ashura memangnya ada apa dengan dungeon mode neraka?" kata yuki dengan ekspresi bingung. Ashura hanya tersenyum ketika melihat ekspresi polos dari yuki dan ketika ashura ingin menjelaskan padanya tentang dungeon, draco secara tiba tiba langsung menjelaskan tentang dungeon dengan sangat rinci.

"Haa merepotkan. hei bisakah aku menjelaskannya sambil berjalan?" kata ashura sambil menghela nafas panjang.

"Hehehe maaf-maaf. ohh ya kakak bisakah kau membatalkan niatmu untuk memasuki dungeon tingkat neraka" kata draco. Ashura hanya tersenyum dan terus melanjutkan berjalan mendekati gerbang masuk dungeon, di sisi lain semua anggota party draco kecuali yuki menjadi semakin takut dan bahkan tubuh mereka di penuhi keringat dingin dan wajah mereka memucat.

Setelah sampai tepat di depan pintu masuk dungeon langit senja ashura langsung menyuruh draco yang merupakan ketua dari partynya dan menyuruhnya untuk memilih mode neraka, "Hei kakak bisakah kau fikirkan dulu sejenak? jika kita mati bukan hanya level kita yang akan turun tetapi kita juga akan mengalami kerugian yang cukup besar" kata draco.

"Haa.. tenang saja, kalian akan baik baik saja selama yuki masih memiliki sisa hp" kata ashura dan langsung mengganti set perlengkapannya dan senjatanya menjadi pedang satu tangan. Ketika ashura mengganti senjatanya semua anggota party dan orang yang melihatnya langsung terkejut dan menjadi sangat kebingungan, saat draco melihat ashura yang bisa menggunakan senjata lain dia langsung terkejut dan langsung bertanya kepada ashura bagaimana caranya dia bisa melakukan itu.

Bukan hanya draco saja tetapi semua anggota partynya pun menanyakan hal yang sama. Ashura hanya tersenyum dan mengabaikan pertanyaan mereka dan langsung menyuruh draco untuk membuka gerbang masuk dungeon langit senja. "Ohh ya apa maksudmu dengan selama yuki masih memiliki sisia hp kita akan baik baik saja? bukankah dia masih di level 0!" kata draco yang menjadi semakin kebingungan.

Ashura hanya tersenyum tetapi yuki menjadi kebingungan dan tak mengerti dengan apa yang di maksud oleh ashura, "Hei..hei.. ashura, kenapa mereka dari tadi melihatiku?" kata yuki dengan wajah polos sambil menunjuk ke arah kelompok pemain lain.

"Mungkin karena mereka terpesona akan kecantikan mu!" kata ashura sambil tersenyum lembut ke arah yuki. Yuki menjadi sedikit tenang saat ashura mengatakan itu dan langsung memukul ashura sambil mengatakan bahwa ashura itu bodoh, di sisi lain draco yang melihat kedekatan dari yuki dan ashura langsung menanyakan kepada ashura apakah yuki itu adalah calon kakak iparnya.

Ashura hanya mengabaikan pertanyaan dari draco dan menyuruhnya untuk membuka pintu karena dia adalah ketuanya, di saat draco mendegar perkataan dari ashura, draco langsung memucat kembali dan rasanya dia saat ini ingin sekali pulang. Draco mau tak mau hanya bisa menuruti perkataan ashura dan percaya padanya dan saar gerbang terbuka mereka semua kecuali yuki yang sangat gembira dan bersemangat untuk memasuki dungeon yang lainya malah berjalan dengan lemas dan perasaan takut.

"Haa... bagaimana jika kami semua mati? bagaimana jika levelku turun drastis? mungkinkah semua wanita akan mulai menjauhi ku" kata roger sambil menghela nafas dalam. Bukan hanya roger saja yang berfikiran negatif tetapi hampir semua anggota party itu memikirkan hal hal negatif sambil secara perlahan memasuki dungeon langit senja.

Saat mereka berada di dalam dungeon mereka terkejut dan bahkan tak bisa berkata kata karena dungeon yang mereka masuki tak seperti apa yang mereka bayangkan. Pemandangan yang mereka lihat sangat indah dengan matahari yang hampir terbenam dan hamparan bukit serta laut yang luas, saat ini mereka seperti sedang bermimpi dan bahkan mereka masih kebingungan apakah memang saat ini mereka berada di dalam dungeon.

"Hei apa benar kalau ini masih di dalam dungeon?" kata saya sambil mencubit pipi draco. Draco yang pipinya di cubit oleh saya langsung berteriak kesakitan dan langsung menanyakan apa yang sebenarnya sedang di lakukan oleh saya, "Apakah sakit? begitu ya! jadi ini beneran di dalam dungeon ya" kata saya.

Di sisi ashura langsung menarik keluar kedua bilah pedang miliknya dan langsung berlari dan menyerang ke arah monster yang dia lihat, di saat semua orang sedang sibuk memandangi pemandangan yang sangat indah ashura secara cepat membunuh monster level 20 dengan 6x tebasan pedang.

Tak lama setelah selesai membunuh monster pertama yang ada di dalam dungeon secara perlahan ashura melihat ratusan monster level 20 keatas yang secara perlahan mendekati mereka.

ORC (UMUM)

HP : 49000

LEVEL : 21

OGRE (ELIT)

HP : 57861/57861

LEVEL : 24

Ashura langsung tersenyum ketika melihat bahwa ada ratusan monster level 20 keatas sedang mendekatinya, saat ini dia sedang sangat bersemangat Karena dia berfikir bahwa saat ini dia akan panen exp dan perlengkapan. Saat para monster itu masuk dalam area serangan ashura, ashura secara cepat langsung memanggil prajurit bayangan miliknya dan langsung menggunakan semua skil miliknya kecuali skil yang memiliki persyaratan yang menggunakan busur.

Tepat setelah ashura selesai mengeluarkan semua skil pedangnya dia langsung mengganti senjatanya menggunakan busur abadi miliknya dan langsung menggunakan semua skil miliknya. Tak butuh waktu lama bagi ashura dan prajurit kegelapan serta naganya untuk membunuh semua monster itu dan dalam waktu kurang dari 5 menit semua monster itupun hancur dan hanya menyisakan tumpukan perlengkapan.

Saat melihat tumpukan gunung perlengkapan kelas perak dan perlengkapan tingkat berlian serta beberapa perlengkapan tingkat emas ashura sedikit kecewa dan tak terlalu memperdulikanya tetapi saat dia melihat ratusan notifikasi yang mucul di layarnya tentang exp yang dia dapatkan dan membuatnya secara mengejutkan naik 1 level dan membuat semua prajurit bayangannya serta naga miliknya naik ke level 12 ashura langsung tersenyum.

Tepat saat ashura mau memanggil kembali semua prajuritnya secara mengejutkan muncul sebuah angin kencang yang di iringi dengan badai pasir dan secara perlahan muncul bayangan lebih dari ratusan yang bahkan hampir ribuan monster muncul secara perlahan bersamaan dengan hilangnya angin kencang itu.

Saat ashura melihat status mereka ashura menjadi sangat terkejut, ia bahkan tak bisa berkata kata dan hanya bisa membayangkan sebanyak apa dia akan naik level nantinya.

OGER (VISCOUNT)

HP : 287000/287000

LEVEL : 45

CYCLOPS (BENCANA)

HP : 123080/123080

LEVEL : 47

KOBOLD KING (TINGKAT BENCANA)

HP : 89000/89000

level : 41

SALAMANDER (TINGKAT RAJA)

HP : 875200/875200

LEVEL : 50