Tiana sudah berdiri didepan restoran lebih awal dari karyawan lain setelahnya melki sang supervisior datang.
"Selamat pagi bu tiana,awal sekali ibu datang”
"Pagi,wah saya terlalu bersemangat untuk bekerja” senyum menawan tiana saat menjawab sapaan melki membuat raja yang baru datang tiba tiba menyerobot percakapan antara melki dan tiana.
“Good morning sayang” goda raja kepada tiana,sementara melki hanya menggeleng kan kepalanya
“Morning raja,semangat sekali kamu dapet lotre yah semalam” tiana menjawab dengan santai
"Ga semangat gimana pagi pagi udah lihat bidadari syurga” genitnya raja kala itu,membuat melki ingin muntah rasanya.
Tak lama staff lain muncul,mereka mulai pekerjaan dengan dipimpin do’a oleh melki.
“Bersikaplah sewajarnya aku harap tidak ada yang tau hubungan kita dimasa lalu”
“Aih kamu takut orang orang tau kamu datang kesini untuk mengejar ku,bucin ya kamu?”
"Raja jaga bicara mu jangan merusak mood ku ini terlalu awal untuk membuat aku jengkel”
"Tiana tunggu,ayok kita jalan lain waktu” raja menarik tangan tiana namun ditepis olehnya.
Dari kejauhan ina salah satu waitress di resto memergoki keberadaan raja dan tiana.
Sebagai biangnya gosip ina mulai merasa penasaran dengan hubungan raja dan tiana,semenjak kejadian itu ina terus memperhatikan keduanya.
Lambat laun gosip mulai berhembus, dari mulut ina lah semua bermula seperti bola liar yang tak beraturan.
“Erina lihat itu kan bu tiana sama raja”
“Ia loh mar,itu bu tiana” maria dan ina memanasi erina
“Sudah lah ka ina maria mungkin mereka sedang bahas soal restoran,raja kan chef bu tiana manager kita wajar kalau kedunya ngobrol begitu”
“Wah parah raja megang megang tangan bu tiana” ina masih dengan semangatnya mengompori erina
“Emh masa bahas kerja megang megang tangan,kamu ga ada niat menghampiri mereka gitu rin” tentu maria sehaluan dengan ina untuk mengompori erina,erina mulai goyah ingin rasnya dia menanyakan perihal hubungan atasanny itu dengan sang kekasih,tapi apa daya erina tak seberani itu untuk bertanya terlebih erina tak mampu menerima kenyatan kalau kalau keduanya memang menjalin hubungn.
"Ibu tiana rantauan dari bandung raja juga dari bandung mungkin mereka sudah saling kenal sebelumny" erin masih mengatur pikirannya.
“Duh kalian malah ngegosip disini,sana maria kamu balik ke dapur anak kitchen ngapain sih dieum didepan. Sebentar lagi jam makan siang ada banyak reservasi”
“Ah pak agam ganggu aja,ok lah bye gw balik ke kitchen yaw”
“Erina kamu bantu candra di pantry ya,ina kamu stay dilantai atas dengan lisa lantai bawah melinda dan azhar yang incharge”
“Yah saya dibawah aja pak kan biasanya saya yang incharge di bawah” ina memprotes.
“Minta aja sama bu tiana orang lay out karyawan sekarang dia yang buat,saya cuma menyampaikannya kepada kalian”
Ina mendengus pasrah semuanya sudah diposisi masing masing untuk menyambut tamu resatuarant.
Tiana lihat ina beberapakali hanya sibuk mengobrol sehingga anak anak lain jadi tidak fokus kerja,terakhir tiana mendapati ina dan teman gosipnya maria sedang membicarakannya. Tiana pikir lebih baik ina dia tempatkan di lantai atas agar tidak ada teman yang bisa diajak bergosip,lisa partnernya sekarang bukanlah anak yang senang diajak bergosip tiana yakin kalau lisa tidak akan menyambut gosip gosip yang ina sampaikan dan keduanya akan jauh lebih fokus bekerja.
“Bu staff siang sudah datang apa mau diadakan briefing sekarang saja?”
“Boleh tamu sudah tidak begitu banyak kosongkan table dilantai atas ya pak agam,kita briefing disana”
Selesai briefing staff yang masuk pagi pulang digantikan staff siang ada melki sebagai spv,shiela nani susana dibagian server aris dibagian pantry dudi angga dan agus dibagian kitchen plus ada bu atika sebagi dishwasher.
“Bu tiana nanti pukul 5 sore akan ada anak parttime 2 orang ibu sudah bertemu dengan mereka kan?”
