Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II

"Aku akan menyelamatkan kalian semua asalkan kalian mematuhi perintahku," kali Zhang Xiuhan berkata lirih saja dan semua orang kompak mengangguk tanpa mengeluarkan satu kata pun.

Zhang Xiuhan kembali merenggangkan jeruji besi. Lalu menerobos masuk ke dalam penjara. Ia meminta para tahanan dalam satu sel untuk saling berpegangan.

Tapi ketika ia baru saja hendak berteleportasi ke kediaman Kang Jian di desa Nanjing, suara para peneliti sudah terdengar sebab mereka telah mulai masuk ke dalam bawah tanah.

Zhang Xiuhan mendengar suara gelak tawa mereka yang mengira dua penjaga yang mereka lewati dengan mudah tengah tertidur. Mereka tidak tahu jika dua penjaga itu telah menjadi mayat.

Zhang Xiuhan pun mengubah rencana. Ia akan bersembunyi di antara para tahanan dan membiarkan tiga peneliti masuk ke dalam ruang tahanan, sebab jika ia melanjutkan misinya sekarang juga, Zhang Xiuhan yakin para peneliti itu akan sampai di sel tahanan sebelum proses pemindahan para tahanan selesai.

Maka, kini semua tahanan berlagak seolah sedang tertidur nyenyak. Dan sangat mudah bagi Zhang Xiuhan untuk tidak kentara dengan baju serba hitamnya di dalam ruang bawah tanah yang gelap.

Para peneliti pun melalui mereka masih dengan mengendap-endap. Walau bagaimanapun mereka tidak ingin jika aksi mereka diketahui oleh siapapun, karena seandainya Patriark Bao Li tahu kalau mereka sedang memegang kunci cadangan ruang tahanan Zhillin yang hanya dipegang oleh kepala penjaga, pasti hidup mereka akan langsung tamat.

Kunci cadangan itu bisa mereka dapatkan setelah membuat kepala penjaga tertidur pulas usai meminun ramuan yang mereka berikan. Para peneliti itu mengelabui kepala penjaga dengan mengatakan bahwa ramuan yang mereka berikan berkhasiat untuk meningkatkan kekuatan fisik, daya tahan tubuh, dan penghilang rasa kantuk.

Kepala penjaga yang mendapatkan ramuan berkhasiat dengan percuma itupun kemudian meneguk beberapa gelas ramuan yang sebetulnya berfungsi untuk menghilangkan kesadaran seseorang. Maka sesudahnya, kepala penjaga tidak lagi merasa mengantuk karena sudah terlelap dengan sangat nyenyak.

"Ayo cepat masukkan kuncinya!" ujar salah seorang berbisik ketika mereka telah berdiri di depan pintu.

"Apa? Pintunya tidak terkunci." kata peneliti sambil menoleh ke arah rekan-rekannya.

Ia merasa baru memasukkan kunci saja, tetapi pintu ruangan menjadi sedikit terbuka, ikut terdorong meski kuncinya belum dibuka.

Di saat yang sama, setelah yakin perhatian tiga peneliti terfokuskan untuk membuka pintu, Zhang Xiuhan membawa pergi tahanan dari sel pil obat.

Sesaat kemudian Zhang Xiuhan sudah kembali. Ia tersenyum melihat tiga peneliti masih berdiri di depan pintu, saling meminta rekannya untuk masuk terlebih dahulu.

Berbagai dugaan ada di dalam pikiran ketiganya soal mengapa pintu ruangan itu tidak terkunci. Mungkinkah Kim Ju mengetahui rencana mereka dan ingin menangkap basah apa yang mereka lakukan, atau mungkin saja Kim Ju keluar sebentar untuk mengambil sesuatu dan lupa untuk mengunci pintu terlebih dahulu, atau jangan-jangan tahanan di ruangan itu telah melarikan diri? Begitulah kira-kira yang ada di dalam benak ketiganya.

Sementara itu Zhang Xiuhan yang melihat ada rasa bingung juga takut pada rekan-rekan Kim Ju, dengan sigap memanfaatkan hal itu untuk melakukan hal yang sama seperti yang tadi ia lakukan, yaitu meregangkan jeruji besi agar bisa masuk ke dalam sel penjara lainnya. Ia bersicepat untuk memboyong sebanyak mungkin tahanan.

"Baiklah, kita masuk bersama-sama saja," ujar salah seorang peneliti mengambil jalan tengah.

Ketiga peneliti itupun mendorong pintu dengan perlahan dan mulai melangkah masuk dengan ragu-ragu.

Brrraaak!

"Tsuuut!" ucap tiga peneliti itu kompak dengan meletakkan jari telunjuk kanan di depan bibir.

Mereka memang kembali menutup pintu yang baru mereka buka sedikit karena merasakan hawa yang sangat dingin keluar dari dalam ruangan. Karena terlalu kagetnya, mereka menutup pintu terlalu keras.

"Aku melihat ada banyak bongkahan es."

"Aku juga."

"Ya, aku pun melihatnya."

"Jangan-jangan apa yang dikatakan Kim Ju memang benar. Bahwa situasinya mungkin sangat berbahaya. Bukankah proyek Zhillin diadakan untuk memunculkan energi es dalam tubuh gadis itu?"

"Kau benar. Itu artinya bongkahan es yang kita lihat barusan adalah. . ."

Percakapan tiga orang peneliti itu terhenti. Mereka merapatkan barisan karena besarnya rasa was-was yang kini mereka rasakan.

"Lalu, dimana Kim Ju sekarang?"

"Jangan-jangan. . ." kata tiga peneliti kompak. Mereka sama-sama tidak mampu untuk menyuarakan prasangka buruk dalam pikiran mereka tentang kondisi Kim Ju.

Ketiga peneliti itupun berusaha untuk memaksa diri melawan takut. Ketiganya menelan ludah dan saling memandang satu sama lain sebelum kembali mendorong pintu.

Kreeek...!

"Aaa... Em... !"

Saat pintu telah terbuka, salah seorang dari mereka terhenti teriakannya karena sebuah telapak tangan rekannya mendarat rapat di mulutnya.

Sudah pasti pemicu teriakan itu adalah seorang mayat lelaki yang mengenakan baju yang sama dengan yang mereka pakai.

 

Mayat lelaki itu terlentang dengan mata melotot dan lidah yang menjulur keluar. Pada leher lelaki itu ada bekas cengkeraman tangan, yang di beberapa titiknya terdapat bercak darah.

Mereka sangat mengenal mayat itu. Ia adalah seorang peneliti yang tergabung dalam tim Kim Ju, yang terlibat dalam pengerjaan proyek Zhillin.

Keterkejutan mereka pun berlanjut setelah melihat sel tahanan kosong. Tidak ada Zhillin, juga tahanan laki-laki yang ditangkap bersama gadis itu.

Mereka masih mengamati ruangan itu. Mencari batang hidung Kim Ju untuk dimintai jawaban atas apa yang sebenarnya terjadi. Namun, tentu saja mereka tidak menemukan lelaki dari negeri Joseon itu.

"Sudah pasti Zhillin dan lelaki itu melarikan diri setelah membunuhnya. Tapi dimana Kim Ju dan yang lainnya?"

"Ya, dimana mereka? Apa mereka juga mati terbunuh? Atau jangan-jangan, mereka justru terlibat dalam pelarian Zhillin."

"Mungkin saja. Bukankah Kim Ju dulu juga pernah mencoba membantu Zhillin untuk kabur dari Jin Quo? Lagipula jika memang Kim Ju dan yang lainnya juga dibunuh, tentulah ada mayat mereka di sini."

"Kau benar. Itu sebabnya dia melarang kita untuk masuk waktu itu. Rupa-rupanya dia sudah merencanakan untuk kabur bersama Zhillin dan lelaki itu."

Ketiga peneliti itu mulai menduga-duga. Mereka sangat yakin bahwa sikap aneh Kim Ju belakangan ini memang disebabkan oleh rencana busuk pengkhianatan.

"Tapi untuk apa Kim Ju melarikan diri? Bukankah di sini dia menjadi anak kesayangan Patriark Bao Li? Semua perkataannya selalu didengar dan permintaannya selalu dituruti."

"Iya, kau benar. Mungkin tidak, kalau Kim Ju membawa lari Zhillin dan lelaki itu karena ingin memanfaatkan mereka untuk dirinya sendiri? Dia ingin menguasai Zhillin dan mengembangkan proyek demi kepentingannya sendiri. Begitu juga dengan lelaki yang katanya telah membuat jantung para pendekar Fengbao membeku."

Ketiga peneliti itu terus berceloteh menyampaikan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Sebelum akhirnya memutuskan untuk lekas melapor pada kepala penjaga atau penghuni Jin Quo lainnya.

Mereka bergegas keluar ruangan dan membiarkan pintu terbuka. Namun, saat baru saja sampai di depan ruangan, jantung mereka berdetak semakin kencang dan mulut menjadi ternganga.

"Bencana, ini benar-benar bencana."

 

Terpopuler

Comments

Kancellotti Unholy Mbachoter

Kancellotti Unholy Mbachoter

ciluuubbb baaaaa....koSoongg kaN....

