15

Puas melihat panen yang masih berlangsung,putri Lie dan pangeran Jun memilih pulang ke kerajaan dengan berbagai buah-buahan dan sayur yang mereka dapatkan dari para petani yang mereka singgahi sebagai bentuk ungkapan bahagia mereka karena kedatangan keluarga kerajaan.

Selama perjalanan tidak hentinya putri Lie tersenyum melihat pemandangan indah dan hamparan hasil panen yang belum di angkut masih tersusun di pinggiran jalan.Pangeran Jun yang melihat senyuman manis permaisurinya terus terkembang ikut merasakan bahagia bahkan ia terus menatapnya tanpa ingin mengalihkan pandangannya.

Senyuman manis yang menyenangkan hanya dengan hal sederhana dan ia sudah sangat bahagia pikir pangeran Jun yang masih tetap memandang wajah bahagia permaisurinya.Sadar terus di tatap putri Liemengalihkan pandangannya ke samping tempat pangeran Jun duduk dan mendapati sang pangeran yang masih tersenyum menatapnya,tampan batin putri Lie.

Tiba-tiba putri Lie memiliki ide untuk menjahili pangeran Jun yang sering menjahilinya,dengan senyum yang semakin mengembang indah putri Lie mendekatkan wajahnya pada pangeran Jun hingga ujunh hidung mereka saling bersentuhan.

Hal tersebut menyebabkan pangeran Jun tersentak kaget dengan perlakuan nekat putri Lie,mereka saling pandang satu sama lain dengan senyum jahilnya putri Lie membisikkan sesuatu yang menyebabkan pangeran Jun melongo tidak percaya.

"Suamiku sayang kedipkan matamu atau dia akan jatuh menggelinding"bisik putri Lie lalu menarik wajahnya dan mengedipkan sebelah matanya pada pangeran Jun yang semakin bengong.

Melihat wajah bengong pangeran Jun yang sangat lucu bagi putri Lie,spontan saja ia tertawa karena ekspresi yang tidak pernah ia lihat dari pangeran Jun sungguh menggelikan .

Sadar bahwa ia menjadi bahan tertawa oleh putri Lie,pangeran Jun segera memeluk putri Lie erat dan meletakkan kepalanya di dada bidang miliknya,gerakan tiba-tiba dari pangeran Jun membuat putri Lie diam seketika dan di gantikan dengan jantungnya yang berdetak cepat seakan sedang lari maraton.Wah kumat lagi jantung bener-bener harus periksa batin putri Lie.

Pangeran Jun tersenyum tipis karena berhasil membungkam permaisurinya dengan cara yang manis dan menyenangkan,karena merasakan kenyamanan di pelukan pangeran Jun tanpa sadar putri Lie sudah tertidur dengan lelapnya tanpa di sadari oleh si pemeluk.

Setibanya di depan paviliun saga,pangeran Jun yang tidak merasakan pergerakan apapun dari putri Lie sedikit melonggarkan pelukannya dan melihat apa yang terjadi.

"Apa dadaku sangat nyaman untukmu hingga begitu mudahnya bagimu tertidur saatku peluk"gumam pangeran Jun membelai pipi mulus putri Lie yang sama sekali tidak merasa terusik dengan sentuhan di pipinya.

Pangeran Jun turun dari kereta kuda dengan putri Lie di gendongannya tetapi baru dua langkah pangeran Jun berjalan putri Lie sudah terbangun,namun ia tetap pada posisinya yang nyaman.

ketika akan masuk ke dalam paviliun langkah pangeran Jun terhenti karena seseorang.

"Salam yang mulia pangeran"ucap seorang pengawal pribadi raja

"Hm,katakan"jawab pangeran Jun to the poin

"Hamba di utus yang mulia raja untuk memanggil yang mulia pangeran datang ke aula istana segera"lanjut pengawal tersebut

"Pergilah, aku akan tiba setelah permaisuriku bangun"kata pangeran Jun melangkah masuk

"Tapi yang mulia pangeran di harapkan hadir saat ini juga"cegah pengawal melihat kepergian pangeran Jun

"Aku akan segera tiba jadi diam dan pergilah"suara dingin pangeran Jun menciutkan pengawal yang segera pergi dengan cepat karena takut.

Tidak lama setelah pengawal itu pergi putri Lie meronta dan turun dari gendongan pangeran Jun,hal itu sangat mengagetkan baginya yang tidak menyadari jika putri Lie sudah bangun sejak lama.

"Ayahanda raja memanggil bukan, ayo kita pergi"ucap putri Lie melenggang keluar namun tertahan oleh pangeran Jun

"Kamu sudah bangun! sejak kapan?"tanya pangeran Jun

"Sedari kamu turun dari kereta mungkin"jawab putri Lie santai

"Jadi sudah selama itu dan aku baru mengetahuinya!"heran pangeran Jun dengan sikap permaisurinya yang sulit di tebak.

Putri Lie hanya mengangkat bahunya acuh lalu menarik tangan pangeran Jun pergi.

"Cepatlah atau ayahanda raja akan marah padamu"kata putri Lie

"Hah,kenapa aku jadi seperti orang yang tidak berdaya di dekatnya"gumam pangeran Jun yang masih di dengar putri Lie

"Mungkin kamu sudah jatuh cinta padaku"ucap putri Lie

"Dari mana kamu tahu kalau aku jatuh cinta padamu!"tanya pangeran Jun

"Hanya menebak"jawab putri Lie acuh.

Pangeran Jun hanya geleng kepala melihat perubahan sikap putri Lie yang sangat cepat dan tidak terduga.Sangat ajaib dan aneh pikir pangeran Jun mengikuti langkah putri Lie yang menyeretnya menuju aula.

Aula istana sudah di isi oleh beberapa mentri dan para penasehat kerajaan begitupula dengan raja dan ratu yang berada di singgasananya duduk berdampingan.Tidak lupa pula di sana juga sudah berdiri kasim Rie dengan istri dan putrinya yang menjadi tokoh utama di aula kerajaan sebagai orang yang meminta keadilan.

Pangeran Jun dan putri Lie tiba di aula dengan heran karena semua berkumpul disana,mungkin pangeran akan di beri tugas batin putri Lie mencoba berfikir positif.Sedangkan pangeran Jun yang sudah tahu maksud dari panggilan yang dadakan itu hanya bersikap seperti biasanya yaitu dingin dan datar.

Orang-orang sempat bingung melihat kedatangan pangeran Jun dan putri Lie dengan keadaan sang pangeran yang terkesan di tarik oleh putri Lie,mereka tidak menyangka jika ada orang yang berani melakukan hal tersebut pada pangeran Jun yang tidak bisa sembarangan di perintah apalagi di paksa seperti yang di lakukan putri Lie.Permaisuri Jun sangat hebat pikir mereka yang ada di aula kecuali selir Yein dan kedua orang tuanya yang tidak senang dengan hal tersebut.

"Ayahanda memanggilku!"tanya pangeran Jun

"Iya, ayah ingin bertanya padamu tentang apa yang terjadi pada selir Yein"jawab raja Xiao

"Apa yang kalian inginkan!"pangeran Jun bertanya dan melirik keluarga kasim Rie sejenak

"Kami menginginkan keadilan dari yang mulia raja untuk putriku"jawab Hao ibu selir Yein

"Keadilan seperti apa yang kalian inginkan!"taanya raja Xiao.

"Kami ingin putri kami menjadi permaisuri di kediaman Jun dan hanya dia satu-satunya wanita yang ada di kediaman pangeran Jun"kata kasim Rie

"Iya selain itu putriku juga harus menjadi wanita kesayangan yang di cintai yang mulia pangeran"sambung Hao.

Pangeran Jun yang mendengar permintaan mereka menjadi semakin tidak senang dan memandang mereka sinis.

"Oh sungguh permintaan yang sangat hebat tapi itu sepertinya bukan bentuk keadilan melainkan permohonan"kata pangeran Jun dingin

"Kasim Rie,permaisuri kediaman Jun sudah ada lagipula apakah posisi sebagai selir utama tidak cukup untuk putrimu"ucap raja Xiao

"Tidak yang mulia raja,selir umum masih di bawah aturan permaisuri sedangkan kami ingin putri kami menjadi orang yang bebas tanpa ada yang mengatur"jawab kasim Rie

"Ingin bebas ya,aku bisa mengabulkannya"kata pangeran Jun.

Putri Lie kaget mendengar kesanggupan pangeran Jun memberi kebebasan selir Yein,berbagai macam kemungkinan bermunculan di pikran putri Lie hingga ia hanya dia diam memperhatiakan.Sedangkan raja Xiao sudah dapat menebak kemana arah ucapan putra semata wayangnya.

Kasim Rie dan keluarganya merasa sangat senang karena berfikir jika pangeran Jun akan menjadikan putri mereka permaisuri yang berkuasa,apalagi jika pangeran Jun sudah naik tahta nanti maka mereka dapat melakukan apapun yang mereka inginkan dengan kekuasaan dari pangeran Jun sendiri.

Terpopuler

Comments

Dyah Shinta

Dyah Shinta

Kasim tuh bukannya udah dikebiri?

2022-12-12

0

asam jawa

asam jawa

mungkin sebelum di jadikan Kasim sudah menikah wes positif wae🤭

2022-06-09

0

Fatimah Al Aina

Fatimah Al Aina

selir yein pelakor

2022-05-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!