Ujian Di Lembah Terdalam

Yu Feng berjalan keluar dari sekte Langit Hijau dengan ekspresi rumit. Meskipun dia berhasil mukanya terlihat masam. Orang-orang yang melihatnya berjalan keluar dari sekte bersama peserta lain yang lolos mereka sedikit menghormatinya. Yun Feng tidak mengganti ekspresinya dia berjalan menyusuri jalan sebelum berhenti di kios yang sama seperti kemarin. Penjaga kios juga mengenalnya.

“Tuan, apa anda ingin membeli roti panggang lagi?” Ucap penjaga kios dengan nada yang canggung.

Yun Feng mengangguk, “Aku beli satu!” Dia mengeluarkan beberapa keping koin dan meletakkannya di meja jualannya.

Penjaga kios itu memberikan sebuah roti panggang kepada Yun Feng. Setelah mendapatkan makanannya dia pergi ke tempat seperti biasa, yaitu atap paviliun pil. Saat tiba di atap ternyata Yun Feng tidak sendirian. Siapa sangka seekor kucing putih sedang duduk di atap yang reflek melihat Yun Feng saat dia tiba. Yun Feng sama sekali tidak terganggu dengan kehadiran kucing itu.

Dengan senyuman kecil Yun Feng duduk di samping binatang lucu itu. Menganggap Yun Feng bukan ancaman, kucing itu tidak berpindah sedikitpun. Yun Feng menatap kucing itu dengan hangat, “Kau lapar sobat kecil?”

Kucing itu membalas dengan mengeong. Yun Feng tersenyum kecil dia menatap sepotong rotinya lalu memberikan bagian kecil untuk kucing itu. Melihat hewan lucu memakan makanan yang ia berikan membuat hati Yun Feng sedikit tenang. Dia juga menyantap rotinya bersama-sama sambil melihat matahari yang masih terlihat cerah.

Yun Feng duduk bersila ketika makanannya sudah habis. Dia menatap kucing itu yang menjilati mulutnya setelah selesai makan.

“Kau sudah kenyang sobat kecil?” Tanya Yun Feng dengan senyuman.

Kucing itu mengeong kepada Yun Feng, tidak tahu apa maksudnya ia lantas mengelus kepala kucing itu. Kucing itu menggeliat saat Yun Feng mengelusnya. Kucing itu melompat ke kaki Yun Feng saat dia bersila. Yun Feng hanya memandang kucing itu yang mulai tertidur.

“Sobat kecil…sepertinya jalanku sangat panjang dan sulit kedepannya.” Gumam Yun Feng saat dia mengelus kucing itu, “Selain menjadi abadi aku juga ingin menjadi penguasa negara ini. Negara Wu memiliki tatanan pemerintahan yang salah, itulah mengapa banyak orang kemiskinan dan kasta masyarakat yang jomplang. Aku akan membentuk klan ku sendiri nantinya, yaitu…klan Yun!” Gumam Yun Feng kepada kucing itu.

Melihat kucing yang sudah tertidur nyenyak membuat Yun Feng berhenti mengelusnya dan membiarkannya tidur. Yun Feng menghela nafas, matanya terpejam dan berkultivasi. Siang menjadi sore dan langit mulai berwarna oranye, kucing yang tertidur di kaki Yun Feng kini telah bangun. Kucing itu menatap Yun Feng yang sedang fokus kultivasi. Setelah mantap sejenak kucing itu pergi tanpa meninggalkan suara sedikitpun.

Malam terlewati menjadi pagi tepat dimana saat Yun Feng membuka matanya yang disambut cahaya matahari yang hangat. Yun Feng melihat sekeliling dan tidak menemukan sobat kecilnya. Lu Feng berdiri tegak menatap matahari yang perlahan naik.

“Sama seperti matahari di pagi hari, sedikit demi sedikit aku akan naik dan suatu saat pasti berada di puncak!” Gumam Yun Feng dengan semangat.

Hari ini berbeda dari biasanya, Yun Feng tidak mampir ke kios biasanya. Dengan tekad membara dari matanya dia berjalan menuju sekte Langit Hijau. Di gerbang sekte penjaga kemarin menghentikannya.

“Kau punya plat nama?” Tanya salah satu penjaga saat berdiri di depan Yun Feng.

Dengan tenang Yun Feng mengangkat plat kayu bertuliskan namanya dari lengan bajunya. Penjaga itu mengangguk ringan sebelum mundur dan menunjuk ke arah gerbang mempersilahkan Yun Feng. Sama seperti kemarin, suasana di lapangan tidak terlalu berubah. Beberapa orang dengan wajah yang dikenal Lu Feng yang lulus di ujian kemarin.

Peserta berbisik-bisik menebak ujian apa yang akan mereka lalui kali ini. Lu Feng melihat sekeliling mencoba menemukan petunjuk ujian selanjutnya tetapi nihil. Hembusan angin lembut membelai wajah peserta. Orang tua Qing Shan kini berdiri di hadapan para peserta setelah sebelumnya terbang menggunakan pedangnya dari pegunungan.

“Semuanya…ujian kali ini kalian akan dikirim di sebuah wilayah.” Ucap Qing Shan.

Para peserta kebingungan, Yun Feng mencoba menelaah apa yang dimaksud Qing Shan.

“Wilayah? Apa kita akan bepergian?”

“Sepertinya ujian ini sedikit sulit!”

Qing Shan menatap peserta yang kebingungan sebelum memperjelas, “Ujian ini dilaksanakan di sebuah tempat bernama lembah terdalam. Diantara dua lembah terhubung jembatan kayu yang mengandung formasi penekan. Semakin mendekat ke ujung maka efek penekanan akan membuat kalian sulit berjalan. Dan bila kalian gagal dan jatuh…otomatis kalian akan berteleportasi kembali dan dinyatakan gagal. Kalian mengerti?” Qing Shan memperjelas kalimatnya.

Para peserta membungkuk dan memegang tangan mereka, “Mengerti tetua Qing!” Ucap mereka serentak.

“Kalau begitu aku akan membukakan portal untuk kalian.”

Dengan menggunakan segel tangan Qing Shan membuka sebuah celah ruang berbentuk lingkaran berdiameter lima meter. Para peserta bahkan Yun Feng terbelalak, mata Yun Feng tak henti memancarkan aura ketertarikan. Celah itu sepenuhnya terbuka dan memperlihatkan sebuah tempat penuh kabut yang mencekam.

“Kalian cepatlah masuk!” Suruh Qing Shan.

Para peserta tidak memperdulikan keraguan dan ketakutan di hati mereka ketika Qing Shan memberi perintah. Para peserta berlari ke arah celah portal itu, ada yang bersemangat dan penuh keraguan. Yun Feng mengamati sebentar sebelum dia melompat langsung ke celah portal itu.

“Qi Gathering bintang dua?” Pikir Qing Shan matanya terus mengunci Yun Feng ketika dia akan masuk ke portal.

“Menarik, tidak ada peserta sekuat dia di pendaftaran kali ini. Sebenarnya apa latar belakang anak ini? Aku ingin melihat penampilanmu anak muda!” Gumam Qing Shan ketika semua peserta sudah masuk sepenuhnya.

Di sebuah pinggir tebing curam penuh kabut kelima belas peserta menatap jembatan kayu yang penuh kabut itu. Sedikit senggolan angin saja membuat jembatan itu bergoyang hebat. Semua peserta menelan ludah mereka karena gugup dan takut. Yun Feng mendahului peserta yang masih terdiam dan ragu-ragu. Seluruh mata peserta menatap intens Yun Feng yang akan melangkahkan kakinya.

Ketika langkah pertamanya menapak ke papan kayu di jembatan belum terjadi apa-apa. Lima langkah…sepuluh langkah….masih aman sejauh ini. Peserta lain yang melihat Yun Feng hampir menginjak di langkah ke 15 mereka tanpa ragu berjalan dengan mantap ke jembatan secara berkala. Yun Feng menunjukkan senyuman licik saat melirik ke belakang dan melihat peserta yang sedikit berlari.

Sudah setengah jalan, formasi yang dijelaskan Qing Shan mulai berdampak pada Yun Feng. Di atasnya seperti memikul beban berkilo-kilo yang membuatnya berjuang lebih keras. Tekanan itu seperti ditambah setiap kali Yun Feng melangkah. Ditambah angin yang menggoyang jembatan, banyak peserta yang jatuh ke dalam jurang. Untungnya mereka tidak benar-benar jatuh tetapi ada formasi pengalihan yang terpasang, peserta yang jatuh akan otomatis dikirim kembali ke halaman sekte.

“Hanya tinggal beberapa langkah lagi, Yun Feng…jika kau kesusahan untuk ujian seperti ini memalukan bagimu bahkan untuk bermimpi menjadi immortal” ejeknya pada dirinya sendiri.

Keringat membanjiri dahi Yun Feng. Berada di papan kayu terakhir dan hanya satu langkah untuk menyelesaikan ujian. Yun Feng melirik ke belakang untuk sesaat dengan ekspresi licik. Dia mengangkat kaki kanannya sebelum menghentakkannya ke jembatan yang membuatnya bergoyang hebat. Yun Feng melompat saat jembatan itu bergoyang, akibatnya banyak peserta yang gagal.

Para peserta yang masih bisa bertahan menatap marah ke Yun Feng, “Kau, beraninya kau berbuat curang! Tetua Qing Shan akan menghukum mu!”

Yun Feng tidak mengendahkan omongan mereka saat dia berjalan menuju sebuah altar batu tidak jauh dari situ. Seolah tidak menganggap mereka, para peserta menggertakan giginya saat Yun Feng naik ke altar batu itu. Kemudian altar itu menyala dengan sinar biru yang mengelilingi tubuh Yun Feng.

Yun Feng menatap dengan hina para peserta lain di jembatan, “Terserah kalian ingin mengadukan pada tetua Qing Shan tetapi, menuduh orang tanpa bukti adalah sebuah fitnah dan penghinaan!” ucap Yun Feng dengan dingin.

Tubuh Yun Feng menghilang bersama dengan cahaya biru itu. Saat membuka matanya kembali dia sudah berada di halaman sekte. Tetua Qing Shan berdiri tegak di samping celah tempat mereka masuk. Dengan senyuman bangga Qing Shan tertawa kecil.

“yun Feng…lulus ujian kedua dengan nilai tertinggi!” Ujar Qing Shan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!