Zhang Xiuhan menyadari satu hal, bahwa sebenarnya Kim Ju adalah lelaki yang baik. Sepanjang Zhillin sedang kritis, ia melihat raut penyesalan di wajah Kim Ju. Bukan hanya ekspresi takut mati, sebagaimana ditunjukkan rekannya.
Kim Ju bahkan mengaku sempat tidak tega dengan Zhillin karena diperlakukan sangat buruk oleh para penjaga, hingga pernah membantu gadis itu melarikan diri. Meski pada ujungnya ia juga yang melaporkan hilangnya Zhillin kepada para penjaga.
Dalam obrolan itu, Kim Ju juga menceritakan banyak hal seputar tahanan di Jin Quo. Ada tiga penggolongan tahanan di sana, yakni kelinci percobaan yang khusus untuk pembuatan pil obat, pil racun, dan pil istimewa. Ketiga golongan itu mendapatkan perlakuan yang berbeda. Tapi satu yang sama, semuanya menjadi sangat tersiksa dan menderita.
"Orang-orang dalam tahanan pil obat mulanya adalah orang yang sangat sehat. Tapi kemudian mereka dipaksa untuk menjadi sakit.
Para peneliti sengaja menanamkan sel penyakit ke dalam tubuh mereka. Lantas sel itu dipupuk agar berkembang lebih cepat. Sudah pasti akibatnya sangat tidak baik bagi kesehatan. Tapi pemupukan sel penyakit justru baru akan dihentikan setelah kondisi mereka menjadi begitu parah.
Sesudahnya, para tahanan itu akan dicekoki obat yang diracik berdasarkan hasil penelitian. Karena masih dalam tahap uji coba, seringkali obat yang dibuat tidak langsung cocok.
Jika satu obat tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, maka akan diganti dengan obat lainnya. Rata-rata mereka meminum tiga jenis obat yang berbeda, sebelum akhirnya menemukan obat yang pas."
Kim Ju terlihat menghembuskan napas berat, mengingat jeritan para kelinci percobaan, juga rintih kesakitan. Ia mengambil jeda sejenak setelah berbicara panjang lebar.
"Apa ada yang justru semakin sakit setelah meminum obat?" tanya Zhang Xiuhan agar Kim Ju kembali melanjutkan ceritanya.
"Banyak. Bahkan tidak sedikit yang sampai kehilangan nyawa. Tapi kematian para kelinci percobaan karena kesalahan hasil penelitian itu adalah hal yang wajar terjadi di Jin Quo. Setelahnya, mayat-mayat itu ada yang dijadikan bahan penelitian lagi, ada juga yang ditumpuk dan ditimbun di tanah seperti sampah. Aku yakin kau tidak akan bisa menahan diri jika melihatnya."
Zhang Xiuhan menjadi panas hatinya mendengar penjelasan Kim Ju. Sedangkan Zhillin yang sudah terbiasa dengan hal semacam itu hanya diam dan tidak banyak bicara seperti biasanya.
Kim Ju kemudian melanjutkan ceritanya. Ia mengatakan bahwa hal yang tidak kalah keji juga dialami orang-orang yang berada di tahanan pil racun.
Para peneliti di Jin Quo mengembangkan berbagai jenis racun dalam bentuk dan tingkatan yang berbeda-beda. Ada racun yang akan membunuh orang hanya dengan mencium baunya saja, ada racun yang menjadi aktif setelah disentuh, dan ada pula racun yang baru akan bekerja setelah diminum.
"Apakah setiap racun yang diminumkan telah dibuat penawarnya?"
"Sudah. Tapi tidak menjamin bisa menyelamatkan nyawa orang-orang malang itu. Adakalanya mereka dibiarkan meregang nyawa untuk melihat seberapa cepat dan ganas racun itu bekerja. Semakin ganas suatu racun, akan semakin mahal harganya."
Kali ini perkataan Kim Ju membuat Zhang Xiuhan mengepalkan tangan kanannya kuat-kuat. Rasa-rasanya ia ingin melenyapkan tempat itu beserta para monster yang ada di dalamnya. Namun, kemudian ia menyabar-nyabarkan dirinya ketika teringat bahwa ia sedang berada di masa lalu. Zhang Xiuhan tidak ingin gegabah dalam mengambil tindakan.
"Tapi, penderitaan paling luar biasa tentu dirasakan oleh orang-orang di tahanan pil istimewa. Selain tempat penahanan yang sengaja disendirikan, bahkan terkesan diasingkan, para tahanan juga mendapatkan perlakuan yang jauh lebih mengerikan.
Karena orang-orang dalam tahanan tersebut umumnya memiliki kekuatan dan ketahanan fisik jauh melebihi orang pada umumnya, mereka akan menerima lebih banyak ramuan atau pil, juga pukulan-pukulan yang tidak berhitung banyaknya.
Jika kau ingin tahu lebih rinci mengenai tahanan pil istimewa, bertanyalah pada Zhillin."
Zhang Xiuhan langsung menoleh ke arah Zhillin yang duduk di sampingnya. Membuat gadis itu menenggelamkan kepalanya karena tidak ingin wajah sedihnya dilihat sang paman.
"Ju'er, ini aku."
Kim Ju bergegas untuk membukakan pintu setelah mendengar suara rekannya yang memutuskan untuk mengukutinya meninggalkan Jin Quo, memanggil namanya.
Rekannya masuk membawa nampan berisi tiga mangkuk sop dan sepiring penuh buah-buahan segar. Ia memberikan semangkuk sop untuk Kim Ju. Lantas membagikan dua mangkuk lainnya untuk Zhang Xiuhan dan Zhillin.
"Heeem, ini benar-benar lezat," ujar Kim Ju sambil berjalan menghampiri rekannya.
Praaank...!
Mangkuk yang dibawa Zhang Xiuhan pecah karena terlempar jauh membentur dinding dan terjatuh ke tanah sudah dengan bentuk yang tidak lagi utuh.
Tentu saja mangkuk itu tidak jatuh dengan sendirinya. Ada yang sengaja menepis mangkuk itu ketika Zhang Xiuhan hendak menyeruput sop-nya.
Semua orang diam karena terkejut. Mereka lalu mengarahkan pandangan ke arah Zhillin. Selain karena Zhang Xiuhan dan Kim Ju tidak mengerti mengapa gadis itu berbuat demikian, mereka juga sangat heran dengan tenaga Zhillin yang begitu kuat.
Akan tetapi ekspresi yang berbeda tampak di wajah orang yang memberikan sop itu. Sangat kentara sekali jika rekan dari Kim Ju itu sedang diliputi ketakutan.
"Sop ini mengandung racun," ujar Zhillin singkat dengan nada datar dan mimik wajah yang dingin. Seketika itu pula, Kim Ju terbatuk dan memasukkan jari tengah dan telunjuknya ke dalam mulut, mencoba memancing dirinya sendiri agar muntah.
"Apa kau sudah gila? Tidak mungkin aku meracuni temanku sendiri." Rekan Kim Ju menjadi marah untuk menutupi kejahatannya.
Lelaki itu jelas tidak menyangka jika perbuatannya diketahui oleh Zhillin. Padahal ia sudah melakukan trik paling aman dalam melakukan penyerangan, yakni mendapatkan kepercayaan dari target sasaran.
"Kau tidak menaruh racun di mangkuk Kim Ju. Tapi kau menaruhnya di mangkuk paman, juga mangkukku."
Zhillin pun sebenarnya sama sekali tidak menaruh curiga pada lelaki itu. Gadis tersebut tahu jika ada racun di dalam sop miliknya dan sang paman dari hasil penciumannya yang menjadi lebih tajam.
Indera pembau Zhillin yang sangat tajam telah kembali, lantaran Kim Ju dan rekannya lupa tidak meminumkan pil pelemah sukma yang biasanya digunakan untuk melemahkan kekuatan Zhillin yang sebetulnya memang sungguh dahsyat.
Keadaan yang menegangkan dan berada dalam tekanan, ditambah dengan kondisi Zhillin yang mengkhawatirkan, membuat Kim Ju dan rekannya melupakan aktivitas yang harus mereka lakukan setiap 29 hari sekali itu.
Selain karena penciumannya yang sangat peka, hal yang membuat Zhillin tahu ada racun di dalam mangkuk Zhang Xiuhan tidak lain karena ia yang telah berkutat dengan aneka racun dan obat selama bertahun-tahun, mampu mengenali aromanya.
"Apa yang dikatakan Zhillin itu benar?" bentak Kim Ju sambil berjalan mendekati rekannya.
"Tidak. Itu tidak benar. Dia berbohong. Ju'er, jangan percaya padanya. Kau harus lebih percaya padaku. Kita sudah berteman selama bertahun-tahun. Gadis ini jelas ingin kita bertengkar. Dia pasti sakit hati atas perlakuan kita selama ini."
"Mintalah dia untuk memakan sop ini. Jika dia tetap hidup, berarti ada masalah dengan hidungku. Tapi jika dia mati, aku akan turut mendoakan agar kau tenang di alam baka."
Zhillin yang tetap duduk di tanah, meluruskan tangannya ke atas, hingga membuat mangkuk sop menjadi lebih tinggi darinya. Sedangkan Zhang Xiuhan masih diam, mengingat guru Zhillin yang memiliki penciuman yang sangat tajam, yang bahkan bisa mencari seseorang hanya dengan mengikuti aroma tubuhnya.
Kim Ju mengambil mangkuk dari tangan Zhillin dengan wajah marah. Ia lantas meminta rekannya untuk membuka mulutnya. Zhillin tersenyum tipis melihat pemandangan yang selalu terjadi pada dirinya itu.
"Jika kau tidak mau membuka mulutmu, berarti semua yang dikatakan Zhillin memang benar."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Bunk. Franz Tototrihartoko
mencari harta dengan menghalakan segala cara...ngeri sekali
2022-07-27
0
zamal78901
😎😎😎😎🤩🤩🤩
2021-12-23
0
zamal78901
💪💪💪💪🦾🦾🦾
2021-12-23
0