Setelah mendapatkan surat pengeluaran mereka semua dari sekolah, Rava dkk langsung memutuskan untuk kembali kemansion orang tua masing masing.
Dimansion Gabriel dan Raiden.
"Mama, Papa, Arra pulang." Ucap Arra yang baru masuk.
"Loh masih jam berapa, kok udah pulang aja." Ucap Gabriel yang mendengar suara putrinya ini.
"Heheh, anu Ma, ini dapet hadiah dari sekolah, jadi pulangnya pagi." Jawab Arra mengulurkan satu amplop berisi surat pengeluarannya dari sekolah.
"Apa ini?" tanya Gabriel mengambil amplop dan membuka suratnya.
"Baca aja, Ma." Jawab Arra sangat santuy.
"Loh kamu dikeluarkan? kok bisa?" tanya Gabriel.
"Dikeluarkan? kenapa?" tanya Raiden yang baru saja turun dari lantai dua, tiba tiba muncul dari belakang Gabriel sang isteri.
"Heheh, anu Ma, Pa, sebenernya sih salah si Rava, Arra sama yang lain cuman ikut ikutan, Rava dikeluarin ya kita ikut aja." Jawab Arra cengengesan.
"Kamu ini ya, sudah tahu salah masih saja cengengesan." Ucap Raiden.
"Ya terus Arra harus gimana dong, gulung gulung nangis gitu, kan ya nggak mungkin donggggg Papa." Ucap Arra.
"Sudah sudah biarkan, nanti kamu Mama pindahin kesekolah Mama." Ucap Gabriel.
"Yah kok disitu si Ma, nanti kalau ada yang tahu Arra anak dan keponakan pemilik sekolah kan nggak asik, Ma." Protes Arra.
"Heits, tidak ada tapi tapian, yang pasti kamu nanti tidak akan dikeluarkan lagi." Ucap Gabriel.
"Lagian kamu ini kan anak pintar, itung itung tenarin lah sekolah dengan prestasi kamu." Ucap Raiden.
"Yayayayyaya, apalah dayaku, membantah nanti dikutuk jadi bakpo." Ucap Arra.
"Kok bakpo?" tanya Raiden.
"Ya iya lah Pa, masa Arra cantik jelita gini jadi batu, ya nggak lucu, lucuan bakpo, bakponya yang karakter lagi, hmmmm enak." Ucapnya sambil membayangkan bakpao.
"Ada ada saja, sudah sana masuk." Suruh Gabriel.
"Ah nggak ah, Arra mau beli bakpao bentar." Ucap Arra langsung pergi membeli bakpao.
......................
Dimansion Adel dan Gilbert.
"Yuhuuu Arka come back nih." Ucap Arka yang baru saja masuk.
"Loh Aden, sudah pulang, Nyonya dan Tuan ada diruang kerja." Ucap Bibi memberi tahu.
"Oh, makasih, Bi." Ucap Arka langsung keruang kerja orang tuanya.
"Mama, Papa." Panggilnya saat sudah masuk keruang kerja.
"Kamu? kok sudah pulang?" tanya Adel.
"Anaknya pulang cepet salah, pulang lambat salah." Ucap Arka.
"Heh bocah, ini masih pagi, ya wajar kalo Mama tanya." Ucap Adel kesal.
"Marah bah." Batin Arka bergidik ngeri.
"A a a anu Ma, Arka dikeluarin dari sekolah." Ucap Arka.
"Kok bisa?" tanya Gilbert.
"Itu Ma, Pa, biasa ikutan Rava." Jawab Arka.
"Mana suratnya?" tanya Adel.
"Ini." Jawab Arka memberikan suratnya.
"Nanti Mama, pindahin kamu di SIHS." Ucap Adel.
"Yaudah deh terserah Mama, Arka kekamar dulu." Pasrahnya.
......................
Dimansion Azza dan Ryan.
"Mama, Papa, Dion ada kabar bagus." Ucapnya disofa duduk bersama kedua orang tuanya.
"Apa?" tanya Ryan.
"Dion dikeluarin dari sekolah." Ucap Dion.
"Wah wah wah, berprestasi sekali kamu, pasti almari piala disekolah nggak muat nampung piala hasil menang mu, jadi kamu dikeluarin." Puji Azza.
"Nggak lah Ma, orang Dion dikeluarin tuh gara gara ngikut si Rava." Ucap Dion.
"Bikin ulah apa lagi?" tanya Ryan.
"Itu Pa, tadi si Rava, keren banget, nendang gerbang sekolah sampe rubuh." Jawab Dion.
"Hebat." Puji Ryan.
"Persis kayak nenek, sama emaknya." Ucap Azza.
"Lah kan emang satu darah, gimana sih Ma." Ucap Dion memprotes.
"Iya tau."
"Terus nanti Dion sekolah dimana?" Tanya Dion.
"SIHS." Jawab Azza.
"Wah punya Mama Allice dan Gabriel." Ucap Dion senang.
"Iya, jangan bikin ulah lagi."
"Nggak janji."
......................
Kini giliran Rava dan Audrey yang memberikan kabar bahwa mereka dikeluarkan.
"Kalian kenapa jam segini udah pulang aja?" tanya Austin.
"Dapet hadiah Pa, dari sekolah." Jawab Rava.
"Hadiah apa?" tanya Allice.
"Dikeluarin, Ma." Jawab Audrey.
"Kok bisa?"
"Itu si Abang, bikin ulah mulu." Jawab Audrey.
"Habisnya salah siapa, orang mau masuk kok nggak boleh, rubuhin aja gerbangnya." Ucap Rava.
"Awalnya sih si Audrey nggak dikeluarin Ma, Pa, cuman ya dimana ada Abang disitu ada Adik." Lanjut Rava.
"Najis." Cibir Audrey.
"Yaudah kamu sekolah, disekolah Mama." Ucap Allice.
"Yah kok disekolah Mama si." Protes Rava.
"Nggak ada penolakan." Ucap tegas Allice.
"Hmmm yaudah deh iya." Ucap pasrah Rava.
"Makan tuh." Ejek Audery.
"Awas lu." Ancam Rava.
"Budu amat." Cuek Audrey.
"Dasar balok." Ejek Rava.
"Udah ini lagi, nanti mulai perangnya." Lerai Austin.
"Sekarang kalian ganti baju, nanti ikut Papa." Lanjut Austin.
"Kemana?" Kompak Rava dan Audrey.
"Kerumah Grandma." Jawab Allice.
"Yaudah, kita ganti baju dulu."
***************************************
~BERSAMBUNG~
LIKE, COMMENT, KASIH RATE 5
JANGAN LUPA VOTE & TAMBAHKAN FAVORITE
JANGAN LUPA👆
SEE YOU NEXT EPISODE 😉
BYE~
AUTHOR SAYANG KALIAN💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Ocie_Yoongi 💜
Indahnya dunia novel, dikeluarin dari sekolah ortunya santuy... Lah di dunia nyata, baru di panggil ke ruang BK ortu udah ceramah 7x24jam
2021-04-03
22
Twins
sampai turun keberapa ni thor mereka baru insaf? perasaan nakal mulu..tapi lucu sih hhhh
2021-02-17
1
Arniwati Zendrato
hhh ngakak thor
semangat y thor
ditunggu upny
2021-01-07
0