Bab 2

Setelah drama pelukan ala teletubbies selesai ketika ketiga kakak dan adik itu  melepaskan pelukannya, Emma tidak sengaja melihat Erico sedang memperhatikan Ella, melihat teman kekasihnya sedang memperhatikan adiknya. Emma menyikut pelan tangan kekasihnya dan memberikan kode untuk melihat ke arah temannya. Ryan langsung melihat Erico yang masih saja memperhatikan Ella dan langsung menoleh melihat kekasihnya dengan senyuman manis. Erico teman baiknya Ryan, mereka berteman dari zaman SMA dan kuliah di kampus yang sama dengan Emma.. Hanya saja Emma kelasnya berbeda dengan Ryan dan Erico.

Pelan - pelan Ryan mendekat ke Erico, dengan jahilnya ia berbisik di telinga Erico "Ella cantik ya?” Karena terlalu fokus memperhatikan Ella, Erico tidak sadar ada Ryan di sampingnya... Erico hanya menjawab dengan menggangukan kepalanya.. Elisa yang melihat Ryan dan Erico berbisik, mengalihkan pandangannya ke Emma sambil bertanya kenapa dengan gerakan mulut tanpa mengeluarkan suaranya yang di jawab gelengan dari kakaknya tapi sambil tersenyum.. Ryan menahan tawa melihat reaksi Erico dan semakin gencar menjahili Erico "Kenapa tidak kamu ajak kenalan?"

"Enggak deh.. tidak tahu juga mau mulai gimana ngomongnya nanti." setelah menjawab Erico terdiam sejenak, seketika ia sadar kalau ada orang di sebelahnya yang awalnya kosong, dan akhirnya juga ia mulai tersadar ada seseorang yang duduk di sebelahnya.. ketika ia menoleh ke samping ia bisa melihat Ryan yang sedang memandanginya dengan wajah tengilnya, sesaat kemudian tanpa aba - aba Ryan langsung memamggil Ella menjawab rasa penasarannya Emma dan Elisa yang sejak tadi memandang heran ke arah dua sahabat itu..

"Ella.... sini dong kenalan sama temannya abang." untungnya mereka lagi menunggu makanan di  hidangkan.. Mendengar Ryan memanggil Ella rasanya ingin sekali Erico menghilang saat itu juga karena merasa malu, malu ketahuan oleh Ryan kalau ia menyukai Ella pada pandangan pertama..

“Hah?” Tanya Ella yang sedang mencerna apa yang di katakan Ryan..

Sebelum bisa mencerna apa yang di katakan oleh Ryan, tangan Ella sudah di tarik pelan oleh Emma untuk pindah duduk di sebelah Erico..

“Ayo dek pindah ke sini, jadi bisa kenalan dengan temen kakak dan abang.” Ucap Emma dengan mendudukan Ella di sebelah Erico setelah Ryan kembali ke tempat duduknya.. Ella hanya bisa pasrah dan merasakan jantungnya berdetak lebih kencang ketika ia duduk di sebelah laki - laki yang selama ini ia rindukan..

Elson dan Emily tersenyum melihat tingkah sepasang kekasih itu, sedangkan Ellisa merasa senang dengan apa yang di lakukan oleh pasangan kekasih itu..

Ellisa berharap kakaknya Ella menemukan seseorang yang bisa menerima Ella apa adanya, menjaga dan memberinya semangat di tengah kegundahannya dengan keterbatasannya.. Ella selalu tidak percaya diri melakukan semua hal padahal ia mampu dan dapat menyelesaikan dengan baik, tapi hanya karena keterbatasannya yg bicara gagap membuatnya tidak bisa melihat potensi yang ada di dalam dirinya..

Setelah Ella berpindah tempat duduknya malah jadi senyap, tidak ada yang memulai percakapan.. Erico sudah banyak tahu tentang Ella karena Ryan dan Emma selalu membanggakan Ella yang ternyata berpotensi dalam pelajaran dan dalam bekerja di Restoran mereka..

Karena tidak tahan melihat Erico yang jadi diam tidak memulai percakapan akhirnya Ryan bergerak menjadi moderator untuk Erico dan Ella..

“Kamu nih jangan diam saja dong, kalau cuma diam begini gimana bisa kenal sama Ellanya.” Ucap Ryan ke Erico, Erico hanya bisa pasrah karena ia juga udah kepalang malu dengan Ella

“Kenalin Ell ini teman abang, Erico Wijaya.. Dia ini kakak sepupunya Merry, Merry yang sekarang lagi kepentok ular kepala dua jadinya tingkahnya rada error.” Ucap Ryan lagi..

Ella yang mendengar apa yang di katakan Ryan hanya bisa senyum saja, karena ia sudah mengenal laki - laki yang ada di sebelahnya dan ia juga tidak ingin mengambil pusing soal tingkah Merry yang dari masuk kuliah hingga sekarang yang seakan menjadi orang lain yang membenci Ella..

Padahal dari TK hingga SMA Merry selalu bersama - sama dengan Ella, malah Merry yang selalu membalas anak - anak yang suka mengejek Ella..

Tapi sekarang Merry sudah berubah tidak seperti dulu lagi.. jika menurut orang tuanya Merry, Merry berubah sejak masuk kuliah karena ia bergabung dengan teman - temannya yang sekarang.. Shella dan Tamara lah yang merecoki pikiran Merry soal Ella yang mendekati Mike padahal tidak..

Ella tahu Merry menyukai Mike makanya ia tidak terlalu dekat atau menjaga jarak agar tidak terlalu banyak berinteraksi dengan Mike di dalam atau di luar organisasi kampus.. Karena ia sudah memendam perasaannya untuk Erico kakak sepupu Merry, dan sebenarnya Merry mengetahui hal itu.. Jadi Ella tidak mungkin menyukai lelaki lain jika di hatinya sudah penuh dengan Erico, tapi Merry seakan lupa dengan hal itu malah sekarang ia menjauhi Ella cuma karena Mike yang sangat gencar mendekati Ella..

Malah Ella sangat senang melihat teman masa kecilnya mulai mempunyai gebetan..

Merry menjauhi Ella sejak pertengahan semester 2 karena kemakan omongan Shella dan Tamara.. Erico tidak mengetahui tentang persoalan apa yang membuat Merry menjauhi teman baiknya, karena setahunya Merry sangat membanggakan teman masa kecilnya karena sangat tulus berteman dan bisa menegurnya jika ia salah dengan tutur kata yang baik tidak meledak - meledak..

Mendengar apa yang di katakan oleh Ryan membuat Erico sangat terkejut, karena ia tidak tahu siapa teman masa kecilnya Merry ia hanya tau Merry mempunyai teman yang baik hati yang di berinya nama Bunny.. Dan Erico tahu Bunny selalu di bully karena keterbatasannya.. ia sangat terkejut saat mengetahui Ella adalah Bunny teman masa kecilnya Merry..

“Apa kamu Bunny?” Tanya Erico karena Bunny tuh panggilan sayang dari Merry untuk Ella..

Ella terkejut dengan Erico tahu panggilan sayang dari Merry untuknya jadi ia hanya menganggukan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Erico, karena mendengar nama Bunny membuatnya semakin merindukan Merry yang sekarang sedang salah pergaulan..

Erico sangat senang kalau Ella lah yang selalu di ceritakan oleh Merry, karena Merry jadi lebih ceria ketika bersama Ella.. Berbeda dengan yang sekarang lebih tempramen, di bilangin sedikit langsung meledak - meledak marah dan menjadi melawan kepada siapa pun, orang tua dan kakeknya sekali pun..

Sesaat setelah nama Bunny di dengar oleh Ella, moodnya tiba - tiba menjadi sendu.. Ketika makanan mulai di sajikan, Ella hanya diam menatap makanannya tidak ada niat untuk memakannya karena pikirannya tertuju ke Merry.. Emma mendekati Ella setelah melihat Ella tidak bersemangat sejak tadi.

“Ada apa El? Apa kamu tidak suka dengan makanannya?” Tanya Emma

Ella yang mendengar suara kakaknya seketika tersadar oleh lamuan tentang sikap Merry selama ini, dan hanya menjawab kakaknya dengan gelengan kepala..

“Hanya memikirkan perkembangan restoran kita yang di Bali kak.” Jawab Ella yang sedang berusaha menyembunyikan kesedihannya.. Tapi Emma dan Ellisa mengetahui jika Ella lagi tidak baik - baik saja, mereka akan bertanya ketika suasana hatinya Ella sudah kembali normal..

Ella mencoba untuk lebih menutupi kesedihannya dengan bersikap lebih ceria, ia tidak ingin semua keluargannya khawatir dengannya.. Ketika acara makan siang itu selesai, dan tidak ingin Erico menyalahkan Merry jika mengetahui hal yang sebenarnya, biarkan saja seperti ini karena ia yakin suatu saat semua akan kembali seperti semula, dan Merry akan mengingat siapa yang ada di hati Ella dan itu bukan Mike melainkan selalu ada nama Erico di hatinya Ella dari dulu hingga sekarang tidak pernah berubah..

Terpopuler

Comments

~abril(。・ω・。)ノ♡

~abril(。・ω・。)ノ♡

Mupeng

2025-03-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!