Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li

Orang yang belum mengenal Patriark Bao Li, tidak akan pernah mengira jika kepala desa Haidong itu merupakan seorang monster.

Secara keseluruhan, mulai dari penampilan, perilaku yang ditunjukkan, juga cara Patriark Bao Li berbicara sungguh mencerminkan seorang cendekiawan yang berbudi luhur serta berpengetahuan luas.

Sama sekali tidak terlihat kekejian dari wajah lelaki kurus itu. Yang ada hanya sosok seorang yang bijak dan lembut, juga penuh welas asih.

Oleh karena itu, tidak heran jika ada banyak orang yang mengagumi Patriark Bao Li. Lelaki itu menjadi panutan, juga idola bagi para peneliti muda di luar Haidong.

Patriark Bao Li selalu bersikap santun kepada semua orang. Tanpa terkecuali pada semua bawahannya.

Jika dalam melaksanakan suatu tugas para anggota Fengbao ataupun peneliti Jin Quo melakukan suatu kesalahan, Patriark Bao Li tidak akan menunjukkan respons negatif.

Ia akan menuturkan sejumlah kata-kata mutiara lantas tersenyum. Terkadang juga menepuk pundak atau bahkan memberikan sebuah pelukan penyemangat.

Tapi pada malam harinya atau tak lama setelah hal itu terjadi, berita kematian akan segera terdengar di telinga para anggota Fengbao dan seluruh penghuni Jin Quo.

 

Itu sebabnya, para penjaga berotot yang bertugas mengamankan laboratorium di Jin Quo tidak berani meski sekadar bertanya pada Patriark Bao Li.

Mereka telah berkali-kali menyaksikan rekan mereka dihabisi secara sembunyi-sembunyi dengan berbagai cara; diracun, dipenggal, bahkan ada pula yang dikubur hidup-hidup.

Maka, saat beredar berita kalau Patriark Bao Li hendak datang ke Jin Quo, para penghuninya menjadi sibuk menyiapkan segala sesuatu, termasuk mental mereka.

Patriark Bao Li memang tidak selalu berkunjung ke Jin Quo. Hanya sesekali saja. Lelaki itu lebih banyak menghabiskan waktunya di markas Fengbao yang ada di tengah-tengah desa. Terkadang ia juga harus pergi ke luar kota untuk menjalankan tugas penting.

Kedatangan Patriark Bao Li ke Jin Quo kali ini khusus untuk melihat perkembangan proyek Zhillin. Selain itu, ia juga telah menerima laporan tentang para anggota Fengbao yang mati dibunuh Zhang Xiuhan beberapa waktu yang lalu.

Patriark Bao Li merasa perlu untuk menemui Zhang Xiuhan sekaligus melihat kesiapan para peneliti untuk melaksanakan tahap berikutnya dalam proyek Zhillin.

"Gawat! Patriark Bao Li sudah ada di Jin Quo. Sekarang ia sedang berada di laboratorium. Dan tidak lama lagi dia akan kemari," ujar Kim Ju yang merupakan peneliti dari negeri Joseon, yang didatangkan khusus ke Haidong untuk proyek Zhillin.

Kepanikan di wajah Kim Ju lekas menjalar ke wajah rekannya. Kedua peneliti itu sangat yakin bahwa mereka tidak akan dibiarkan hidup oleh Patriark Bao Li jika tahu apa yang terjadi.

"Tenanglah. Kita masih memiliki waktu untuk berbenah," ucap Zhang Xiuhan sambil menanggalkan baju peneliti yang ia kenakan, dan kembali memakai bajunya sendiri.

"Tapi Tuan, aku tidak mungkin melarang Patriark Bao Li untuk masuk ke dalam ruangan ini sebagaimana aku melakukannya kepada rekan-rekanku."

"Benar, Tuan. Dan jika Patriark Bao Li masuk lalu melihat dua mayat ini, sudah pasti. . . Aku tidak tidak sanggup untuk membayangkan apa yang akan terjadi."

Saat ini sangat mustahil bagi Kim Ju dan rekannya untuk tetap tenang seperti yang diucapkan Zhang Xiuhan. Mereka tidak memiliki alasan untuk tidak panik.

Sementara Zhang Xiuhan yang tengah sibuk mengangkat mayat seorang peneliti untuk dimasukkan ke dalam penjara tempat mayat penjaga berotot berada, sama sekali tidak menunjukkan kegelisahan.

Jlep!

Kim Ju dan temannya berhenti mengoceh ketika melihat Zhang Xiuhan melemparkan mayat peneliti yang dibopongnya tepat di samping mayat penjaga berotot.

"Apa yang akan dia lakukan?"

"Entahlah. Tapi yang jelas itu adalah gerakan yang sama dengan yang ia lakukan untuk menghangatkan Zhillin dan ruangan ini."

Benar, Zhang Xiuhan memang hendak menggunakan jurus Pancaran Matahari. Tapi kali ini bukan untuk mendatangkan rasa hangat, melainkan untuk membuat api yang cukup besar dan panas, jurus Pancaran Matahari tingkat lanjut.

Lap!

Api yang berwarna biru keputih-putihan yang keluar dari mulut Zhang Xiuhan melalap tubuh peneliti dan penjaga berotot, hingga hanya menyisakan abu. Zhang Xiuhan melakukannya dengan sangat berhati-hati agar tidak sampai mengenai jerami.

Kim Ju menelan ludah dan memegang pundak rekannya. Batinnya bersyukur tidak bernasib sama dengan dua mayat yang sudah mati dengan cara mengerikan itu dan masih juga harus mengalami siksaan saat telah menjadi mayat.

Zhang Xiuhan kemudian masuk ke dalam sel penjara dan membuat abu dari dua mayat orang Fengbao tertutup jerami.

Tidak hanya itu, untuk menghilangkan aroma tidak sedap serta bercak-bercak darah, Zhang Xiuhan mengeluarkan energi esnya ke titik-titik tertentu hingga membuat benda yang terkena menjadi beku. Sesudahnya, ia menggunakan jurus Pancaran Matahari untuk membuat es-es tersebut mencair.

"Gunakan pakaian ini untuk mengelap sisa-sisa noda yang masih terlihat."

Zhang Xiuhan melemparkan seragam peneliti yang sempat ia pakai untuk melakukan penyamaran, menyusup ke laboratorium.

Kim Ju dan temannya yang masih melongo melihat apa yang terjadi, segera memungut seragam tersebut dan melaksanakan perintah Zhang Xiuhan.

"Maafkan aku karena harus membuatmu masuk ke tempat si*lan ini lagi. Tapi aku berjanji ini untuk yang terakhir kalinya."

Zhang Xiuhan membuat Zhillin terduduk kembali di kursi yang sempat dikeluarkan dari dalam sel. Ia juga mengikat Zhillin supaya terlihat seperti sediakala.

Zhang Xiuhan kemudian kembali masuk ke dalam sel tahanannya dan meminta Kim Ju untuk mengambil rantai yang banyak terdapat di pojok ruangan untuk diikatkan di tangan, badan, dan kedua kakinya.

"Jika dia datang, katakan padanya bahwa kalian telah membiusku sebab aku berusaha untuk melarikan diri. Juga katakan bahwa Zhillin masih dalam pengaruh ramuan setan. Jangan biarkan Patriark Bao Li mengetahui yang sebenarnya, jika kalian masih ingin hidup," kata Zhang Xiuhan yang terlentang di atas tanah dengan rantai yang membelit tubuhnya.

Kim Ju dan temannya mengangguk takut. Dalam hatinya terbesit niat untuk membongkar semuanya selagi Zhang Xiuhan terbelenggu oleh rantai-rantai itu. Tapi ia segera menepis semuanya saat mengingat kobaran api yang sangat panas dari mulut Zhang Xiuhan.

"Bersiaplah, dia sedang berjalan kemari."

Tak lama setelah Zhang Xiuhan mengingatkan dua orang peneliti itu, terdengar suara pintu diketuk. Keduanya menelan ludah karena yakin bahwa itu adalah Patriark Bao Li, kentara dari wangi kayu gaharu yang tiba-tiba mencuat dan terendus oleh hidung mereka. Aroma khas dari parfum lelaki itu.

"Kim Ju, apa kau di dalam?"

Jantung Kim Ju berasa mau copot saat Patriark Bao Li menyebut namanya. Dia memang salah satu peneliti kesayangan lelaki yang selalu berwajah ramah itu.

Kim Ju berjalan menuju pintu dengan rasa was-was yang semakin tinggi. Ia melihat ke arah rekannya dan menarik napas panjang untuk menyiapkan diri. Lalu memasang senyum lebar sebelum membuka pintu.

"Silakan masuk Patriark."

"Apa aku menganggu?" tanya Patriark Bao Li sambil berjalan perlahan memasuki ruangan dengan tangan berpangku di belakang.

"Tidak, Patriark. Sama sekali tidak menggangu."

Patriark Bao Li menoleh ke belakang memandang wajah Kim Ju. Ia merasa sedikit aneh sebab Kim Ju tidak banyak bicara seperti biasanya. Biasanya Kim Ju akam mengoceh menceritakan banyak hal terkait temuan-temuan atau hal baru yang terjadi dalam penelitian.

"Apa terjadi sesuatu?"

Patriark Bao Li kini menggeser pandangannya pada rekan Kim Ju. Seketika membuat kedua peneliti itu menjadi semakin gugup.

"Dimana penjaga dan Tong Feng? Aku tidak melihat mereka."

Patriark Bao Li kembali mengajukan pertanyaan setelah mengamati sekeliling, mencari penjaga berotot dan seorang peneliti yang telah tewas di tangan Zhang Xiuhan.

\=\=\=\=

Selamat libur panjang... Semoga liburannya menyenangkan 😃

Jika berkenan bisa follow author di:

IG: @baninsn

**********: karya karsa.com/baninsn

Youtube: iPus Channel

Terima kasih...

Terpopuler

Comments

Bunk. Franz Tototrihartoko

Bunk. Franz Tototrihartoko

penelitian yg kejam

2022-07-27

0

Kancellotti Unholy Mbachoter

Kancellotti Unholy Mbachoter

semoGa lanCar zhaNg....

2022-01-29

0

Devina Febriyana

Devina Febriyana

14.

3207/32

2021-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2 Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3 Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4 Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5 Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6 Ch 6_ Kakek Huang
7 Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8 Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9 Sekilas Info
10 Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11 Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12 Ch 11_ Penyamaran
13 Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14 Ch 13_ Target Pembunuhan
15 Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16 Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17 Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18 Ch 17_ Keganasan Zhillin
19 Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20 Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21 Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22 Ch 21_ Duka Abadi
23 Ch 22_ Sebuah Jamuan
24 Ch 23_ Jamuan Darah
25 Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26 Ch 25_ Pertemuan Pertama
27 Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28 Ch 27_ Serangan Fengbao
29 Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30 Ch 29_ Menjadi Tabib
31 Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32 Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33 Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34 Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35 Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36 Ch 35_ Percakapan di Kedai
37 Ch 36_ Latihan Mental
38 Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39 Ch - 38 Bibi Wu'an
40 Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41 Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42 Ch 41_ Pedang yang Hilang
43 Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44 Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45 Ch 44_ Perpisahan
46 Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47 Ch 46_ Sebuah Rahasia
48 Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49 Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50 Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51 Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52 Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53 Ch 52_
54 Ch 53_ Harapan Zhillin
55 Ch 54_ Lukisan Batu
56 Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57 Ch 56_ Secarik Kertas
58 Ch 57_ Kamar Putih
59 Ch 58_ Memadamkan Api
60 Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61 Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62 Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63 Ch 62_ Permintaan Ayah
64 Ch 63_ Peluru Es
65 Ch 64_ Terpaksa Percaya
66 Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67 Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68 Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69 Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70 Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71 Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72 Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73 Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74 Ch 73_ Pelukan Hangat
75 Ch 74_ Hadiah Berharga
76 Ch 75_ Menohok
77 Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78 Ch 77_ Tekad
79 Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80 Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81 Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82 Ch 81_ Obat Beracun
83 Ch 82_ Sumpah
84 Ch 83_ Uluran Tangan
85 Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86 Ch 85_ Pengujung Maut
87 Ch 86_ Roh yang Tercabut
88 Ch 87_ Roh dalam Pedang
89 Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90 Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91 Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92 Ch 91_ Gundukan Batu
93 Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94 Ch 93_ Sambutan Istimewa
95 Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96 Ch 95_ Pemanggil Iblis
97 Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98 Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99 Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100 Ch 99_ Murid Keras Kepala
101 Ch 100_ Guru Keras Kepala
102 Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103 Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104 Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105 Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106 Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107 Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108 TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109 TERBIT NOVEL SERU
110 Info Super Penting
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2
Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3
Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4
Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5
Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6
Ch 6_ Kakek Huang
7
Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8
Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9
Sekilas Info
10
Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11
Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12
Ch 11_ Penyamaran
13
Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14
Ch 13_ Target Pembunuhan
15
Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16
Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17
Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18
Ch 17_ Keganasan Zhillin
19
Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20
Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21
Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22
Ch 21_ Duka Abadi
23
Ch 22_ Sebuah Jamuan
24
Ch 23_ Jamuan Darah
25
Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26
Ch 25_ Pertemuan Pertama
27
Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28
Ch 27_ Serangan Fengbao
29
Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30
Ch 29_ Menjadi Tabib
31
Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32
Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33
Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34
Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35
Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36
Ch 35_ Percakapan di Kedai
37
Ch 36_ Latihan Mental
38
Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39
Ch - 38 Bibi Wu'an
40
Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41
Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42
Ch 41_ Pedang yang Hilang
43
Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44
Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45
Ch 44_ Perpisahan
46
Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47
Ch 46_ Sebuah Rahasia
48
Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49
Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50
Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51
Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52
Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53
Ch 52_
54
Ch 53_ Harapan Zhillin
55
Ch 54_ Lukisan Batu
56
Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57
Ch 56_ Secarik Kertas
58
Ch 57_ Kamar Putih
59
Ch 58_ Memadamkan Api
60
Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61
Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62
Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63
Ch 62_ Permintaan Ayah
64
Ch 63_ Peluru Es
65
Ch 64_ Terpaksa Percaya
66
Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67
Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68
Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69
Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70
Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71
Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72
Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73
Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74
Ch 73_ Pelukan Hangat
75
Ch 74_ Hadiah Berharga
76
Ch 75_ Menohok
77
Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78
Ch 77_ Tekad
79
Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80
Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81
Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82
Ch 81_ Obat Beracun
83
Ch 82_ Sumpah
84
Ch 83_ Uluran Tangan
85
Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86
Ch 85_ Pengujung Maut
87
Ch 86_ Roh yang Tercabut
88
Ch 87_ Roh dalam Pedang
89
Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90
Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91
Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92
Ch 91_ Gundukan Batu
93
Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94
Ch 93_ Sambutan Istimewa
95
Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96
Ch 95_ Pemanggil Iblis
97
Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98
Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99
Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100
Ch 99_ Murid Keras Kepala
101
Ch 100_ Guru Keras Kepala
102
Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103
Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104
Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105
Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106
Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107
Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108
TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109
TERBIT NOVEL SERU
110
Info Super Penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!