Petualangan Zhang Xiuhan

Petualangan Zhang Xiuhan

Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan

"Tolooong. . .!" sebuah teriakan terdengar diikuti suara puluhan langkah kaki yang berlari ke arah yang sama.

Gadis manis itu berlari ketakutan menghindari kejaran orang-orang dari sebuah anggota organisasi hitam.

Sebetulnya ia berlari di antara pemukiman warga. Tapi tidak ada satu pun orang yang berani untuk menolongnya. Bahkan para warga yang pintu dan jendelanya terbuka, langsung bergegas menutup segalanya ketika suara jeritan gadis itu terdengar.

Itu memang desa terkutuk. Sebuah desa yang di dalamnya selalu terjadi pertikaian antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Sialnya, kesemuanya merupakan organisasi hitam.

Sekali saja terendus adanya organisasi putih, orang-orang dari organisasi hitam langsung membubarkannya dengan cara membunuh semua anggotanya.

Desa terkutuk yang disebut-sebut sebagai tempat lahirnya setan itu bernama Haidong. Sebuah desa yang selalu tampak kelabu dengan suasana yang menyeramkan karena setiap saat selalu terjadi pertumpahan darah di dalamnya.

Tidak jelas apa sebabnya. Ada yang menyebutkan semua karena keinginan sebuah organisasi hitam menjadi organisasi satu-satunya.

Ada pula yang mengatakan bahwa tempat itu memang merupakan tempat tinggal para setan dan iblis, juga roh-roh orang orang jahat yang gentayangan. Sehingga memunculkan sebuah energi negatif yang bisa membuat para penghuninya senantiasa dikuasai amarah.

Suasana menyeramkan tersebut semakin terasa karena banyaknya pohon-pohon yang besar dan tinggi menjulang hampir di seluruh wilayah, yang membuat cahaya matahari tidak mampu menembus masuk dengan sempurna. Terhalang oleh dedaunan yang rimbun.

Maka tidak heran jika hal itu kerap membuat para pengelana ataupun orang yang baru tiba di desa Haidong berdiri bulu kuduknya.

Padahal sebetulnya desa itu memiliki panorama alam yang cukup memukau. Di sana terdapat sebuah danau yang sangat indah dengan pegunungan di sekelilingnya. Juga ada banyak air terjun yang masih sangat jernih hingga dapat diminum langsung.

Selain itu, pemandangan yang tampak apik selalu terlihat ketika fajar mulai terbit ataupun saat senja mulai tiba.

Namun hal itu seolah bukan menjadi sesuatu yang penting lagi. Haidong tetap sebagai desa yang ingin ditinggalkan oleh para penduduknya.

Sayangnya para warga tidak akan bisa keluar dari desa tersebut karena selalu dijaga oleh para anggota organisasi hitam.

Selangkah saja mereka melewati wilayah perbatasan desa, seseorang tidak hanya akan meninggalkan desa Haidong, tetapi juga meninggalkan dunia. Selamanya.

Semua itu dilakukan karena selama ini sumber pendanaan para organisasi hitam itu didapat dari hasil rampasan harta warga. Sehingga jika satu saja warga melarikan diri, organisasi hitam tersebut akan kehilangan salah satu ladang uang mereka.

Tentu saja para warga menjadi semakin tidak betah untuk tinggal. Tapi apa yang bisa mereka perbuat.

Pastilah mereka lebih mementingkan nyawa di atas segalanya, sehingga mereka menjadi sangat berhati-hati supaya tidak menyulut kemarahan orang orang bengis itu dengan cara menuruti kemauan mereka, serta sebisa mungkin untuk menjaga diri agar tidak bertemu dengan anggota organisasi hitam.

"Tolooong. . . ! ! !" teriakan itu masih terdengar juga.

Para warga hanya bisa berdiam diri di rumah saat orang-orang dari organisasi hitam sedang bertingkah seperti saat ini.

Padahal, semua warga sepakat jika apa yang dilakukan organisasi hitam itu salah. Dan mereka juga setuju jika gadis yang sekarang bingung mencari tempat sembunyi karena diburu oleh para anggota organisasi hitam itu memang pantas, bahkan wajib ditolong. Tapi mereka jelas terlalu takut.

Pasalnya organisasi hitam yang bertindak semena-mena itu adalah Fengbao. Sebuah organisasi hitam paling kuat dan besar di desa tersebut, yang selalu melakukan penelitian-penelitian untuk menemukan ramuan yang bisa meningkatkan kekuatan seseorang, yang selalu melakukan percobaan atas temuan yang dihasilkan kepada siapapun dan atau apapun yang diinginkan.

Tepat sekali, gadis yang kini tertangkap dan diikat kedua tangannya itu memang diburu untuk dijejali sebuah ramuan.

"Buka mulutnya!" perintah seorang lelaki bertubuh kekar yang terlihat begitu marah.

Gadis yang disumpal mulutnya dengan kain itu terus menggeleng dengan air mata merembes deras di pipinya.

Ia tahu benar rasa dari ramuan yang berwarna hijau kehitam-hitaman itu. Sudah tiga kali gadis itu dipaksa untuk meminumnya. Dan ia selalu tersiksa setelah meminum ramuan tersebut.

Gadis itu akan menggigil hebat. Sekujur tubuhnya terasa dingin seperti diselimuti es tebal, yang membuat bibirnya membiru, wajahnya pucat, dan tulang belulangnya terasa remuk redam. Lalu jantungnya terasa sangat sakit seolah berhenti berdetak.

Benar, gadis itu sudah serasa hampir menemui ajal setiap kali usai meneguk ramuan yang baunya sangat menyengat itu.

Para anggota organisasi Fengbao memang tidak punya pilihan lain. Pasalnya hanya gadis itu yang tubuhnya kuat untuk dijadikan sebagai kelinci percobaan untuk ramuan tersebut.

Terhitung sudah hampir dua tahun gadis tersebut menenggak aneka ramuan, juga melakukan berbagai ritual yang mengancam keselamatan. Tapi baru ramuan itulah yang membuat gadis yang biasanya selalu patuh untuk meminum dan melakukan apapun itu menjadi berontak.

Terpilihnya gadis itu sebagai kelinci percobaan Fengbao adalah atas saran dari pembina organisasi tersebut, yang mengetahui silsilah keluarganya. Ternyata tubuh kuat sang gadis merupakan keturunan dari kedua orang tuanya yang berasal dari klan terkuat dan tertangguh di zamannya.

Kedua orang tua gadis tersebut awalnya bersembunyi di desa Haidong dari kejaran para musuh yang membasmi habis seluruh anggota klan mereka. Dan naasnya pembina organisasi Fengbao-lah yang menyambut kedatangan mereka.

Kala itu Fengbao belum melakukan percobaan-percobaan segiat saat ini. Mereka juga masih diam-diam dalam menjalankan aksinya.

Kedua orang tua gadis berambut hitam panjang itu tidak tahu jika dibalik sikap baik sang pembina organisasi yang saat itu masih menjadi ketua organisasi, tersimpan maksud yang sangat buruk.

Ia yang mengetahui alasan kedua tamunya itu hendak dibunuh, telah merencanakan untuk menjadikan putri mereka sebagai orang yang akan mencoba setiap ramuan yang diracik oleh anggota Fengbao.

Maka, malam tragedi itupun terjadi. Rencana pembunuhan kedua orang tua gadis tersebut yang telah disusun sejak lama, akhirnya dilaksanakan juga ketika gerhana bulan terjadi.

Saat itu sang gadis masih sangat belia, menyaksikan sendiri bagaimana kejinya orang tuanya dibunuh. Ia menjadi yatim piatu seketika itu juga.

Yang membuat gadis itu begitu marah adalah kedua orang tuanya mati di tangan lelaki yang telah ia anggap sebagai ayah kedua baginya.

"Jangan. . . ! Aku mohon jangan lakukan ini." kata gadis itu setelah kain yang menutup mulutnya diambil.

"Diam dan buka mulutmu lebar lebar!" bentak seorang anggota tanpa mempedulikan air mata sang gadis.

Gadis itu pun melakukan kebalikan dari perintah yang diberikan. Bukannya membuka mulutnya, ia justru merapatkan kedua bibirnya.

Sebetulnya ia juga ingin menggunakan kedua tangannya untuk dilekatkan di depan mulut. Tapi tentu saja ia tak mampu sebab ada tali yang membelenggu kedua tangan itu.

 

Hal itu membuat anggota Fengbao semakin geram. Mereka berupaya membuka paksa mulut gadis tersebut. Tapi sang gadis pun terus mencoba untuk menghindar dan semakin merapatkan bibirnya.

"Cambuk dia sekuat mungkin agar mulutnya terbuka!"

Para anggota Fengbao sempat saling memandang atas perintah yang didengar. Sebetulnya ada rasa tak tega di hati mereka. Tapi nyatanya gadis itu tetap menerima cambukan juga.

Dan seperti perkiraan, gadis itu pun berteriak mengaduh kesakitan setelah sebelumnya kuat menahan beberapa kali cambukan tanpa membuka mulutnya.

Seorang anggota Fengbao yang sedari tadi telah bersiap menuangkan ramuan itu pun mendekat dan membuka tutup wadah tempat ramuan itu disimpan.

Namun ketika ramuan itu hampir dituang ke mulut sang gadis yang kini terbuka lebar ditahan oleh dua tangan, hal yang mengejutkan terjadi.

"Bruuuk. . . Bruuuk. . . Bruuuk. . . ! ! !"

Satu per satu anggota organisasi Fengbao ambruk. Gadis yang masih terikat itu pun bisa bernapas lega setelah sebelumnya menahannya.

Ia melihat ramuan mengerikan yang hampir saja masuk ke dalam tubuhnya itu tumpah bersama dengan ambruknya anggota Fengbao.

Gadis itu pun melihat sekeliling untuk mencari siapa yang membuat orang orang keji itu mati.

\=\=\=\=\=

Dengan mengucap Basmallah, saya mengawali novel baru ini... Saya harap, ke depannya novel ini akan semakin baik mengingat saya sudah mendapat berbagai kritik dan saran di sekuel pertamanya. Selamat membaca, dan minta tolong kesediannya untuk tekan tombol like & favorit 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Yurika23

Yurika23

aku mampir ya kak ipus...suka bgt baca novel ka ipus ...
support novelku juga ya kak...mohon kritik dan sarannya....

2024-09-22

0

Raysonic™

Raysonic™

bacah petualang

2023-05-27

0

Raysonic™

Raysonic™

zhank

2023-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2 Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3 Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4 Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5 Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6 Ch 6_ Kakek Huang
7 Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8 Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9 Sekilas Info
10 Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11 Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12 Ch 11_ Penyamaran
13 Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14 Ch 13_ Target Pembunuhan
15 Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16 Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17 Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18 Ch 17_ Keganasan Zhillin
19 Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20 Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21 Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22 Ch 21_ Duka Abadi
23 Ch 22_ Sebuah Jamuan
24 Ch 23_ Jamuan Darah
25 Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26 Ch 25_ Pertemuan Pertama
27 Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28 Ch 27_ Serangan Fengbao
29 Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30 Ch 29_ Menjadi Tabib
31 Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32 Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33 Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34 Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35 Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36 Ch 35_ Percakapan di Kedai
37 Ch 36_ Latihan Mental
38 Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39 Ch - 38 Bibi Wu'an
40 Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41 Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42 Ch 41_ Pedang yang Hilang
43 Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44 Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45 Ch 44_ Perpisahan
46 Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47 Ch 46_ Sebuah Rahasia
48 Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49 Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50 Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51 Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52 Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53 Ch 52_
54 Ch 53_ Harapan Zhillin
55 Ch 54_ Lukisan Batu
56 Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57 Ch 56_ Secarik Kertas
58 Ch 57_ Kamar Putih
59 Ch 58_ Memadamkan Api
60 Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61 Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62 Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63 Ch 62_ Permintaan Ayah
64 Ch 63_ Peluru Es
65 Ch 64_ Terpaksa Percaya
66 Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67 Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68 Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69 Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70 Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71 Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72 Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73 Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74 Ch 73_ Pelukan Hangat
75 Ch 74_ Hadiah Berharga
76 Ch 75_ Menohok
77 Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78 Ch 77_ Tekad
79 Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80 Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81 Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82 Ch 81_ Obat Beracun
83 Ch 82_ Sumpah
84 Ch 83_ Uluran Tangan
85 Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86 Ch 85_ Pengujung Maut
87 Ch 86_ Roh yang Tercabut
88 Ch 87_ Roh dalam Pedang
89 Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90 Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91 Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92 Ch 91_ Gundukan Batu
93 Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94 Ch 93_ Sambutan Istimewa
95 Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96 Ch 95_ Pemanggil Iblis
97 Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98 Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99 Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100 Ch 99_ Murid Keras Kepala
101 Ch 100_ Guru Keras Kepala
102 Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103 Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104 Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105 Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106 Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107 Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108 TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109 TERBIT NOVEL SERU
110 Info Super Penting
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2
Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3
Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4
Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5
Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6
Ch 6_ Kakek Huang
7
Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8
Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9
Sekilas Info
10
Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11
Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12
Ch 11_ Penyamaran
13
Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14
Ch 13_ Target Pembunuhan
15
Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16
Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17
Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18
Ch 17_ Keganasan Zhillin
19
Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20
Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21
Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22
Ch 21_ Duka Abadi
23
Ch 22_ Sebuah Jamuan
24
Ch 23_ Jamuan Darah
25
Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26
Ch 25_ Pertemuan Pertama
27
Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28
Ch 27_ Serangan Fengbao
29
Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30
Ch 29_ Menjadi Tabib
31
Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32
Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33
Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34
Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35
Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36
Ch 35_ Percakapan di Kedai
37
Ch 36_ Latihan Mental
38
Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39
Ch - 38 Bibi Wu'an
40
Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41
Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42
Ch 41_ Pedang yang Hilang
43
Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44
Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45
Ch 44_ Perpisahan
46
Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47
Ch 46_ Sebuah Rahasia
48
Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49
Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50
Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51
Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52
Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53
Ch 52_
54
Ch 53_ Harapan Zhillin
55
Ch 54_ Lukisan Batu
56
Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57
Ch 56_ Secarik Kertas
58
Ch 57_ Kamar Putih
59
Ch 58_ Memadamkan Api
60
Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61
Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62
Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63
Ch 62_ Permintaan Ayah
64
Ch 63_ Peluru Es
65
Ch 64_ Terpaksa Percaya
66
Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67
Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68
Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69
Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70
Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71
Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72
Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73
Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74
Ch 73_ Pelukan Hangat
75
Ch 74_ Hadiah Berharga
76
Ch 75_ Menohok
77
Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78
Ch 77_ Tekad
79
Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80
Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81
Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82
Ch 81_ Obat Beracun
83
Ch 82_ Sumpah
84
Ch 83_ Uluran Tangan
85
Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86
Ch 85_ Pengujung Maut
87
Ch 86_ Roh yang Tercabut
88
Ch 87_ Roh dalam Pedang
89
Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90
Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91
Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92
Ch 91_ Gundukan Batu
93
Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94
Ch 93_ Sambutan Istimewa
95
Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96
Ch 95_ Pemanggil Iblis
97
Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98
Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99
Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100
Ch 99_ Murid Keras Kepala
101
Ch 100_ Guru Keras Kepala
102
Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103
Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104
Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105
Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106
Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107
Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108
TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109
TERBIT NOVEL SERU
110
Info Super Penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!