"Kenapa aku memberikan ciuman pertamaku pada dia? Kenapa aku tertarik pada dia? Bahkan kenapa aku menikmati dia?" katanya dalam ketermenungan.
Dreany sudah menyelesaikan mandinya. Sekarang dia berjalan ke arah Kenan dengan perasaan canggung dan malu, karena dia pun menikmati ciuman itu. Dan itu adalah pengalaman pertama bagi dirinya. Artinya, ciuman itu sama-sama yang pertama bagi mereka.
"Emmmmm, kita mau lanjut jalan atau masih mau istirahat?" tanya Dreany yang membuyarkan lamunan Kenan.
"Emmmmm..... ehhhhh.... apa ya....?" tanya balik Kenan.
"Mau lanjut atau tidak?" jawab Dreany yang juga mengetahui kalau Kenan pun juga merasakan hal yang sama seperti dirinya.
"Lebih baik lanjut. Siapa tahu, nanti bisa ketemu buah-buahan di jalan untuk kita makan." jawab Kenan.
"Hmmmm... baik. Ayo!" Dreany mendahului Kenan terlebih dahulu untuk menghindari kontak dengan Kenan.
Kenan yang mengetahui perubahan sikap Dreany, ia berlari kecil untuk mengejar Dreany. Tanpa ba bi bu be bo, Kenan menarik tangan kanan Dreany.
"Maafkan aku... " lirih Kenan. Dreany hanya menatap diam ke arah wajah Kenan. Dia melihat ada penyesalan di matanya. Dreany juga tidak tahu, kenapa Kenan meminta maaf?
"Tidak apa-apa." jawab Dreany sambil menggelengkan kepala dan tersenyum agar mencairkan suasana antara mereka lagi.
"Terima kasih. Aku tidak akan melakukannya lagi tanpa seijinmu." Dreany terkesima lagi mendengar ucapan Kenan.
Mungkin bisa saja, Kenan justru melakukan hal yang lebih. Apalagi mereka hanya berdua di dalam hutan itu. Tetapi Kenan tidak ingin mengambil kesempatan itu.
Mereka melanjutkan perjalanannya dengan menyusuri hutan belantara itu. Dreany berharap segera menemukan jalan keluarnya sehingga bisa secepatnya sampai rumahnya. Sedangkan Kenan berharap agar bisa sampai di tempat persembunyiannya sehingga segera bisa istirahat dan melepaskan kecanggungan di antara mereka berdua.
"Kita istirahat sebentar ya....?" pinta Dreany setelah mereka berjalan cukup jauh.
"Baiklah. Sekarang kamu duduk saja disini, jangan kemana-mana. Aku akan cari makanan." jawab Kenan.
"Oke, jangan lama-lama." Kenan hanya menjawab dengan senyuman.
Dreany yang ditinggal oleh Kenan, kini menemukan sebuah pohon besar. Ia menuju pohon tersebut dan duduk bersandar pada pohon itu sambil meluruskan kedua kakinya.
Angin sepoi-sepoi membawa Dreany ke alam mimpinya karena saking capeknya ia berjalan. Tidurnya sangat nyenyak. Ia tidak mengetahui dan mendengar saat Kenan sudah kembali dengan membawa sesisir pisang.
Ketika Kenan melihat Dreany tertidur pulas, ia tidak berani untuk membangunkannya.
"Cantik dan manis." ucapnya dalam hati saat ia memperhatikan lekat wajah Dreany.
Tiga puluh menit berlalu, namun Dreany belum juga terbangun. Karena merasa kasihan, Kenan pun meraih Dreany dan menggendongnya di pundaknya.
Terpaksa Kenan menggendong Dreany sambil membawa pisang itu untuk berjaga-jaga ketika Dreany terbangun.
Hingga akhirnya, Kenan dan Dreany sampai di rumah rahasia Kenan. Tidak ada seorangpun yang tahu. Hanya dia dan papanya. Para pelayan yang bekerja pun, ketika menuju di rumah tersebut harus ditutup matanya. Untuk stok makanan dan keperluan lainnya, mereka mendapatkannya dari orang kepercayaan papa Kenan.
Papa Kenan sengaja menyembunyikan Kenan di rumah tersebut dari orang-orang yang ingin mencelakainya. Selama ini, Kenan memperoleh pendidikan dengan cara home schooling. Itu pun dilakukan secara online dan para pengajar ketika mengajar harus dengan pengawasan untuk mengurangi tingkat bahayanya bagi Kenan.
Kenan kini harus bertanggung jawab atas Dreany. Jika Dreany dibiarkan tinggal, maka bisa menimbulkan keributan di keluarga Dreany. Jika dipulangkan, itu artinya terjadi kedua kemungkinan yang bisa saja terjadi. Pertama, dia akan cerita atas kejadian yang menimpanya sehingga bisa membuat celah bagi lawan keluarga Kenan. Kedua, Dreany yang akan menjadi buronan para penjahat karena mereka sudah melihat Dreany.
Keputusan apa yang akan Kenan ambil?
next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments