Cindy pun mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan tunggu para ladies dan dia melihat Mita yang masih tertidur dengan pulas. Karena merasa sedikit iba akhirnya Cindy memutuskan untuk menunggu Mita terbangun dengan sendirinya
" Aduh kasian juga liat ni singa betina sampe kayak gini "
Cukup lama juga Cindy menunggu, Cindy sudah menunggu hampir satu jam lamanya tetapi belum juga ada tanda-tanda Mita akan terbangun, akhirnya Cindy pun memutuskan untuk membangunkan Mita, walaupun ada perasaan takut terbesit di dalam hati Cindy
Cindy berucap dengan lembut sambil mencolek lengan Mita, dengan perasaan takut yang masih menggelayut di dalam hatinya dia mulai membangunkan Mita, bagaimana Cindy tidak merasa takut Mita adalah ladies yang terkenal paling sombong dan jutek, tetapi karena kecantikannya dia selalu menjadi primadona di tempat itu
" Mbak.. Mbak Mita, bangun mbak "
" Hmm.. Kenapa si berisik lo tau ga..!! " teriak Mita dengan suara yang sudah hampir menyamai suara singa betina yang sedang mengamuk
" Aduh sial deh jadi kena semprot kan "
Tanpa terasa Cindy memundurkan kakinya selangkah ke belakang karena merasa terkejut mendengar suara teriakan Mita, tetapi tak butuh waktu lama Cindy pun memberanikan diri lagi untuk maju, dan mencoba kembali membangunkan Mita
" Mbak jam operasional udah selesai, apa mbak ga ingin pulang ? "
" Percuma juga gw pulang, ga ada satu pun orang yang berharap gw untuk pulang "
Mita mulai menurunkan volume suaranya, suaranya sudah tidak sekeras tadi lagi tetapi masih setia dengan mata yang tertutup rapat, dan entah mengapa Cindy merasa lebih iba dari sebelumnya saat mendengar ucapan dari Mita. Akhirnya Cindy pun memutuskan untuk pergi karena Cindy pikir mungkin Mita sedang butuh waktu untuk sendiri
" Oh ya udah kalo gitu mbak, maaf kalo saya udah lancang mengganggu tidur mbak, saya permisi pulang duluan ya mbak "
Cindy sudah mulai melangkahkan kakinya hendak meninggalkan ruangan itu
" Tunggu.. "
Mita berucap dengan cepat lalu dia mulai membuka paksa kedua bola matanya, dan mulai tengok kanan dan kiri yang ternyata sudah tidak ada satu pun orang lagi di dalam ruangan itu
" Lah tinggal gw sendiri ya " Mita baru tersadar
" Siapa juga yang mau berurusan sama singa betina "
" Iya mbak yang lain sudah pulang semua " lalu Cindy tersenyum
" Tungguin gw sebentar " Mita berucap kepada Cindy walaupun itu lebih terdengar seperti sebuah perintah
Mita pun beranjak melangkahkan kakinya ke arah loker untuk mengambil tas dan pakaian gantinya, sedangkan Cindy masih setia menunggu Mita di dalam ruangan itu, setelah semua urusan Mita selesai mereka berdua akhirnya keluar dari ruangan itu
" Lo balik kemana ? "
" Saya kost mbak di jalan xx " Cindy menjawab dengan sopan
" Kenapa ga tinggal sama orang tua, kenapa pilih kost ? " Mita menatap Cindy dengan sedikit rasa penasaran apa alasan gadis di depannya itu memilih kost
" Orang tua saya sudah lama meninggal mbak "
Cindy kembali melemparkan senyuman, sedangkan Mita ada perasaan tidak enak di dalam hatinya mendengar alasan dari Cindy
" Aduh sorry gw ga tau "
" Ya iyalah kamu ga akan tau, wong kamu senyum aja sama kami-kami ini susah, apalagi mau tau tentang kami "
" Ga apa-apa kok mbak santai aja "
" Nginep di tempat kost gw aja yuk " ajak Mita dengan entengnya
" Aduh, beneran deh jadi nyesel juga tadi aku bangunin ni singa betina dari tidurnya "
" Bukan saya ga mau mbak tapi saya takut ngerepotin mbak nanti " Cindy mencoba menolak secara halus ajakan dari Mita
" Udah ayo, hitung-hitung tanda terima kasih gw buat lo tadi kan lo udah bangunin gw, nanti siang gw traktir makan, gimana ? "
Mita melontarkan kata-kata itu dengan entengnya tanpa membayangkan perasaan orang yang ada di hadapannya
" Kalo mau terima kasih si ga usah ngajak nginep kasih aja aku ongkos pulang mbak, masa aku harus ikut ni singa betina "
" Ya udah mbak kalo memang ga ngerepotin mbak " Cindy tetap mencoba tersenyum walaupun dengan setengah hati
Akhirnya mereka berdua pun sampai di parkiran karaoke itu dan menaiki mobil Mita untuk pulang, sesampai di tempat kost Mita, dia langsung mempersilakan Cindy untuk masuk ke dalam Cindy mulai tengok kanan dan kiri takjub akan tempat kost itu
" G*la ini mah bisa di bilang apartemen kali ya, masa iya tempat kost kok mewah amat begini "
Bagaimana Cindy tidak berpikiran seperti itu, karena bila dibandingkan antara tempat kost Mita yang mewah ini dan tempat kost dia berbeda jauh sekali, tempat kost Cindy yang kamarnya hanya cukup untuk kasur dan lemari bahkan kamar mandinya pun berada di luar kamar berbarengan dengan penghuni yang lainnya
" Sorry gw baru hari ini disini, nanti si rencananya bulan depan gw mau sewa apartemen makanya belum ada barang apapun dan masih agak berantakan "
Mita mengucapkan itu dengan santai di depan Cindy, padahal Cindy sedang terperangah melihat perbandingan antara tempat kost miliknya dan Mita
" Lo mau sarapan ga ? "
" Ga usah mbak nanti ngerepotin, masa sudah numpang tidur minta sarapan juga, hehe.. " Cindy menjawab sambil cengengesan tidak enak hati
" Ya elah santai aja kali nanti biar gw minta tolong sama penjaga di sini buat cari sarapan "
" Yah situ enak ngomong suruh santai, lah yang di sini malu kali mbak "
" Benar mbak ga apa kok, ga usah saya ga enak ngerepotin mbak kalo begini "
" Biasa aja kali gw juga laper ni, mana kepala masih agak berat, kalo bubur ayam mau ga ? "
" Ga sangka juga aku, ternyata ni singa betina baik juga ya "
Tanpa disadari Cindy mulai menyukai kepribadian lain dari sosok seorang Mita
" Ya udah mbak kalo memang ga ngerepotin, saya apa aja juga doyan mbak.. hehe " Cindy kembali cengengesan
" Ok berarti kita sarapan bubur ayam aja ya "
" Iya mbak boleh "
" Mau pesan sesuatu yang lain ga ? biar sekalian "
Cindy pun langsung menjawab dengan cepat " Akh ga usah mbak itu aja "
" Ok, sebentar ya gw keluar dulu "
" Oh iya mbak "
Mita pun langsung melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar untuk mencari si mamang penjaga tempat kost itu, untuk meminta tolong membelikan mereka berdua sarapan
Mita memang tidak pernah banyak bicara bila di kerjaan mereka, jangankan saling menyapa atau berbincang dan bercanda seperti yang lain, bahkan senyuman saja mahal dari bibirnya, dia hanya akan tersenyum manis bila sedang menemani para tamu yang datang ke tempat itu
Tetapi itulah seorang Mita, mungkin karena sifatnya yang seperti itulah sehingga selama ini membuat yang lain juga malas untuk berdekatan atau menggangunya di tempat mereka bekerja
bantu like dan komentar ya teman-teman 😊
terima kasih 😊
maaf masih banyak typo masih belajar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
🍾⃝ͣͣ𝓡ͩꫀᷝเͧ𝒉ᷠᥲͣᥒ🦜
begitulh biasa orang yg di anggap jutek baiknya tulus ketimbang orang yg suka senyum tp nusuk di belakang. hahahaha😅🤣
2021-08-14
4
Ika Sartika
nyimak dulu thorr...🤗🤗
2021-03-15
2
Abu Alfin
cerita tentang LC ya
menarik nih.
2021-03-15
2