Petualangan Zhang Xiuhan
"Tolooong. . .!" sebuah teriakan terdengar diikuti suara puluhan langkah kaki yang berlari ke arah yang sama.
Gadis manis itu berlari ketakutan menghindari kejaran orang-orang dari sebuah anggota organisasi hitam.
Sebetulnya ia berlari di antara pemukiman warga. Tapi tidak ada satu pun orang yang berani untuk menolongnya. Bahkan para warga yang pintu dan jendelanya terbuka, langsung bergegas menutup segalanya ketika suara jeritan gadis itu terdengar.
Itu memang desa terkutuk. Sebuah desa yang di dalamnya selalu terjadi pertikaian antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Sialnya, kesemuanya merupakan organisasi hitam.
Sekali saja terendus adanya organisasi putih, orang-orang dari organisasi hitam langsung membubarkannya dengan cara membunuh semua anggotanya.
Desa terkutuk yang disebut-sebut sebagai tempat lahirnya setan itu bernama Haidong. Sebuah desa yang selalu tampak kelabu dengan suasana yang menyeramkan karena setiap saat selalu terjadi pertumpahan darah di dalamnya.
Tidak jelas apa sebabnya. Ada yang menyebutkan semua karena keinginan sebuah organisasi hitam menjadi organisasi satu-satunya.
Ada pula yang mengatakan bahwa tempat itu memang merupakan tempat tinggal para setan dan iblis, juga roh-roh orang orang jahat yang gentayangan. Sehingga memunculkan sebuah energi negatif yang bisa membuat para penghuninya senantiasa dikuasai amarah.
Suasana menyeramkan tersebut semakin terasa karena banyaknya pohon-pohon yang besar dan tinggi menjulang hampir di seluruh wilayah, yang membuat cahaya matahari tidak mampu menembus masuk dengan sempurna. Terhalang oleh dedaunan yang rimbun.
Maka tidak heran jika hal itu kerap membuat para pengelana ataupun orang yang baru tiba di desa Haidong berdiri bulu kuduknya.
Padahal sebetulnya desa itu memiliki panorama alam yang cukup memukau. Di sana terdapat sebuah danau yang sangat indah dengan pegunungan di sekelilingnya. Juga ada banyak air terjun yang masih sangat jernih hingga dapat diminum langsung.
Selain itu, pemandangan yang tampak apik selalu terlihat ketika fajar mulai terbit ataupun saat senja mulai tiba.
Namun hal itu seolah bukan menjadi sesuatu yang penting lagi. Haidong tetap sebagai desa yang ingin ditinggalkan oleh para penduduknya.
Sayangnya para warga tidak akan bisa keluar dari desa tersebut karena selalu dijaga oleh para anggota organisasi hitam.
Selangkah saja mereka melewati wilayah perbatasan desa, seseorang tidak hanya akan meninggalkan desa Haidong, tetapi juga meninggalkan dunia. Selamanya.
Semua itu dilakukan karena selama ini sumber pendanaan para organisasi hitam itu didapat dari hasil rampasan harta warga. Sehingga jika satu saja warga melarikan diri, organisasi hitam tersebut akan kehilangan salah satu ladang uang mereka.
Tentu saja para warga menjadi semakin tidak betah untuk tinggal. Tapi apa yang bisa mereka perbuat.
Pastilah mereka lebih mementingkan nyawa di atas segalanya, sehingga mereka menjadi sangat berhati-hati supaya tidak menyulut kemarahan orang orang bengis itu dengan cara menuruti kemauan mereka, serta sebisa mungkin untuk menjaga diri agar tidak bertemu dengan anggota organisasi hitam.
"Tolooong. . . ! ! !" teriakan itu masih terdengar juga.
Para warga hanya bisa berdiam diri di rumah saat orang-orang dari organisasi hitam sedang bertingkah seperti saat ini.
Padahal, semua warga sepakat jika apa yang dilakukan organisasi hitam itu salah. Dan mereka juga setuju jika gadis yang sekarang bingung mencari tempat sembunyi karena diburu oleh para anggota organisasi hitam itu memang pantas, bahkan wajib ditolong. Tapi mereka jelas terlalu takut.
Pasalnya organisasi hitam yang bertindak semena-mena itu adalah Fengbao. Sebuah organisasi hitam paling kuat dan besar di desa tersebut, yang selalu melakukan penelitian-penelitian untuk menemukan ramuan yang bisa meningkatkan kekuatan seseorang, yang selalu melakukan percobaan atas temuan yang dihasilkan kepada siapapun dan atau apapun yang diinginkan.
Tepat sekali, gadis yang kini tertangkap dan diikat kedua tangannya itu memang diburu untuk dijejali sebuah ramuan.
"Buka mulutnya!" perintah seorang lelaki bertubuh kekar yang terlihat begitu marah.
Gadis yang disumpal mulutnya dengan kain itu terus menggeleng dengan air mata merembes deras di pipinya.
Ia tahu benar rasa dari ramuan yang berwarna hijau kehitam-hitaman itu. Sudah tiga kali gadis itu dipaksa untuk meminumnya. Dan ia selalu tersiksa setelah meminum ramuan tersebut.
Gadis itu akan menggigil hebat. Sekujur tubuhnya terasa dingin seperti diselimuti es tebal, yang membuat bibirnya membiru, wajahnya pucat, dan tulang belulangnya terasa remuk redam. Lalu jantungnya terasa sangat sakit seolah berhenti berdetak.
Benar, gadis itu sudah serasa hampir menemui ajal setiap kali usai meneguk ramuan yang baunya sangat menyengat itu.
Para anggota organisasi Fengbao memang tidak punya pilihan lain. Pasalnya hanya gadis itu yang tubuhnya kuat untuk dijadikan sebagai kelinci percobaan untuk ramuan tersebut.
Terhitung sudah hampir dua tahun gadis tersebut menenggak aneka ramuan, juga melakukan berbagai ritual yang mengancam keselamatan. Tapi baru ramuan itulah yang membuat gadis yang biasanya selalu patuh untuk meminum dan melakukan apapun itu menjadi berontak.
Terpilihnya gadis itu sebagai kelinci percobaan Fengbao adalah atas saran dari pembina organisasi tersebut, yang mengetahui silsilah keluarganya. Ternyata tubuh kuat sang gadis merupakan keturunan dari kedua orang tuanya yang berasal dari klan terkuat dan tertangguh di zamannya.
Kedua orang tua gadis tersebut awalnya bersembunyi di desa Haidong dari kejaran para musuh yang membasmi habis seluruh anggota klan mereka. Dan naasnya pembina organisasi Fengbao-lah yang menyambut kedatangan mereka.
Kala itu Fengbao belum melakukan percobaan-percobaan segiat saat ini. Mereka juga masih diam-diam dalam menjalankan aksinya.
Kedua orang tua gadis berambut hitam panjang itu tidak tahu jika dibalik sikap baik sang pembina organisasi yang saat itu masih menjadi ketua organisasi, tersimpan maksud yang sangat buruk.
Ia yang mengetahui alasan kedua tamunya itu hendak dibunuh, telah merencanakan untuk menjadikan putri mereka sebagai orang yang akan mencoba setiap ramuan yang diracik oleh anggota Fengbao.
Maka, malam tragedi itupun terjadi. Rencana pembunuhan kedua orang tua gadis tersebut yang telah disusun sejak lama, akhirnya dilaksanakan juga ketika gerhana bulan terjadi.
Saat itu sang gadis masih sangat belia, menyaksikan sendiri bagaimana kejinya orang tuanya dibunuh. Ia menjadi yatim piatu seketika itu juga.
Yang membuat gadis itu begitu marah adalah kedua orang tuanya mati di tangan lelaki yang telah ia anggap sebagai ayah kedua baginya.
"Jangan. . . ! Aku mohon jangan lakukan ini." kata gadis itu setelah kain yang menutup mulutnya diambil.
"Diam dan buka mulutmu lebar lebar!" bentak seorang anggota tanpa mempedulikan air mata sang gadis.
Gadis itu pun melakukan kebalikan dari perintah yang diberikan. Bukannya membuka mulutnya, ia justru merapatkan kedua bibirnya.
Sebetulnya ia juga ingin menggunakan kedua tangannya untuk dilekatkan di depan mulut. Tapi tentu saja ia tak mampu sebab ada tali yang membelenggu kedua tangan itu.
Hal itu membuat anggota Fengbao semakin geram. Mereka berupaya membuka paksa mulut gadis tersebut. Tapi sang gadis pun terus mencoba untuk menghindar dan semakin merapatkan bibirnya.
"Cambuk dia sekuat mungkin agar mulutnya terbuka!"
Para anggota Fengbao sempat saling memandang atas perintah yang didengar. Sebetulnya ada rasa tak tega di hati mereka. Tapi nyatanya gadis itu tetap menerima cambukan juga.
Dan seperti perkiraan, gadis itu pun berteriak mengaduh kesakitan setelah sebelumnya kuat menahan beberapa kali cambukan tanpa membuka mulutnya.
Seorang anggota Fengbao yang sedari tadi telah bersiap menuangkan ramuan itu pun mendekat dan membuka tutup wadah tempat ramuan itu disimpan.
Namun ketika ramuan itu hampir dituang ke mulut sang gadis yang kini terbuka lebar ditahan oleh dua tangan, hal yang mengejutkan terjadi.
"Bruuuk. . . Bruuuk. . . Bruuuk. . . ! ! !"
Satu per satu anggota organisasi Fengbao ambruk. Gadis yang masih terikat itu pun bisa bernapas lega setelah sebelumnya menahannya.
Ia melihat ramuan mengerikan yang hampir saja masuk ke dalam tubuhnya itu tumpah bersama dengan ambruknya anggota Fengbao.
Gadis itu pun melihat sekeliling untuk mencari siapa yang membuat orang orang keji itu mati.
\=\=\=\=\=
Dengan mengucap Basmallah, saya mengawali novel baru ini... Saya harap, ke depannya novel ini akan semakin baik mengingat saya sudah mendapat berbagai kritik dan saran di sekuel pertamanya. Selamat membaca, dan minta tolong kesediannya untuk tekan tombol like & favorit 🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Yurika23
aku mampir ya kak ipus...suka bgt baca novel ka ipus ...
support novelku juga ya kak...mohon kritik dan sarannya....
2024-09-22
0
Raysonic™
bacah petualang
2023-05-27
0
Raysonic™
zhank
2023-05-26
0