Setelah Audery dan Rava berganti pakaian, mereka semua langsung menuju rumah Sisil sang Nenek.
"Dek, lu semobil aja sama gw." Ucap Rava pada Audrey.
"Hmm yaudah." Ucap Audrey menurut.
"Sudah siap?" tanya Allice.
"Udah, Ma."
"Yaudah langsung berangkat aja." Ucap Allice.
Mobil Allice dan Austin melaju terlebih dahulu membelah jalanan kota diikuti mobil Rava dibelakangnya. Sesaat setelah sampai diteras mansion Sisil tiba tiba datanglah mobil anggota keluarga yang lain.
"Pada dateng juga lu pada." Ucap Austin pada yang lain.
"Loh jangan salah, kita pasti dateng." Ucap Gilbert.
"Yaudah ayok masuk aja." Ajak Adel.
"Eh lu Drey, mau bakpao nggak lu? gw punya nih." Ucap Arra pada Audrey saat berjalan masuk.
"Mana?" tanya Audery.
"Nih satu buat lu." Jawab Arra memberikan satu bakpao rasa coklat pada Audrey.
"Buat gw mana?" tanya Rava.
"Tinggal satu doang." Ucap Arra.
"Lu ish, nggak adil lu, masak yang dikasih adek gw doang, gw nya engga."
"Kaya bayi lu." Cibir Audrey langsung menyumpal mulut Rava dengan bakpao yang belum sempat ia makan.
"Emmmm enak." Ucap Rava mengunyah bakpaonya.
"Gw doain habis ini lu sakit perut." Ucap Arra lalu menyusul Audrey masuk.
"Dasar sepupu kek dakjal, doain orang yang jelek jelek." Kesal Rava.
"Udahlah woy, lu mau masuk kaga." Ucap Dion.
"Masalah bakpao aja lu ributin." Timpal Arka.
"Gw beliin besok seabang abangnya." Lanjut Arka.
"Sok iye lu." Ucap Dion.
"Lu mau masuk atau mau ribut." Ucap Rava yang sudah menghabiskan bakponya, ia langsung masuk meninggalkan Dion dan Arka yang masih didepan pintu.
"Lah kok kita yang jadinya ditinggal." Ucap Arka.
"Lu sih, udah yok." Ucap Dion langsung menarik tangan Arka masuk kedalam mansion Sisil.
Dan didalam ternyata sudah ada Sisil dkk yang sedang menunggu anak dan cucunya.
"Hello Grandma, Grandpa." Sapa Arra.
"Hallo, Sayang." Sapa balik Sisil.
"Sini duduk." Suruh Alvaro.
"Kalian kok lama banget tadi diluar?" tanya Oca.
"Oh itu Grandma, biasa bayi tua tadi berulah." Ucap Arra menjawab.
"Bayi tua siapa?" tanya Dinda.
"Dia." Tunjuk semuanya pada Rava.
"Lah kok gw?" Tanya Rava menunjuk dirinya sendiri.
"Lu tadi, masalah bakpao aja rebutan sama adek lu." Ucap Arka.
"Udah udah jangan berdebat, nanti Grandma kasih setoko tokonya." Ucap Sisil.
"Siyap Grandma sayang." Ucap Rava tersenyum senang.
"Grandma, Grandpa, kita ada kabar bagus buat kalian." Ucap Rava.
"Apa?" tanya Ale.
"KITA DIKELUARIN DARI SEKOLAH." Kompak semuanya (-Arra & Audrey)
"Wah bagus dong, jadi kalian bisa sekolah di SHIS, kan itu sekolah juga punya keluarga kita." Ucap Sisil.
"Iya sih Grandma, tapi kita nggak mau kalau nanti semuanya pada tahu kalo kita anak pemilik sekolah." Ucap Rava.
"Kenapa?" tanya Devano.
"Ya nanti kit nggak bisa jahil lagi dong, Granpa." Jawab Dion.
"Kalian ini, jahilnya sudah mendarah daging." Ucap Devano menggelengkan kepalanya.
"Kan kita niru prinsipnya Mama Allice." Ucap Arka.
"NAKAL NGGAK PAPA YANG PENTING PINTAR." Kompak semuanya.
"Kalo nggak pintar nanti kalian yang Mama didik dengan cara Mama sendiri." Ucap Allice tersenyum devil.
Glek
Semuanya langsung menelan ludahnya kasar melihat senyum Allice.
"Maaaaaa." Ucap Audery.
"Iya iya." Ucap Allice langsung merubah ekspresinya menjadi seperti semula lagi.
"Untung ada elu." Ucap Arra berbisik pada Audrey.
"Pawang." Balas Audrey membalas bisikan Arra dengan bisikan kecil.
Mereka semua mengobrol tentang bagaimana hari hari mereka masing masing, dengan Rava dkk bermain game bersama.
"Grandma, laper." Ucap Arra.
"Makan mulu anak lu." Ucap Gabriel pada Raiden.
"Anak lu juga." Balas Raiden.
"Ambil sendiri, camilannya ada dilemari." Ucap Alvaro menunjuk almari makanan.
"Ok Granpa." Jawab Arra senang. Ia langsung pergi mengambil makanan untuknya dan yang lain.
Saat selesai mengobrol mereka semua hendak kembali, namun tiba tiba telpon berdering menunjukkan panggilan dari seseorang.
Sisil langsung mengangkat teleponnya.
"Hallo ada apa?" tanya Sisil pada sang pemanggil.
"Maaf mengganggu sebelumnya, dengan keluarga Ibu Unna Sifanya?" Tanya Seorang disebrang sana.
"Iya, anaknya." Jawab Sisil. "Ada apa?" Lanjut Sisil bertanya.
"Maaf Ibu, Nyonya Unna bersama rekannya mengalami kecelakaan mobil dan sekarang sedang ditangani dirumah sakit." Ucap pegawai rumah sakit.
Sisil langsung panik dan mematikan telponnya sepihak.
"Ada apa, Ma?" tanya Allice yang juga menjadi panik.
"Nenek mu, masuk rumah sakit, kecelakaan." Jawab Sisil.
"Hah nenek buyut!?" Kaget Rava dkk.
"Kerumah sakit sekarang." Ucap Alvaro langsung menggandeng Sisil masuk kedalam mobil. Yang lain langsung mengikuti laju mobil Alvaro dan Sisil.
Saat sampai dirumah sakit Allice langsung masuk menghampiri resepsionis mencari tahu dimana ruangan Unna dan Rosa. Saat sudah mendapatkannya semuanya langsung berlari menuju ruang dimana Unna dan Rosa ditangani.
Dokter yang menangani keluar dengan raut wajah yang sudah sedih.
"Dokter, gimana keadaan Momy saya?" tanya Sisil.
"Maaf Nyonya, Ibu anda dan rekannya tidak dalat diselamatkan, akibat benturan dikepala yang sangat keras hingga mengakibatkan kepala beliau dan rekannya mengucurkan banyak darah dan tidak dapat diselamatkan." Ucap Dokter dengan hati hati.
"Untuk sopirnya, sudah kami bawa kedalam ruang mayat." Lanjut Dokter.
Semuanya yang mendengar langsung menangis tersendu sendu, Rava memeluk Audrey yang menangis.
"Ma, tenang lah, jangan sampai Mama stres." Ucap Austin berusaha menenangkan Ibu mertuanya.
Sena dkk yang baru datang langsung diberitahu bahwa Bibi Rosa juga kehilangan nyawanya, Sena dan Serena yang mendengar sang Ibu tiada tanpa melihatnya untuk terakhir kali langsung menangis tersendu sendu.
Tiba tiba datang dua polisi menghampiri Sisil dan yang lain.
"Maaf dengan keluarga korban?" tanya salah satu polisi.
"Iya."
"Kami sudah menyelidiki kasus kecelakaan ini, dan ini adalah kecelakaan murni yang memang kelalaian supir truk yang menabrak mobil korban."
"Untuk supir truk sudah kami amankan." Ucapnya menjelaskan.
"Terima kasih atas bantuannya, Pak." Ucap Ale.
"Kalau begitu kami permisi."
Dipemakaman.
Setelah Unna dan Rosa dikebumikan, Semuanya langsung kembali kemansion masing masing.
"Ma, Pa, kalian pulang dulu aja, Rava sama Audrey mau kemarkas dulu." Ucap Rava.
"Hati hati." Pesan Allice.
"Kita ikut." Ucap Dion dan Arka.
"Yaudah." Ucap Rava.
Arra yang tidak ikut langsung kembali bersama orang tuanya menuju mansion mereka.
Rava dkk langsung masuk kedalam markas BDG.
"King, Queen." Sapa anak buah mereka.
"Buka rekaman cctv dijalan xx." Ucap Audery memberikan perintah. Ia ingin melihat bagaimana kejaidan yang sampai merenggut nyawa Nenek buyut nya itu.
"Baik, Queen." Jawab anak buah, langsung menuruti perintah.
Rekaman dijalan xx diputar, Rava dkk melihat tidak ada kejanggalan sama sekali dalam kecelakaan tersebut, ia langsung menyimpulkan bahwa kejadian tersebut adalah murni kecelakaan.
"Tutup." Suruh Rava.
"Murni kecelakaan." Ucap Dion.
"Tapi bisa bisanya loh, itu truk nabrak mobil nenek buyut." Ucal Arka tidak mengerti.
"Udah jangan dibahas, lagian supir truknya udah dikasih pelajaran sama pihak berwajib." Ucap Rava yang tak ingin melihat adiknya bersedih kembali.
"Balik, Bang." Ajak Audrey.
"Iya, ayo." Ucap Rava menurut.
Rava dkk langsung memutuskan untuk kembali kemansion masing masing.
"Gimana?" tanya Allice yang melihat kedua anaknya sudah kembali.
"Murni kecelakaan, Ma." Jawab Audrey.
"Sudah bairkan saja, yang lalu biarlah berlalu, yang penting sekarang kita doain saja nenek buyut supaya bisa tenang." Ucap Allice.
"Yaudah, kita kekamar duluan Ma, Pa." Pamit Rava.
"Iya, istirahat." Ucap Austin.
"Ayok, Dek." Ajak Rava.
"Hmmm." Dehem Audrey meng iya kan, ia langsung mengekori Rava menuju kamar mereka yang bersebelahan.
***************************************
~BERSAMBUNG~
LIKE, COMMENT, KASIH RATE 5
JANGAN LUPA VOTE & TAMBAHKAN FAVORITE
JANGAN LUPA👆
SEE YOU NEXT EPISODE 😉
BYE~
AUTHOR SAYANG KALIAN💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
vira
Thor aundrey cewe atau cowo ko dipanggil Ama Mafioso BDG queen?
2021-04-16
0
rina ☹
lanjut thor semangat....
moga aja. mereka di sekolah jahil ke nenek sama emak ya awokawokawok heheh
2020-10-29
6
Sinta Nurmala
lanjuttt kak
semangaaattttttt 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
2020-10-29
4