Part 15 - Terbuka 1

Malam selesai makan, mereka rebahan di kasur. Lidni menuntut penjelasan dari Dreany.

"Oke akan aku jelaskan. Tapi jangan potong penjelasan saya ya?" Lidni mengangguk cepat agar Dreany segera memberi penjelasan.

"Aku anak dari Andre Wijaya dan Anne Saputra." Lidni mengingat-ingat dua nama yang baru saja disebutkan oleh sahabatnya itu. Tetapi karena masih penasaran, ia memilih untuk tidak menyela cerita Dreany.

"Papa aku pemilik dari PT. Wijaya Group dan mama aku pemilik dari Big Size Boutique. Kakek aku namanya Alex Saputra dan nenek aku bernama Nancy...." ucapan Dreany nggantung karena disela Lidni.

"Tunggu..... Nama-nama yang kamu sebutkan sepertinya tidak asing di telingaku. Dannnn..... nama butik itu.... juga sangat tidak asing. Aku ingat-ingat dulu...." Lidni berusaha mengingatnya.

"Oh nooooooo....." kini giliran Dreany yang terkejut.

"Papa dan mamaku adalah karyawan dari butik itu. Namanya Toni dan Lidia. Dan aku mendapatkan beasiswa dari butik itu karena pemilik butik itu pernah melihat aku merancang busana ketika pemilik butik itu datang ke rumahku. Itu artinya......." Lidni tambah histeris.

"Kamu....." Lidni memukul-mukul kedua lengan Dreany.

"Awwwww..... sakit."

"Maaf..." Lidni berdiam sejenak. Dreany tahu apa yang sedang Lidni pikirkan.

"Aku mohon kamu tidak berubah terhadap aku ya.... Aku juga baru tahu kamu adalah anak dari karyawan mama. Dengar, kalau mama sampai kasih beasiswa ke kamu itu, itu tandanya orang tua sangat berperan penting di butik mama. Mereka adalah orang kepercayaan mama. So, jangan pernah berubah. Kita tetap sahabatan ya...? Nanti aku minta ke mama supaya kamu dipindahin disini deh, supaya aku ada teman."

"Lebih baik jangan. Aku nggak enak. Keluargamu sudah terlampau baik buat keluarga kami." tolak Lidni.

"Kalian pantas mendapatkannya. Jangan mikir aneh-aneh. Kan kita bisa belajar bersama-sama, makan bareng dan berangkat ke kampus bareng. Atau gini aja deh, biar kamu tidak merasa terbebani. Aku mau minta kamu jadi asisten aku aja deh..." ide Dreany keluar agar Lidni tidak pergi darinya.

"Ok, kalau itu mau kamu. Yang penting, aku jangan hanya numpang gratis disini. Bila perlu, aku tidak perlu dibayar."

"Ah, kamu itu gimana sih. Namanya juga kerja, ya harus dibayar." jawab Dreany.

"Trus, aku kerjanya ngapain?"

"Temani aku. Kalau aku minta tolong, kamu siap kapan saja. Gimana?" tawar Dreany.

"Ah, itu terlalu ringan."

"Coba dulu deh ya. Aku coba telpan mama sekarang." tidak mau menunggu lama, Dreany pun mengambil ponselnya dan menghubungi mamanya.

"Halo ma...."

"Ya sayang, apa kabar? Kok baru hubungi mama?" jawab mamanya yang di seberang telpon.

"Maaf ma, akhir semester agak sibuk. Oya ma, bolehkah aku meminta sesuatu?"

"Mau minta apa sayang?" tanya mamanya.

"Boleh tidak dulu.?"

"Apapun buat kamu sayang."

"Tahu nggak ma, ternyata sahabatku yang aku ceritakan selama ini adalah anak dari karyawan mama."

"Mama tahu sayang... Mama sengaja tidak cerita sama kamu, supaya kamu mandiri dan menemukan orang yang menurut kamu baik. Apa yang mau kamu minta?"

"Ah, mama... Boleh tidak kalau Lidni jadi asisten aku ma? Supaya aku ada temannya. Aku janji deh, tidak akan aneh-aneh."

"Boleh sayang. Tolong kasih ponselnya ke Lidni ya..."

"Halo tante, apa kabar tante?"

"Halo sayang, kabar baik. Kamu bagaimana?"

"Baik tante. Terima kasih."

"Sayang, kamu boleh menjadi asisten Dreany tetapi tolong jangan terlalu dimanjakan dia ya? Supaya dia terlatih mandiri." pinta Anne.

"Baik tante. Terima kasih banyak. Tante sangat baik buat kami."

"Ah, tidak sayang. Ya, sudah ya. Kalian baik-baik disana ya...?"

"Baik tante. Terima kasih banyak lho tante."

"Ahhhhhhh..... waaawwww, aku senang sekali bisa serumah dengan kamu." Dreany kegirangan. akhirnya dia punya teman di rumah yang semewah itu.

"Tunggu sebentar. Mana kunci apartemenmu?" Lidni memberikan kuncinya tanpa bertanya untuk apa. Lidni sedikit merasa heng hong dengan apa yang terjadi.

"Pak, bisa ke kamar saya?" Dreany menghubungi kepala pelayan melalui sambungan telpon rumah. Dan tidak lama kemudian, kepala pelayan itu mengetuk pintu.

"Masuk pak."

"Ya non, ada yang perlu saya bantu?"

"Pak, mulai sekarang, Lidni akan menjadi asisten pribadi aku. Tolong siapkan kamarnya di sebelah kamar aku dan tolong ambilkan semua barang-barangnya. Ini kunci apartemennya di kawasan dekat kampus. Alamat lengkap akan dikirim lewat ponsel." Lidni melongo. Horang kaya kan bebas.

"Baik non. Kalau begitu, saya permisi dulu."

"Terima kasih pak."

"Sama-sama non."

Setelah kepergian kepala pelayan, Dreany heboh sendiri sambil peluk-peluk Lidni.

"Huhuuuuuuuuu.... akhirnya aku punya teman di rumah. Terima kasih ya.... muah.... muah ... muah...." Lidni hanya tersenyum melihat tingkah Dreany yang kegirangan.

"Tapi, kamu malam ini tetap tidur disini. Besok kita shopping."

"Terserah deh.... tapi harus melanjutkan cerita yang belum aku ketahui."

"OK!!"

 

 

Terpopuler

Comments

silviaanugrah

silviaanugrah

hai thor, aku datang bawa 15like.
smngt up dan smg ceritanya sukses yah, aku tunggu trs feedback-nya. 😉✨

2021-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 - Perpisahan
2 Part 2 - Keliling
3 Part 3 Dibawa Kabur
4 Part 4 - Air Terjun
5 Part 5 - Rumah Rahasia
6 Part 6 - Sebuah Keputusan
7 Part 7 - Kekacauan di Rumah Dreany
8 Part 8 - Dreany Menyerah
9 Part 9 Akhirnya Pulang
10 Part 10 - Akhirnya Pulang (2)
11 Part 11 - Sampai di Rumah
12 Part 12 - Kampus
13 Part 13 - Makin Dekat
14 Part 14 - Di Rumah Dreany
15 Part 15 - Terbuka 1
16 Part 16 - Terbuka 2
17 Part 17 - Libur Semester
18 Part 18 - Kekaguman
19 Part 19 - Cafe
20 Part 20 - Steven
21 Part 21 - Steven 2
22 Part 22 - Kegelisahan Jeremy
23 Part 23 - Rencana Jeremy dan Dreany
24 Part 24 - Villa
25 Part 25 - Malam Mingguan Menegangkan
26 Part 26 - Masa Lalu
27 Part 27 - Masa Depan sungguh ada
28 Part 28 - Status Baru
29 Part 29 - Kalian Kemana?
30 Part 30 - Pengakuan
31 Part 31 - Pulang
32 Part 32 - Memaafkan
33 Part 33 - Cerita Steven dan Lidni
34 Part 34 - Perjalanan Dreany
35 Part 35 - Doa Dreany
36 Part 36 - Cinta Pandangan Pertama
37 Part 37 - Makan Malam
38 Part 38 - Kegelisahan Dreany
39 Part 39 - Hati yang terus gelisah
40 Part 40 - Koma
41 Part 41 - Gadis Kecil Seorang Penolong
42 Part 42 - Siuman
43 Part 43 - Ikatan Bathin
44 Part 44
45 Part 45 - Keteguhan hati
46 Part 46 - Kembalinya Jeremy
47 Part 47 - Entahlah
48 Part 48 - Hampir saja
49 Part 49 - Rencana Jeremy
50 Part 50 - Frustrasi
51 Part 51 - Salah Paham
52 Part 52 - Sebuah Rasa
53 Part 53 - Rencana Keluar dari Sarang
54 Part 54 - Menyusun Rencana
55 Part 55 - Home
56 Part 56 - Perusahaan
57 Part 57 - Berita Magang
58 Part 58 - Ketidaknyamanan
59 Part 59 - Antara Nyaman dan Cinta
60 Part 60 - Sebuah Jawaban
61 Part 61 - Hari Pertama Magang
62 Part 62 - Perusahaan
63 Part 63 - Nggibah
64 Part 64 - Antara Urgent dan Rencana
65 Part 65
66 Episode 66 - Kepepet
67 Part 67 - Misteri Steven
68 Part 68 -
69 Part 69 - Masuk siang
70 Part 70 - Bersatunya Dua Bersaudara
71 Part 71 -Debaran
72 Part 72 - Terpaksa Menurut
73 Part 73 - Kejujuran Jeremy
74 Part 74 - Kebingungan Jeremy
75 Part 75 - Tutup Mata !!!!
76 Part 76 - Keputusan Jeremy
77 Part 77 - Jadian
78 Part 78 - Sisi Melankolis Kenan
79 Part 79 - Menetapkan hati yang salah
80 Part 80 - Tercemar
81 Part 81 - Menyeramkan
82 Part 82 - Menikah?
83 Part 83 - Lamaran
84 Part 84 -
85 Part 85 - Pertemuan
86 Part 86 - Wisuda
87 Part 87 - Pencarian
88 Part 88 - Khilaf
89 Part 89 -
90 Part 90 -
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97 -
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Pengumuman
107 Part 12
108 Part 13
109 Part 26
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Part 1 - Perpisahan
2
Part 2 - Keliling
3
Part 3 Dibawa Kabur
4
Part 4 - Air Terjun
5
Part 5 - Rumah Rahasia
6
Part 6 - Sebuah Keputusan
7
Part 7 - Kekacauan di Rumah Dreany
8
Part 8 - Dreany Menyerah
9
Part 9 Akhirnya Pulang
10
Part 10 - Akhirnya Pulang (2)
11
Part 11 - Sampai di Rumah
12
Part 12 - Kampus
13
Part 13 - Makin Dekat
14
Part 14 - Di Rumah Dreany
15
Part 15 - Terbuka 1
16
Part 16 - Terbuka 2
17
Part 17 - Libur Semester
18
Part 18 - Kekaguman
19
Part 19 - Cafe
20
Part 20 - Steven
21
Part 21 - Steven 2
22
Part 22 - Kegelisahan Jeremy
23
Part 23 - Rencana Jeremy dan Dreany
24
Part 24 - Villa
25
Part 25 - Malam Mingguan Menegangkan
26
Part 26 - Masa Lalu
27
Part 27 - Masa Depan sungguh ada
28
Part 28 - Status Baru
29
Part 29 - Kalian Kemana?
30
Part 30 - Pengakuan
31
Part 31 - Pulang
32
Part 32 - Memaafkan
33
Part 33 - Cerita Steven dan Lidni
34
Part 34 - Perjalanan Dreany
35
Part 35 - Doa Dreany
36
Part 36 - Cinta Pandangan Pertama
37
Part 37 - Makan Malam
38
Part 38 - Kegelisahan Dreany
39
Part 39 - Hati yang terus gelisah
40
Part 40 - Koma
41
Part 41 - Gadis Kecil Seorang Penolong
42
Part 42 - Siuman
43
Part 43 - Ikatan Bathin
44
Part 44
45
Part 45 - Keteguhan hati
46
Part 46 - Kembalinya Jeremy
47
Part 47 - Entahlah
48
Part 48 - Hampir saja
49
Part 49 - Rencana Jeremy
50
Part 50 - Frustrasi
51
Part 51 - Salah Paham
52
Part 52 - Sebuah Rasa
53
Part 53 - Rencana Keluar dari Sarang
54
Part 54 - Menyusun Rencana
55
Part 55 - Home
56
Part 56 - Perusahaan
57
Part 57 - Berita Magang
58
Part 58 - Ketidaknyamanan
59
Part 59 - Antara Nyaman dan Cinta
60
Part 60 - Sebuah Jawaban
61
Part 61 - Hari Pertama Magang
62
Part 62 - Perusahaan
63
Part 63 - Nggibah
64
Part 64 - Antara Urgent dan Rencana
65
Part 65
66
Episode 66 - Kepepet
67
Part 67 - Misteri Steven
68
Part 68 -
69
Part 69 - Masuk siang
70
Part 70 - Bersatunya Dua Bersaudara
71
Part 71 -Debaran
72
Part 72 - Terpaksa Menurut
73
Part 73 - Kejujuran Jeremy
74
Part 74 - Kebingungan Jeremy
75
Part 75 - Tutup Mata !!!!
76
Part 76 - Keputusan Jeremy
77
Part 77 - Jadian
78
Part 78 - Sisi Melankolis Kenan
79
Part 79 - Menetapkan hati yang salah
80
Part 80 - Tercemar
81
Part 81 - Menyeramkan
82
Part 82 - Menikah?
83
Part 83 - Lamaran
84
Part 84 -
85
Part 85 - Pertemuan
86
Part 86 - Wisuda
87
Part 87 - Pencarian
88
Part 88 - Khilaf
89
Part 89 -
90
Part 90 -
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97 -
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Pengumuman
107
Part 12
108
Part 13
109
Part 26

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!