Episode 4

"Hai kuliah ya pagi ini?”

“Pagi bu ups maksud saya kak”

“Haha aku kira kamu hanya akan terlihat lebih leluasa saat mabuk jack,lain kali aku ajarkan kamu minum cantik ok” Outfit tiana pagi itu sungguh menggoda batin jackie,paha mulus perut rata yang terekspos otot punggung yang terbentuk dan satu lagi peluh yang membanjiri wajah cantik tiana. Dengan model rambut pixie haircut tiana begitu terlihat fresh,apa yang ada pada diri tiana betul betul pas diciptakan Tuhan pada tempatnya.

“Pardon?”

“Pergilah nanti kamu telat” tiana menepuk pundak jackie berlalu begitu saja menggantungkan perkataanya atau mungkin jackie yang terlalu berharap dengan kelanjutan kata kata tiana tadi.

Apa tadi aku bilang,minum cantik ish menggelikannya udah kaya tante girang ga sih aku. Tiana menyesali percakapannya dengan jackie tapi sudah terlanjur dikatakan hancur sudah image dia depan jackie.

...****************...

“Itu manager baru kalian yah” tanya salah satu pengunjung restoran kepada melinda yang tengah terduduk di meja kasir.

“Perempuan rambut pendek duduk dimeja ujung depan laptop” melinda memastikan kalau yang dimaksud memang managernya

“Ia itu manager baru kita pak namanya Tiana arsyadi” sambung melinda

“Ada kartu namanya”

“Ini pak silahkan”

“Terimakasih,ini kembaliannya buat kamu. Titip salam buat manager mu ya” pria berpakain seragam tentara itu tersenyum ke arah tiana saat tiana mengalihkan pandangnnya ke arah meja kasir tentara itu melambaika tangannya yang sedang memegangi kartu nama tiana.

“Bu tiana kerenkan lihat deh,kayaknya mana mana cowo pengen banget deketin dia” Lisa mengawali percakapnnya dengan melinda

“Ia dia sexy tapi gak erotis apa ya susah dijabarkannya haha lebay banget ga sih”

“Kita yang cewe aja kagum cantik baik agak dingin sih dan jutek kalo belum kenal”

“Muda cantik dan sukses,tapi bener gak ya kalau dia jomblo”

“Ina bilang bu tiana pacaran sama abang"

“Mulut ina kamu percaya,ga ada yang jamin”

“Tapi anak anak lain juga lihat mereka berdua nonton bareng loh”

“Panjang umur abang baru diomongin orangnya datang” melinda mengarahkan pandangannya ke arah pintu masuk restoran.

Vandy Burhan boleh jadi usianya hampir 2x lipat usia tiana tapi vandy sadar akan kesehatan dia menjaga pola makan dan juga sering pergi fitnes jambang dan kumisnya dibiarkan lebat namun tertata rapih. Melihat tiana disandingkan dengan vandy merupakan kesempurnaan yang hakiki.

“Lagi free?”

“Abang"

Aroma maskulin vandy menyeruak ini yang buat para wanita itu mengejar vandy selain kaya raya dia juga pintar merawat diri dan selalu memilih gaya yang jauh dari kata old man.

“Baru datang?”

"Mungkin 1 jam lalu"

Tiana sudah hapal kebiasaan vandy,dia akan menghabiskan beberapa waktu didalam mobil yang terparkir dihalaman parkir restoran sambil memainkan smartphone andalannya,ntah sekedar mengecek pekerja lewat cctv atau membaca surel kadang juga membalas pesan singkat dari wanita wanitanya

"Abang mau pesan minum atau mau makan dulu sebelum meeting“

"Itu apa yang tiana minum?"

"Camomile tea,abang mau pesan ini juga?"

"Boleh,suruh anak waitters antar ke ruangan hrd saja. Ayo kita naik keatas,sekalian minta tolong mereka panggil headchef dan supervisor restoran”

“Ia bang”

Vandy dan tiana memasuki ruangan yang hampir jarang diisi itu.

Tiana kembali melihat laporan yang akan dia bahas dengan sang owner.

Tak lama melki datang disusul oleh pak agus sang headchef,memulai meeting bulanan yang rutin mereka lakukan membahas kinerja staff curva pendapatan costing bahan baku dan semua yang harus dibahas saat meeting seperti ini.

+6282147×××× send you message

Selamat malam

Tiana tidak segera membalas pesan singkat dari nomor yang tidak dikenalnya,selain karna sibuk tiana merasa pesan itu juga tidak begitu penting.

Tapi saat malam hari orang itu kirim pesan lagi,merasa mungkin itu penting alih alih membalas pesannya tiana justru menelpon orang itu.

"Selamat malam" suara lelaki asing yang terdengar disebrang sana benar benar tak dikenal tiana.

"Malam,maaf ini siapa?"

"Saya wafi maaf saya mengganggu ya,saya dapat kartu nama kamu di restoran tadi siang"

"Apa ada komplain tentang restoran pak?"

"Ah tidak saya hanya ingin mengenal kamu. Maaf kalau ini membuat kamu risih"

"Begitu rupanya baiklah salam kenal pak wafi,semoga pelayanan dan makanan di restoran kami membuat anda puas dan bisa bekunjung kembali" masih dengan ramahnya tiana menjawab telepon dari wafi,tentara yang siang tadi meminta kartu nama tiana pada melinda.

Saat telepon ditutup diujung jalan yang agak jauh dari restoran vandy sudah menunggu tiana.

Akhir akhir ini ada saja lelaki yang iseng menghubungi tiana,niat membuat kartu agar mempermudah orang orang menghubunginya langsung kalau ada komplain mengenai restoran atau mungkin hendak membuat reservasi apapun yang berhubungan dengan restoran. Nasib nomor yang dicantumkan itu nomor restoran,jadi saat tiana di rumah tidak akan begitu mengganggu.

Begitu memasuki mobil vandy tiana mengurut pelipis dan ujung pangkal hidung mancungnya menghembuskan nafas pelan.

"Kenapa cape ya?"

"tiana menggeleng lemah"

"Ada masalah,ayo cerita abang sentiasa akan mendengarkan"

"Abang hari ini kita batalin makan diluarnya ya,saya rasa lelah sekali hari ini. Maybe next time kita bisa jalan sama sama"

Its ok,kalau begitu abang antar kamu ke apartemen mu ya"

...****************...

Pintu apartemen tiana diketuk beberapa kali,mulanya tiana abaikan. Tiana tau siapa itu karna sebelum mengetuk pintu orang itu menelpon terlebih dahulu.

"Ada apalagi,ini sudah malam."

"Tiana aku dan anak anak lain dari resto lagi ngumpul di apartemen jackie. Kamu mau gabung?"

"Gak usah terimakasih,ini sudah larut malam raja awas aja kalau besok kalian masuk kerja telat aku potong gaji kalian semua"

"Wuidih ibu bos marah jangan marah marah cepat tua. Mau jadi nenek sebelum punya cucu?"

"Pergi gak?ku panggilin security nih"

"Jangan gitu dong,baiklah aku pergi good night tiana ku sayang" raja mencubit dagu tiana lalu masuk ke dalam apartemen jackie.

Belum jauh dari pintu masuk pintu apartemen itu kembali diketuk kali ini tiana membawa sapu,pikirnya kalau raja mengacau lagi dia mau mengusirnya dengan sapu itu.

"Apa lagi sih kan sudah kubilang jangan kacau aku ish kamu ini"

"Tunggu tunggu aw ada apa ini sakit"

Mendengar suar jackie tiana langsung tersadar

"Jackie ya ampun aku pikir raja tadi maaf ya gara gara aku kamu kena timpuk sapu ayok masuk dulu"

Tanpa sadar tiana menggenggam tangan jackie,dilihatinya genggaman itu oleh jackie degup jantungnya semakin tak karuan.

(Lihat apa yang dilakukan wanita dewasa ini sungguh dia ini polos atau apa sih sempat sempatnya dia mempersilahkan lelaki masuk kedalam apartemennya.

Tempo hari raja juga dari sini kira kira ada hubungan apa mereka berdua,raja bukannya sama erin ya. Dia juga bukannya deket sama abang,bener bener wanita yang penuh misteri). Kata kata itu hanya sebatas dalam hati jackie tidak pernah benar benar diutarakannya,walau sangat ingin dia utarakan.

"Jackie lengan mu tidak apa apa? bagian mana tadi yang terpukul lebam tidak?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!