Kim Ju tidak lekas menjawab pertanyaan Patriark Bao Li. Mulutnya sudah terbuka, tapi tidak ada yang ia katakan karena rasa takut dan cemas yang berlebihan seolah membuat lidahnya kaku. Hal yang sama juga terjadi pada rekannya.
Tapi Patriark Bao Li tidak mendesak kedua bawahannya itu untuk menjawab. Ia berjalan mendekat pada sel tahanan Zhang Xiuhan. Ia merasa semakin curiga bahwa sesuatu memang telah terjadi. Terlebih lagi jika melihat banyaknya rantai yang melilit Zhang Xiuhan. Itu di luar wajar.
Patriark Bao Li memegang jeruji besi pada sel tahanan Zhang Xiuhan yang telah rusak. Membuat Kim Ju semakin gugup. Ia merasa semakin terdesak untuk lekas mengarang cerita.
"Maafkan kami, Patriark. Lelaki itu sempat mengamuk dan membuat sel tahanan mengalami kerusakan. Ia membobol penjara dan berlari menghampiri Zhillin. Untungnya, penjaga berotot berhasil mengendalikannya. Karena khawatir ia akan mengamuk lagi, kami memberikan suntikan bius. Lalu mengikatnya dengan rantai besi yang lebih besar dan kuat," ujar Kim Ju akhirnya. Entah bagaimana keringat dingin sampai keluar dari keningnya.
"Bagus, bagus. Kerja bagus. Lelaki ini memang bukan orang biasa. Para anggota Fengbao yang mati di tangannya, semua sama, terjadi pembekuan pada jantung mereka hingga akhirnya berhenti berdetak.
Dia tidak akan bisa melakukan itu jika tidak memiliki energi es yang sangat besar. Jika lelaki ini benar-benar memiliki energi es, berarti kita memiliki Zhillin yang lain. Bahkan yang lebih bagus, yang langsung bisa kita manfaatkan tanpa harus membuat ramuan setan.
Tapi untuk memastikannya, tubuhnya harus diteliti terlebih dahulu. Agendakan secepatnya penelitian untuk lelaki ini. Dan untuk berjaga-jaga, jangan pernah biarkan dia sadar."
Kim Ju dan temannya diam menyimak ucapan sang atasan. Dalam hati mereka mengatakan bahwa semua dugaan Patriark Bao Li memang benar. Mereka melihat sendiri bagaimana Zhang Xiuhan membuat es.
Kim Ju dan temannya juga sangat ingin mengatakan pada Patriark Bao Li bahwa Zhang Xiuhan tidak hanya memiliki energi es, melainkan juga energi panas yang sangat kuat.
Keduanya berusaha keras untuk tidak mengatakan apapun. Tetap menutup mulut dan tidak melanggar perintah Zhang Xiuhan.
"Bagaimana dengan Zhillin?" kata Patriark Bao Li mengagetkan Kim Ju dan rekannya yang tengah kacau pikirannya.
"Dia masih belum sadarkan diri setelah meminum ramuan setan. Mungkin nanti malam atau besok, Zhillin akan sadar."
"Bagus, bagus. Kau memang selalu bisa diandalkan. Tidak salah aku mendatangkanmu jauh-jauh dari Joseon. Segera siapkan tahap penelitian selanjutnya untuk Zhillin."
Kim Ju dan rekannya menghembuskan napas lega saat Patriark Bao Li berjalan menuju pintu keluar. Mereka saling menatap, lantas mengelus dada.
"Tunggu,"
Senyum yang baru tersungging di wajah Kim Ju dan temannya lekas pergi saat Patriark Bao Li berhenti di ambang pintu dan membalikkan badannya.
"Dimana penjaga berotot dan Tong Feng? Apa mereka sedang berada di luar Jin Quo?"
"Mereka sedang menyiapkan beberapa hal demi kelancaran proyek ini, Patriark. Ada beberapa hal yang harus dibeli. Karena sangat langka dan harganya yang mahal, Tong Feng harus dikawal oleh penjaga berotot," sahut teman Kim Ju cepat. Ia sudah sangat ingin ditinggalkan oleh Patriark Bao Li.
Patriark Bao Li yang tahu benar bahwa proyek Zhillin memang membutuhkan berbagai macam hal yang harganya sangat tinggi, menjadi percaya begitu saja atas jawaban yang baru didengar. Menyisakan kelegaan pada Kim Ju dan temannya.
Mereka pun bergegas menutup pintu ruangan lagi, saat Patriark Bao Li telah pergi. Pandangan mereka langsung tersita oleh rantai yang membelenggu tubuh Zhang Xiuhan, yang telah membeku diselimuti es.
Praaank!
Zhang Xiuhan kembali membuat rantai putus menjadi beberapa bagian. Ia bergerak cepat menghampiri Zhillin. Dengan sigap Zhang Xiuhan membuka ikatan di tubuh Zhillin, lantas membopongnya keluar sel tahanan.
"Paman!" ucap Zhillin lirih.
Sebetulnya perempuan itu telah sadar saat dirinya masih berada di dalam sel penjara. Namun, Zhillin mendengar suara Patriark Bao Li yang tengah berbicara. Sehingga ia memutuskan untuk tetap diam saja, melanjutkan pingsannya.
"Iya aku di sini."
Zhang Xiuhan membuat kepala Zhillin berada di pangkuannya. Kim Ju dan rekannya turut duduk di samping Zhang Xiuhan dengan senyum lega. Menyadari bahwa setidaknya mereka memiliki kesempatan yang lebih besar untuk tetap hidup.
Zhillin membuka kedua matanya. Ia melihat Zhang Xiuhan lekat-lekat. Dalam pikirannya masih tergambar jelas bagaimana lelaki itu memaksanya untuk meminum ramuan yang sangat ia benci.
"Kau boleh melakukan apapun yang kau inginkan. Aku berjanji tidak akan membalasnya."
Zhillin tidak mengatakan apa-apa. Ia langsung duduk dan memeluk erat Zhang Xiuhan. Gadis itu telah mengalami saat-saat mengerikan yang menguras emosi. Juga saat-saat yang mengejutkan karena satu-satunya orang yang ia kira bisa menjadi pelindung, ternyata justru melakukan hal yang sebaliknya.
Namun, sepanjang masa kritisnya, Zhillin ternyata mendengar semuanya. Tergambar jelas betapa sang paman begitu mencemaskan keadaannya.
"Kau ti... "
"Terima kasih sudah mengupayakan agar aku tetap hidup."
Zhang Xiuhan tersenyum dan mengusap kasar rambut Zhillin. Ia lega karena Zhillin telah memanfaatkan perbuatannya.
***
Esok pada dini hari, ketika pagi masih terlalu pagi, Zhang Xiuhan akan melepaskan para tahanan. Kim Ju telah memberitahukan tempat sementara yang aman bagi para korban penelitian Jin Quo itu.
Zhang Xiuhan akan mengamankan Zhillin terlebih dahulu. Meski gadis itu telah menunjukkan perkembangan yang cukup pesat, ia masih memerlukan lebih banyak lagi waktu untuk beristirahat. Dan melibatkan Zhillin dalam pembebasan para tahanan Jin Quo bukanlah keputusan yang bijak.
"Tuan, apakah aku boleh ikut dalam pelarian nanti?" tanya Kim Ju mengagetkan rekannya.
"Kau mau meninggalkan Jin Quo?"
"Benar, semula aku menerima tawaran Patriark Bao Li untuk menjadi bagian dari Jin Quo semata-mata demi ilmu pengetahuan. Tapi kemudian aku mulai terobsesi pada proyek Zhillin.
Seorang temanku yang juga berasal dari negeri lain memilih untuk mengundurkan diri dari Jin Quo setelah mengetahui praktik ketidakmanusiaan di sini. Permintaannya baru dikabulkan setelah melakukan sejumlah syarat. Sebetulnya dia juga mengajakku. Tapi aku mencari-cari alasan untuk menolaknya.
Ilmu pengetahuan ada untuk kemaslahatan manusia. Tapi yang kulakukan di sini justru sebaliknya. Aku ingin menebus semua kesalahanku dengan merawat para tahanan di kediaman temanku itu."
Kim Ju bercerita panjang lebar tanpa melihat Zhang Xiuhan. Pandangannya menerawang mengingat hal-hal buruk yang pernah ia lakukan.
"Kalau kau pergi, bagaimana denganku Ju'er?"
"Terserah padamu saja. Aku tidak akan memaksamu untuk mengikutiku. Kau bisa tetap di sini dan menjelaskan pada Patriark Bao Li bahwa aku telah berkhianat."
Rekan Kim Ju memeluk pemuda itu untuk menunjukkan dukungan dan kebanggaan atas keputusan yang sangat berani. Ia juga berbohong akan melakukan hal yang sama dengan Kim Ju.
Kenyataannya, di dalam batin lelaki itu, ada dendam yang mendalam atas semua kesusahan yang ia alami. Di balik senyumnya yang hanya pura-pura belaka, lelaki tersebut telah merencanakan suatu hal untuk memberi pelajaran kepada orang-orang yang telah membuatnya mengalami hari-hari yang buruk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Kancellotti Unholy Mbachoter
ahhh syukurLah saDar di saaat Ada kesempaTan...berbuaT baIkLah...
2022-01-29
0
Devina Febriyana
15.
3305/41
2021-10-30
1
Supriyadi Priyadi
2886
2021-04-29
1