Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai

"Apa yang Paman lakukan? Ayo kita lari cepat sebelum mereka masuk dan menangkapku. Aku tahu ujung dari goa ini," ucap Zhillin dengan wajah panik melihat Zhang Xiuhan yang tidak lekas beranjak dari tempatnya.

Gadis itu akhirnya kembali lagi menghampiri Zhang Xiuhan yang berada dua meter di belakangnya.

Zhang Xiuhan tidak menyahut. Ia tampak mengulangi sebuah gerakan dan kembali komat-kamit mengucapkan sesuatu. Sebuah mantra.

"Ayolah Paman Li Jie. Langkah mereka sudah semakin dekat. Mereka akan memaksaku meminum ramuan setan itu lagi jika sampai tertangkap."

Zhillin menarik tangan Zhang Xiuhan dan membuat lelaki itu turut berlari mengikutinya. Tapi tentu saja Zhang Xiuhan tidak memiliki cukup tenaga untuk berlari sekencang dirinya.

"Tidak bisa. Mengapa aku tidak bisa?" kata Zhang Xiuhan dengan punggung membungkuk dan kedua tangan yang bertumpu pada lutut. Napasnya terdengar sangat cepat dan pendek.

"Ada apa Paman? Apa yang tidak bisa Paman lakukan? Apa Paman tidak kuat lagi berlari?" tanya Zhillin dalam satu tarikan napas, tanpa jeda.

"Aku hendak menggunakan jurus Pintasan Dewa agar bisa kembali ke tempat di mana seharusnya aku berada. Tapi tidak bisa."

"Itu mereka," teriak seorang lelaki yang muncul bersama beberapa orang lainnya.

Dari simbol tiga garis lengkung yang ada di ikat kepala mereka, Zhillin tahu jika mereka adalah anggota organisasi Fengbao.

Tersisa hanya sekitar tujuh meter jarak orang-orang keji itu dengan Zhillin dan Zhang Xiuhan.

Maka, lagi-lagi Zhillin menarik tangan Zhang Xiuhan dan kembali berlari. Ketika itu, Zhillin sangat mencemaskan sang paman, jauh melebihi kekhawatirannya pada nyawanya sendiri.

Ia yakin kalau orang-orang Fengbao tidak akan membiarkan Zhang Xiuhan hidup jika mereka sampai tertangkap.

Orang-orang Fengbao selalu membunuh siapa saja yang berusaha untuk menolong gadis tersebut. Oleh karena itu, warga desa kemudian menjadi tutup mata dan telinga ketika para anggota Fengbao bertindak sangat kejam kepada Zhillin.

Saat Zhillin menangis atau menjerit meminta pertolongan, para warga hanya berani mengunpat dalam batin atas kesewenang-wenangan anggota Fengbao.

"Seandainya langit-langit goa ini bisa runtuh dan menimpa mereka sampai mati. Atau setidaknya menutup jalan untuk mereka sehingga tidak lagi bisa mengejar kita," kata Zhillin dengan suara terputus-putus karena napasnya yang berburu.

"Kau benar,” tak ada waktu bagi Zhang Xiuhan untuk mempertanyakan jurus Pintasan Dewanya yang tidak berhasil digunakan. Ada hal yang lebih mendesak untuk saat itu, yaitu menyingkirkan kelompok Fengbao yang sedang mengincar gadis bernama Zhillin.

Zhang Xiuhan pun mulai melakukan sesuatu kepada tembok-tembok goa. Sebuah gerakan cepat yang tak sempat tertangkap oleh mata Zhillin tengah dilakukan oleh Zhang Xiuhan.

Brrreeek. . . !

Langit-langit goa runtuh. Orang-orang organisasi Fengbao yang tidak sempat melarikan diri, mengaduh tertimpa batu. Sementara beberapa yang lain terdengar mengumpat keras karena akses mereka tertutup sepenuhnya oleh bongkahan batu besar. Zhang Xiuhan tersenyum lebar, setidaknya, hal tersebut akan membuat para pengejar itu sibuk atau bahkan kembali pulang untuk menyelamatkan kawan mereka yang terluka.

Zhillin merasa takjub atas kekuatan Zhang Xiuhan yang di luar dugaannya, ia kemudian tersenyum lebar dan bertepuk tangan.

"Itu sungguh luar biasa Paman," ucap Zhillin masih dengan mata berbinar-binar senang.

"Bisakah kau membantuku untuk sampai di ujung goa? Energiku masih belum stabil. Apalagi setelah aku menggunakan tenaga dalamku," sebenarnya Zhang Xiuhan masih memiliki cukup energy untuk berjalan, atau bahkan berlari. Hanya saja, naluri laki-lakinya tak bisa membendung sebuah keinginan yang kuat berkaitan dengan gadis kecil yang membersamainya itu. Zhang Xiuhan merasa ada yang aneh dengan gadis tersebut, selain wajah gadis itu sangat mirip dengan guru Zhillin, Zhang Xiuhan juga merasakan sensasi yang sama menyenangkannya ketika melihat gadis tersebut, sama persis ketika ia bersama guru Zhillin.

Zhillin yang semula begitu berseri-seri wajahnya, kini terlihat panik kembali karena mengira jika lelaki di hadapannya itu benar-benar dalam keadaan tak mampu berdiri.

Gadis itu pun bergegas memapah Zhang Xiuhan dan membantunya untuk tetap berjalan. Dalam setiap langkahnya Zhillin berdoa agar Zhang Xiuhan baik-baik saja dan tetap sadarkan diri. Sementara itu, Zhang Xiuhan ternyata sedang menikmati kekhawatiran gadis manis yang memapahnya.

***

Ketika malam mulai tiba, Zhillin dan Zhang Xiuhan telah sampai di ujung goa yang sangat panjang dan mirip dengan terowongan itu.

Zhillin yang sepanjang perjalanan terus mengoceh dan bertanya untuk menjaga kesadaran Zhang Xiuhan, lantas menyandarkan tubuh lelaki itu pada sebuah pohon besar.

"Tunggu sebentar Paman. Aku akan membuatkan tempat tidur untukmu," ujar Zhillin setelah menegukkan ramuan yang telah ia racik tadi ke mulut Zhang Xiuhan.

Gadis itu kembali berlari entah kemana. Lalu tidak lama berselang, ia kembali membawa rumput ilalang. Kemudian, berlari lagi. Dan kembali lagi membawa sebongkok ilalang lainnya. Terus begitu hingga beberapa kali.

"Nah, sudah selesai. Maafkan aku karena tidak bisa membuat tempat tidur yang nyaman untuk Paman. Tapi, ini juga tidak terlalu buruk."

Zhillin membantu Zhang Xiuhan merebahkan badannya di atas kasur rumput yang ia buat. Sementara untuknya, gadis itu tidur bersandar pada pohon.

Zhillin sengaja tidak merebahkan badannya agar tidurnya tidak nyenyak. Sehingga ia bisa senantiasa memantau Keadaan Zhang Xiuhan.

"Selamat malam, Paman Li Jie. Semoga Paman memimpikanku," ujar Zhillin tersenyum, lantas memejamkan mata.

Sementara itu, Zhang Xiuhan justru kini membuka matanya. Ia duduk dan mengamati gadis yang ingin menjaganya meski dalam keadaan tidur itu.

Gadis itu, meski bisa dibilang manis, ia terlihat sangat kacau. Ada banyak luka memar juga bercak darah yang telah mengering di beberapa bagian tubuhnya.

Zhang Xiuhan kemudian merebahkan Zhillin di atas kasur rumput tempatnya tadi berbaring.

"Apa kau adalah guru Zhillin-ku?" tanya Zhang Xiuhan dalam batin saja, takut mengusik tidur gadis di hadapannya.

Zhang Xiuhan sebenarnya masih belum yakin sepenuhnya bahwa gadis di depannya itu memang Zhillin yang ia kenal.

Meski wajah dan cara berbicara keduanya sangat mirip, bahkan sama persis, Zhillin yang sekarang memiringkan badannya ke arah Zhang Xiuhan itu terlihat lebih muda dan sepertinya tidak memiliki kekuatan sehebat guru Zhillin yang ia kenal.

"Jika kau memang guru Zhillin, berarti aku sekarang berada di masa yang bukan masaku. Atau, apakah ini masa laluku? Atau, ah, bagaimana penjelasan dari semua ketidaknormalan ini?"

Zhang Xiuhan berpikir keras. Ia mengingat-ingat apa yang terjadi padanya di saat sebelum dirinya terlempar ke tempat tersebut.

Lantas Zhang Xiuhan teringat pada batu delima yang jatuh ke pangkuannya, yang dilemparkan Sun Jihai saat perang. Tapi batu itu telah lenyap karena memang merupakan pusaka satu kali pakai.

"Apakah ini yang dimaksud Sun Jihai bahwa hanya aku yang bisa menyampaikan maaf kepada keluarga dan gurunya?" begitulah benak Zhang Xiuhan berbicara menerka-nerka.

Zhang Xiuhan kemudian mengerti mengapa jurus Pintasan Dewa yang seharusnya mampu membuat orang yang menggunakannya berteleportasi ke tempat lain dalam waktu singkat, tidak bekerja di tempat itu.

Ada perbedaan waktu yang sangat lama. Bukan hanya setahun, dua tahun, atau puluhan tahun, melainkan hingga ribuan tahun.

"Jadi, kau benar-benar guru Zhillin-ku?" ujar Zhang Xiuhan lagi saat teringat bahwa sang guru memanggil kekasih di masa lalunya dengan sebutan Paman Li Jie. Persis dengan cara gadis yang terlelap nyenyak itu memanggil dirinya.

Perasaan lelaki itu menjadi bercampur aduk. Ia tidak tahu harus bersedih atau bergembira. Yang jelas, ia merasa iba pada gadis benrantakan yang kini tengah terlelap itu.

"Maafkan aku karena tak pernah tahu jika masa lalumu ternyata sesulit ini. Apa yang bisa kulakukan untuk membuat keadaanmu menjadi lebih baik?" Zhang Xiuhan memejamkan matanya beberapa saat, ada sebuah rasa ngilu yang mengganggu ketika matanya tak sengaja melihat bekas-bekas luka yang bertebaran di tubuh gadis itu.

Terpopuler

Comments

Kancellotti Unholy Mbachoter

Kancellotti Unholy Mbachoter

aku jg Tak Tau zhaNg, ini Ms LaLu atau Masa kini, soaLnya aku jg Bru membaCa noveL ini zhaNg :)

2022-01-28

1

zamal78901

zamal78901

teruuuuss kan Thor⚡🔨

2021-12-22

1

Zidan Alfarisy

Zidan Alfarisy

keren thor klo di ppn kan zhilin malah sama mc dikasih ramuan ,jadi mati trs gua ga baca lagi disitu karna udh malas ,masa darj awal chap dia ama si zhilin di tega² ngasih ramuan ke si zilin ,emg di posisi lagi di kejar² dan ketangkap gangaerti lagi gua itu langsng gua skip ekwk

2021-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2 Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3 Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4 Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5 Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6 Ch 6_ Kakek Huang
7 Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8 Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9 Sekilas Info
10 Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11 Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12 Ch 11_ Penyamaran
13 Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14 Ch 13_ Target Pembunuhan
15 Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16 Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17 Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18 Ch 17_ Keganasan Zhillin
19 Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20 Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21 Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22 Ch 21_ Duka Abadi
23 Ch 22_ Sebuah Jamuan
24 Ch 23_ Jamuan Darah
25 Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26 Ch 25_ Pertemuan Pertama
27 Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28 Ch 27_ Serangan Fengbao
29 Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30 Ch 29_ Menjadi Tabib
31 Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32 Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33 Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34 Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35 Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36 Ch 35_ Percakapan di Kedai
37 Ch 36_ Latihan Mental
38 Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39 Ch - 38 Bibi Wu'an
40 Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41 Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42 Ch 41_ Pedang yang Hilang
43 Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44 Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45 Ch 44_ Perpisahan
46 Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47 Ch 46_ Sebuah Rahasia
48 Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49 Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50 Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51 Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52 Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53 Ch 52_
54 Ch 53_ Harapan Zhillin
55 Ch 54_ Lukisan Batu
56 Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57 Ch 56_ Secarik Kertas
58 Ch 57_ Kamar Putih
59 Ch 58_ Memadamkan Api
60 Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61 Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62 Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63 Ch 62_ Permintaan Ayah
64 Ch 63_ Peluru Es
65 Ch 64_ Terpaksa Percaya
66 Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67 Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68 Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69 Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70 Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71 Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72 Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73 Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74 Ch 73_ Pelukan Hangat
75 Ch 74_ Hadiah Berharga
76 Ch 75_ Menohok
77 Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78 Ch 77_ Tekad
79 Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80 Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81 Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82 Ch 81_ Obat Beracun
83 Ch 82_ Sumpah
84 Ch 83_ Uluran Tangan
85 Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86 Ch 85_ Pengujung Maut
87 Ch 86_ Roh yang Tercabut
88 Ch 87_ Roh dalam Pedang
89 Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90 Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91 Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92 Ch 91_ Gundukan Batu
93 Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94 Ch 93_ Sambutan Istimewa
95 Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96 Ch 95_ Pemanggil Iblis
97 Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98 Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99 Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100 Ch 99_ Murid Keras Kepala
101 Ch 100_ Guru Keras Kepala
102 Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103 Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104 Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105 Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106 Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107 Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108 TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109 TERBIT NOVEL SERU
110 Info Super Penting
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2
Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3
Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4
Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5
Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6
Ch 6_ Kakek Huang
7
Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8
Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9
Sekilas Info
10
Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11
Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12
Ch 11_ Penyamaran
13
Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14
Ch 13_ Target Pembunuhan
15
Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16
Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17
Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18
Ch 17_ Keganasan Zhillin
19
Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20
Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21
Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22
Ch 21_ Duka Abadi
23
Ch 22_ Sebuah Jamuan
24
Ch 23_ Jamuan Darah
25
Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26
Ch 25_ Pertemuan Pertama
27
Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28
Ch 27_ Serangan Fengbao
29
Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30
Ch 29_ Menjadi Tabib
31
Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32
Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33
Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34
Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35
Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36
Ch 35_ Percakapan di Kedai
37
Ch 36_ Latihan Mental
38
Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39
Ch - 38 Bibi Wu'an
40
Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41
Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42
Ch 41_ Pedang yang Hilang
43
Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44
Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45
Ch 44_ Perpisahan
46
Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47
Ch 46_ Sebuah Rahasia
48
Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49
Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50
Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51
Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52
Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53
Ch 52_
54
Ch 53_ Harapan Zhillin
55
Ch 54_ Lukisan Batu
56
Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57
Ch 56_ Secarik Kertas
58
Ch 57_ Kamar Putih
59
Ch 58_ Memadamkan Api
60
Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61
Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62
Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63
Ch 62_ Permintaan Ayah
64
Ch 63_ Peluru Es
65
Ch 64_ Terpaksa Percaya
66
Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67
Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68
Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69
Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70
Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71
Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72
Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73
Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74
Ch 73_ Pelukan Hangat
75
Ch 74_ Hadiah Berharga
76
Ch 75_ Menohok
77
Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78
Ch 77_ Tekad
79
Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80
Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81
Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82
Ch 81_ Obat Beracun
83
Ch 82_ Sumpah
84
Ch 83_ Uluran Tangan
85
Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86
Ch 85_ Pengujung Maut
87
Ch 86_ Roh yang Tercabut
88
Ch 87_ Roh dalam Pedang
89
Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90
Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91
Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92
Ch 91_ Gundukan Batu
93
Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94
Ch 93_ Sambutan Istimewa
95
Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96
Ch 95_ Pemanggil Iblis
97
Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98
Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99
Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100
Ch 99_ Murid Keras Kepala
101
Ch 100_ Guru Keras Kepala
102
Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103
Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104
Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105
Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106
Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107
Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108
TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109
TERBIT NOVEL SERU
110
Info Super Penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!