Beberapa jam cuman melamun di depan handphone, berharap suami kembali menghubungiku, katanya sih mau video call lagi mungkin agak malam ucapnya tadi..
Membuatku menjadi semangat buat mandi dan berdandan, biar tampil seksi di depan suami ya walau cuma dari balik layar. Ku nyala kan musik lalu pergi untuk luluran memanjakan diri. Selesai luluran aku bergegas membersihkan diri, lalu berendam di bathtub sambil menikmati musik sambil bernyanyi sungguh tak sabar menanti bakal video call sama suami..
Selesai mandi ganti baju pake kimono biar seksi pikirku, jam sudah menunjukkan jam 7 malam, mulai berfikir dia bakal telepon jam berapa yaaa, kok ga ada panggilan masuk ucapku dalam hati, yang mulai resah.
"Mungkin nanti agak maleman,. Ucapku untuk menenangkan isi fikiran." sambil menunggu aku nyalakan televisi dimana - mana berita politik dan banjir, akhirnya aku berpindah ke netflix untuk melanjutkan episode selanjutnya iron family.
Tak terasa udah jam 9 malem tak kunjung handphoneku berbunyi mulai resah aku di buatnya.. Tak terasa aku terlelap dengan sendirinya dengan balutan kimono berwarna merah, jam 1 malam aku terbangun di buat kaget oleh lamunanku sendiri, kufikir aku melewatkan telepon dari suamiku, terbangun membuka hp masih sama tidak ada notif, ataupun panggilan masuk satupun masuk.. Akhirnya kuputuskan pakai selimut karena dinginya ac menembus kimono yangku pakai..
Rasa kecewa dan sedih, "udah effort tapi ternyata ga sesuai ekspektasi
Kalo gabisa dan ga jadi teleponkan minimal ngasih kabar biar aku ga nunggu. Bikin sakit hati dan kecewa. Gumamku sambil merangkul guling.! malam yang di penuhi dengan rasa sesak di hati."
Malam semakin larut, "harusnya selayaknya suami istri sudah memadu kasih di atas ranjang, jangankan di atas ranjang mau telepon aja susah banget.! dia bilang lagi bersandar sehari kenapa ga bisa sih waktunya buat aku. Semua isi kepala dan hati tak ada lagi yang baik, isinya hanya kekecewaan.."
Air mata tak dapat lagi terbendung hanya selimut yang dapat menghangatkan badan dan pelukan guling yang sanggup menenangkan. aku terlelap kembali setelah beradu dengan hatiku sendiri.
Suara panggilan masuk berbunyi, mataku yang sembab karena nangis semalam sangat perih untuk membuka mata apalagi ini masih jam setengah 6 pagi .
Ternyata itu panggilan masuk dari suamiku..
Aku yang kecewa di buatnya langsung aku Reject, biar dia tau betawa kecewanya aku menunggu dia semalam.
Suamiku kembali memanggil kali ini videocall. Dengan berat hati melawan kecewa aku angkat tanpa aku melihat dia.
"Sayang. Ucapnya dengan lirih"
Aku jawab dengan singkat " Hemmm"
Diapun kembali menjelaskan dan meminta maaf " Sayang maaf semalem ga jadi telepon, karena semua kru di ajak makan bersama dan party sama capt aku gabisa nolak sayang. Maaf ya." Ucapnya dengan sedih penuh dengan kecewa"
Masih tak ku perlihatkan wajahku dengan ku jawab singkat "hemmm iya"
"Tapi tenang, hari ini masih bersandar mungkin berlayar sore jadi aku bisa temenin ayang setangah hari deh, buat menebus kesalahanku semalam." Ucapnya membujukku
"Hemmmm, ya bagus kalo gitu kenapa ga party lagi nongkrong gitu sama temen kamu yang lain." Balasku masih dengan hati yang sebal
"Maafin ya yang, mana aku mau lihat istriku yang cantik bangun tidur.. Semalem nangis ya nungguin. Ayoo lah jangan marah terus nanti aku temenin seharian loh kan kamu masuk shift sore kan yang."
Mulai mereda kemarahanku ku mulai kutatap handphoneku dan kutatap dia dengan muka bantalku yang baru bangun, iya udah di maafin"
"Emmmm cantiknya istriku kalo bangun tidur gini, muahhh ciumnya di layar hp."
Cantikan aku semalem waktu nungguin kamu, aku udah dandan pake kimono, kamu ga tau sihhh aku udah effort nungguin kamu videocall, aku tungguin ber jam jam sampe jam 1 malem aku kebangun ternyata kamu ga jadi telepon." Dengan muka sedih memeluk guling.
"Iya iya maaf sayang, kan di luar dugaan kalo bakal ada acara begitu yang, emmmm mana lihat seksinya istriku." Balasnya sambil memandangku sambil tiduran.
