04. Chat.

Aku berjalan keluar dari rumah terlihat semua orang sedang sibuk melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan setiap paginya, aku tinggal di komplek perumahan yang lumayan mewah walaupun begitu semua orang di sini sangatlah ramah.

Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya. Batinku.

Aku melangkahkan kaki menuju teras rumah terlihat 3 mobil sudah terparkir rapih yang berada disebelah kananku, sedangkan di hadapanku terlihat rerumputan hijau dan beberapa bunga di setiap sudut halaman. Di komplek ini terlihat pemandangan yang sangat indah karena di setiap rumah terdapat tumbuh-tumbuhan dan beberapa pohon. Perbatasan antara rumahku dan rumah yang lainnya tidak terhalang oleh tembok maupun pagar, semua terlihat luas dan indah.

Aku berjalan mendekati mobil yang berjarak sekitar 3 meter dari tempatku berdiri. Mobilku berwarna merah hati sedangkan mobil ibu dan abang Rasyid berwarna hitam, aku mendekati mobil yang terparkir dibelakang mobil ibu dan abang Rasyid, tepatnya mendekati jalan yang sudah beraspal sekitar 4 meter dari tempat mobilku terparkir. Ketika aku mulai membuka pintu mobil, terdengar sahutan yang sangat ramah dari arah jalan beraspal.

"Hai..., Kak Lisya," sahut anak perempuan berusia sekitar 10 tahun itu yang sedang duduk disebelah ayahnya yang sedang mengemudikan mobil berwarna putih dengan melaju pelan.

"Hai..., Sofia," aku menoleh ke arahnya sambil terlihat senyum manis dari balik kaca mobil yang sudah terbuka lebar, "mau berangkat ke sekolah, ya?" aku berjalan kearah mobil berwarna putih itu yang sudah berhenti.

"Iya kak," jawab ayah Sofia yang melihat ke arahku sambil tersenyum.

"Hati-hati dijalan ya, Sofia," balasku sambil melambaikan tangan kearah mereka.

"Bay..., kak Alisya," sahut Sofia sambil melambaikan tangan dan tersenyum manis ke arahku. Mobil mereka pun berjalan meninggalkan aku yang masih melihat kearah mereka.

Setelah mobil putih tersebut sudah tidak terlihat lagi aku berjalan mendekati mobil yang berwarna merah hati sambil merogoh kantong rok yang menjuntai kembang kebawah, dan mulai mengambil kunci mobil dan disertai ponselku yang masih dalam keadaan mati. Aku pun membuka mobil dan masuk ke dalamnya, melajukan mobil menuju kampus yang berjarak sekitar setengah jam dari rumahku.

* * *

Setelah mobilku sudah berada dijalan raya dan hampir sampai ke kampus, aku baru teringat mengenai chat yang tertunda tadi malam. Dan aku mulai menghidupkan kembali ponsel yang tadi malam mati karena lowbat. Tiba-tiba saja terdengar suara sirine dari arah belakang mobilku. Semua mobil yang melintas memberi jalan kepada mobil ambulans dan pemadam, termasuk aku (menepi).

 

Wiu...!! Wiu...!! Wiu....!!

Aku yang masih memegang ponsel sambil menyetir

mobil dengan kecepatan normal tercengang melihat mobil-mobil itu melaju dari arah belakang mobil dengan kecepatan tinggi yang menuju kearah kampusku. Mataku sampai tidak berkedip sedikitpun karena masih memandangi beberapa mobil Ambulans dan Pemadam kebakaran tersebut.

Ada apa ini...!! Kok banyak sekali mobil Ambulans dan mobil Pemadam kebakaran?. Batinku.

Setelah mobil Ambulans dan .mobil Pemadam kebakaran tersebut tidak terlihat lagi, karena sudah tertutupi oleh mobil lainnya yang melaju menutupi jalan. Lamunanku seketika buyar karena mendengar ponsel yang dari tadi bergetar.

Zee...!! Zee...!! Zee....!! Zee...!!

Aku menoleh kearah ponsel yang berada di genggamanku, terlihat begitu banyak chat dari grup WhatsApp dan chat pribadi, salah satunya adalah chat dari, FADLI...!!

Aku sangat terkejut ketika tahu dia membalas chat dari ku sejak tadi malam setelah beberapa menit ponselku lowbat, dengan perasan yang sangat senang aku langsung mengklik chat Fadli dan melewati semua chat yang masuk ke WhatsApp termasuk chat dari abang Rasyid.

《Chat Dari Fadli》

Fadli : Hay, Alisya.😊

Fadli : Alhamdulillah aku baik, dan bagaimana kabarmu?

Fadli : Tentu saja, aku selalu ingat kamu, Alisya.😊

Fadli : Nanti siang kamu ada acara?

Fadli : Bagaimana kalau kita jalan-jalan ketempat biasa?

Alisya : Alhamdulillah aku baik juga..., benarkah, kamu selalu ingat kepadaku?

Alisya : Ya, aku mau jalan sama kamu nanti siang....

Fadli : Terimakasih, Alisya. 😊

Alisya : Sama-sama...

by, Fadli....

Aku sangat senang sekali seakan-akan baru dapat uang setumpuk, Bagaikan pelangi muncul setelah turunnya hujan, aku merasa berada di padang rumput yang luas, rasanya sedang terbang bersama burung-burung merpati menembus awan-awan yang lembut dan putih. Bibirku tak berhenti tersenyum sedangkan pipiku mulai memerah, sedangkan tubuhku sangat menggigil, dan memegang kemudi dengan jari-jari yang bergetar.

Aku tidak percaya Fadli membalas chat dari ku begitu cepat. Padahal aku selalu menghindar darinya sejak kami tamat dari bangku SMA, kami memang satu sekolah tapi beda kelas. Fadli adalah mantan yang paling aku sayangi, kami berpacaran sudah tiga tahun lamanya sejak kelas X. Akulah yang meminta putus darinya, walaupun sakit. Tapi, ini demi kebaikan kami. Setelah tamat SMA, sekolah kami mengadakan acara motivasi bagi generasi muda yang bertema. Indonesia Tanpa Pacaran.

Semenjak mengikuti acara itu dan membeli buku yang berjudul. Udah Putusin Aja. Hati ku jadi terbuka kalau selama ini yang aku lakukan bersama Fadli itu salah. Setelah hari itu hingga sekarang aku masih berstatus jomblo. Walaupun berat, tapi itu adalah keputusan yang tepat.

Setelah membalas chat dari Fadli, aku melihat begitu banyak chat yang masuk ke WhatsApp hingga jutaan. Setiap grup yang ku ikuti memiliki chat kurang lebih 1200 pesan.

Ada apa ini!! Apa yang terjadi?. Batinku.

Aku belum pernah memiliki chat sebanyak ini. Ini tidak wajar!! Karena penasaran aku klik salah satu grup yang ada di WhatsApp. Chat yang pertama kali tampil di layar ponselku adalah video dari Rizqi yang berdurasi dua menit.

Video ini kan...!! Yang tadi di ceritakan abang Rasyid ke aku dan ibu?. Batinku.

Aku menggerakkan layar kearah atas dan melihat video kedua yang di kirim oleh Rizqi. Terlihat wanita dengan memakai pakaian rapi dan mengenakan jas abu-abu berdiri di tenga keramayan. Aku memperhatikan wanita tersebut dengan sangat fokus dan masih menyetir mobil dengan kecepatan pelan.

Mata yang masih melihat ke arah layar ponsel dan sesekali aku melihat ke arah jalan sambil berkata, "wanita ini, mengapa dia dikepung oleh beberapa Polisi? Dan dia memiliki noda darah di sekujur bajunya!!" aku yang masih memperhatikan video tersebut dengan sangat teliti dan bertanyak-tanyak sambil berkata lagi, "mengapa, wanita itu berjalan dengan gak normal. Apa yang sebenarnya terjadi?"

Wanita itu berjalan tidak normal menuju beberapa Polisi yang sedang memegang pistol dengan gagahnya, semua Polisi membidik kearah wanita tersebut tepat kearah wajahnya. Salah satu Polisi memperingati wanita tersebut untuk diam di tempat, tapi wanita itu yang berusia sekitar 30 tahun malah mengabaikan instruksi Polisi dan terus berjalan mendekati salah satu polisi. Tiba-tiba saja wanita itu menggigit di bagian leher polisi yang berada tidak jauh darinya. Semua orang yang telah menyaksikan kejadian tersebut mulai menjerit histeri.

Aku sangat marah dan melempar ponsel ke arah bangku yang berada di sampingku, "ada apa dengan video ini!! Orang gila mana yang telah mengedit video aneh itu??" aku Mengerutkan dahi dengan tidak percaya tentang apa yang telah aku lihat barusan dan menambah kecepatan mobil, "aku tak percaya semua ini. Kalau memang itu zombie, tidak mungkin durasi video tersebut hanya satu menit. Mengapa wanita itu tidak ditembak sampai mati. Apa sih pengedit takut untuk membuat durasi lebih panjang, dan membuat vidio lebih aneh lagi?"

Aku harus melihat komentar yang berada di grup WhatsApp, apakah mereka percaya atau tidak dengan video barusan. Batinku.

Aku mengambil kembali ponsel yang tergeletak di atas bangku berada di sampingku dan mulai membuka grup whatsapp.

《Selalu Kompak》

Diki : @Rizqi itu video apa?

Melly : Apa yang kau kirimkan?

Amel : Mengapa wanita itu menggigit Polisi?

Lia : Itu sebenarnya apa sih?

Rizqi : Itu zombie we...!!

Rio : @Rizqi bacot kau bele.

Kirana : Gila kau, mana ada Zombie.

Nasywa : Betulah kau bele, bohong itu kan?

Nia : Entah ini, bikin orang takut aja kau bele.

Nita : Itu cuma video konyol kan, we? Seriuslah kau, Rizqi. Emang, dari mana kau dapatkan video macam itu?

Rizqi : Aku serius loh we...!! Itu zombie, aku dapat dari grup WhatsApp sebelah.

Zulham : Bacotnya itu, jangan percaya kelen we...!! Dan kau Rizqi, jangan suka share video yang enggak betul nanti yang lain jadi takut.

Rio : @Zulham kenapa, takut kau rupanya?

Zulham : @Rio apa pula aku takut endut, paling kau saja yang takut.

Nia : uda lah, we...!! Jangan berantem kelen. Entah apa yang kelen ributkan, macam bocah Kuliat.

Aku menghentikan membaca komentar dari grup WhatsApp dan masih memegang ponsel sembil mengemudikan mobil dengan kecepatan normal. Tapi tiba-tiba saja di dekat persimpangan terjadi kemacetan. Posisiku sekarang tidak jauh dari simpang empat, tepatnya di Alun-alun Kota. Semua mobil melaju sangat lambat dan mengikuti alur kemacetan, terdengar suara klakson di seluruh arah, sedangkan kendaraan beroda dua berdesak-desakan melewati mobil yang sedang berhenti.

Bim, Bim...!! Bim, Bim...!!

Beruntungnya orang yang mengendarai roda dua, bisa jalan di trotoar dan menyelip di sisi mobil yang sedang berhenti, mereka akan lebih cepat sampai ketujuan. Aku hanya bisa melihat kendaraan roda dua itu lalu-lalang melewati setiap mobil. Batinku.

Ponselku tidak ada henti-hentinya bergetar, semua grup di WhatsApp dalam keadan sedang mengetik. Tapi tiba- tiba Amel manelpon ku.

Zeeez...!! Zeeez...!! Zeeez....!!

Aku langsung menggeser bulatan hijau ke atas.

Amelia

Amelia :

Hey Lisya, kau udah liat video yang ada di grup? Gimana menurutmu? Aku takut sekali menontonya, apakah itu nyata atau bohong? Kau tau enggak. Di grup WhatsApp khususnya kelas kita sedang heboh mengomentari video tersebut. Apa lagi sih Rizqi. Dia itu yang paling heboh, macam dia ada di lokasi tersebut. Dan kau tahu, Lisya. Dia lah yang mengirimkan video tersebut ke grup, ketika kami bertanya apakah dia berada di lokasi tersebut? Dia malah bilang video itu dapat dari grup sebelah.$#@!**&^/$. [Amel, terus saja berbicara mengenai suasana di grup WhatsApp, dia tidak membiarkan aku untuk berbicara satu katapun, nada suaranya begitu serius dan tegang seolah-olah dia sudah percaya dengan apa yang sudah dilihatnya,] Lisya, kau masih di sana kan? Apa kau gak dengar aku bicara!! Lisya, ayo bicara lah...??

Alisya :

Iya aku  masih di sini. Gimana mau bicara!! Kalau dari tadi, Kau terus yang bicara dan nggak biarkan aku untuk bicara satu katapun. Kau gila bicara... aja dari tadi, macam kereta api yang ngak bisa berhenti. [Balasku dengan nada kesal.]

Amelia :

He... he... he... maaf lah...!! Jangan marah dong, Lisya cantik. [Jawab Amel dengan nada merayu.]

Alisya :

Iya aku maafin. Kau sekarang ada dimana, Mel? [balas ku.]

Amelia :

Aku sudah sampai ke kampus ni, kau lagi di mana kok lama kali sampainya, Lisya? [jawab Amel.]

Alisya :

Aku masih di alun-alun kota. Oya Mel, uda banyak teman kita yang datang? [balasku.]

Amelia :

Masih sebagian yang datang. Kau tau gak, Lisya. Ketika aku dijalan menuju kampus, aku melihat beberapa unit Mobil Polisi dan Ambulans, aku jadi kuatir. Sebenarnya apa yang sudah terjadi, ya? [balas Amel dengan nada yang cemas.]

Alisya :

Aku pun juga melihat beberapa mobil Ambulans dan mobil Pemadam kebakaran . [Jawabku singkat.]

Amelia :

Kau serius, Alisya. [Balas Amel, penasaran.]

Ketika aku bicara seperti itu nada suara Amel semakin takut, sepertinya Amel sudah sangat percaya dengan video yang di tontonnya barusan. Tidak lama kemudian aku mendengar suara tembakan yang tidak jauh dari tempatku berada semua orang jadi panik, termasuk aku.

Semua orang keluar dari mobilnya masing-masing mendekati sumber suara tersebut, tapi Polisi memperingati semua orang untuk menjauh dari lokasi. Tidak lama setelah tembakan pertama, disusul kembali oleh suara tembakan kedua, ketiga, dan empat.

Dor...!! Dor, Dor, Dor....!!!

Terpopuler

Comments

Azura One

Azura One

Aku like dulu yang ini ntar nyicil bacanya..Nabung chapter dulu

salam dari 'Standar' ya thor 🤗

2021-02-18

1

zien

zien

aku hadir disini 👍😊😘

2021-02-14

1

Puan Harahap

Puan Harahap

aku hadir kk

2021-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 01. Prolog.
2 02. Kenangan Bersama Fadli.
3 03. Suasana Di Pagi Hari Sebelum Terjadinya Wabah Zombie.
4 04. Chat.
5 05. Perjanjian Dua Tahun Yang Lalu.
6 06. Perdebatan.
7 07. Berita Yang Terjadi Di Alun-alun Kota.
8 08. Detik Detik Terjadi Wabah Zombie.
9 09. Fadli Menelpon.
10 10. Panik.
11 11. Menggambil Jalan Masing-masing.
12 12. Raut Wajah kebahagiaan.
13 13. Parkir.
14 14. Minimarket.
15 15. Berdebatan Antara Aku Dan Nia.
16 16. Kerusuhan Di Pintu Masuk Tol.
17 17. Di Uujung Penantian Yang Panjang.
18 18. Kekompakan.
19 19. Permainan & Tantangan
20 20. Pengagum Rahasia.
21 21. Tersesat Didalam Hutan.
22 22. Merah Hati F & A.
23 23. Puncak Bukit.
24 24. Petugas Pengambilan Stok Kebutuhan.
25 25. Hujan.
26 26. Gotong Royong.
27 27. Dibalik kebahagian tersimpan kesedihan.
28 28. Belajar Menggunakan Pistol HK USP Tactical 45 Suppressed.
29 29. Liontin.
30 30. Memantau.
31 31. Dibenci semua orang.
32 32. Terungkapnya Kebenaran.
33 33. Membela Diri.
34 34. Salah Faham
35 35. Meminta Maaf
36 36. Mengambil Keputusan.
37 37. Sekuntum Mawar Merah
38 38. Mengingat Masa Lalu.
39 39. Kebun Strawberry.
40 40. MENCARI STOK BENSIN
41 41. Dansa.
42 42. Mendapatkan Tempat Yang Aman.
43 43. Masukan Dari Zulham
44 44. Bekerja sama.
45 45. Abang Rasyid.
46 46. KEKACAUAN.
47 Pemberitahuan Dan Promosi.
48 47. Terkepung.
49 48. Keegoisan.
50 49. Orang Baru.
51 50. Penjahat.
52 51. Petugas Pengambilan Stok Kebutuhan.
53 52. Mendapatkan Stok Kebutuhan.
54 53. Pertumpahan Darah.
55 54. Perjalanan menuju bukit.
56 55. Kehilangan mereka.
57 56. Puncak bukit.
58 57. Massa Sekarang.
59 58. Mencari seseorang.
60 59. Di Perjalanan.
61 60. Perjalanan part 2.
62 -
Episodes

Updated 62 Episodes

1
01. Prolog.
2
02. Kenangan Bersama Fadli.
3
03. Suasana Di Pagi Hari Sebelum Terjadinya Wabah Zombie.
4
04. Chat.
5
05. Perjanjian Dua Tahun Yang Lalu.
6
06. Perdebatan.
7
07. Berita Yang Terjadi Di Alun-alun Kota.
8
08. Detik Detik Terjadi Wabah Zombie.
9
09. Fadli Menelpon.
10
10. Panik.
11
11. Menggambil Jalan Masing-masing.
12
12. Raut Wajah kebahagiaan.
13
13. Parkir.
14
14. Minimarket.
15
15. Berdebatan Antara Aku Dan Nia.
16
16. Kerusuhan Di Pintu Masuk Tol.
17
17. Di Uujung Penantian Yang Panjang.
18
18. Kekompakan.
19
19. Permainan & Tantangan
20
20. Pengagum Rahasia.
21
21. Tersesat Didalam Hutan.
22
22. Merah Hati F & A.
23
23. Puncak Bukit.
24
24. Petugas Pengambilan Stok Kebutuhan.
25
25. Hujan.
26
26. Gotong Royong.
27
27. Dibalik kebahagian tersimpan kesedihan.
28
28. Belajar Menggunakan Pistol HK USP Tactical 45 Suppressed.
29
29. Liontin.
30
30. Memantau.
31
31. Dibenci semua orang.
32
32. Terungkapnya Kebenaran.
33
33. Membela Diri.
34
34. Salah Faham
35
35. Meminta Maaf
36
36. Mengambil Keputusan.
37
37. Sekuntum Mawar Merah
38
38. Mengingat Masa Lalu.
39
39. Kebun Strawberry.
40
40. MENCARI STOK BENSIN
41
41. Dansa.
42
42. Mendapatkan Tempat Yang Aman.
43
43. Masukan Dari Zulham
44
44. Bekerja sama.
45
45. Abang Rasyid.
46
46. KEKACAUAN.
47
Pemberitahuan Dan Promosi.
48
47. Terkepung.
49
48. Keegoisan.
50
49. Orang Baru.
51
50. Penjahat.
52
51. Petugas Pengambilan Stok Kebutuhan.
53
52. Mendapatkan Stok Kebutuhan.
54
53. Pertumpahan Darah.
55
54. Perjalanan menuju bukit.
56
55. Kehilangan mereka.
57
56. Puncak bukit.
58
57. Massa Sekarang.
59
58. Mencari seseorang.
60
59. Di Perjalanan.
61
60. Perjalanan part 2.
62
-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!