“Ya jackie dan eka kan,ada beberapa reservasi untuk makan malam group dari dinas imigrasi pukul 7 malam dan beberapa lagi birth day party juga bride shower. Setidaknya dengan dibantu anak part time melki dan staff lain tidak akan begitu keteteran. Lagi pula setelah maghrib nanti saya balik ke restoran"
Tak lama setelah pak agam pulang tiana memutuskan untuk pulang juga sebentar,toh apartemennya tidak terlalu jauh dipikirnya. Keadaan restoran tidak sesibuk saat jam makan siang dan jam makan malam walau tidak sepi sepi sekali tapi melki dan yang lain bisa menghandlenya.
“Loh kamu jackie kan?”
“Sore bu” jackie menganggukan kepalanya
“Kita bertetangga ternyata,kamu mau berangkat ke restoran”
“Ia bu,mari bu saya pamit sudah telat”
Holly kau jack dalam hatinya dia bersorak gembira,waah si manager sexy itu ternyata tetangganya.
“Senyum senyum nampak,ada kabar apa jack?” eka heran lantaran jackie mengulas senyumnya lebar tidak seperti biasanya yang jauh lebih tenang dan kaku
“Ada deh”
Semangatnya jackie kala itu,harapnya dia bisa lebih dekat dengan sang manager walaupun jackie tau tiana jauh lebih tua dari nya.
...****************...
Sebagai seorang manager tiana tidak punya jam kerja yang tetap,dia harus selalu siap sedia takut ada kendala dengan restaurant walaupun ada melki yang membantu,terlebih ini baru beberapa hari dia bekerja di restoran. Setelah tau bagaimana ritme kerja dipagi siang sore dan malam hari tiana jadi lebih flexible dengan jam kerjanya.
Tiana sangat mencintai pekerjanya disela sela kesibukan saat bekerja dia akan menghabiskan waktu sendiri di apartemen tidak banyak tempat dijakarta yang sudah dikunjungi,bahkan untuk makan saja terkadang tiana lebih memilih masak sendiri diapartemen.
Terdengar suara pintu apartemennya diketuk dan beberapa kali bunyi bell ditekan,tiana heran siapa yang bertamu selarut ini diliriknya jam dimeja samping tempat tidurnya pukul 03:04 am.
“Siapa orang gilang yang mengacau menjelang pagi buta begini"
Malas malaspun tiana terbangun dan mencoba membuka pintu.
“Malam bu tiana” dengan sedikit kesadaran jackie tanpa malu mengganggu tidur tiana.
“Kamu mabuk ini hampir pagi,kamu bukannya sudah mulai kuliah” masih limbung perut jackie terasa mual,semenit kemudia dia berhasil memuntahkan isi perutnya
“Oh my jack,what are you doing” jackie tersungkur dilantai apartemen tiana,dengan susah payah dia membawanya masuk kedalam lalu membersihkan muntahan itu.
Sungguh malam yang panjang,tiana memutuskan untuk membaringkan dirinya di sopa,sementara jackie menenggelamkan dirinya dalam kehangatan selimut dikamar tiana.
Jackie terbangun cahaya matahari mengusik tidurnya menerobos masuk melalui celah gorden dikamar serba putih itu. Jackie masih mengingat ingat apa yang semalam terjadi dan kamar siapa ini. Ketika pintu kamar terbuka ingatannya mulai kembali,damm jackie ingat bagaimana menjijikannya dia semalam.
“Tidur mu nyenyak”
Raut wajah tiana seperti mengejek tapi mungkin marah atau dia malah jadi illfeel oh poor you jack. Belum mulai pdkt dia sudah berbuat konyol,jackie merutuki kebodohannya semalam dia mencari dan menimbang jawaban yang tepat. Menarik nafas yang dalam berharap tiana tidak marah karna dia telah berbuat konyol
“Emh aku semalam anu tiana ah **** maaf maksud ku bu tiana saya aku duh. Hufft sorry ya” terbata bata dan akhirnya hanya kata sorry yang meluncur dari mulut jackie.
Tiana terkekeh melihat jackie yang tergagap,pasalnya jacke selalu seperti itu tiap berhadapan dengnnya. Kekikukan jackie semakin menjadi mungkin karna semalam dia bertingkah konyol.
“Ayo brunch,mau aku ajak breakfast tapi kamu tidur pulas. Kamu ga ada kuliah pagi kan?”
“Nggak ada bu, maaf ya semalam pasti merepotkan” jackie mengekori tiana ke ruang makan.
“Santai aja,ini kan diluar jam kerja kamu boleh panggil nama saya atau mbak mungkin atau kaka”
“ok kak” jackie menerbitkan senyum pertamanya,ia ini kali pertama jackie tersenyum.
Jackie selalu terlihat serius ditempat dia bekerja,hanya sedikit tersenyum kemudian wajahnya kembali datar. Sesekali tiana melihat jackie tengah menyesap rokok bersama anak anak lain di restoran selepas pulang kerja,meski bertetangga tapi tiana hampir jarang melihat jackie ada di apartemennya. Diperhatikan terus oleh tiana membuat jackie tak enak hati,tiana ntah apa yang sedang dipikirkannya hingga tak berkedip seperti itu.
“Ehem” suara deheman jackie akhirnya mengembalikan kesadaran tiana dari lamunannya.
“Hampir jam 11 siang,kamu masih mau disini? Saya harus pergi kerja”
“Oh,ia sekali lagi terimakasih ya. Sampai ketemu di restoran nanti”
Tiana hanya beralasan akan pergi kerja faktanya hari senin ini adalah hari liburnya setelah beberapa minggu kemarin dia menghabiskan waktu di restoran,pak agam pun sudah secara resmi mengalihkan tugas kepada tiana dua minggu yang lalu.
Mulai terasa bosan,tiana yang biasa menghabiskan hari liburnya dengan tidur sore itu memutuskan untuk pergi fitnes salah satu fasilitas yang menjadi tempat favorit tiana adalah kolam renang juga room spanya.
Big bos : hari ini busy tidak? Ikut abang kalau free
Tiana : pukul berapa bang?
(dering hp tiana,bigbos calling..)
Tiana dan vandy pergi dinner di tepi pantai,menyantap hidangan laut disana.
“Bagaimana makanannya,kira kira kalau kita luncurin menu seafood direstora bagus gak prospek kedepannya?”
“Sepertinya harus kita cob. Restoran kita ada chef yang ahli memasak seafood?”
Keduanya mulai membahas restaurant,vandy dan tiana type pekerja keras,sedang diluar pekerjaanpun masih saja keduanya membahas pekerjaan.
Selepas makan malam vandy mengajak tiana pergi ke biskop dari eskalator yang dinaiki mereka berdua sayup terdengar suara yang tidak asing ditelinga mereka.
“Wah abang sama bu tiana malam selasaan yah” celetuk ina.
Beberapa karyawan dari restaurant ternyata hendak nonton midnight movie dan sialnya mereka menonton film yang sama dengan vandy dan tiana. Ada raja erina maria ina dandi arga azhar shilla.
“Yang lain tidak ikut semua?” tanya vandy berbasa basi
Sementara tiana hanya diam sesekali tersenyum ke arah mereka mencari sosok jackie agak sedikit kecewa tapi juga lega tapi bisa jadi si biang gosip ina dan maria menceritakan pertemuan mereka kepada karyawan lain yang tidak ikut malam itu.
Vandy dan tiana duduk agak jauh dari rombongan karyawan lainnya,dia faham bahwa tiana kurang nyaman dengan kejadian ini. Kalau saja tadi tidak kepergok seperti itu,padahal keduanya sama sama lajang tidak salah bukan kalau keduanya menghabiskan malam berdua pikir vandy.
Tapi lain dengn tiana,rasanya tidak ada muka dihadapan staff lain seperti terlihat dia merangkak keatas ranjang vandy agar mendapatkan kedudukan di restoran akan ada banyak kata (oh pantas). Tapi dipikir lagi ada bagusnya juga dengan begitu raja tidak akan mengganggu tiana seperti sebelum sebelumnya.
“Semalam abang antar kamu pulang langsungkan,dia ga mampir ke apartemen kamu kan? Kalian ga aneh anehkan?”
Serentetan pertanyaan dari raja membuat telinga tiana risih terlebih lagi dia bicara seperti itu saat tiana akan memasuki restoran.
“Itu bukan urusan kamu permisi saya mau lewat”
“Ti boleh kamu dekat dengan pria manapun tapi jangan abang yah please,dia itu playboy”
“Aku berpengalaman menghadapi playboy saat dibandung,mungkin kamu tau playboy itu siapa”sindiran tiana tepat sasaran,raja yang mendengar itu langsung terdiam.
Yes 1 tahun lalu tiana dan raja adalah pasangan kekasih hubungan seumur jagung itu harus berakhir lantaran si pria tak mampu menjaga jiwa nya yang selalu haus akan wanita,alih alih memaki dan memarahi raja yang ketauan selingkuh tiana justru berselingkuh balik dengan sahabat dekatnya raja. Tiana pikir itu pembalasan terbaik untuk membalas raja,sampai akhirnya raja memutuskan Tiana dan pergi ke jakarta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments