Sampai dimarkas BDG, Rava dkk langsung masuk dan menuju ruang latihan, berbeda dengan Rava dan Audrey, kakak beradik ini memiliki ruangan latihan pribadi, dimana ruangan ini juga digunakan Sisil dan Allice untuk mereka latihan dulu.
Didalam ruangan ini dilengkapi dengan senjata yang sangat lengkap dan selalu dalam keadaan upgrade.
"Langsung aja, Dek." Ucap Rava mengambil sebuah katana begitu juga dengan Audrey, ia mengambil katana yang sama dengan yang diambil oleh sang Kakak.
Audrey langsung menyerang Rava tanpa aba aba, juga Rava yang selalu menangkis serangan Audrey, tak lupa juga membalasnya dan Audrey juga tak lupa untuk menangkis serangan Rava.
Sudah 15 menit berlalu, Rava dan Audrey menghentikan latihan katananya dengan ending katana Rava berada dileher Audrey, juga katana Audrey yang berada dileher Rava.
"Bagus Dek, terus tingkatkan, langkah kakimu perhatikan." Ucap Rava mengevaluasi gerakan Audrey sembari menurunkan katananya.
"Matamu juga jelikan sedikit." Ucap Audrey juga mengevaluasi permainan Rava.
"Ok, lanjut aja yang lain." Ucap Rava mengambil senjata yang lain. Ia mengambil pistol mengarahkan pada satu titik sasaran begitu juga Audrey.
Dalam ruangan Rava dan Audrey terdengar sangat ribut dari luar, suara dentuman peluru terus menggema, Dino dan Arka yang mendengar sudah terbiasa akan hal itu. Namun berbeda dengan Mafioso yang baru bergabung, mungkin mereka akan merinding ketakutan.
"Budeg kuping gw kalo latihan gini mulu." Ucap Dion dalam ruangan sembari meneguk sebotol air.
"Ya biasalah kakak adik yang sangat kejam." Ucap Arka juga mengambil air minum.
"Musuh baru digaris start udah dibantai semua." Lanjut Arka yang sudah meminum airnya.
"Untung gw sepupunya, coba kalo musuhnya, mungkin udah terbang keangkasa lepas nyawa gw." Ucap Dion.
"Lu masih mendingan, gw tiap kali latihan pasti dijadiin sasaran tembak sama si Rava, mleset dikit terbang burung gw." Ucap Arka.
"Hahah, itu nasib elu." Ejek Dion. "Udah hayok lanjutin lagi." Lanjutnya mengajak untuk kembali berlatih.
Setelah beberapa lama, Rava dan Audrey menyudahi latihannya, mereka merasa sudah lelah dan letih.
"Lu cape, Dek?" tanya Rava bersandar pada punggung Audrey, begitu juga Audrey yang bersandar pada punggung Rava.
"Lu pikir?" Tanya Audery datar.
"Yakan gw cuman tanya ogeb." Ucap Rava yang hanya dibalas deheman kecil dari Audery.
"Malem ini ngapain lu?" tanya Rava.
"Biasa." Jawab Audrey berdiri.
"Ikutan ah, mau kemana lu?" Ucap Rava juga berdiri dan langsung bertanya kemana Audrey akan pergi.
"Laper gw Bang, makan." Ucap Audrey pergi meninggalkan ruangan.
"Bikinin buat gw juga." Pinta Rava.
"Iye." Jawab Audrey langsung melanjutkan jalannya menuju kedapur.
"Ini nih enaknya punya adek bisa masak, bisa bela diri, pinter, bisa segalanya, tapi sayang dinginnya kek kutub." Gumam Rava keluar dari ruangan, ia tak lupa untuk menutup pintu ruang latihan dan menguncinya menggunakan kode, dimana kode tersebut hanya dirinya dan Audrey yang mengetahuinya. (64525276452)
Rava langsung masuk kedalam kamarnya membersihkan tubuhnya yang dipenuhi dengan keringat, setelahnya ia langsung menghampiri Audrey yang sedang memakan sepiring nasi dengan lauk ayam dada ikan.
"Udah makan aja lu." Ucap Rava langsung duduk didepan Audery.
"Makan tuh." Suruh Audrey.
"Nggak mandi dulu lu, bau keringet lu." Ucap Rava.
"Ntar, perut gw lebih penting." Ucap Audery kembali melahap nasinya.
Sesaat kemudian.
"Lah lu berdua udah makan aja, buat kita mana?" tanya Dion.
"Kulkas, bikin ndiri." Ucap Audrey yang sudah menyelesaikan makannya. Ia langsung naik menuju kamarnya, untuk membersihkan tubuhnya.
"Gitu amat lu ama kita." Ucap Arka cemberut.
"Udah sono lu bikin sendiri." Ucap Rava menyuruh.
"Iya dah iya."
......................
Malam harinya pukul 09.00 waktu setempat. Rava dkk langsung berangkat menuju arena balap menggunakan mobil masing masing.
Sampai diarena sudah banyak penonton juga geng orang orang yang akan melawan Rava dkk khusunya Audrey.
Audrey berdiri bersandar pada mobil hitam pekat kesayangannya bersama dengan Rava disampingnya.
Ada salah satu penantang laki laki yang mendekati Audery dan Rava.
"Mana nih Queen Racing nya?" Tanyanya.
"Buta ye mata lu, udah didepan lu, pakek nanya lagi." Jawab Dion nyolot.
"Weh santai dong Bro, nggak usah nyolot juga." Ucap laki laki tersebut.
"Banyak bacod, apa?" tanya Audery dingin dengan tatapan tajam.
"Gw tantang lu balapan." Ucapnya.
"Hahaha hahaha." Dion dan Arka sontak langsung tertawa terbahak bahak.
"Lu mau nantangin Queen racing, gede juga nyali lu." Ucap Arka.
"Diem lu, gw yakin gw nggak akan kalah, ngelawan Queen racing ingusan." Ucapnya merendahkan Audery.
"Heh ingusan." Gumam Audrey pelan dengan nada balik meremehkan.
"Ladenin aja, mobilnya bagus tuh, itung itung nambah koleksi." Batin Rava.
"Ok juga." Balas Audery membatin.
"Ok taruhan." Ucap Audrey.
"Kalo gw menang mobil lu itu buat gw." Ucapnya menunjuk mobil hitam Audrey.
"Sebaliknya." Ucap Audery langsung masuk kedalam mobil.
Para penonton langsung bersorak untuk Audrey, begitu juga Rava, Arka dan Dion.
"Lihat aja ntar." Ucap Rava.
"Nggak usah dilihat ini juga udah pasti yang menang Audrey." Ucap Dion sangat yakin akan kemampuan balapan Audrey.
"Lu nggak ikutan gitu?" tanya Arka pada Rava.
"Males." Jawab Rava singkat padat dan jelas.
Saat itu juga munculah seorang wanita berpakaian minim dengan membawa bendera ditangannya. Ia mulai menghitung.
Siap?
1
2
dan Ia langsung menaikkan benderanya.
Lawan Audrey langsung melaju dengan kecepatan yang sanagt tinggi, sedangkan Audery hanya menginjak gasnya hingga kecepatan sedang.
"Heh, queen racing ingusan pasti kalah lu." Ucap lawan bergumam dengan sangat percaya diri bahwa ia yang akan memenangkan balapan.
Namun tiba tiba mobil Audrey melesat dengan cepatnya bak kilat melintasi mobil lawan hingga sampai ke garis finish, sudah dapat diputuskan bahwa Audrey lah yang memenangkan balapan dengan mulus seperti malam malam biasanya.
"Hebat." Puji Rava mendekati mobil Audrey lalu membukakan pintu untuk Audery.
"Trims." Ucap Audrey keluar dari mobil.
Lawan yang baru datang ternganga dengan kehebatan yang diperlihatkan oleh Audrey.
"See? lu kalah, mobil lu buat kita." Ucap Dion.
"Nggak, gw nggak akan mau ngasih mobil kesayangan gw." Ucapnya tak mau memberikan kunci mobilnya.
"Ingkar janji lu." Ucap Arka.
"Biarin gw nggak perduli, gw nggak mau kasih mobil gw." Ucapnya tetap bersikukuh.
"Boleh juga nyali lu." Ucap Rava.
"Kenapa gw harus takut." Tantangnya.
"Lakuin." Ucap Rava pada Dion dan Arka.
Dion dan Arka yang mengerti langsung membuka bagasi mobilnya, mengambil drigen berisi bahan bakar bensin dan langsung menyiramkan pada mobil lawan.
"Heh lu mau apain mobil gw." Paniknya.
"BAKAR!" Jawab Audery. Dion dan Arka langsung menyulut korek api dan terbakar lah mobil milik lawan.
Para penonton yang menyaksikan langsung mundur menjauh, dalam hati mereka semua merasa sayang dengan mobil mewah yang dibakar begitu saja.
"Jangan pernah main main sama kita." Kompak Rava dan Audrey langsung masuk kedalam mobil mereka masing masing.
"Camkan!" Tekan Dion dan Arka juga langsung masuk kedalam mobil mereka masing masing.
Orang yang melawan Audrey tadi hanya bisa menyaksikan mobilnya terbakar hangus.
"Udahlah Bro, ikhlasin aja, itu juga salah lu sendiri, main nantangin orang yang nggak sebanding sama lu." Ucap rekannya yang datang bersamanya.
"Mending lu balik sama kita." Ucap yang lain.
Rava dkk kembali kemansion masing masing tanpa memperdulikan nasib sang lawan.
***************************************
~BERSAMBUNG~
LIKE, COMMENT, KASIH RATE 5
JANGAN LUPA VOTE & TAMBAHKAN FAVORITE
JANGAN LUPA👆
SEE YOU NEXT EPISODE 😉
BYE~
AUTHOR SAYANG KALIAN💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
⨀⃝⃟⃞☯æ⃝᷍𝖒 𖣤᭄Mamakeᶬ⃝𝔣🌺
lanjut kan thorrrr,,smngt trus💪💪💪💪💪
2020-10-29
2
Mona Denisa
semangat kakk
lanjut
2020-10-29
2
Sinta Nurmala
lanjut kak
semangaaattttttt 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
2020-10-29
1