Hari pun sudah berganti serasa sungguh penat sekali, capek, sedih, kangen menggebu jadi satu..
Jam 6 pagi aku terbangun dengan keadaan yang hening tanpa ada sedikit suara, hanya alat elektronik yg berbunyi saling bergantian..
Ku buka nakas di samping tempat tidur, ku ambil buku diary milikku.
Ku tuliskan untuk menggambarkan peluh, kesah, gundahku, perasaan hatiku saat ini.
"Untukku yang sedang sempit hatinya, galau pikirannya. Harimu bisa jadi mendung di antara cerahnya matahari. Air matamu tertahan dan nyaris jatuh, di antara tawa riang kawan - kawanmu, hatimu sempit dilapangnya bumi ini.. Hidup memang seperti ini, kadang bahagia, kadang sedih, tak jarang juga kacau..! Hari ini kamu sedih, tapi kamu lupakan kalau hari kemarin kamu sempat bahagia dan tertawa.
Hari ini tak ada pasanganmu, tapi ingatkah kamu beberapa minggu yang lalu dia masih menggegam tanganmu, dan masih memelukmu.
Hari ini kamu sedih kacau , itu hal yang wajar sesekali saja untuk kembali mengingat Tuhan bahwa bukan hanya bahagia yang dapat Ia berikan tapi juga sedih dan kecewa. Di balik susahmu masih ada jutaan orang yang lebih susah dari kamu rin.. Agar kamu tak lupa ujian akan selalu datang silih berganti bagai anak tangga yang akan naik ke level selanjutnyaa... Terimakasih untuk diriku sendiri, kamu luar biasa ririn saraswati.. Sudah mampu berada di titik sekarang, terimakasih tubuhku yang sudah menemaniku tanpa kenal lelah." Tak terasa air mata sudah membasahi pipi dan beberapa sudah jatuh di atas tulisan buku diaryku.
Aku memang suka menulis, yaaa karena menulis akan membuatku sedikit lega dari segala tumpukan perasaan yang ter timbun di dalam hati.
Aku jarang sekali curhat ke teman dan sahabatku soal perasaanku, apa lagi yang berkaitan dengan rumah tanggaku, itu akan menjadi privasi bagiku..
Kuletakkan buku itu kembali ketempatnya, mata yang sembab dan tubuh yang sangat lemas seperti tidak ada gairah semangat untuk hari ini.
"Ohhh lupa kalo aku punya tamu . Ucapku sambil kembali mendongakkan kepalaku, kaget karena lupa"
Mana belum di bikinin minum sarapan, duh rin gimana sihh kamu punya tamu kok sampe kelalen gini lakyo kelaperan itu anak orang rin hadeh." Ucapku ngedumel sendirian, sambil beranjak dari tempat tidur dan membuka pintu kamar."
Sudah pukul 7 pagi, kamar tamu juga belum terbuka, masih sepi
"Apakah belum bangun ya si fita. Ucapku dalam hati."
Kunyalakan kompor untuk membuat minuman teh hangat untuk menghangatkan tubuh, karena semalam hujan lebat jadi dingin.
Kupesan makanan melalui aplikasi online biar gampang gausah masak capek, mana udah siang tar keburu kelaparan.
Ku ketok kamar tamu...
" Tokkk.. Tokk.. Tokkk.. Mba fita udah bangun belum mba. Ucapku lirih di depan pintu."
"Udah mba maaf baru selesai mandi. Di bukakan pintu itu"
"Ohhhh iya kirain udah bangun dari tadi pagi mbak, minum dulu mbak teh hangat biar anget badanya cuaca lagi dingin soalnya." Sambil menyodorkan secangkir teh hangat.
"Iya tadi subuh mbak, trus lanjut ngerjain proyek lalu mandi, iya semalam saya juga kedinginan ac saya matikan mba ngga kuat dingin." Ucap fita
"Semalam bisa tidur ngga mba, maaf ya ala kadarnya mba soalnya juga baru beli rumah belum komplit isinya."
"Ahh ini jauh lebih dari cukup nyaman sekali mbak, saya yang terimakasih sudah boleh nginep di sini. Semalam saya tidur sampai tidak tau mbak ririn pulang jam berapa." Ucapnya sembari meminum teh hangat.
"Aku semalam sampai rumah jam 11 mbak, di jemput arif.. Mana hujan lebat agak ngeri akhirnya kita beli makanan di luar." Ucapku sambil mengenggam cangkir teh yang masih panas.
" Semalem arif ga sempat mampir mba takut kemaleman katanya takut begal heheh." Ucapku sambil ketawa kecil
Tok.. Tokkk..tokkkk gofood kak
"Ohhh iya sebentar mas, ucapku."