" Kamu ko udah bangun sih yang, apa lagi inikan waktunya kamu istirahat. Sambil menatapnya kembali"
"Sengaja bangun pagi buat video call kamu yang, semalam pulang jam 1 malem mau telepon kamu takutnya sayang udah tidur kan kasian kalo keganggu jadi bangun yang, ternyata salah sayang masih bangun nungguin aku, maaf ya." Sambil memastikan bahwa dia benar menyesal.
(Aku mulai menyandarkan diri di ranjang," Iya gpp sayang aku cuma kecewa kenapa sayang ga kasih kabar kalo ga jadi video call gitu aja kok. Sekarang udah aman kan udah liat sayang sepagi ini." Sambil menatapnya."
"Sayang ga pake baju ya kok terbuka banget kayanya, apa ga kedinginan." Sedikit melirik dengan kehawatiran.
" Pake dong yang, ini (dengan kuperlihatkan arah kamera ke badanku)"
"Ahhhh yang akhirnya bisa lihat tubuh sayang, jadi ga betah yang pengen pulang." Tatapnya
"Buka dong sayang aku mau lihat biar aku cek masih sama ngga takut ada yabg cuil gitu." Ucapnya kembali sambil menggodaku.
"Buka jadi telanjang dong yang, gamau ahhhh. Aku juga kangen yang udah lama tauk yang". Balasnya dengan genit
(Tiba - tiba dia buka baju dan dengan posisi sama bersandar di ranjang)
" Loh yang, kenapa buka baju dingin tauk" Kataku sambil menatap dadanya
" Gapapa sayang biar sama - sama ngerasain dingin. Kamu ga kangen yang sama dadaku ga kangen pengen peluk gitu. Ucapnya sambil memperlihatkan dada yang berotot dan sedikit rambut halus."
Ahhhh tak kuat aku melihatnya seraha mengugah gairah nafsuku.
"Kangen banget yang udah ahhh yang jangan liatin. nanti aku ga kuat,"
(Suamiku menurunkan kameranya ke arah perutnya yang sixpack dan berkata "kalo yg ini boleh di liatin ga yang."
" Ihhhh sayang makin - makin dehhh, masih pagi tauk yang. Ucapku sambil menatapnya serasa tubuh sudah tidak lagi dingin melainkan berganti dengan aliran darah yang meningkat, jantungku berdetak lebih cepat.
"Yang lihat dong dikit aja kangen tauk. Ucapnya sambil menatapku"
"Mau lihat yang mana yang (ku arahkan kamera di seluruh tubuhku yang masih terbalut kimono merah)
" Lepas aja semua yang, ga tahan banget lihatnya kalo kamu pake kimono merah yang. Kamu sih yang mancing - mancing"
"Ahhh gamau kalo di lepas takut kamu culik nanti yang di bawa ke kapal, hehe" Ucapku memecah suasana
(Aku beranjak dari tempat tidur, menuju ke dapur untuk membuat kopi)..
"Sayang mau kemana, sambil menatapku."
(Kuletakkan ponselku menatapku, kutinggal bikin kopi bentar ya yang, jangan di matiin gini aja bentar oke.") Ucapku dari kejauhan yang sedang menuang kopi kedalam gelas.
"Yang aku juga mau, kimono kamu baru ya yang ko modelnya ga sama yang waktu itu di pakai" Suara suamiku dari kejauhan
(aku mendekat dengan membawa secangkir kopo di tanganku," Iya baru yang kemaren baru beli di mall, rencana mau di pake kalo kamu udah pulang. Tapi kamu ga pulang pulang.")
" Bener - bener ya istriku ini paling bisa meng goda suaminya yang lagi jauh, kalo deket udah habis kamu yang. Liat aja besok kalo ketemu sehari 5 kali ya." Ucapnya..
"Ihhh jangan dong yang, 5 kali nanti ga ada waktu buat makan. Besok kalo kamu udah pulang Honeymoon ke bali yok yang, pengen aku cari suasana baru masa di rumah mulu bosen ahh."
"Iya sayang, atur aja jadwalnya kalo ga meleset aku semingguan udah pulang kok, nanti aku kabarin tepatnya tanggal berapa.."
(Dari kejauhan ada suara wanita memanggil, "frans kamu udah bangun".) Dari kejauhan..
" Yang bentar ya nanti aku telepon lagi, tapi jangan nungguin takutnya kaya semalem."
Kujawab "hemmm katanya mau nemenin seharian, siapa sih yang cewe itu."
....... Tut (panggilan di akhiri)
Huhh muak rasanya.! cuma ya gimana inilah nasibku, jadi aku harus menerima semua keadaan. karena aku memutuskan untuk menjadi istri seorang pelaut. Inilah Konsekuensinya untukku.. "Sabar rin, sabar.."
Ku teguk kopi sedikit demi sedikit..
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Nur Janah
hhhhh.... begitulah kalo LDR sering ovt
2025-04-04
1