08

,

,

,

,

,

Beberapa hari kemudian

Ridho Lila dan ibunya nampak sibuk memasak kue kering

"Apa kamu bisa sendiri,,??" Tanya Ridho yang memperhatikan Lila sedang membulat bulat kan adonan di telapak tangan

"Hmmp apa bentuknya aneh,,?" Tanya Lila penasaran

"Tidak juga,, biar phi ajarin cara nya,,!". Ucap Ridho yang langsung mengajari Lila dengan meraih tangan Lila dari arah belakang membuat Lila jadi sedikit Tidak nyaman namun dia berusaha mengerti situasi.

"Sekarang putar adonan ini hingga terasa bulat di dalam telapak tangan mu,," Lila mengikuti arahan tangan Ridho Dengan tatapan yang lurus kedepan

"Ya pintar sekali,,!!sudah selesai,, dan sekarang letakan di wadah yang berada di dekat kamu,,!" Sambung Ridho dengan mendekat kan satu wadah ke dekat Lila.

Dirasa cukup Ridho Kembali menarik tubuhnya dan berdiri di samping Lila

Lila kembali mengambil satu adonan dan di letak kan di tengah-tengah telapak tangan nya dan membulatkan nya melalui feelingnya.

"Apa seperti ini,,??" Tanya Lila dengan memperlihatkan hasil cetakan nya

"Hmmp " Gumam Ridho dengan terus menatap wajah Lila dengan tatapan penuh arti.

Lila terlihat senang dan kembali membuat adonan dengan menggunakan perasaan batin nya

"Oiii kenapa hidung ku jadi geli seperti ini,,?" Ucap Lila dengan menggerakkan hidung nya dengan gerakan wajah

"Aish ini benar-benar jorok,,!!" Keluh Lila dengan menggesek kan punggung tangan nya ke arah hidung hingga membuat Ridho tertawa gemas ke arah Lila

"Kenapa phi malah tertawa,,?? Apa ada yang lucu,,,??" Ucap Lila bingung

"AW,, kenapa kamu lucu sekali Lila,, lihat lah wajah mu sudah terlihat seperti adonan tepung,, hahaha" Tawa Ridho dengan membantu membersihkan wajah Lila dengan jarak yang sangat dekat.

Ridho terus membersihkan wajah Lila namun mata Ridho terlihat fokus pada bibir Lila yang terlihat sangat lembut Ridho terus memajukan wajahnya namun.

"Apa semuanya sudah siap nak,,??" Teriak ibu Ridho dari arah dapur hingga membuat Ridho dengan cepat menarik kepala nya dengan expresi salah tingkahnya.

"Iya Bu,,aku akan mengantarkan nya,,!!"

"Oiii,,ini,, bersihkan sendiri wajah mu yang belepotan itu,,!!" Sambung Ridho dengan memberi kan 1 kain bersih ke arah tangan Lila

"AW,, kenapa phi jadi kesal seperti ini,,???" Tanya Lila heran sembari mengambil kain tersebut

Ridho tidak menjawab dan segera pergi ke arah dapur dengan membawa dua wadah yang sudah berisi adonan yang telah siap di cetak.

Beberapa jam kemudian adonan sudah siap di masak dan di kemas dalam beberapa toples plastik hingga terlihat cantik dan menarik.

"Semuanya sudah siap,, dan sekarang aku akan mengantarnya,,!" Ucap Ridho dengan melihat kue yang sudah tersusun rapi di dalam mobil.

"Semoga lancar dan terjual cepat,, dan jangan lupa hati-hati di jalan nak,,!"

"Iya Bu,, oh ya Lila,,? Apa kamu mau ikut dengan phi,,?"

"Apa itu tidak akan merepotkan phi,,??"

"Cekzz sudah berapa kali phi bilang,,phi tidak suka mendengar ucapan itu keluar dari mulut mu,,!"

"Maaf kan aku phi,,tapi,,,"

"Sudah jangan banyak bicara lagi,, cepat ganti pakaian mu,,phi akan menunggu mu di mobil,,!"

,

,

,

Di sisi lain

Di sebuah perusahaan Pattinson group Nesti sedang serius dalam meeting penting untuk proyek baru nya

"Sudah saya rasa cukup sampai disini dulu meeting kita untuk hari ini,,!" Ucap Nesti sembari berdiri dari duduknya nya.

Satu persatu client Nesti mulai meninggalkan ruangan dengan expresi senang dan puas mereka

"Wow Nesti,, kau memang tidak pernah mengecewakan dalam mengambil simpati dan kepercayaan para klien kita,,!" Ucap Muon dengan senyum senangnya

"Aku hanya menyampaikan apa yang sudah tertulis,,". Ucap Nesti yang segera keluar ruangan meeting menuju ruangan nya.

Muon dan Nesti terus melangkah hingga akhirnya Nesti sudah tiba di ruangan nya dengan menyender kan tubuh di sandaran Sofa.

"Aw,, apa kau sedang memikirkan sesuatu,,??" Tanya Muon Nesti menarik kembali tubuh nya sembari memijit pelipisnya

"Apa kau akan percaya Jika aku mengatakan sesuatu yang aku sendiri masih tidak yakin dengan itu semua,,!"

"Apa itu Nesti,,??"

"Hufftt beberapa hari yang lalu aku hampir saja menabrak seorang wanita yang bisa di katakan seorang tuna netra,,!"

"Oii Nesti,,??? Jangan bilang kau masih suka ngebut ngebut di jalanan,,??" Kaget Muon dengan wajah kesalnya

"Itu tidak penting,, yang membuat ku pusing bukan tentang itu,, tapi orang nya,,!"

"Ap apa dia celaka karena ulah mu,,???"

"No,, dia baik-baik saja,,"

"Lalu apa yang membuat mu jadi kepikiran seperti ini,,??"

"Wanita itu terlihat sangat mirip sekali dengan mendiang istri ku,,!"

"What,,??? Kau sedang tidak berhalusinasi kan Nesti,,???"

"Hmmp entah lah Muon,, dan kalau benar itu hanya sebatas halusinasi ku,, tidak mungkin jantungku berdebar kencang saat bertemu dengan nya,, dan sampai hari ini aku masih Terus memikirkan wanita itu,, meski aku mencoba untuk melupakan nya,,!" Ucap Nesti dengan tatapan lesu nya

"Dari segi mana nya kamu menganggap kalau dia mirip dengan p'ardila,,??"

"Semuanya kecuali penglihatan nya,,!"

"What,,??? Apa kau yakin dengan ini semua,,???"

"Hmmpp" Angguk Nesti Muon mengerut kan dahinya

"Apa kau tidak mau mencoba untuk mencari Tahu nya,,??" Ucap Muon hingga membuat Nesti terdiam sejenak

"Ya kau harus mencari Tahu ini semua Nesti,, kematian p'ardila menurut ku masih ada kejanggalan karena mayat p'ardila tidak di temukan identitas aslinya dan kau meyakininya hanya Karena polisi menemukan cincin pernikahan mu di lokasi kejadian dan bukan dari mayat yang kita anggap mayat p'ardila,,!"

"Apa secara tidak langsung kau mengatakan makam yang aku kunjungi setiap hari bukan makam istri ku,,??"

"Hmmp bisa jadi,, namun kau jangan terlalu berharap dulu,, cari tahu dulu kebenaran ini,, yang pertama kau harus benar-benar pastikan itu bukan halusinasi belaka kau saja,,,!"

"Ya kau ada benarnya Muon ,, bahkan aku selalu yakin Kalau dia masih hidup sampai sekarang,, tapi bagaimana aku bisa menemukannya,, bangkok terlalu luas untuk kita jelajahi,,!"

"Dimana terakhir kali kau bertemu dengan nya,,,?"

"Di jalan Pat****,, dia pergi bersama seorang pria,,dan kau tahu pria itu pernah bekerja di perusahaan kita ini,,!"

"Wait,,!! Apa kau ingat namanya,,??"

"No,, tapi aku ingat betul dia aku pecat beberapa Minggu yang lalu,,!"

"Hufft Nesti,,?? Kalau dia pernah bekerja disini jadi otomatis riwayat hidup mulai dari nama dan alamat nya akan ada di daftar informasi karyawan kita Nesti,,!"

"Hmmp ya kau benar,, aku memang tidak tahu namanya,, namun aku ingat dia bekerja di bidang admistrasi perusahaan kita ini,,!"

"Oke,, aku akan mencarikan itu semua untuk mu,, kau tunggu disini,, tapi ingat pesan ku kau jangan terlalu berharap lebih dalam ini semua Nesti,,!"

"Aku mengerti,, aku menunggu informasi ini dari mu,,!"

,

,

,

,

,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!