Yun Feng tersenyum miring saat melihat ekspresi semua orang penuh keterkejutan, sembari mencekik pemuda yang meronta-ronta di dalam genggamannya.
Yun Feng mendecit, “Kalian pikir hanya dengan mengandalkan si bodoh Qing Shan bisa membunuhku dengan mudah?” Yun Feng berbicara dengan nada sombong, “Dasar orang-orang naif!”
Yun Feng menatap ke arah orang yang dicekiknya, pemuda itu hanya bisa meronta-ronta ketika dia mulai kesulitan untuk bernafas, suaranya bahkan sulit keluar dari rongga tenggorokannya. Yun Feng mencengkram leher orang itu dengan kuat dan semakin kuat yang membuat wajahnya membiru.
Krak!
Suara tulang yang patah dibarengi tubuh pemuda itu terbanting ke tanah. Tulangnya lehernya patah ketika Yun Feng membantingnya ke tanah hingga membuat tanah itu retak. Semua orang terbelalak dan secara tak sadar membuat mereka mundur beberapa langkah.
Semua orang saling bertukar pandangan, dari sorot mata mereka terlihat sangat ketakutan.
“Ini…bagaimana mungkin? Senior Gao benar-benar dihabisi dengan mudah!”
“Itu benar! Sebenarnya seperti apa kekuatan dari orang ini?”
Seluruh orang bergetar hebat ketika Yun Feng menatap mereka dengan sorot mata dingin yang menusuk ke jiwa mereka, itu membuat mereka secara alami memiliki keinginan untuk berlutut agar bisa menyelamatkan nyawa mereka.
Yun Feng menyipit ketika melihat mereka, “Karena kalian telah mengetahui identitasku maka….ini sangat disayangkan.”
Salah seorang tercengang, orang itu dengan cepat menyatu perkataan Yun Feng, “Senior jangan khawatir, kami akan tetap merahasiakan peristiwa ini dan berpura-pura kejadian tidak pernah ada! Kami bersumpah dengan darah kami!” Nada orang itu tegas tetapi masih terdengar bergetar.
Yun Feng mengangkat kepalanya lebih tinggi dan memandang rendah orang itu, “Oh? Tetapi aku lebih percaya jika hanya orang mati saja yang bisa menjaga rahasia!”
Wush!
Slash!
Serangan yang tidak bisa ditangkap oleh mata semua orang tiba-tiba membuat tubuh orang yang berbicara tadi tergeletak di tanah, darah mengalir di bawah mayatnya seperti genangan air setelah hujan. Matanya terbuka lebar dengan luka tebasan yang lebar di lehernya.
“Senior ampuni kami! Senior ampuni kami!
Satu orang pemuda dan satu gadis yang melihat teman mereka mati mengenaskan, dengan segera mereka bersujud dan meminta ampunan dari Yun Feng. Mereka menghantamkan kepala mereka ke tanah sebagai tanda keseriusan mereka. Luka dan rasa sakit yang mereka alami tidak lebih besar dari ketakutan mereka dari Yun Feng.
Yun Feng berjalan mendekat ke arah mereka dengan langkah sedang, suara langkah kaki Yun Feng yang mendekat membuat jantung mereka berdua berdetak lebih kencang, mereka mencengkeram tanah dengan erat sembari menelan ludah.
“Bangunlah!” Ucap Yun Feng dengan singkat.
Kedua orang itu perlahan terbangun dari sujudnya dengan ragu-ragu, mereka tidak berani berdiri jadi mereka memutuskan berlutut seraya melingkupkan tangan mereka. Keringat menetes dari pelipis mereka, nafas juga tidak stabil dan terlihat lebih kencang.
“Senior…” ucap pemuda dengan nada bergetar.
Srek!
Mata pemuda itu terbuka lebar, darah menyembur dari mulutnya, saat pemuda itu melihat ke bawah terlihat Yun Feng menusuk pedang yang menembus hingga ke belakang badannya. Pemuda itu kehilangan kesadaran dan mengucapkan satu kata sebelum terjatuh ke tanah, “Kenapa?”
Yun Feng menarik kembali pedangnya dari tubuh pemuda itu yang terjatuh. Yun Feng mengayunkan pedangnya ke udara, membuat darah di bilah pedangnya terlempar dan membuatnya kembali bersih. Yun Feng berucap dengan singkat dan dingin, “Kau terlalu berisik!”
Kini hanya tersisa gadis kecil yang tidak berani berkata dan bergerak sedikitpun. Tubuhnya gemetar dengan hebat seperti sedang kedinginan, tetapi bukan dingin yang mencengangkan tubuhnya melainkan ketakutan.
Yun Feng melirik ke arah gadis itu dengan sorot mata dingin, “Kau…ada yang ingin kau bicarakan?”
Gadis itu berpikir sejenak, dia merangkai kata untuk bisa menyelamatkan nyawanya. Walaupun penuh keraguan gadis itu memberanikan untuk berkata, “Senior…Lian’er tidak memiliki apapun untuk diserahkan, jadi…” gadis itu menggigit bibirnya dan memberi isyarat menggoda, “Lian’er akan menyerahkan tubuhnya sepenuhnya dan siap untuk hidup bersama senior.”
Yun Feng tersenyum miring dan tertawa kecil sebelum akhirnya berbicara, “Kau yakin dengan pilihanmu?”
Gadis itu bersinar seperti menemukan sebuah jalan keluar, dia dengan semangat berkata, “Benar! Aku rela melakukan apapun untuk senior!”
Yun Feng menghirup nafas ketika dia melihat ke arah gadis itu. Sorot matanya tidak lagi dingin seperti biasanya, Yun Feng berbicara dengan halus sekarang, “Aku ingin meminta bantuanmu.”
Gadis itu mendekat beberapa langkah setelah mendengar itu, matanya bersinar ketika mendengar Yun Feng berbicara padanya. “Senior jangan berbicara seperti itu, cukup perintahkan saja maka Lian’er siap melakukan apapun yang senior perintahkan!” Ucap gadis itu dengan senyuman manis di wajahnya.
Yun Feng tersenyum kecil ketika melihat gadis itu, “Aku memintamu untuk…” Yun Feng berhenti sejenak sebelum melanjutkan, “Jadilah makanan untuk pedangku!”
Tanpa menunggu balasan dari Lian’er, Yun Feng menghadapkan tengkorak yang ada di gagang pedangnya menghadap kepala gadis itu. Sebuah sinar berwarna kuning tersedot masuk keluar dari kepalanya dan masuk ke mulut tengkorak yang ada di gagang pedang itu.
Lian’er yang bahkan belum bereaksi apa-apa kini harus menahan rasa sakit yang luar biasa. Dia sudah tidak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa berteriak tetapi tidak mengeluarkan suara. Yun Feng yang melihat pemandangan ini tertawa dengan gila dan penuh kepuasan.
Bruk!
Tubuh Lian’er ambruk ke tanah, kulitnya menjadi sangat pucat dan juga tubuhnya sangat lemas. Jiwa Lian’er sepenuhnya tersedot oleh pedang yang dibawa Yun Feng.
Slurp!
Yun Feng menjilat ujung bilah pedangnya, Yun Feng seperti layaknya binatang buas yang haus darah. Matanya menyapu ketiga mayat lainnya, Yun Feng mengangkat pedangnya ke atas dan dengan lantang berkata, “Serap!”
Ada tiga sosok seperti mereka tetapi berwarna kuning keemasan tersedot masuk ke tengkorak di gagang Yun Feng. Itu juga adalah jiwa dari ketiga orang yang dibunuh Yun Feng. Kali ini prosesnya lebih cepat karena tidak ada perlawanan sama sekali dan berbeda dari sebelumnya.
Yun Feng mengambil kembali pedangnya dan menatap tengkorak yang ada di bawah bilah dan tepat di atas pegangan pedang yang mengeluarkan aura hitam pekat. Senyuman kecil terlihat di wajahnya, “Dengan adanya pedang ‘Pelahap Jiwa’ ini dan juga teknik Tapak Pengikis Jiwa maka aku tidak terkalahkan di ranah yang sama!”
Yun Feng menghela nafas ketika melihat matahari terik yang hangat menyinari wajahnya, “Waktuku tertunda atas kejadian ini, jika aku membuat waktuku untuk berjalan maka aku sudah sampai di kota Baiyun. Aku harus bergegas kesana, tidak boleh menunda waktu lagi!”
Wush!
Wush!
Yun Feng melompat di atas dahan-dahan pohon, berpindah dari satu pohon ke pohon lain. Rambut hitam panjangnya berkibar ketika angin menerpa wajahnya di saat melompat. Jubahnya masih terlihat putih bersih tanpa adanya bercak noda setelah kejadian tadi. Yun Feng sangat berhati-hati dalam membunuh seseorang agar tidak menimbulkan masalah yang besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Agus Budi
mc anjiiiiiiing
2025-04-04
0