Ponsel ber getar ada pesen masuk dari mas frans
"Yang"
"Iya sayang"
"Sibuk gak, nanti pulang jam berapa.?"
"Sama seperti biasa, kenapa yang.?"
"Nanti pulang aku jemput ya, mau ke semarang, kamu temenin aku ya."
"Hah, tiba - tiba banget ya, acara apa yang."
"Udah nanti ikut aja, yang"
"Oke"
Beberapa menit lagi jam pulang, ketika semua sudah bersiap dan absen pergantian shift, aku menunggu kabar dari mas frans... Hanya 5 menit aku menunggu dia sudah menelponku.
"Hallo yang aku udah di bawah."
"Oke" Ku tutup telepon dari suamiku dan lari ke lift..
Sampai di depan, aku pamitan dengan rekan kerjaku, "duluan ya semua. Hehehe hati - hati di jalan."
Nisa menjawab ohhhh di jemput sang kekasih hati to ternyata, bye gamau lihat."
Aku masuk kedalam mobil, kucium tangan suamiku di kecup lah dahiku..
"Mau ngapain sihh, ke semarang sore - sore gini dadakan banget yang?" Tanyaku sambil memakai sabuk pengaman seiring mobilnya melaju pelan keluar dari Rumah Sakit.
"Ada undangan pertemuan sama rekan sejawat waktu pendidikan dulu yang, sekalian kota - kota, nostalgia kaya jaman pacaran.. Kan suka gabut jalan - jalan malem gak tau tujuan tau tau udah sampe semarang hahahaha". Jawab suamiku yang sedang memegang kendali.
" Ohhhhh, nanti nginep.. Aku besok masuk pagi loh yang."
" Iya yang acaranya sihh di hotel, nanti kamu bobok aja di kamar tapi temuin temen - temenku bentar, ga enak kamu selalu di tanyain."
"Hah, ngapain nanyain aku yang.. Iya bentar aja aku ga ikut nimbrung lama yaa.." Pintaku karen seharian capek banget.
"Iya sayang, aku juga sebenernya ga mau ajak kamu..! Kasian capek. Tapi aku gak mau pada selalu nanyain mana istri mana istri gitu, mana ada cewek yang dulu jadi fans aku, tar dia kepedean kalo aku dateng tanpa bawa istri.." Ucap suamiku yang sedang fokus dengan jalanan di depan.
"Aku udah bawain baju ganti yang, nanti ganti di pom bensin aja ya."
"Emmmm iya sayang, siap laksanakan, si siapa yang yg dulu ngejar ngejar kamu itu, ya si kinkin itu.. " Jawabku sambil melihat le arah suamiku
" Emmmmmm jangan di perjelas deh, agak risih dengernya" Balas suamiku
"Halahhhh risih apa suka, cieee mau ketemu pacar lama asik nihhhh yee" Ucapku sambil bernada jahil.
"Apaan sihhh, kamu cemburu. Makanya aku ajak kamu nihhh biar dia tau istriku bukan tandingan dia asekkk." Suamiku menatapku
"Hari ini ada cerita apa yang di kerjaan kok keliatan capek banget." Tanya suamiku
" Tau ga yang, tadi ada ibu - ibu masuk ke IGD sama keluarganya, udah pucat banget kaya tembok. Kami panik dong dokternya apa lagi panik banget, dokter oka yang lagi jaga langsung nyuruh buat tensi dan lasang infus, cek semua vitalnya, salah satu keluarganya di tanyain sama dokter suruh ceritain kronologinya. Dan tau ngak yang.. Ternyata ibu itu habis lahiran, yang bantu ngelahirin dukun beranak di kampung. Dan tau ngerinya lagi bayi udah lahir selamat taoi plasenta belum juga keluar, di tarik sama tuh dukun.. Keluar sama rahimnya tau nggak, kami yang ada di ruangan kaget semua.. Mana darah yang keluar kaya air dari kran yang deres banget.. Tensinya aja 80/20 dokter menyegerakan untuk transfusi. Kami semua di bikin panik yang. Takut ibunya ga ketolong.. Aku suruh hubungin dokter obgyn saat itu jug, dokter obgyn di ceritain kronologinya langsung kaget, dan bilang segera operasi, saat semua udah ready dokter obgyn udah ready pasien di bawa ke ruang OP aku gak tau setelahnya gimana..
Setelahnya sih dokter oka bilang udah parah banget.. Usus besarnya juga robek katanya, tapi Allhamdulillah clear.. Kata dokter obgyn dukunya keren loooh yang, dia bisa keluarin rahim cuma 10 menit, lah dokter yg biasa operasi pengangkatan rahim aja butuh waktu 1 jam buat operasinya. Agak ngeri ya yang perjuangan jadi seorang ibu tuhhh. Aku jadi ngeri ngeri sedep liatnya.." Ceritaku panjang lebar
"Terus - terus gimana yang keadaan ibu itu sekarang.?" Tanya penasaran suamiku.
