Sebuah Gulungan Misterius

Yun Feng sampai pada sebuah bangunan besar tingkat 3 dengan bahan utama kayu. Bangunannya terletak di belakang aula utama sekte. Papan kayu tergantung di atas ambang pintu bertuliskan ‘Perpustakaan.’

Yun Feng masuk ke dalam bangunan perpustakaan yang megah. Matanya melihat ke sekitar lantai satu dan lantai diatasnya hanya terisi rak-rak buku saling berjejer. Buku bermacam-macam bacaan tersusun rapi di dalam rak. Terlihat satu penjaga berbaju hijau dan masih sedikit muda tetapi lebih senior dari Yun Feng.

Melihat ada seseorang yang masuk, pengawas itu yang tadinya dikuasai oleh rasa ngantuk seketika bersemangat. Dia berdiri dan memandang lurus ke arah Yun Feng.

Yun Feng menoleh kearahnya saat pengawas itu berkata, “Kau mau membaca buku? Tempat ini akan ditutup saat matahari terbenam pastikan kau sudah pergi sebelum itu.” Pengawas itu menghirup nafas sebelum melanjutkan, “Dan juga…jangan pergi ke tempat yang berada di tengah lantai tiga!”

Yun Feng mengangkat alisnya dan bertanya penuh keheranan, “Tempat di tengah lantai tiga? Apa maksudnya? Dan ada apa disana?”

Wajah pengawas itu menjadi serius sebelum menjelaskan, “Kau lihatlah keatas!”

Yun Feng mengangkat kepalanya dan terlihat sebuah platform berbentuk bundar yang melayang. Platform itu dihubungkan oleh satu jembatan dari lantai tiga. Memandang platform itu hati Yun Feng bergetar.

Pengawas itu melanjutkan, “Itu adalah tempat untuk menyimpan sebuah gulungan rahasia. Dahulu, leluhur sekte bertarung dengan makhluk misterius. Karena terpojok, leluhur sekte menyegel makhluk itu pada sebuah gua. Dan saat makhluk itu disegel sebuah gulungan keluar sesaat sebelum makhluk itu tersegel. Saat leluhur mencoba mencari tahu tentang gulungan itu, sebuah energi tak diketahui menggila dari gulungan itu. Takut gulungan itu jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab, beliau menyegel gulungan itu disini.”

Yun Feng tidak mengganti ekspresi sedikitpun, matanya tersapu pada gulungan itu. sorot matanya tajam sembari berkata, “Sebuah gulangan, hah? Apa kau tahu makhluk seperti apa yang dilawan oleh leluhur sekte?”

Pengawas itu menundukkan kepalanya untuk berpikir sejenak sebelum akhirnya berbicara, “Dipastikan makhluk itu adalah iblis! Tetapi tidak diketahui wujud dari makhluk itu secara langsung. Leluhur sekte dan iblis itu bertarung pada sebuah desa kecil sebelum dia kabur dan disegel di gua yang tak jauh dari sana.”

“Desa kecil, ya? Jika aku mengetahui dimana letaknya, tidak mungkin tidak ada warisan lain yang tersisa. Meskipun itu dari iblis, jika bisa membuatku kuat apa salahnya?” Pikir Yun Feng. Senyuman tertarik di wajahnya membuat pengawas itu sedikit kebingungan. Mengingat statusnya hanya pengawas dia tidak berani untuk berbicara sedikitpun.

“Terimakasih atas penjelasan senior.” Ucap Yun Feng. Pengawas itu dengan gugup menjawab, “Tidak apa-apa, ini bukan berarti banyak.”

Yun Feng berjalan menuju salah satu rak buku, tangannya menarik salah satu buku. Perlahan, pemuda itu membaca buku itu dengan seksama. Matanya tidak terlepas dari setiap tulisan di buku itu.

Ras manusia, iblis, siluman, hantu, dan bayangan. Perang besar terjadi beberapa ribu tahun lalu melibatkan semua ras itu. Ras manusia adalah kelompok paling lemah saat itu, mengakibatkan beberapa orang berkhianat dan memilih jalan iblis. Perang besar yang merusak planet itu dihentikan oleh ras kaisar. Pemimpin dari beberapa ras selama beribu-ribu tahun. Ras kaisar demi menjaga keseimbangan semesta membatasi aliran energi di setiap planet agar tidak ada yang mencapai ranah kaisar.

Yun Feng menurunkan alisnya ketika membaca itu. Wajahnya sangat masam dan mengerikan. Dia menghela nafas dengan panjang.

“Ras kaisar membatasi energi demi menjaga keseimbangan alam semesta? Berapapun harga yang dibayar…aku pasti tetap akan mencapai ranah kaisar abadi dan mendapatkan keabadian yang mutlak. Ras kaisar…jika kalian menghalangiku, aku tidak akan diam saja!” Yun Feng bergumam dengan sedikit marah, darahnya seperti mendidih.

Dia mengembalikan buku itu dan naik ke lantai tiga. Selagi tidak masuk ke platform penyegelan itu tidak dilarang. Di lantai tiga hawanya seakan mengalami perubahan. Sinar samar-samar memancar dari gulungan yang berputar searah jarum jam di tengah platform. Tempat itu hanya berisi sebuah formasi yang berkilau dengan aura ungu dan tulisan kuno yang bergerak mengikat gulungan.

Pandangan Yun Feng sedikit terpaku sebelum menyadari alasannya datang kemari. Dia mencari perlahan di sekitar rak buku dengan teliti. Setelah berjalan di beberapa rak, Yun Feng akhirnya berhenti dan mendapatkan buku yang dia cari.

Formasi adalah teknik menyusun energi atau elemen tertentu dengan beberapa tujuan misalnya, untuk bertahan, menyerang, menyegel, dan ilusi. Formasi biasanya dipelajari oleh praktisi foundation established. Ada formasi sederhana dan kompleks, formasi kompleks biasanya dibuat oleh sekte-sekte dengan pilar atau array sebagai inti formasi dan dikendalikan oleh puluhan sampai ratusan kultivator.

Sedang, untuk formasi sederhana digunakan untuk perorangan atau dibuat kurang dari sepuluh orang. Membutuhkan bendera yang telah diukir dengan rune sebagai bentuk formasi dan sebuah batu roh bisa juga diganti dengan darah praktisi sebagai inti dari formasi.

“Formasi memiliki inti dan rune, selama salah satu itu hancur maka formasi akan menghilang. Tetapi …sulit untuk menemukan dimana rune atau inti dari formasi. Sebenarnya lebih mudah untuk menemukan rune daripada inti formasi.”

Yun Feng melirik ke arah gulungan rahasia, dia berkata pelan, “Formasi ini sangatlah rumit, sulit untuk menemukan celah dari formasinya.”

Yun Feng menyapu pandangannya ke buku yang dipegangnya sebelum menutupnya. Yun Feng mengembalikan buku itu ke raknya. Dia turun dan sampai di lantai dasar. Saat Yun Feng berjalan keluar, pengawas perpustakaan seketika berdiri dan memberi hormat pada Yun Feng.

Ini menunjukkan kesenjangan antara pelayan dan murid sekte.

Cahaya emas bersinar di atas wajah Yun Feng. Matahari hampir sepenuhnya tenggelam tetapi masih meninggalkan jejak. Tibalah Yun Feng pada bilik ruangannya yang sederhana. Cahaya emas bisa masuk dari sela-sela jendela yang membuat ruangan itu bersinar.

Yun Feng bersandar di kursi malasnya menikmati cahaya senja yang menusuk wajahnya. Mata coklatnya memancarkan pantulan cahaya emas. Dia memandang cakrawala dari jendelanya.

Yun Feng menghela nafas pelan sebelum akhirnya berbicara dengan nada lirih, “Sebuah harapan berada di depan mata, mana mungkin seseorang bisa berpura-pura buta. Tidak berani mengambil resiko? Itu adalah sebuah belenggu bagi yang lemah untuk tetap menjadi lemah. Orang berkeinginan untuk mencapai puncak dan kesuksesan tidak akan ragu dalam mengambil langkah apapun. Dengan kata lain…aku harus mendapatkan gulungan itu baik apapun isinya atau bahkan resikonya. Jika keberuntungan berpihak maka mungkin ada warisan yang bisa membantuku.”

Saat Yun Feng berbicara seperti itu dia tersenyum masam sebelum melanjutkan.

“Seorang burung elang yang perkasa menantang langit dengan melewati badai, pilihannya hanya ada dua, jika berhasil maka dia bisa memandang rendah seluruh makhluk hidup tetapi…elang itu bisa saja di jatuhkan oleh badai. Sama seperti manusia hidup di dunia ini, apakah mereka berani untuk melawan takdir? Orang itu bisa mencapai kesuksesan tetapi juga bisa mengalami kegagalan, tetapi…mengambil resiko lebih baik daripada hanya menunggu harapan yang diberikan langit yang bahkan mereka tidak tahu apakah harapan itu akan datang atau tidak.”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!