Gagal Mencintaimu
"Ma Pa, aku pamit ya.... doakan aku bisa sukses seperti mama dan papa. Minta doa restu dari mama dan papa." Dreany mencium punggung tangan kedua orang tuanya secara bergantian dan memeluk mereka.
"Dek, tolong jagain mama dan papa. Kamu jangan nakal. Jangan keluyuran terus. Harus nurut sama orang tua. Kakak akan sangat merindukan kamu." pamitnya pada adik kesayangannya.
"Tenang kak, bukankah aku ini anak yang selalu berbakti kepada orang tua? Aku pasti akan selalu ada buat mereka. Semoga kakak sukses dan hati-hati. Jangan lupa selalu berdoa." pesan Drane pada kakaknya.
"Ih, adikku sudah dewasa." Dreany mencubit hidung adiknya.
"Iya dong kak" sahutnya.
"Olo... olo.... PD amat sih..."
"Kalau sudah sampai jangan lupa kabari ya kak?"
"Pasti dong dek!"
Andre dan Anne melihat rasa sayang antara mereka berdua sangat bangga. Mereka bersyukur memiliki anak-anak yang manis dan nurut. Tidak pernah sekalipun mereka memberontak terhadap orang tua. Itu karena mereka selalu memberikan kasih sayang yang lebih dan tulus.
Namun tidak jarang juga mereka harus dinasehati jika melakukan kesalahan-kesalahan. Prinsip dan peraturan dalam keluarga ini adalah menyanyangi bukan berarti memanjakan atau memberikan apa saja yang mereka mau. Disiplin bukan berarti menjadikan anak sebagai robot yang harus mengikuti kemauan orang tua.
Selain itu, kerja sama di antara pasanganlah yang membuat keluarga ini tetap konsisten di dalam mendidik anak. Tidak ada pilih kasih dan tidak ada yang dianak emaskan. Semua kasih sayang rata kepada kedua anak. Sehingga anak-anak mereka pun menjadi anak yang taat.
Sekarang mau tidak mau mereka harus melepaskan putri kesayangannya untuk menempuh pendidikan yang terbaik. Sebagai orang tua tentunya berat melepaskan tetapi untuk masa depan anak.
Panggilan untuk penumpang yang akan melakukan penerbangan ke Eropa akan segera check in. Terpaksa Dreany harus segera masuk ke dalam untuk check in.
Besar harapan orang tua Dreany agar ia sukses seperti Anne yang bisa meraih cumlaude di bidangnya.
Buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya. Dreany memiliki bakat seperti mamanya di bidang seni. Khususnya desain. Sedangkan Drane memiliki bakat seperti papanya di bidang bisnis meskipun bisnis papanya juga di bidang tekstil.
Kini pesawat telah mengudara untuk membawanya meraih impian yang ia impikan.
Berjam-jam ia di atas awan dan setinggi itu pula impiannya.
"Tuhan terima kasih saat ini aku bisa berada di atas awan yang cerah ini. Begitu indah ciptaan-Mu Tuhan. Dan biarlah atas kehendak-Mu, pesawat ini menghantarku sampai tujuan. Kiranya Tuhan juga menjagai keluargaku yang kutinggalkan. Ya Tuhan, ketika aku sampai disana nanti, tolong pertemukan aku dengan orang baik. Jika pun yang kutemui bukan orang baik, tolong hamba-Mu yang hina ini untuk tetap berjalan di jalan-Mu. Sertai hamba ya Tuhan untuk meraih cita-cita hamba dan agar orang-orang yang mencintaiku berbangga hati memilikiku. Amin.
Tak terasa pesawat pun landing, tiba di bandara Internasional Eropa dan orang kepercayaan Andre sudah stand by untuk menjemput Dreany. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Dreany menginjakkan kaki di negara ini karena ia sering diajak berlibur oleh orang tuanya. Apalagi Andre juga memiliki perusahaan di negara ini. Sehingga Dreany sudah memiliki tempat untuk tempat tinggal. Semua fasilitas telah lengkap. Tugas Dreany saat ini hanyalah menggapai cita-citanya setinggi langit.
Tibalah Dreany di rumahnya dengan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa.
"Mari nona, silahkan masuk."
"Terima kasih pak." ucapnya dengan lembut dan setengah menundukkan badannya.
"Jangan sungkan-sungkan nona. Ini sudah tanggung jawab saya untuk menyambut Anda." jawabnya dengan tidak enak hati.
"Tidak apa-apa pak. Santai saja. Bapak juga tidak perlu harus bersikap kaku seperti itu." canda Dreany.
"Maaf nona.... Mari nona, saya perkenalkan dengan para pelayan yang lainnya." Dreany masuk para pegawai sudah berdiri semua di depan pintu untuk menyambut Nonanya dan memperkenalkan diri.
"Baiklah, kalian tidak perlu terlalu bersikap seperti ini terhadap saya. Tidak usah yang formal-formal. Karena saya tidak suka. Jadi bersikap netral. Saya tidak akan menggigit kalian." perintah Dreany.
"Maaf nona.... tapi...." jawab salah satu dari para pegawai.
"Jangan membantah! atau saya laporkan ke papa"? ancamnya sambil bercanda.
"Baik nona."
"Baiklah saya akan istirahat sebentar."
"Permisi nona. Biar saya siapkan air untuk nona."
"Saya bisa sendiri. Oya, Semua orang di rumah ini ada berapa?"
"15 orang nona."
"Oke. Siapkan makan malam untuk 16 orang karena saya ingin kalian semua makan satu meja dengan saya. Eittssss!!! tidak ada bantahan, atau..."
"Baik nona."
Dreany meninggalkan mereka sementara para pelayan melakukan tugas mereka masing-masing sambil ngegibah.
"Kalau nona begini, aku jadi makin betah disini."
"Iya, nona baik banget seperti tuan dan nyonya."
Next ya readers...
thank you sudah mampir...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Hanna Devi
hai kk, salam kenal ya dari Cinta Kedua (Untuk Zylva) 🤗
nyimak dulu yaa kk.
2021-02-19
1
🌻Ruby Kejora
Like mendarat...mari kita slg dukung.
di tunggu feedback nya
the thunder's love
cinta rasa covid-19
2021-02-15
3