Ch 9_ Kekagetan Zhillin

"Hahaha, sombong sekali kau rupanya. Baiklah, mari kita berduel. Pesanku, jaga wajahmu yang rupawan itu. Aku takut gadis kecilmu itu tidak akan bisa mengenalinya lagi. Atau, kemungkinan yang lebih buruk lagi, bisa saja gadis ini mati duluan sebelum kemudian kau juga menyusulnya. Ha ha ha!"

Penjaga berotot tertawa lantang sambil mengambil posisi siaga. Hal tersebut membuat para pembawa ramuan keluar dari dalam sel untuk mengamankan diri mereka dari amukan si penjaga berotot. Sedangkan Zhillin, ia sedang dilanda ketakutan karena mengkhawatirkan keselamatan Zhang Xiuhan berikut juga keselamatannya sendiri.

Melihat tubuh penjaga berotot yang kekar serta mengingat bahwa lelaki itu bukan manusia biasa, ancamannya pada sang paman tentu membuat Zhillin khawatir. Belum lagi jika melihat mata tombak yang mengelilingi seluruh tembok dan juga atap sel tahanan, bulu kuduk Zhillin menjadi berdiri karena membayangkan dirinya atau sang paman tertancap di ujung tombak itu.

Banyaknya tombak yang terpasang di dalam sel, juga jebakan yang mungkin akan memunculkan anak panah atau semacamnya, sebenarnya bukanlah masalah bagi Zhang Xiuhan. Sebab, lelaki itu memiliki jurus Raga Abadi yang membuatnya kebal dari sejata tajam. Tetapi Zhillin? Gadis itu bisa mati kapan saja jika tertusuk tombak besi.

"Berpeganganlah yang kuat!"

Zhang Xiuhan menarik tubuh Zhillin dengan sigap, ia memutuskan untuk menggendong Zhillin selama pertarungan. Hal tersebut ia lakukan agar ia tetap bisa menjaga keselamatan gadis tersebut.

Zhillin sempat kaget karena tindakan Zhang Xiuhan yang amat tiba-tiba tersebut. Tapi, demi keselamatan dirinya ia pun mempererat pegangannya ke leher Zhang Xiuhan. Gadis itu bisa merasakan detak jantung Zhang Xiuhan yang begitu cepat. Meski sedang merasa takut dan khawatir, ada sebuah kegembiraan yang tiba-tiba muncul di kepala Zhillin. Bukankah jika degup jantung berdetak cepat itu pertanda seseorang sedang gugup atau khawatir? Apakah paman ini sedang mengkhawatirkanku? Setidaknya, begitulah pikiran-pikiran yang muncul di kepala Zhillin muda.

“Heh, kau pikir dengan begitu gadismu akan aman? Jangan terlalu percaya diri, anak muda!”

 

Penjaga berotot memperpendek jarak untuk melayangkan tinjunya. Zhillin memejamkan mata sebab tangan yang ototnya begitu kekar itu nyaris mengenai wajahnya. Seandainya Zhang Xiuhan tidak lekas menghindar, tentulah kini pipinya sudah membiru, bahkan mungkin hingga tulangnya retak.

Akan tetapi, Zhillin yang baru saja bisa bernapas lega kembali memejamkan mata saat puluhan pisau tiba-tiba terjatuh dari atas sel. Rupa-rupanya lantai sel yang tertutup jerami itu memang menyimpan sejumlah jebakan. Tidak hanya satu saja. Sesaat setelah puluhan pisau menyerbu, empat buah tombak yang semula anteng saja di dinding, mendadak melesat sendiri kala Zhang Xiuhan mengubah pijakannya.

"Hahaha, berhati-hatilah anak muda. Jangan sampai kau salah langkah."

Penjaga berotot terbahak melihat rentetan jebakan membuat Zhang Xiuhan dan Zhillin tampak terkejut. Ia yang telah sangat mengenal sel itu, tahu benar titik mana yang akan membuat perangkap yang dipasang akan keluar.

Penjaga berotot yang telah mundur beberapa langkah untuk menghindari pisau dan tombak, kini kembali maju dan mengangkat kaki kanannya untuk menghantam kepala Zhang Xiuhan.

Dengan keadaan kedua tangan menyangga tubuh Zhillin, serangan yang bisa diluncurkan Zhang Xiuhan menjadi sedikit terbatas. Tapi nyatanya ia justru tersenyum saat melihat kaki penjaga otot semakin dekat.

Zhillin yang melihat senyum mencurigakan dari sang paman menjadi semakin panik. Apalagi Zhang Xiuhan tiidak menunjukkan tanda-tanda hendak menghindar.

"Paman, jangan diam saja!"

"Lemaskan badanmu dan bersiaplah untuk kembali berpegangan."

"Apa?"

Zhang Xiuhan memang sama sekali tidak menggeser kakinya. Ia tidak ingin membuat perangkap di dalam sel itu kembali mencuat.

Zhang Xiuhan membuat Zhillin yang semula ia gendong di depan, berpindah ke belakang.

"Paman!" teriak Zhillin yang punggungnya hampir menyambar mata tombak.

Tidak hanya itu, jerit ketakutan Zhillin terus terdengar karena Zhang Xiuhan tidak lagi menggunakan tangannya untuk menahan tubuh Zhillin. Ia membiarkan Zhillin bergelantungan dan hanya memasrahkan keselamatannya pada seberapa kuat gadis itu berpegangan di pundaknya.

Zhillin tidak bisa membiarkan dirinya turun dari gendongan sang paman, karena ada mata tombak yang siap menyambut kakinya jika sampai turun.

Setiap tombak yang terpasang di dalam sel memang tidak sama panjangnya. Ada yang mencuat panjang, ada pula yang lebih menjorok ke dalam.

"Tutup mulutmu dan tetaplah berpegangan," kata Zhang Xiuhan sambil menahan kaki penjaga berotot dengan tangan kanannya.

"Iih, iih!"

Penjaga berotot berusaha untuk melepaskan kakinya dari cengkeraman Zhang Xiuhan. Tapi tidak bisa.

Senyum Zhang Xiuhan semakin lebar. Ia memperkuat cengkeramannya hingga membuat penjaga berotot meringis kesakitan.

"Perkuat peganganmu!"

"Apa? Apa yang akan paman lakukan? Paman, tombak-tombak itu sudah mau. . ."

Bleeeng!

Zhillin tidak sempat menyelesaikan kalimatnya. Segala kepanikannya digantikan dengan senyum lebar karena Zhang Xiuhan membuat penjaga berotot terbanting ke lantai.

Jlep, jlep, jlep !!!

Segera sesudahnya, puluhan anak panah keluar dari atap sel dan langsung meluncur ke bawah. Dengan cepat Zhang Xiuhan mematahkan beberapa tombak di belakang Zhillin. Lantas mundur untuk menghindari hujan anak panah.

Zhillin kembali merapatkan kedua kelopak matanya. Tidak cukup kuat untuk melihat puluhan anak panah mengenai penjaga berotot yang masih terlentang di lantai usai dibanting Zhang Xiuhan dengan begitu kuatnya.

"Buka matamu dan saksikanlah bagaimana lelaki itu akan menemui ajalnya!"

"Tidak paman. Aku tidak mau!" sahut Zhillin sambil menggeleng.

Zhang Xiuhan menahan tawa mendengar jawaban dari Zhillin muda. Itu sungguh berbeda dari guru Zhillin yang begitu bahagia melihat lawannya mati dengan cara sadis.

"Lihatlah! Dia masih hidup."

Zhillin membuka matanya perlahan. Tapi kemudian menjerit melihat keadaan penjaga berotot yang mengerikan.

Lelaki itu memang masih hidup. Tapi puluhan anak panah tertancap di sekujur tubuhnya. Hal yang paling membuat Zhillin merasa ngeri adalah kala melihat anak panah yang menancap di mata penjaga otot.

"Paman!" kata Zhillin yang kembali berpegangan erat pada Zhang Xiuhan yang membungkuk untuk meraih kaki penjaga berotot.

Zhang Xiuhan memang merasa apa yang dialami penjaga berotot masih belum setimpal dengan apa yang telah dilakukan pada Zhillin. Sehingga ia masih merasa perlu untuk menghajar lelaki itu lagi.

Kini Zhang Xiuhan menarik kaki penjaga otot yang sekujur tubuhnya telah dipenuhi darah segar yang keluar akibat tusukan panah. Lalu melemparkan lelaki itu ke dinding sel yang dipenuhi tombak.

"Satu, dua, tiga, empat. Ada empat tombak yang menancap di tubuhnya. Tidakkah kau ingin melihat mayat penjaga berotot ini? Matanya melotot, lidahnya. . ."

"Sudah paman. Hentikan!"

Zhang Xiuhan tertawa kecil melihat Zhillin melekatkan wajah ke pundaknya. Lantas ia meletakkan kedua tangannya ke belakang untuk menahan tubuh Zhillin. Dalam kengerian yang menguasainya, Zhillin tersenyum.

Sementara itu para pembawa ramuan yang melihat lelaki yang jelas lebih kuat dari mereka, mati dengan sangat sadisnya, membuat bulu kuduk mereka berdiri.

Para pembawa ramuan itu berjalan mundur saat Zhang Xiuhan mulai mendekat. Kemudian mereka berlari untuk meninggalkan ruangan. Tapi tidak bisa.

Zhang Xiuhan meniupkan energi es yang kuat ke arah pintu ruangan hingga membuat pintu tersebut membeku dan sangat sulit untuk dibuka.

Tiga anggota Fengbao dari divisi penelitian itu mengguncang-guncangkan gagang pintu yang telah diselimuti es. Namun, jangankan terbuka, bergerak pun tidak.

Wajah mereka menjadi semakin pucat ketika Zhang Xiuhan hanya berjarak satu meter dari mereka.

"Ampun, ampuni kami, Tuan."

"Serahkan ramuan itu padaku!"

Zhang Xiuhan mengulurkan tangannya dan menengadah. Seorang peneliti yang membawa ramuan setan menyerahkannya dengan tangan bergetar. Zhang Xiuhan menerima cawan berisi ramuan racun yang dibawakan oleh para peneliti dari markas Jin Quo tersebut.

“Aku pura-pura tidur hanya demi menghindari kemungkinan ini terjadi! Ah, si*lan!!!” Zhang Xiuhan mendengus kesal di dalam hatinya. Apalagi ketika melihat Zhillin yang kini sedang tersenyum bahagia setelah ia selamatkan.

 

“Hai, bocah! Kuharap kau akan memaafkanku setelah aku melakukan ini!” Zhang Xiuhan mendekati Zhillin. Zhillin melotot sambil mundur beberapa langkah. Ia kaget dan ketakutan setengah mati, bibirnya bergetar tak percaya.

\=\=\=\=\=

Ya, tentu saja Zhang Xiuhan memiliki alasan khusus mengapa ia memilih untuk menyerahkan diri pada anggota Fengbao untuk dimasukkan ke dalam sel tahanan. Ia juga memiliki alasan yang menurutnya benar, ketika ia pura-pura tertidur saat Zhillin didatangi para anggota Fengbao dari divisi penelitian. Sebenarnya, Zhang Xiuhan ingin tetap bertahan tanpa membantu Zhillin, tapi ternyata tak tahan juga.

 

Terpopuler

Comments

Kancellotti Unholy Mbachoter

Kancellotti Unholy Mbachoter

janGan ksh LoLos semua...buaT berdaRah daRah ya ntuh kLan hitam

2022-01-29

0

zamal78901

zamal78901

👍👍👍👍👍👍👍

2021-12-22

0

zamal78901

zamal78901

mantabs Thor⚡🔨

2021-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2 Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3 Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4 Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5 Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6 Ch 6_ Kakek Huang
7 Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8 Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9 Sekilas Info
10 Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11 Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12 Ch 11_ Penyamaran
13 Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14 Ch 13_ Target Pembunuhan
15 Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16 Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17 Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18 Ch 17_ Keganasan Zhillin
19 Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20 Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21 Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22 Ch 21_ Duka Abadi
23 Ch 22_ Sebuah Jamuan
24 Ch 23_ Jamuan Darah
25 Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26 Ch 25_ Pertemuan Pertama
27 Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28 Ch 27_ Serangan Fengbao
29 Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30 Ch 29_ Menjadi Tabib
31 Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32 Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33 Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34 Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35 Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36 Ch 35_ Percakapan di Kedai
37 Ch 36_ Latihan Mental
38 Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39 Ch - 38 Bibi Wu'an
40 Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41 Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42 Ch 41_ Pedang yang Hilang
43 Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44 Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45 Ch 44_ Perpisahan
46 Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47 Ch 46_ Sebuah Rahasia
48 Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49 Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50 Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51 Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52 Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53 Ch 52_
54 Ch 53_ Harapan Zhillin
55 Ch 54_ Lukisan Batu
56 Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57 Ch 56_ Secarik Kertas
58 Ch 57_ Kamar Putih
59 Ch 58_ Memadamkan Api
60 Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61 Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62 Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63 Ch 62_ Permintaan Ayah
64 Ch 63_ Peluru Es
65 Ch 64_ Terpaksa Percaya
66 Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67 Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68 Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69 Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70 Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71 Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72 Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73 Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74 Ch 73_ Pelukan Hangat
75 Ch 74_ Hadiah Berharga
76 Ch 75_ Menohok
77 Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78 Ch 77_ Tekad
79 Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80 Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81 Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82 Ch 81_ Obat Beracun
83 Ch 82_ Sumpah
84 Ch 83_ Uluran Tangan
85 Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86 Ch 85_ Pengujung Maut
87 Ch 86_ Roh yang Tercabut
88 Ch 87_ Roh dalam Pedang
89 Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90 Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91 Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92 Ch 91_ Gundukan Batu
93 Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94 Ch 93_ Sambutan Istimewa
95 Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96 Ch 95_ Pemanggil Iblis
97 Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98 Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99 Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100 Ch 99_ Murid Keras Kepala
101 Ch 100_ Guru Keras Kepala
102 Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103 Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104 Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105 Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106 Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107 Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108 TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109 TERBIT NOVEL SERU
110 Info Super Penting
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2
Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3
Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4
Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5
Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6
Ch 6_ Kakek Huang
7
Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8
Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9
Sekilas Info
10
Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11
Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12
Ch 11_ Penyamaran
13
Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14
Ch 13_ Target Pembunuhan
15
Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16
Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17
Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18
Ch 17_ Keganasan Zhillin
19
Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20
Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21
Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22
Ch 21_ Duka Abadi
23
Ch 22_ Sebuah Jamuan
24
Ch 23_ Jamuan Darah
25
Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26
Ch 25_ Pertemuan Pertama
27
Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28
Ch 27_ Serangan Fengbao
29
Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30
Ch 29_ Menjadi Tabib
31
Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32
Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33
Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34
Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35
Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36
Ch 35_ Percakapan di Kedai
37
Ch 36_ Latihan Mental
38
Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39
Ch - 38 Bibi Wu'an
40
Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41
Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42
Ch 41_ Pedang yang Hilang
43
Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44
Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45
Ch 44_ Perpisahan
46
Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47
Ch 46_ Sebuah Rahasia
48
Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49
Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50
Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51
Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52
Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53
Ch 52_
54
Ch 53_ Harapan Zhillin
55
Ch 54_ Lukisan Batu
56
Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57
Ch 56_ Secarik Kertas
58
Ch 57_ Kamar Putih
59
Ch 58_ Memadamkan Api
60
Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61
Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62
Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63
Ch 62_ Permintaan Ayah
64
Ch 63_ Peluru Es
65
Ch 64_ Terpaksa Percaya
66
Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67
Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68
Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69
Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70
Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71
Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72
Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73
Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74
Ch 73_ Pelukan Hangat
75
Ch 74_ Hadiah Berharga
76
Ch 75_ Menohok
77
Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78
Ch 77_ Tekad
79
Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80
Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81
Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82
Ch 81_ Obat Beracun
83
Ch 82_ Sumpah
84
Ch 83_ Uluran Tangan
85
Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86
Ch 85_ Pengujung Maut
87
Ch 86_ Roh yang Tercabut
88
Ch 87_ Roh dalam Pedang
89
Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90
Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91
Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92
Ch 91_ Gundukan Batu
93
Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94
Ch 93_ Sambutan Istimewa
95
Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96
Ch 95_ Pemanggil Iblis
97
Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98
Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99
Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100
Ch 99_ Murid Keras Kepala
101
Ch 100_ Guru Keras Kepala
102
Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103
Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104
Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105
Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106
Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107
Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108
TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109
TERBIT NOVEL SERU
110
Info Super Penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!