Part 4 - Air Terjun

"Tunggu...!" cegat Dreany. Kenan pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Dreany.

"Ada apa?" tanya Kenan.

"Kita mau kemana?" tanyanya penasaran.

"Kamu maunya mau kemana?" canda Kenan.

"Jangan macam-macam kamu. Tentu saja aku maunya pulang." pinta Dreany dengan nada sengil.

"Kayaknya tidak bisa pulang terlebih dahulu." balas Kenan.

"Kenapa?" tanya Dreany.

"Jangan banyak tanya! Kamu mau aku tinggal disini atau mau ikut aku? Kalau kamu ikut aku, pasti kamu aman. Tetapi dengan satu syarat, tidak boleh banyak tanya maupun protes. Kalau kamu tinggal disini, bisa jadi kamu akan dikejar para preman tadi dan bisa saja kamu akan di....." Kenan sengaja menggantungkan perkataannya agar Dreany berpikir dan mau menurutinya tanpa seribu pertanyaan.

Dreany berpikir sejenak.

"Oke, aku ikut kamu. Tapi kita harus mencari sinyal agar aku bisa menghubungi orang rumah. Pasti sekarang mereka akan cemas mencariku." Kenan mengernyitkan dahinya.

"Mending aku bilang iya aja biar ga bawel lagi." batin Kenan.

"Oke. Sekarang kita harus keluar sekarang dan mencari jalan agar bisa pulang."

Mereka melanjutkan perjalanannya. Mereka menyusuri jalanan sempit dan berbau.

Dreany yang sudah terbiasa hidup di lingkungan bersih, kini harus menginjak lumpur yang sangat bau dan hidungnya ternoda dengan aroma yang tentu saja tidak sedap dicium. Dalam hati, dia merasa kesal. Tetapi karena keinginannya agar segera pulang, maka ia tidak mau protes secara terang-terangan.

Tapak demi setapak telah mereka lewati. Hingga akhirnya, langkah mereka bertemu dengan rimbunan pepohonan.

"Ah, hutan?" tanyanya dalam hati.

"Kalau aku protes, aku akan ditinggal disini dan ini adalah tempat yang sangat menyeramkan dari pada tadi." lanjutnya.

Dreany tetap mengikuti langkah Kenan tanpa sepatah katapun.

"Sebenarnya tempat ini indah dan sejuk." puji Dreany dalam hati ketika dia merasakan hembusan angin menyapa kulitnya.

"Bolehkah kita berhenti sejenak?" tanyanya memberanikan diri.

"Kenapa?" tanya Kenan balik.

"Aku capek." alasannya.

"Oke."

Dreany meletakkan pantatnya di tanah begitu saja dan bersandar pada pohon yang besar di dekatnya. Matanya mulai menyapu ke seluruh arah. Seketika ia berhenti pada sebuah pemandangan yang memanjakan matanya. Air terjun. Air itu terlihat segar dan indah saat jatuh pada bebatuan.

Tanpa bertanya terlebih dahulu kepada Kenan, ia mengangkat tubuhnya dan berjalan ke arah air terjun tersebut.

Keindahan itu mulai membuat ia lupa bahwa ada Kenan bersamanya. Tanpa ia sadari, ia mulai membuka baju dan celana panjangnya. Hanya menyisakan pakaian dalam saja pada tubuhnya.

Ia berjalan dan terus berjalan hingga masuk ke dalam air, dimana air terjun itu menjatuhkan dirinya.

Kenan yang sejak awal menyadari jika mata Dreany mulai terarah pada air terjun, ia membiarkan ia menikmatinya. Dan tidak habis pikir jika Dreany bahkan menanggalkan pakaian tanpa memperdulikan orang di sekitarnya. Beruntung, saat ini yang ada hanya Kenan. Jadi, hanya Kenan yang menikmati pemandangan plus itu.

Kenan pun tidak tinggal diam. Secara diam-diam ia juga menanggalkan pakaiannya kecuali pakaian dalamnya. Dan secara diam-diam pula, ia mulai masuk ke dalam air tersebut.

Dreany yang sedang menikmati sejuknya air, menyelam kesana-kemari dan menikmati suara dentuman gemericik air jatuh, tidak menyadari kehadiran Kenan di belakangnya.

Kenan berenang mendekati Dreany. Sekarang tangannya sudah berada di pinggang Dreany.

Dreany ingin memberontak tetapi ikat pelukan Kenan tidak mampu ia lepaskan.

Kenan yang menyadari penolakan Dreany justru membalikkan badan Dreany dan menempel pada dada bidangnya.

"Kenan, jika kamu dewasa kelak, janganlah kamu merusak masa depan orang yang kamu cintai. Hargailah satu-satunya harta seorang wanita." kalimat tersebut tergiang di telinga Kenan dan menyadarkannya. Ya, itu pesan dari Ibunya.

Kenan melepaskan ciuman dan pelukannya.

"Maaf...." kata Kenan. Dreany sama sekali tidak menjawab kata-kata Kenan. Ia menyelamkan dirinya kembali.

"Dia sudah mencuri ciuman pertamaku. Tetapi anehnya kenapa aku seperti ..... ahhhh....." batin Dreany.

Karena tidak mendapatkan jawaban dari Dreany, akhirnya Kenan keluar dari air dan memakai pakaiannya. Kemudian ia duduk di bawah pohon sambil menunggu Dreany selesai.

"Kenapa aku memberikan ciuman pertamaku pada dia? Kenapa aku tertarik pada dia? " katanya dalam ketermenungan.

Next ya....

terima kasih sudah membaca....

Jika anda suka, tolong pencet like ya....

Jika ada masukan, tolong coretan-coretannya....

Episodes
1 Part 1 - Perpisahan
2 Part 2 - Keliling
3 Part 3 Dibawa Kabur
4 Part 4 - Air Terjun
5 Part 5 - Rumah Rahasia
6 Part 6 - Sebuah Keputusan
7 Part 7 - Kekacauan di Rumah Dreany
8 Part 8 - Dreany Menyerah
9 Part 9 Akhirnya Pulang
10 Part 10 - Akhirnya Pulang (2)
11 Part 11 - Sampai di Rumah
12 Part 12 - Kampus
13 Part 13 - Makin Dekat
14 Part 14 - Di Rumah Dreany
15 Part 15 - Terbuka 1
16 Part 16 - Terbuka 2
17 Part 17 - Libur Semester
18 Part 18 - Kekaguman
19 Part 19 - Cafe
20 Part 20 - Steven
21 Part 21 - Steven 2
22 Part 22 - Kegelisahan Jeremy
23 Part 23 - Rencana Jeremy dan Dreany
24 Part 24 - Villa
25 Part 25 - Malam Mingguan Menegangkan
26 Part 26 - Masa Lalu
27 Part 27 - Masa Depan sungguh ada
28 Part 28 - Status Baru
29 Part 29 - Kalian Kemana?
30 Part 30 - Pengakuan
31 Part 31 - Pulang
32 Part 32 - Memaafkan
33 Part 33 - Cerita Steven dan Lidni
34 Part 34 - Perjalanan Dreany
35 Part 35 - Doa Dreany
36 Part 36 - Cinta Pandangan Pertama
37 Part 37 - Makan Malam
38 Part 38 - Kegelisahan Dreany
39 Part 39 - Hati yang terus gelisah
40 Part 40 - Koma
41 Part 41 - Gadis Kecil Seorang Penolong
42 Part 42 - Siuman
43 Part 43 - Ikatan Bathin
44 Part 44
45 Part 45 - Keteguhan hati
46 Part 46 - Kembalinya Jeremy
47 Part 47 - Entahlah
48 Part 48 - Hampir saja
49 Part 49 - Rencana Jeremy
50 Part 50 - Frustrasi
51 Part 51 - Salah Paham
52 Part 52 - Sebuah Rasa
53 Part 53 - Rencana Keluar dari Sarang
54 Part 54 - Menyusun Rencana
55 Part 55 - Home
56 Part 56 - Perusahaan
57 Part 57 - Berita Magang
58 Part 58 - Ketidaknyamanan
59 Part 59 - Antara Nyaman dan Cinta
60 Part 60 - Sebuah Jawaban
61 Part 61 - Hari Pertama Magang
62 Part 62 - Perusahaan
63 Part 63 - Nggibah
64 Part 64 - Antara Urgent dan Rencana
65 Part 65
66 Episode 66 - Kepepet
67 Part 67 - Misteri Steven
68 Part 68 -
69 Part 69 - Masuk siang
70 Part 70 - Bersatunya Dua Bersaudara
71 Part 71 -Debaran
72 Part 72 - Terpaksa Menurut
73 Part 73 - Kejujuran Jeremy
74 Part 74 - Kebingungan Jeremy
75 Part 75 - Tutup Mata !!!!
76 Part 76 - Keputusan Jeremy
77 Part 77 - Jadian
78 Part 78 - Sisi Melankolis Kenan
79 Part 79 - Menetapkan hati yang salah
80 Part 80 - Tercemar
81 Part 81 - Menyeramkan
82 Part 82 - Menikah?
83 Part 83 - Lamaran
84 Part 84 -
85 Part 85 - Pertemuan
86 Part 86 - Wisuda
87 Part 87 - Pencarian
88 Part 88 - Khilaf
89 Part 89 -
90 Part 90 -
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97 -
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Pengumuman
107 Part 12
108 Part 13
109 Part 26
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Part 1 - Perpisahan
2
Part 2 - Keliling
3
Part 3 Dibawa Kabur
4
Part 4 - Air Terjun
5
Part 5 - Rumah Rahasia
6
Part 6 - Sebuah Keputusan
7
Part 7 - Kekacauan di Rumah Dreany
8
Part 8 - Dreany Menyerah
9
Part 9 Akhirnya Pulang
10
Part 10 - Akhirnya Pulang (2)
11
Part 11 - Sampai di Rumah
12
Part 12 - Kampus
13
Part 13 - Makin Dekat
14
Part 14 - Di Rumah Dreany
15
Part 15 - Terbuka 1
16
Part 16 - Terbuka 2
17
Part 17 - Libur Semester
18
Part 18 - Kekaguman
19
Part 19 - Cafe
20
Part 20 - Steven
21
Part 21 - Steven 2
22
Part 22 - Kegelisahan Jeremy
23
Part 23 - Rencana Jeremy dan Dreany
24
Part 24 - Villa
25
Part 25 - Malam Mingguan Menegangkan
26
Part 26 - Masa Lalu
27
Part 27 - Masa Depan sungguh ada
28
Part 28 - Status Baru
29
Part 29 - Kalian Kemana?
30
Part 30 - Pengakuan
31
Part 31 - Pulang
32
Part 32 - Memaafkan
33
Part 33 - Cerita Steven dan Lidni
34
Part 34 - Perjalanan Dreany
35
Part 35 - Doa Dreany
36
Part 36 - Cinta Pandangan Pertama
37
Part 37 - Makan Malam
38
Part 38 - Kegelisahan Dreany
39
Part 39 - Hati yang terus gelisah
40
Part 40 - Koma
41
Part 41 - Gadis Kecil Seorang Penolong
42
Part 42 - Siuman
43
Part 43 - Ikatan Bathin
44
Part 44
45
Part 45 - Keteguhan hati
46
Part 46 - Kembalinya Jeremy
47
Part 47 - Entahlah
48
Part 48 - Hampir saja
49
Part 49 - Rencana Jeremy
50
Part 50 - Frustrasi
51
Part 51 - Salah Paham
52
Part 52 - Sebuah Rasa
53
Part 53 - Rencana Keluar dari Sarang
54
Part 54 - Menyusun Rencana
55
Part 55 - Home
56
Part 56 - Perusahaan
57
Part 57 - Berita Magang
58
Part 58 - Ketidaknyamanan
59
Part 59 - Antara Nyaman dan Cinta
60
Part 60 - Sebuah Jawaban
61
Part 61 - Hari Pertama Magang
62
Part 62 - Perusahaan
63
Part 63 - Nggibah
64
Part 64 - Antara Urgent dan Rencana
65
Part 65
66
Episode 66 - Kepepet
67
Part 67 - Misteri Steven
68
Part 68 -
69
Part 69 - Masuk siang
70
Part 70 - Bersatunya Dua Bersaudara
71
Part 71 -Debaran
72
Part 72 - Terpaksa Menurut
73
Part 73 - Kejujuran Jeremy
74
Part 74 - Kebingungan Jeremy
75
Part 75 - Tutup Mata !!!!
76
Part 76 - Keputusan Jeremy
77
Part 77 - Jadian
78
Part 78 - Sisi Melankolis Kenan
79
Part 79 - Menetapkan hati yang salah
80
Part 80 - Tercemar
81
Part 81 - Menyeramkan
82
Part 82 - Menikah?
83
Part 83 - Lamaran
84
Part 84 -
85
Part 85 - Pertemuan
86
Part 86 - Wisuda
87
Part 87 - Pencarian
88
Part 88 - Khilaf
89
Part 89 -
90
Part 90 -
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97 -
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Pengumuman
107
Part 12
108
Part 13
109
Part 26

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!