2022-01-29

0

zamal78901

zamal78901

💪💪💪💪🦾🦾🦾

2021-12-23

0

zamal78901

zamal78901

Tetap semangat Thor⚡🔨

2021-12-23

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2 Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3 Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4 Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5 Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6 Ch 6_ Kakek Huang
7 Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8 Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9 Sekilas Info
10 Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11 Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12 Ch 11_ Penyamaran
13 Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14 Ch 13_ Target Pembunuhan
15 Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16 Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17 Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18 Ch 17_ Keganasan Zhillin
19 Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20 Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21 Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22 Ch 21_ Duka Abadi
23 Ch 22_ Sebuah Jamuan
24 Ch 23_ Jamuan Darah
25 Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26 Ch 25_ Pertemuan Pertama
27 Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28 Ch 27_ Serangan Fengbao
29 Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30 Ch 29_ Menjadi Tabib
31 Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32 Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33 Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34 Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35 Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36 Ch 35_ Percakapan di Kedai
37 Ch 36_ Latihan Mental
38 Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39 Ch - 38 Bibi Wu'an
40 Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41 Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42 Ch 41_ Pedang yang Hilang
43 Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44 Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45 Ch 44_ Perpisahan
46 Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47 Ch 46_ Sebuah Rahasia
48 Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49 Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50 Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51 Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52 Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53 Ch 52_
54 Ch 53_ Harapan Zhillin
55 Ch 54_ Lukisan Batu
56 Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57 Ch 56_ Secarik Kertas
58 Ch 57_ Kamar Putih
59 Ch 58_ Memadamkan Api
60 Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61 Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62 Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63 Ch 62_ Permintaan Ayah
64 Ch 63_ Peluru Es
65 Ch 64_ Terpaksa Percaya
66 Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67 Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68 Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69 Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70 Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71 Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72 Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73 Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74 Ch 73_ Pelukan Hangat
75 Ch 74_ Hadiah Berharga
76 Ch 75_ Menohok
77 Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78 Ch 77_ Tekad
79 Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80 Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81 Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82 Ch 81_ Obat Beracun
83 Ch 82_ Sumpah
84 Ch 83_ Uluran Tangan
85 Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86 Ch 85_ Pengujung Maut
87 Ch 86_ Roh yang Tercabut
88 Ch 87_ Roh dalam Pedang
89 Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90 Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91 Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92 Ch 91_ Gundukan Batu
93 Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94 Ch 93_ Sambutan Istimewa
95 Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96 Ch 95_ Pemanggil Iblis
97 Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98 Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99 Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100 Ch 99_ Murid Keras Kepala
101 Ch 100_ Guru Keras Kepala
102 Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103 Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104 Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105 Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106 Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107 Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108 TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109 TERBIT NOVEL SERU
110 Info Super Penting
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2
Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3
Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4
Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5
Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6
Ch 6_ Kakek Huang
7
Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8
Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9
Sekilas Info
10
Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11
Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12
Ch 11_ Penyamaran
13
Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14
Ch 13_ Target Pembunuhan
15
Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16
Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17
Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18
Ch 17_ Keganasan Zhillin
19
Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20
Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21
Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22
Ch 21_ Duka Abadi
23
Ch 22_ Sebuah Jamuan
24
Ch 23_ Jamuan Darah
25
Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26
Ch 25_ Pertemuan Pertama
27
Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28
Ch 27_ Serangan Fengbao
29
Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30
Ch 29_ Menjadi Tabib
31
Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32
Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33
Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34
Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35
Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36
Ch 35_ Percakapan di Kedai
37
Ch 36_ Latihan Mental
38
Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39
Ch - 38 Bibi Wu'an
40
Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41
Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42
Ch 41_ Pedang yang Hilang
43
Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44
Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45
Ch 44_ Perpisahan
46
Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47
Ch 46_ Sebuah Rahasia
48
Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49
Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50
Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51
Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52
Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53
Ch 52_
54
Ch 53_ Harapan Zhillin
55
Ch 54_ Lukisan Batu
56
Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57
Ch 56_ Secarik Kertas
58
Ch 57_ Kamar Putih
59
Ch 58_ Memadamkan Api
60
Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61
Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62
Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63
Ch 62_ Permintaan Ayah
64
Ch 63_ Peluru Es
65
Ch 64_ Terpaksa Percaya
66
Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67
Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68
Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69
Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70
Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71
Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72
Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73
Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74
Ch 73_ Pelukan Hangat
75
Ch 74_ Hadiah Berharga
76
Ch 75_ Menohok
77
Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78
Ch 77_ Tekad
79
Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80
Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81
Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82
Ch 81_ Obat Beracun
83
Ch 82_ Sumpah
84
Ch 83_ Uluran Tangan
85
Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86
Ch 85_ Pengujung Maut
87
Ch 86_ Roh yang Tercabut
88
Ch 87_ Roh dalam Pedang
89
Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90
Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91
Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92
Ch 91_ Gundukan Batu
93
Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94
Ch 93_ Sambutan Istimewa
95
Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96
Ch 95_ Pemanggil Iblis
97
Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98
Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99
Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100
Ch 99_ Murid Keras Kepala
101
Ch 100_ Guru Keras Kepala
102
Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103
Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104
Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105
Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106
Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107
Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108
TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109
TERBIT NOVEL SERU
110
Info Super Penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!