12

Sepanjang perjalanan menuju ke paviliun saga,pangeran Jun tetap menggendong putri Lie di lengannya dengan santainya tanpa merasa terbebani atau merasa berat baginya hal itu merupakan kebahagian tersendiri.Namun saat ini suasana hati sang pangeran sedang tidak baik jadi ia tetap memilih menggendong putri Lie untuk sedikit meredam emosinya.

Putri Lie yang merasa tidak nyaman dalam gendongan meronta ingin turun karena banyak orang yang memperhatikan mereka.

"Hey turunkan aku"kata putri Lie berbisik

"Diamlah"ucap sang pangeran cuek

"Turunkan,aku bisa jalan sendiri"bisik putri Lie lagi

"Tubuhku berat kamu akan lelah kalau terus menggendongku sampai paviliun"lanjut putri Lie namun tetap tidak di respon oleh pangeran Jun

Putri Lie terus meronta dan mengatakan sesuatu yang menurutnya ampuh untuk menakhlukan manusia es itu,namun hasilnya sia-sia karena bukannya di turuti keinginannya justru yang ia lihat hanya wajah datar yang semakin terlihat dingin dan rahangnya yang mengeras.Putri Lie sedikit menciut melihatnya karena sangat menyeramkan bahkan pangeran Jun lebih menyeramkan dari amarah orang tuanya di kehidupan sebelumnya.

Lelah memberontak yang tidak mendapatkan hasil putri Lie memilih diam dan semakin lama matanya terasa berat hingga akhirnya ia tertidur dalam dekapan hangat suaminya,sangat nyaman batin putri Lie mulai memejamkan mata.

Mendengar suara dengkuran halus dari dekapannya,pangeran Jun segera mengalihkan pandangannya kebawah dan mendapati permaisurinya yang tertidur.Sinar bulan yang memancar menerangi manampakkan wajahnya yang cantik dan semakin cantik dengan cahaya temaram dari rembulan,pangeran Jun mempercepat langkahnya agar segera tiba di paviliun.

Setibanya di paviliun,pangeran Jun langsung membawa putri Lie ke kamarnya dan membaringkannya di tempat tidur.Tidak lupa pangeran Jun juga melepaskan aksesoris dan penjepit rambut yang di gunakan putri Lie begitupun dengan pakaian luarnya dan menyisakan pakaian putih polos yang masih membalut tubub putri Lie.Pangeran Jun melakukan pekerjaannya dengan perlahan agar tidak membangunkannya.

Selesai dengan tugasnya pangeran Jun segera keluar dari kamar putri Lie,namun saat akan melangkah ia merasakan ada yang menahan tangannya yang ternyata putri Lie adalah pelakunya.Perlahan pangeran Jun melepaskan genggaman tersebut, namun bukannya lepas putri Lie justru semakin mengeratka genggamannya.

Akhirnya pangeran Jun memutuskan untuk tinggal di kamar putri Lie,setelah melepas pakaian luar dan menyisakan pakaian polosnya untuk tidur pangeran Jun merebahkan tububnya di samping putri Lie.Merasa ada kenyamanan di sampingnya,putri Lie semakin mendekat dan memeluk pangeran Jun dengan wajahnya yang berada di dada bidang sang pangeran.

Pangeran Jun tidak dapat menyembunyikan senyum bahagianya lagi dengan keadaan tersebut,sungguh ia sangat bahagia saat ini karena dapat sedekat ini dengan sang permaisuri.Entah sejak kapan ia mulai merasa sangat senang dan nyaman ketika berdekatan dengan permaisurinya,bahkan ia ingin selalu melihay senyum manisnya yang sangat menyejukkan apalagi wajah jutek dan kesalnya yang menggemaskan.

Sungguh pangeran Jun sangat bahagia hingga tidak mampu menggambarkan lagi bagaimana kebahagiaannya saat ini,dapat merengkuh tubuh istrinya yang beraroma menenangkan hingga membuatnya tertidur dengan memeluk istrinya.

Sedangkan para selir masih duduk menunggu di ruang depan tempat yang selalu di gunakan putri Lie untuk menjamu penjaga dan pelayannya makan bersama.Mereka menunggu dengan rasa takut yang masih menghantui dan tidak berani berpindah tempat meskipun kondisi ruangan mulai dingin mereka tetap menunggu hingga akhirnya tertidur di kursi yang mereka gunakan masing-masing.

Pagi menjelang matahari mulai bersinar dengan terangnya menandakan aktifitas baru segera di mulai dengan suasana yang baru pula.Para pelayan sudah berdiri di depan pintu kamar putri Lie menunggu sang empunya kamar terbangun.

Tidak ada dari mereka yang berani mengganggu tidurnya,mereka tahu jika tuan mereka sedang tidur bersama karena setelah masuk kedalam kamar putri Lie pangeranpun tidak keluar dari kamar tersebut.Hal ini justru menjadi kabar bahagia untuk mereka karena kediaman akan semakin ramai dengan kehadiran bayi kecil tuan mereka yang sudah mereka nantikan.

"Sepertinya kita akan segera memiliki tugas baru tahun depan"seru seorang pelayan

"Tugas apa?"tanya satunya

"Kalian tahu yang mulia pangeran dan permaisuri tidur bersama saat ini jadi kemungkinan tidak lama lagi kita akan dapat kabar bahagia"lanjut yang lain

"Benarkah syukurlah kalau begitu berarti harapan kita akan jadi kenyataan"timpal lainnya.

Para pelayan terus berbisik dan itu justru membangunkan selir-selir yang masih tidur di ruang depan,mereka yang mendengar bisikan yang memang jalas terdengar itu menjadi sangat cemburu dan tidak senang dengan kenyataan tersebut.

"Apa yang kalian katakan! tidak akan pernah ada anak dari si jelek itu karena keturunan yang mulia hanya akan dapat dariku"ucap selir Yein mengagetkan para pelayan

"Dia tidak akan pernah hamil anak yang mulia,hanya aku yang bisa mengandung keturunan kediaman pangeran Jun"seru selir Ming

"Yah hanya Aku yang akan menjadi ibu suri kelak"sambung selir Rou.

Mereka terus saja berdebat tentang siapa yang paling pantas untuk mengandung dan menjadi ratu pendamping pangeran Jun,mereka tidak terima jika pangeran Jun menemani putri Lie semalaman.Apalagi jika mengingat perlakuan pangeran Jun tadi malam pada putri Lie semakin menyulut ketidak sukaan mereka.

Mendengar suara ribut-ribut dari luar pangeran Jun mulai merasa terganggu,perlahan pangeran Jun membuka matanya dan menyesuaikan cahaya yang masuk di penglihatannya.Setelah penglihatannya jelas,hal pertama yang ia lihat adalah wajah cantik dan damai putri Lie yang masih tertidur,sungguh pemandangan pagi yang sangat indah pikir pangeran jun.

Tidak lama setelahnya putri Lie juga membuka matanya dan melihat pangeran Jun yang tersenyum menatapnya.Senyuman manis suaminya menjadi sambutan indah baginya yang langsung di balas tidak kalah indahnya oleh putri Lie.

Saat sedang menikmati pandangan indah mereka yang berada di depan mata,tiba-tiba saja ada yang berteriak dan cukul mengagetkan mereka berdua hingga putri Lie terlonjak dan memeluk pangeran Jun yang di depannya.Mereka saling pandang sebelum akhirnya melihat pada objek yang mengagetkan mereka.

Selir Yein yang tidak terima dengan kenyataan bahwa pangeran bersama putri Lie apalagi para pelayan yang terlihat senang dengan kejadian tersebut, ditambah perdebatan mereka yang menyebabkan ia tidak dapat menahan langkahnya untuk tidak masuk kedalam kamar tersebut dengan kilatan emosi.

Kecemburuan dan amarah seakan menguasai hati selir Yein ketika melihat keadaan pangeran Jun dan putri Lie yang tidur saling berpelukan apalagi ketika mereka saling pandang saat bangun dengan pangeran yang memberikan senyumnya untuk putri Lie.Senyum yang bahkan ia tidak pernah lihat dan dapatkan dari pangeran Jun,tetapi ia lihat di berikan untuk orang lain.

Pangeran Jun terlihat sangat tidak senang saat melihat ada orang yang mengganggu momennya dengan putri Lie,apalagi berteriak dengan kencang di saat ia sedang tidur.Sungguh hal yang paling di benci pangeran Jun terjadi maka ia akan sangat marah apalagi keadaan yang sangat baik harus terganggu.

Selir Yein yang di kuasai amarah dan cemburu ingin segera mengeluatkan amarahnya,tetapi perkataan pangeran Jun seketika menghapuskan semua itu dan berganti dengan tubuhnya yang bergetar dan tangis yang tidak dapat di tahannya.

Terpopuler

Comments

Raine

Raine

pangeran kurang tegas, sekelas selir lebih berkuasa,

2023-12-06

0

ALVINADYA

ALVINADYA

kasim koq bisa punya anak kan udah di kebiri tuh si otong

2022-04-20

0

Dianita Indra

Dianita Indra

lanjut thor

2022-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!