"Ya, Allhamdulillah membaik yang di bawa ke ICU buat recovery, sama transfusi darah. Nanti kalo udah membaik semua juga di pindah ke ruang inap yang. Ibunya kuat banget. Kita udah fikir gak karuan bisa apa nggak bertahan. Udah kritis banget tauk." Ceritaku menjawab kepenasaran suamiku.
"Allhamdulillah ya yang semoga baik - baik aja, duhhh mulianya tugas istriku dan semua tenaga medis yang ada di sana yang, ada nyawa yang selalu iya usahakan selamat dari sakaratul maut."
"Iya yang, tadi aku juga di bilangin sama dokter oka. Jangan buat takut hamil lohhh rin gitu tauk yang, kaya membaca pikiranku diatuhh."
"Nah iya bener yang, jangan jadi buat kamu trauma buat hamil."
"Nggaklah yang, walau kadang takut aja, dokter oka sihh bilang semua persalinan aman selama kamu ga ngelahirin di dukun rin. Gitu hahaha." Malah jadi bahan bercandaan tauk."
"Besok kalo kamu lahiran aku tungguin kamu yang janji wes." Ucap suamiku sambil memegang tanganku
Tak terasa perjalanan sudah sampai perbatasan magelang dan temanggung.
Kami berhenti di pom bensin untuk membeli jajan dan aku berganti pakaian.
Tubuhku yang capek, habis dari toilet bergegas ke mobil, mas frans yang sudah menungguku sambil meminum air mineral yang baru ia beli..
Di berikan susu kotak ke arahku untuk di minum, dan mengganjal perut kami yang kosong.. "Nanti berenti makan dulu yang kasian kamu belum makan belum rebahan juga."
"Aku pengen makan bakso yang, kayanya enak, aku tidur bentar ya yabg kamu hati - hati nyetirnya. Aku gak tau kenapa rasanya capek banget." Ucapku
"Iya yaudah bobok aja, nanti aku bangunin."
Mobil berpacu dengan kencang, suara musik sheila on 7 menggema di telingaku dan membuatku mulai akan terlelap tidur..
Sejam aku tertidur tak terasa, tangan dingin menempel di atas pipiku membelai lembut helaian rambut yang menutupi mukaku
"Sayang, bangun makan dulu yok biat seger. Ucao suamiku yang sudah berhenti depan warung bakso,"
"Emmmm udah sampe mana ini yang, tanyaku"
"Udah sampe semarang sayang, udah malem juga makan dulu nanti langsung ke hotel ya.. Udah pada nungguin kita."
Iya kami memesan makanan dan minuman.
Selesai dari menyantap bakso, kamu bergegas ke tujuan utamanya.. Sudah jam 7 malam ternyata, ku putuskan berdandan dengan alat makeup seadanya yang ada di tas jinjing kerjaku. Touch up bedak dan lipstik paling utama, karena alisku udah tebel cuma butuh disisir aja.. Ga perlu pakai bulumata soalnya udah pake eyelash,
"Udah jangan cantik - cantik tar pada ngelirik kamu,"
"Kan biar si kinkin tau kalo istrinya frans dirgantara ga layak buat dia saingin yang. Heheh" Ucapku sambil memakai lipstik.
"Emmmm nanti gausah lama - lama kamu ketemu temenku yang, bentar aja langsung checkin kamar hotel aja, istirahat besok pagi jam jam 2 kita checkout pulang oke.." Jelas suamiku
"Siap laksanakan komandan" Jawabku.
Sesampai di hotel menuju ke gedung pertemuan kami di sambut dengan, beberapa teman akrab mas frans.. Ada yang tampak familiar mungkin pernah bertemu sesekali, dan semua tampak asing dari puluhan atau ratusan teman sejawatnya, ada yabg sendiri ada juga yang bawa pasangan masing - masing, gak tau apa namanya ini.. Pertemuan atau reoni entahlahhh, akumah cuma menemani suamiku aja.
Ya sedikit bosa basi dan bersalaman dengan beberapa teman suamiku, banyak ucapan selamat untuk pernikahan kami.
Beberapa ada yang bilang "pinter cari istri" Ahhh entahlah
Aku capek banget pengen duduk, ku gandeng tangan suamiku.. Ku bisikkan "yang capek pengen duduk"
Di bawanya aku ke meja bundar dan kursi yang melingkar, kami duduk di sebelah rekan mas frans, dan yaaa ada kinkin di sana. Aku rasa mas frans ingin pamer istri ke tuh cewek.. Sambil menyalami semua dan memperkenalkan aku sebagai istrinya.
Tak lama kami berbincang menikmati hidangan, suamiku berpamitan dan mengandengku keluar dari gedung pertemuan.. Tak terada sudah pukul 10 malam, kami putuskan checkin hotel dan beristirahat...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments