18

,

,

,

,

......................

Stelah Kepergian Daddy dan mommy Nesti kini Ardila berserta teman-teman nya sudah duduk di Sofa ruang tamu.

"Apa itu anak mu Nafisa,,?" Tanya Ardila yang mendengar suara balita yang terus mengoceh dengan gaya lucunya

"Hmmp ya,,"

"Apa aku boleh menggendong nya,,??"

"Tentu,," Sahut Nafisa yang segera berdiri dan memindahkan anak nya ke pelukan Ardila Anak Nafisa seketika terdiam dengan terus memandangi Ardila dengan senyum comel nya.

"Oiii kenapa dia jadi berlagak imut seperti itu,,,?" Ledek Zean yang Kini duduk di samping pim

"Oiii kenapa dia jadi berlagak imut seperti itu,,,?" Ledek Zean yang Kini duduk di samping pim yang Kini sudah berstatus istri sah Zean Ardila meraba wajah anak Nafisa dengan senyum hangat nya.

"Siapa namanya Nafisa,,??"

"Tanya saja sendiri,, dia sudah bisa berbicara,,!"

"Iyakah,, siapa namamu sayang,,??" Tanya Ardila dengan lembut

"Helen,,," Jawab anak Nafisa dengan Suara gemasnya

"Helen,,?? "

"Hmm namanya Helen Saldana Kenzie,,!" Sahut Nafisa

"Aw nama yang cantik,," Senyum Ardila dengan mencubit lembut wajah Helen hingga membuat Helen tersenyum lucu Nesti yang melihat kehangatan Ardila bersama anak Nafisa membuat nya tersenyum senang Muon Zean (pim) Zein (Seiya) beserta Nafisa Juga tersenyum senang melihat Ardila.

"Oh ya Nafisa Kemana suami mu,,?? Dan kenapa dia tidak ikut seperti Zein dan Zean yang membawa istri dan kekasihnya juga,,??". Tanya Ardila sembari terus bermain dengan Helen

"Dia sudah menikah kembali,, dan kau tahu istrinya juga sedang mengandung anaknya,," Ucap Nafisa dengan wajah malas nya Ardila yang kaget seketika menutup kuping anak Nafisa dengan kedua telapak tangan nya

"Why,,??? Sejak kapan kalian Tanya Ardila dengan terus menutup kuping Helen berpisah,,???"

"Sekitar dua tahun yang lalu,," Sahut Nafisa Ardila membuka kembali pendengaran anak Nafisa dengan wajah yang sedikit terkejut.

"Bunny,,??" Tanya Nesti sembari mengelus pundak Ardila dengan posisi tangan yang masih melingkar di pundak Ardila

"Hmmp " Sahut Ardila dengan memegang satu pipi anak Nafisa dengan raut iba nya

"Dan kau Zean,,?? Apa kau juga akan mengikuti langkah Kenzo,, bila nanti pim sudah memiliki bayi,,?" Tanya Ardila dengan wajah kesalnya nya dan terus tersenyum ke arah Helen Zean hanya diam dengan senyum canggung kearah pim yang seketika diam dengan pertanyaan Ardila.

"Jawab aku Zean,,,?? Dan kau juga Zein,,??" Sambung Ardila dengan kembali menutup kuping anak Nafisa

"Ow,, tentu saja tidak, karena aku Sangat mencintai Seiya,, dan aku akan terus bersama nya sampai kami menua bersama,,! Bukan kah begitu sayang,,?" Ucap Zein dengan senyum bangga nya membuat Nafisa seketika risih namun berbanding jauh dengan Seiya yang memilih diam

"Awal nya Kenzo juga berkata seperti itu,,!! Namun stelah menikah apalagi stelah memiliki anak lihatlah dia berubah 360° dengan berpaling hati pada wanita yang jauh lebih sexi yang dulu nya dia anggap sebagai teman dekat nya sendiri tapi di belakang ku siapa yang tahu CekZZZ,,!" Ketus Nafisa Ardila seketika terdiam dengan terus menutup kuping Helen yang masih nyaman di pelukan nya

"Bibi,, bibi,, bibi wan,,????" Panggil Ardila hingga membuat semua orang seketika heran

"Ada apa bunny,,? Apa kamu membutuhkan sesuatu,,??' Tanya Nesti

"Bibi bibi wan,,?????" Panggil Ardila tanpa menggubris pertanyaan Nesti

"Iya nona,, ada apa nona memanggil saya,,??' Ucap bibi wan yang kini sudah berada di ruang tamu

"Tolong bibi bawa Helen ke belakang,, dan bibi lakukan apapun yang bisa buat dia senang dan jangan sampai Helen menangis,," Ucap Ardila dengan memberikan anak Nafisa ke arah bibi wan

"Baik nona ,," Sahut bibi wan yang Bingung dan segera mengambil dan menggendong Helen

"Hmm sekarang bawa Helen kebelakang dan pastikan dia tidak mendengar perbincangan kami,,!" Ucap Ardila yang sedikit dingin

"Ya nona,," Angguk bibi wan yang segera membawa Helen Keruangan belakang

Nafisa yang bingung nampak mengerut kan dahinya

" Apa apaan ini,,?? Kenapa kau malah menyuruh anak ku pergi tanpa seizin ku,,?" Ketus Nafisa

"Karena aku tidak mau anak mu mendengar perbincangan kita,, kau pikir karena dia masih kecil dia tidak paham dengan apa yang kau ucap kan haaa??,, justru dari dia kecil Helen akan mudah menangkap dan merekam apa yang kamu bicarakan dan melakukan apa yang sering kau perbuat di depan nya,, dia masih kecil dan tidak tahu apa-apa tentang Masalah orang dewasa,,aku harap kamu bisa mengerti dengan sikap ku ini Nafisa,,!!!' Ucap Ardila dengan wajah kesal nya Membuat semua orang terdiam tak terkecuali Nesti

" bunny Sudah Tenang lah,,!" Ucap Nesti Ardila terdiam sejenak

"Aku menyayangi kalian semua,, dan aku hanya ingin kalian semua mendapat kan cinta dan kasih sayang yang tulus dari seseorang,, dan aku tidak ingin kejadian serupa seperti ini terjadi lagi,, aku memang pernah gagal dalam pernikahan dan aku paham betul perasaan kamu sekarang Nafisa,, dan kamu sudah memiliki anak,,jika pria itu tidak baik untuk mu lupakan dia,, karena mungkin dia memang bukan yang terbaik untuk mu,, dan aku harap kau jangan menganggap anak mu sumber dari Masalah mu,,!!" Ucap Ardila serius hingga membuat semua semakin tertunduk.

"Bunny,, Sudah lah,, kamu jangan kesal seperti ini,,!" Sahut Nesti dengan menarik tangan Ardila ke atas pelukan nya

"No,,aku tidak kesal,, aku hanya tidak suka dia berbicara seperti ini tanpa menghargai anak nya,,!"

"Hmmp ya aku minta maaf,, kedepan nya aku akan lebih berhati-hati lagi dalam berbicara di depan anakku,!" Sesal Nafisa

"Dan kau Zean,, jika nanti kau berbuat yang sama seperti Kenzo,,aku sendiri yang akan memukul kepala mu,,!!!" Sahut Ardila hingga membuat Zean semakin menunduk penuh Arti Sedang kan pim memilih duduk untuk lebih berjarak dengan Zean Nesti yang melihat kecanggungan Zean dan pim nampak mengerut kan dahinya

"Kenapa kalian bersikap aneh seperti ini,, biasanya kalian selalu lengket bahkan tidak peduli tempat jika sedang berdua,,??" Ucap Nesti dengan tatapan curiga nya membuat Ardila memperkuat pendengarannya dengan raut penuh pertanyaan

"Apakah itu benar Zean ,,?? Pim,,?? Jawab aku,,?" Sahut Ardila Pim yang seperti tidak nyaman segera berdiri

"Maaf semuanya aku pergi dulu,,!" Ucap pim yang segera pergi meninggalkan mereka hingga membuat semua orang melirik penuh pertanyaan ke arah Zean

"Ada apa ini,,?? Jawab aku Zean,,?? Kau jangan membuat ku tambah kesal dengan diam mu ini,,!" Ketus Ardila tajam Zean mengangkat kepalanya dengan expresi penuh penyesalan

"Maafkan aku Ardila,, aku juga tidak tahu jika akan seperti ini,,!" Sesal Zean

"Apa maksud mu Zean,,???". Tanya Ardila dengan berusaha menahan diri

"Hmmp ini semua memang salah ku Ardila ,, aku pergi bersama seorang artis ku dan tanpa sadar telah menghabiskan malam ku bersama nya di sebuah hotel,, dan pim datang dan menampar ku tanpa mau mendengar penjelasan ku,,!" Ucap Zean hingga membuat semua orang membelalakkan matanya karena terkejut dengan pengakuan Zean

"Oh tuhan,,!!! Kenapa kau jadi brengsek seperti ini Zean ,,????dan satu lagi apa mommy dan daddy mengetahui ini semua,,??" Teriak Ardila penuh kekesalan

"Tidak Ardila Mommy dan Daddy belum tahu,, Karena ini hanya kesalah pahaman saja,," Tepis Zean

"Salah paham,,?? Apa dengan meniduri anak orang itu adalah kesalah pahaman,, Cekzz ternyata semua pria sama saja,,,!" Celetup Nafisa yang tidak kalah Kesal nya

"Aku dalam keadaan tidak sadar Nafisa,,!" Tepis Zean dengan raut sedih nya

"Sekarang pergi lah,, kejar istri mu,, dan jangan pernah temui aku jika pim belum bisa memaafkan mu,,!" Sahut Ardila dengan penuh penekanan

"Tapi Ardila,,"

"Berdiri dan kejar istri mu,, sebelum aku benar-benar marah padamu Zean,,!!!" Ucap Ardila tegas hingga membuat Zean terpaksa berdiri dan berlari kearah luar ruangan Nesti.

Ardila membuang nafas panjang nya dengan kekesalan yang tidak luntur dari pipinya.

"Bunny,, tenanglah aku tidak mau ini merusak pikiranmu,,!" Ucap Nesti yang terus berusaha menenangkan Ardila

"Aku bisa memaafkan semua kesalahan,, tapi tidak dengan pengkhianatan,, dan aku harap kamu mengerti dengan maksud ku Nesti,,!" Celetup Ardila

"What,,,?? Apa kamu menyamakan aku dengan Zean dan juga Kenzo,,????" Ucap Nesti dengan tatapan tidak terima nya

"Tidak ada yang tidak mungkin,, apalagi dengan kondisi ku seperti ini,," Ucap Ardila dengan nada lirihnya

"Ya kamu benar Ardila,, Karena cinta tidak selama nya indah,, dan kau Seiya berpikir lah lebih jernih lagi jika Zein ingin menikahi mu,,?" Sahut Nafisa yang membuat situasi bertambah tegang

"Hey Nafisa,,kau jangan memperkeruh suasana,, dan menyamakan semuanya akan berakhir seperti pernikahan mu,,???" Ketus Nesti dengan raut kesal nya

"Oiii aku hanya berbicara fakta,, kau lihat Muon,,? Dia putus dari pacar nya karena dia memergoki kekasih nya selingkuh di belakang nya dan Zean ,,?? Teman kita sendiri yang kita anggap baik dan setia namun,,,,"

"Sudah cukup Nafisa,,!! Kau jangan mengambil contoh dari kegagalan dan kau Zein apa kau tidak mau membela diri dari wanita ular ini,,??" Ketus Nesti tajam

"Ular,,??? Hey bodoh aku mendengar ucapan mu,,,? Ketus Nafisa hingga membuat Muon segera menahan Nafisa

"Sudah lah p'nafisa,, aku paham perasaan mu,,, namun Nesti benar ada baiknya p'nafisa lebih baik diam dari pada membuat suasana jadi canggung seperti ini,,!" ... Ucap Muon yang berusaha mengontrol situasi

Ardila seketika memegang pelipisnya karena merasa pusing dengan pertemuan ini

"Bunny kamu tenang lah dan jangan mendengar omong kosong Nafisa,, dan aku berjanji aku tidak akan berpaling hati pada siapapun,, karena aku hanya mencintai mu Ardila,,". Ucap Nesti dengan expresi panik nya sembari mengelus punggung tangan Ardila

"Cekzzzz kenapa Kalian semua malah menyudutkan aku seperti ini, haaa???,, dan kau Zein kau bersikap diam seperti ini karena belum ketahuan juga seperti Zean kan,,???? Kesal Nafisa yang semakin menjadi-jadi

"Apa,,,?? Apa maksud nya P'zein,,??? Apa p'zein juga sedang,,,," Ucap Seiya terbata-bata karena terpancing ucapan Nafisa

"No,, itu tidak benar Seiya,, kamu jangan mendengar kan kata Nafisa,,"

"Oh sh*t Terus lah mengatakan apa yang aku katakan ini omong kosong,, lebih baik aku pergi dari pada harus di salah kan terus seperti ini,,!!" Ketus Nafisa yang segera berdiri

"P'nafisa,,?" Ucap Muon yang berusaha menenangkan Nafisa

"Bi,bibi,, bibi,,,??????" Teriak Nafisa tanpa menggubris ucapan Muon Bibi wan yang merasa terpanggil segera keluar dengan menggendong Helen yang sudah terlelap di pelukan nya

"Iya ada apa nona,,??" Tanya bibi wan Nafisa tidak menjawab dengan segera mengambil Helen dari Gendongan bibi wan

"Aku pergi dulu,," Kesal Nafisa yang langsung pergi meninggalkan mansion Nesti

"Nafisa,,??" Panggil Ardila namun Nafisa tidak menghiraukan nya

"Hufftt ada apa ini,,?? Kenapa kalian semua menjadi seperti ini,,,????" Keluh Ardila

,

,

,

,

,

TBC.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!