Kulangkahkan kakiku membuka pintu, ku ambil makanan dari mas driver.
"Terimakasih ya mas, ucapku padanya"
Ku bawa makanan kedapur ku letakkan di piring ku tata dengan rapi.
Ada soto daging dan soto ayam berserta tempe goreng dan perkedel.
Ku bawa ke meja di depan fita duduk.
"Sarapan dulu mbak, maaf ga sempat masak. Ucapku sambil menata piring di meja."
" Ahhhh kok malah repot sih mbak, maaf ya merepotkan mbak ririn." Ucapnya dengan kepolosan
" Ngga repot mba udah biasa aku mbak begini emang jarang masak, masak kalo suami di rumah aja itu kalo lagi mood masak. Kalo ngga ya biasa beli keluar." Imbuhku menanggapi fita
"Iya mbak hidup sendiri mending beli biar nggak repot belanja dan masak, kelamaan mbak, aku waktu tinggal di kost juga gak pernah masak, selalu beli di luar mbak sama mas arif hehehe." Fita tersenyum dengan pipi merah merasa malu
"Kok sama arif, ohhhh kamu dulu juga kerja di balik papan mbak teman sejawatnya arif."
"Nggak mbak mas arif itu dosenku, aku mahasiswanya hehehe" Dia tersipu malu
"Owalahhh gitu to makanya aku bertanya - tanya orang solo tapi bisa kenal arif yang kerjanya di balik papan ternyata begituuu. Emang jodoh ga pernah ada yang tau ya mbak hehehe" Ucapku
"Iya aku juga tidak menyangka akan sejauh ini mbak,"
"Dulu arif itu orangnya tertutup dia pendiam, paling ga pernah punya pacar hidupnya kaya tenang tenang aja sewaktu kuliah, cuma dia kuper abis orangnya.. Sampe temen - temen yang lain suka ngeledekin dia, jadi bisa bikin novel dosenku suamiku dong ya mba hehehe" Tawaku memecah suasana.
"Heheh ya kalo jadi sama mas arif mbak, tapi kalo aku tatap sepertinya hatinya untuk orang lain, belum sepenuhnya buat aku." Ucapnya sembari memakan soto miliknya
" Setauku arif ga pernah punya cewek loh mbak, ya dulu ada cuma ceweknya yang suka sama arif, tapi arifnya ogah - ogahan. Makanya aku kira dia udah ga doyan cewek heheh maaf."
" Aku rasa dia suka sama seseorang dari dulu tapi tidak pernah tersampaikan sampai sekarang mbak, makanya dia sulit membuka hati untuk wanita lain." Ucapnya
"Owalah yaudah di makan dulu mbak."
Setelah selesai fita membereskan piringnya, akupun memberekan makanan yang berada di meja
"Ngga usah di cuci mbak, biar aku cuci nanti. Ucapku kepada fita yang berada di depan wastafel cucian piring."
Tiba tiba ada suara ketukan pintu, tokk.. tokk.. tokk.... Rin, Assalammualaikum udah pada bangun belum nih.. Ucapnya.
Suara di arif tuhh, gasik amat kesini dehh
Aku bergegas berjalan untuk membuka pintu
"Pagi banget rif. Sapaku saat membuka pintu."
"Iyalahhh mau jemput cewe gua rin, harus effort lah kaya si frans ke elu. " Ucapnya
"Heemmmm iya deh duduk dulu rif."
"Iya makasih ndoro ayu. Ucapnya"
Fita keluar dari kamarnya sudah membawa koper dan tas miliknya
"Lohhh kok udah siap aja mbak, sepagi ini apa kalian mau cabut."
" Hehe iya mba, udah di tunggu klien di lapangan mbak ga enak kalau terlalu lama nungguin nanti, sebelumnya terimakasih sekali ya mbak udah di tampung disini. Maaf kalo aku ada salah ya mbak semoga bisa jadi temen besok hehehe."
"Owalah yaudah mbak, siyapp sering aja main kesini." Balasku
"Yaudah rin aku pamit ya makasih looo buat semuanya, gak ada uang sewanyakan ya "
"Ada semalem 300 rif buat lu" Ucapku
"Murah amat 300 kaya di losmen aja, udah ahhhh tar telat lagi moo nganter tuan putri" Ucap arif
" Helehhh udah dehh jangan memperlihatkan kemesraan di depan mata gua, lagi sensitif liat yang mesra - mesra begini, dahhh sana hus hus tar telat..
Mereka mulai berjalan keluar dan akupun berada di belakangnya, kami saling berjabatan tangan dan mereka mulai meninggalkanku kembali sendiri di rumah...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments