Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan

Hari sudah hampir gelap ketika Zhang Xiuhan dan Zhillin tiba di markas penelitian Jin Quo. Dari luar, markas tersebut nampak seperti sebuah benteng perang dengan tembok-tembok raksasa yang mengelilingi seluruh area Jin Quo. Di dalam area markas, terdapat bangunan berderet-deret tak ubahnya sebuah pemukiman yang terlihat sangat normal. Orang-orang berlalu lalang dalam kesibukan, sebagian besar dari mereka hilir mudik dengan membawa setumpuk kertas berisi catatan yang penuh dengan coretan di sana-sini. Secara sekilas, suasana di Jin Quo sangat mirip dengan sekumpulan calon cendikiawan yang sedang bersiap melakukan ujian.

“Segera amankan mereka berdua sebelum hari beranjak malam!” tukas seorang pemimpin pasukan kepada anak buahnya.

 

“Baik, ketua!” jawab para anggota serempak. Mereka pun menggiring Zhang Xiuhan dan Zhillin melewati jalan setapak yang ada di balik sebuah bangunan besar, jalan setapak itu ternyata membawa mereka ke sebuah ruangan bawah tanah yang gelap, lembab, dan sedikit menyeruakkan bau busuk.

 

Sangat berbeda sekali dengan keadaan di atas tanah yang bersih dan ceria, suasana di bawah tanah menunjukkan hal yang sebaliknya. Sel-sel tahanan berderet-deret memenuhi ruangan. Para tawanan yang terkurung di dalam sel sudah tidak lagi tampak seperti manusia. Mereka serupa mayat hidup dengan tulang hanya berbalut kulit, cekungan mata yang menjorok ke dalam dengan lingkaran hitam mengelilinya, sekaligus juga bentuk pipi yang menunjukkan tulang-tulang rahang dengan garis yang tajam. Kalau saja mereka tidak berteriak layaknya manusia, Zhang Xiuhan pasti akan mengira jika mereka semua adalah jasad tak bernyawa.

 

Sebelum dimasukkan ke sebuah sel tahanan, tangan dan kaki Zhillin diikat dengan rantai besi begitu juga tangan dan kaki milik Zhang Xiuhan. Hanya saja, ada tambahan belenggu pemberat di rantai kaki milik Zhang Xiuhan sebagai pengamanan tambahan. Hal tersebut diberikan karena secara fisik Zhang  Xiuhan memang nampak seperti seorang pendekar berilmu tinggi.

 

Mereka berdua lantas dimasukkan ke sebuah ruangan dengan luas 6x4 yang terpisah dengan sel tahanan biasa. Sel tahanan tersebut tidak berdinding tembok melainkan berdinding dan beratapkan tombak besi. Di bagian lantai terdapat beberapa bentuk relief yang diyakini oleh Zhang Xiuhan sebagai sebuah jebakan rahasia, karena relief tersebut memang tertutup jerami yang memenuhi lantai. Begitu jerami tersingkap oleh belenggu bola kaki di kaki Zhang Xiuhan, ia baru menyadari jika sel tahanan yang ia tempati memang diperkuat dengan sistem pengamanan berlipat. Zhang Xiuhan dan Zhillin dimasukkan ke dalam sel berbeda namun saling berhadap-hadapan.

 

“Selidiki asal muasal pemuda tersebut! Dari cara berpakaiannya, jelas dia bukanlah penduduk asli Haidong!”

 

“Baik, ketua! Segera, kami akan menginterogasi tahanan ini!” jawab salah seorang penjaga tahanan yang bertubuh tinggi besar dengan lekuk-lekuk otot di seluruh tubuhnya, “tentu saja setelah saya menyelesaikan tugas Patriark Bao Li yang berhubungan dengan gadis itu!” timpal penjaga berotot itu sambil menunjuk ke arah Zhillin yang masih nampak sangat marah kepada Zhang Xiuhan.

 

***

 

Kreeek. . .

Beberapa saat kemudian pintu ruangan terbuka. Dua orang lelaki kurus tampak memasuki tempat dimana Zhang Xiuhan dan Zhillin ditahan. Seorang lelaki terlihat membawa sebuah baki yang tertutup kain putih.

"Halo, gadis manis! Saatnya makan malam," seorang pembawa baki menyapa Zhillin dengan senyum lebar.

Zhillin pun menggeser pandangannya. Kini kekesalan sudah tidak terlihat di wajahnya, digantikan dengan raut ketakutan.

Zhillin menatap lekat-lekat baki yang dibawa anggota Fengbao itu. Ia sangat yakin bahwa itu adalah ramuan yang akan membuatnya begitu menderita atas kesakitan yang tidak terdefinisikan dengan kata-kata. Sepertinya, rasa sakit yang ia alami setelah menenggak ramuan itu lebih sakit dari nyeri yang diderita oleh orang yang sekarat.

Ketika kain putih yang ada di atas baki diambil, Zhillin semakin yakin bahwa itu adalah ramuan setan, terlihat jelas dari warnanya gelap pekat dan berbau tak sedap.

"Aku mohon, jangan paksa aku untuk meminumnya, Tuan. Atau, bunuh saja aku," Zhillin yang terikat erat dan didudukkan di sebuah kursi, memohon dengan sangat memelas.

"Maafkan aku gadis manis, tapi kau harus tetap meminumnya. Sekarang buka mulutmu," penjaga berotot itu mengambil cawan berisi ramuan dari atas baki dan meletakkan bakinya.

Sementara itu, seorang lainnya membuka gembok dan membuat pintu sel terbuka. Kedua lelaki itu pun memasuki sel dan tidak menghiraukan rengekan Zhillin.

"Buat mulutnya terbuka!" perintah seorang pembawa ramuan.

“Tidak. Aku tidak mau!” Zhillin bersikukuh menolak.

Berada tak jauh dari tempat Zhillin dikeroyok beberapa penjaga, Zhang Xiuhan nampak sedang terbaring dengan mata tertutup. Entah ia tidur, atau pura-pura tidur. Yang jelas, ia sama sekali tak bereaksi dengan keadaan Zhillin yang menjerit-jerit memelas memohon ampunan dari penjaga.

 

“Mmmmh…. Mmmmh….” Zhillin menutup mulutnya sangat rapat. Kentara sekali ia sedang mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menjaga agar mulutnya tak terbuka.

 

“Baiklah, jika cara halus tak bekerja, mari kita pakai cara yang kusukai!” penjaga berotot berujar sembari memberi isyarat kepada para pembawa ramuan untuk mundur beberapa langkah.

Mendengar ucapan tersebut, Zhang Xiuhan yang sedang berbaring tidur menunjukkan tanda-tanda kegelisahan. Ia menggeser posisi tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Jari jemari tangannya pun nampak tak bisa berhenti. Degup jantungnya mulai bergerak lebih cepat. Ia ingin mengakhiri semuanya, tetapi waktunya belum tepat. Ia berada di ambang kegelisahan ketika suasana di sel tahanan Zhillin tak menunjukkan progress apapun.

 

Demi sebuah keyakinan yang ada di dalam hatinya, ia mencoba untuk tetap bertahan dalam posisi pura-pura tidur. Sementara itu, di seberang sana, si penjaga berotot tengah mengepal-kepalkan tangannya dan sepertinya sedang bersiap untuk melukai Zhillin.

 

“Jujur saja, kau sebenarnya terlalu manis untuk dipukuli. Tapi bagaimana lagi, ini adalah perintah ketua, dan aku juga sangat menyukainya. Ha ha ha!” seiring dengan gelak tawa tersebut, sebuah tamparan keras mendarat di pipi Zhillin.

 

“Mmmmmmh…. Mmmmh!!!” Zhillin menahan sakit dengan tetap menutup mulutnya rapat.

 

Zhang Xiuhan terbelalak dan segera bangun untuk berdiri. Giginya gemeretak menahan geram. Tangannya mengepal kuat dan ia pun merenggangkan kedua tangannya untuk menghancurkan rantai besi yang melilit tubuhnya.

 

Semua orang yang ada di sel tahanan Zhillin tampak kaget dengan apa yang barusan dilakukan oleh Zhang Xiuhan, termasuk Zhillin. Sebelum musuh tersadar dari kekagetan mereka, Zhang Xiuhan telah bergerak cepat membobol dua sel besi tahanan untuk berdiri di depan Zhillin demi melindungi gadis yang bahkan beberapa luka di tubuhnya belum mongering.

 

 

“Aku akan membuat kematianmu cukup menderita karena telah melukai gadis ini!” geram Zhang Xiuhan sambil mematahkan rantai besi pengikat kakinya. Ia pun menghantamkan bola besi di kakinya itu tepat di kepala si penjaga berotot.

 

Tingggg!!!!!

 

Bukannya terluka, penjaga berotot tersebut nyatanya tetap berdiri kokoh dan tak menunjukkan tanda-tanda kesakitan.

 

“Ha ha ha, untuk pertama kalinya, ada serangan yang berhasil menggeser pijakan kakiku!” ucap si penjaga berotot merasa gembira karena menemukan lawan yang cukup lumayan.

 

“Aku bisa saja membelah kepalamu menjadi tiga bagian kalau saja tidak ada gadis ini di belakangku!” kilah Zhang Xiuhan masih memendam amarah karena gadisnya telah dilukai.

\=\=\=\=

Sudah ya, stop dlu komen soal covernya hehe. Nanti saya ganti ganti tiap hari deh biar tambah pusing, eh, tambah penuh warna.

Oh ya, dalam dalam kesempatan ini juga saya mau nyempil ngucapin selamat ulang tahun yang ke 30 untuk mantan pacar alias suami saya yang menyebalkan tapi sering bikin kangen juga 😂

Sudah lima tahun lamanya kami bersama sebagai suami isteri, dan ditambah lima tahun juga kami bersama sebagai pacar. Jadi, kiranya sudah 10 kali saya menyelamat ulangtahuni suami saya. Semoga dia tidak bosan.

Oh ya, untuk kalian yang memiliki pasangan, ingat, jangan pernah lupa pada hari lahir pasangan kalian. Meski terlihat sepele, nyatanya perang dunia ke 3 bisa pecah akibat lupanya seorang pasangan terharap hari ulang tahun kekasihnya. Untuk yang masih jomblo, tetap semangat ya, setidaknya kalian tak perlu repot repot mengingat hari ulang tahun calon yang masih dipinjam orang itu 😁

salam...

Terpopuler

Comments

Kancellotti Unholy Mbachoter

Kancellotti Unholy Mbachoter

conGraTuLation...seLamaT aNniversary.nya..semiga sample kaKek kaKek nInen niNen....cheerS

2022-01-29

0

zamal78901

zamal78901

💪💪💪🦾🦾✊✊

2021-12-22

0

zamal78901

zamal78901

Tetap semangat Thor⚡🔨

2021-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2 Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3 Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4 Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5 Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6 Ch 6_ Kakek Huang
7 Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8 Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9 Sekilas Info
10 Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11 Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12 Ch 11_ Penyamaran
13 Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14 Ch 13_ Target Pembunuhan
15 Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16 Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17 Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18 Ch 17_ Keganasan Zhillin
19 Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20 Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21 Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22 Ch 21_ Duka Abadi
23 Ch 22_ Sebuah Jamuan
24 Ch 23_ Jamuan Darah
25 Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26 Ch 25_ Pertemuan Pertama
27 Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28 Ch 27_ Serangan Fengbao
29 Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30 Ch 29_ Menjadi Tabib
31 Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32 Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33 Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34 Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35 Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36 Ch 35_ Percakapan di Kedai
37 Ch 36_ Latihan Mental
38 Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39 Ch - 38 Bibi Wu'an
40 Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41 Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42 Ch 41_ Pedang yang Hilang
43 Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44 Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45 Ch 44_ Perpisahan
46 Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47 Ch 46_ Sebuah Rahasia
48 Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49 Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50 Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51 Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52 Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53 Ch 52_
54 Ch 53_ Harapan Zhillin
55 Ch 54_ Lukisan Batu
56 Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57 Ch 56_ Secarik Kertas
58 Ch 57_ Kamar Putih
59 Ch 58_ Memadamkan Api
60 Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61 Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62 Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63 Ch 62_ Permintaan Ayah
64 Ch 63_ Peluru Es
65 Ch 64_ Terpaksa Percaya
66 Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67 Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68 Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69 Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70 Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71 Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72 Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73 Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74 Ch 73_ Pelukan Hangat
75 Ch 74_ Hadiah Berharga
76 Ch 75_ Menohok
77 Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78 Ch 77_ Tekad
79 Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80 Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81 Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82 Ch 81_ Obat Beracun
83 Ch 82_ Sumpah
84 Ch 83_ Uluran Tangan
85 Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86 Ch 85_ Pengujung Maut
87 Ch 86_ Roh yang Tercabut
88 Ch 87_ Roh dalam Pedang
89 Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90 Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91 Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92 Ch 91_ Gundukan Batu
93 Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94 Ch 93_ Sambutan Istimewa
95 Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96 Ch 95_ Pemanggil Iblis
97 Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98 Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99 Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100 Ch 99_ Murid Keras Kepala
101 Ch 100_ Guru Keras Kepala
102 Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103 Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104 Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105 Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106 Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107 Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108 TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109 TERBIT NOVEL SERU
110 Info Super Penting
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2
Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3
Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4
Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5
Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6
Ch 6_ Kakek Huang
7
Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8
Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9
Sekilas Info
10
Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11
Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12
Ch 11_ Penyamaran
13
Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14
Ch 13_ Target Pembunuhan
15
Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16
Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17
Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18
Ch 17_ Keganasan Zhillin
19
Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20
Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21
Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22
Ch 21_ Duka Abadi
23
Ch 22_ Sebuah Jamuan
24
Ch 23_ Jamuan Darah
25
Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26
Ch 25_ Pertemuan Pertama
27
Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28
Ch 27_ Serangan Fengbao
29
Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30
Ch 29_ Menjadi Tabib
31
Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32
Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33
Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34
Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35
Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36
Ch 35_ Percakapan di Kedai
37
Ch 36_ Latihan Mental
38
Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39
Ch - 38 Bibi Wu'an
40
Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41
Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42
Ch 41_ Pedang yang Hilang
43
Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44
Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45
Ch 44_ Perpisahan
46
Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47
Ch 46_ Sebuah Rahasia
48
Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49
Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50
Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51
Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52
Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53
Ch 52_
54
Ch 53_ Harapan Zhillin
55
Ch 54_ Lukisan Batu
56
Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57
Ch 56_ Secarik Kertas
58
Ch 57_ Kamar Putih
59
Ch 58_ Memadamkan Api
60
Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61
Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62
Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63
Ch 62_ Permintaan Ayah
64
Ch 63_ Peluru Es
65
Ch 64_ Terpaksa Percaya
66
Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67
Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68
Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69
Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70
Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71
Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72
Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73
Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74
Ch 73_ Pelukan Hangat
75
Ch 74_ Hadiah Berharga
76
Ch 75_ Menohok
77
Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78
Ch 77_ Tekad
79
Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80
Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81
Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82
Ch 81_ Obat Beracun
83
Ch 82_ Sumpah
84
Ch 83_ Uluran Tangan
85
Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86
Ch 85_ Pengujung Maut
87
Ch 86_ Roh yang Tercabut
88
Ch 87_ Roh dalam Pedang
89
Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90
Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91
Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92
Ch 91_ Gundukan Batu
93
Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94
Ch 93_ Sambutan Istimewa
95
Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96
Ch 95_ Pemanggil Iblis
97
Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98
Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99
Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100
Ch 99_ Murid Keras Kepala
101
Ch 100_ Guru Keras Kepala
102
Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103
Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104
Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105
Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106
Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107
Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108
TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109
TERBIT NOVEL SERU
110
Info Super Penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!