"Jack, wake up!" hari masih pagi tapi Leo sudah membuat kerusuhan di apartemen Jackie.
"Awal banget lu bangunin gw, jam berapa ini?"
"Six"
"Haih, kelas gw masih lama siang nanti, sana pergi jangan ganggu!"
"Lu ga ke club kan semalam kenapa masih ngantuk tumben."
"Habis begadang sama Tiana" senyum kemenangan terbit di wajah Jackie, membuat Leo berpikir yang ia ia.
"Jadi lu sama Tiana udah sejauh mana? habis nganu nganu lu semalam?" selidik Leo penasaran.
"Kadal lu, enggak ada apa-apa. Ngapain lu pagi-pagi udah ditempat gw?"
"Kemarin gw di telepon Dewi, dia mewek mewek nooh. Lu apain anak orang?"
"Jangan bahas dia lagi lah udah lewat, kemarin dia telepon tapi Tiana yang angkat. Gw gak mau cewe gw ngamuk nanti jadi jangan bahas lagi dewi."
"Kayak suami takut istri lu, ah ga asik mending kayak gw bebas. Gw ada kenalan nih tante bohay janda lagi, mau enggak?" Jackie melempar sebuah bantal tepat di wajah Leo. Kemudian dia mengusir Leo dari kamarnya.
"Jangan aneh-aneh lu beneran gw gak mau Tiana marah. Sana hus.. hus... gw mau tidur balik!"
"Awas lu ye kalau bosen ngerengek sama gw, ga akan gw hiraukan!"
"Bodo amat! gw ngantuk sana lu"
Setelah terusir dari kamar Jackie, Leo memutuskan untuk bermain PS masih di apartemen Jackie. Tak lama vian dan fang datang berkunjung.
Mereka menghabiskan waktu bermain PS sambil menunggu si empunya apartemen bangun.
"Wah apaan nih rame amat kayak kos-kosan putri? apartemen gw kok bisa seberantakan ini kayak kapal pecah?" bangun dari tidur Jackie dibuat ngomel lantaran apartemennya berantakan oleh ketiga sahabatnya.
"Noh si Leo, gw ga ikutan!" sanggah Fang.
"Entar diberesin sama vian, yakan yan?" sitertuduh Leo bersuara.
"Wei kita yang bikin berarti yang punya apartemen yang harus beresin, kitakan tamu!" Vian ikut menyahuti.
"Sembarangan lu pade yeee... Gw mau mandi kalau nanti gw kesini masih berantakan gw ganti sandi pintu apartemen gw awas lu semua?" ancaman Jackie nampak tak diindahkan oleh sahabat-sahabatnya.
Sekembalinya dia dari kamar mandi, apartemennya masih berantakan dan ketiga sahabatnya itu sudah pergi meninggalkan kekacauan.
Jackie berdecak berakli-kali sambil memunguti sampah dan minuman kaleng diatas meja. Tak puas hati dia mengumpat ketiga sahabatnya itu "Bener-bener kurang ajar mereka. Awas aja beneran gw ganti paswordnya biar ga bisa masuk sembarangan!"
"Mau pergi kekampus? kok ngomel gitu ada apa?"
Jackie dan Tiana keluar berbarengan.
Menghela nafas dalam kemudian tersenyum lebar ke arah Tiana, Jackie memeluk Tiana yang terpaku dihadapannya.
"Sebentar aku peluk, hari ini aku sedang kesal. Lihat kamu langsung nyes hati ku.."
"Ada apa, sesuatu terjadi pada mu?"
Jackie tak langsung menjawabnya, dia tengah asik memeluk kekasih itu.
"It's oke honey! kamu libur kerja hari ini?"
"Hmmm, kamu mau pergi kuliah?" giliran Tiana yang bertanya.
"Tadinya mau kuliah, liat kmu nganggur kok jadi pengen kuliah sama kamu aja"
"Ngaco, sana kuliah jangan malas, selesai jam berapa kira-kira?"
"Jam 4, nanti sore aku jemput ya kita jalan mau gak?"
"Mmm..."
"Mm mulu jawaban kamu, mau ga nih?"
"Ia bawel deh, sana cepet pergi!"
"Terus sekarang kamu mau kemana?"
"Makan, belanja ke salon yah apalah menyibukan diri"
"Tunggu aku dong nanti bareng aku aja ok, kamu biasanya kan makan dirumah aja." Jackie menggiring Tiana agar masuk kembali kekamarnya.
"Hei ih Jack apaan sih, aku males masak yang lainnya aku lakukan saat ada kamu tapi kalau makan siang biar aku beli diluar ya. Udah laper banget aku malas masak!"
Setelah negosiasi dengan Jackie berhasil, Tiana akhirnya memutuskan untuk makan di cafe yang tak jauh disekitar apartemennya sementara Jackie dengan tergesa gesa pergi kekampus.
Hanya satu mata kuliah yang tak memakan banyak waktu selesai kelas Jackie dan Tiana memutuskan untuk bertemu di salah satu Mall.
"Kaka cantik hari ini" bisik Jackie yang muncul tiba-tiba.
"Kau mengagetkan ku"
"Sini tangan kaka" digenggamnya erat Tangan halus Tiana seolah takut kehilangan.
"Ayok kita jalan, mau kemana dulu?" sambung Jackie.
...****************...
Sementara dilain tempat Raja menghabiskan waktunya bersama Melki.
"Lu kenapa, kusut amat muka lu?" Melki memulai percakapn. Sementara Raja hanya mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban.
"Lu ributkan sama Tiana? gw liat lu ga tegur sapa sama dia belakngan." lanjut melki masih dengan asumsinya.
"Tiana sama Jackie!" kata terakhir Melki kali ini berhasil meraih respon Raja.
"Lu tau pasal mereka berdua? kok lu gak ngasih tau gw." suara Raja agak meninggi tidak sekalem sebelumnya.
"Gw pernah hangout breng Jackie ternyata dia ketemu Tiana, sejak saat itu gw sering merhatiin kedekatan mereka. Lebih tepatnya mereka dekat setelah Jackie gak lagi kerja di d'chef"
"Sesekali gw juga pergi bareng Jackie and gank Tiana kadang ikut. Tapi gw ga berani masuk campur urusan orang" Melki berusaha menjelaskan.
"Sempet gw ribut sama si Jack, padahal malemnya kita sempet ngumpul bareng eh paginya gw liat dia di apartemennya Tiana."
"Habis itu lu sama Tiana ga tegur sapa?"
"Masih kesel sama dia. Ngerasa ditipu aja gitu, gw masih belum terima kalo bocah ingusan kayak Jack bisa dapetin Tiana."
"Kali aja ini karma dari Erin!"
"Mulut lu itu ya karma apa? emang gw udah apain Erina!"
"Ya pikir aja"
"Gak adalah karma-karma, emang gw nya aja apes. Padahal gw harap kita bisa deket kaya dulu, perbaiki hubungan yang buruk dimasalalu eh malah sekarang makin buruk."
"Yang sabsr ya bro hidup emang gini. Haha!"
Raja meninju lengan Melki pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments