brak...brak..brak (bukan tembakan ya guys anggap aja gedor pintu)
“Kak kenan buka pintunya ini kinar kak” teriak kinar memanggil sang kakak.
“Kak buka pintunya”
“Kak kenan”
“Buka atau aku dobrak nih”
Ceklek, kinar membuka pintunya yang ternyata tidak terkunci itu, betapa bodohnya kinar yang sedari tadi teriak teriak memanggil sang kaka agar dibuka kan pintu.
“huuuhh ternyata gak dikunci” gerutu kinar dengan kesalnya.
“Udah capek paduan suaranya baby?” tanya kenan yang masih terlentang di kasur king sizenya.
“Kak ken nyebelin banget sih, aku teriak teriak manggil kaka dari tadi juga” kesel kinar menghabur kepelukan sang kaka yang masih tiduran di kasur.
“Gini yang sering ngambek, gak mau dibilang anak kecil lagi? Hemmmm” ucap kenan sambil mengelus rambut sang adik dengan sayang.
“kinar kangen kak ken” dengan terus memeluk sang kaka.
“Gimana magang kamu di kantor baby?”, tanya kenan yang mulai bangun dari kasurnya
“Jangan ditanya kak, aku males banget bahas magang hari ini” kesal kinar mengingat kejadian di kantornya itu.
“Lah emang kenapa dek? Lagian kaka suruh magang di tempat kaka kamu nya gak mau” ucap kenan serius menantap sang adik.
“Iya tadi aku ada masalah dikantor kak, sama karyawan dan juga bos perusahaan disana, udah gitu bosnya gila lagi, galak pokonya nyebelin, aku kesel lah sama dia kak” jawab kinar dengan nada kesalnya sambil memanyunkan bibirnya, membuat kenan gemas dengan tingkah adiknya itu.
“Memangnya masalah apa yang kamu buat“ tanya kenan kepada kinar.
Kinar menceritakan semua masalah yang ada dikantor kepada kakanya, termasuk menjadi sekretaris sang bos.
“kamu serius dek, disuruh jadi sekretaris bos?” kenan yang kaget mendengar cerita sang adik, pasalnya kenan mengenal bos perusahaan tersebut dan itu sahabatnya sendiri alvano sanjaya.
“Iya kak aku serius, 2 rius malah” ucap kinar menyakinkan kakanya, kinar tidak tau kalau kakanya bersahabat dengan sang bos.
“Ya udah sana kamu ke kamar terus mandi habis itu kita makan sama sama, kasian bi minah udah masak buat kita” kata kenan sambil menepuk kepala adik kesayangannya itu.
#Kediaman sanjaya
Vano sedang makan malam bersama orang tuanya, sebenarnya vano punya mansion sendiri, tapi mamanya menyuruh vano untuk menginap di rumah besar sanjaya malam ini.
“Gimana pekerjaan kamu van” tanya sang papa kepada vano.
“Lancar aja kok pah” jawab vano seadanya.
“Baguslah kalau begitu, papah doain supaya kamu terus bisa membawa sukses perusahaan kita nak” kata sang papa dan di angguki mama vano.
“Amin pah semoga aja” jawab kenan.
“Terus gimana van, apa kamu sudah punya pacar?” giliran sang mama bertanya.
Vano yang mendengar pertanyaan mamanya langsung tersedak.
“Ya ampun mah, nanya kaya gitu nanti nanti dong tunggu vano selesai makan” gerutu vano kesal.
“Mama kan udah gak sabar van, pengen nimang cucu” dengan raut wajah yang berharap.
“Sabar ya mah, secepatnya vano akan bawa calon menantu ke mama” ucap vano tersenyum paksa kepada sang mama untuk meyakinkan mamanya.
Selesai acara makan vano masuk ke kamarnya, vano memikirkan perkataan mamanya untuk segera menikah, tapi vano sendiri tidak mempunyai kekasih sama sekali, bahkan dekat dengan wanita pun tidak pernah, tapi sekarang dipikirannya ada 1 gadis yang menarik hatinya dan pikirannya KINARA, memikirkan namanya saja membuat vano senyum senyum sendiri.
“Kenapa kau selalu ada dipikiranku kinar” ucap vano tanpa sadar dan tersenyum lalu mengambil benda pipih untuk menghubungi seseorang.
Tuuuttttt...tuttttttt..tuuttttt
Halooooo van, ada apa
“Gue pengen ke rumah lo ken, boleh gak”
Tumben banget lo mau kerumah gue, pasti ada sesuatu kan
"Eeenggg,,,,, engak kok, gue emang pengen kerumah lo aja, gue otw ken"
Oke
Tuttttttttttt,,, telpon pun dimatikan, oleh vano.
Vano yang bersiap siap akan ke rumah kenan tampil serapi mungkin, setampan mungkin, agar terlihat menarik dimata kinar tentunya, senyum selalu terukir di wajahnya, tanpa disadari sang mama melihat gerak gerik vano yang aneh dan berlebihan.
“Kamu mau kemana van, rapi amat kaya mau ketemu pacar aja deh?” bingung dengan sikap anaknya yang jarang sekali terlihat seperti orang yang lagi kasmaran.
"Ehh mam, aku mau ke rumah kenan bentar” ucap vano setenang mungkin, takut mamanya tau yang sebenarnya kalau dia ingin menemui adik kenan.
“Yakin ke rumah kenan kamu van?” merasa curiga kepada sang anak yang terlihat jelas sedang gugup.
“Iiiiiiii...iya mah” gugup vano mendapatkan tatapan curiga dari mamanya.
“Oke, jangan pulang terlalu malam, inget balik kerumah, kamu udah janji bakal nginap di rumah” ucap mama
“Iya mah tenang aja” menghela napas lega, dan tersenyum tulus kepada mama
“Ya udh sana keburu malam nantinya” kata mama vano.
“Iya mah, asslamualaikum” mencium tangan dan kening mama.
#SAMPAI DI RUMAH KENAN
Tok... Tok...tok
“Assalamualaikum kenannnnnn “ teriak vano di depan rumah kenan.
“Siapa sihhhh, malam malam bertamu, berisik am......” belom selesai berbicara kinar sudah syok duluan melihat bos yang menyebalkan ada di depan rumahnya.
“Hai kinarrrrrr” sapa vano dengan senyuman yang melebar.
“Ppppp...pak vano" ucap kinar gagap dan tidak percaya, yang didepan rumahnya adalah bosnya sendiri.
“Siapa tuh dek” datang kenan ke depan rumah.
“Ken...!!!! gue gak diijinin masuk nih?” ucap vano menyindir kinar yang diem seperti patung.
“Dek...!! kenapa tamu dibiarin diluar sihh, ajak masuk cepet” ucap kenan kepada kinar.
“Aaaahh iyaa pak, silahkan masuk” masih dengan muka cengonya.
Dipikiran kinar saat ini, kenapa bosnya bisa tau rumahnya, dan kenapa bosnya bisa kenal kak kenan.
“Kinar kamu kenapa diem begitu” tanya kenan yang memperhatikan kinar mematung di depan pintu.
Sadar akan pikirannya, kinar mulai ikut duduk di ruang tamu dengan bos dan juga kakanya mengabaikan pertanyaan kenan.
MAAF JIKA ADA TYPO
JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR YA.
VOTE DAN LIKE
THANK YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Anindia Zhahira
ak udah baca berapa x masih suka
2024-05-08
0
Yuesnia
ga apa2 kk typonya bisa diperbaiki kok
2024-02-26
0
Maulida Umaya S
bagus banget ceritanya,lanjut y thor
2022-02-23
0