Penuh dengan kejutan

Hari - hari sudah ku lewati dengan sediri tanpamu mas frans, aku udah kangen berat..

Katanya seminggu bakal pulang, tapi mana ngga ada kabar darimu sama sekali.!

Hari ini cerah sekali,akan sangat berguna bila sesekali keluar untuk jalan - jalan menghirup udara segar dan melakukan perawatan wajah, pijat badan dan totok, saat itu aku bertemu kembali dengan arif di salah satu spa ternama di kota kami,

Kamipun curhat satu sama lain dan akhirnya kami kembali akrab, setelah kami pulang. arif lebih sering mengirimiku pesan yang seperti lebih perhatian kepadaku...

Tapi jarang aku balas pesannya, karena males aja bosa - basi sama cowok lain selain sama suami sendiri..

Setelah seharian di luar pulang pulang udah sore jam setengah 4 baru sampai rumah, kuputuskan untuk segera mandi kunikmati waktuku dengan berendam tak terasa sudah setengah jam, bergegas mengeringkan diri dan berdandan.. Aku hanya pakai daster mini tanpa memakai bra ya karena di rumah sendiri pake yang paling nyaman.

Ku nyalakan televisi di kamar, sambil rebahan.. Langsung masuk ke saluran televisi swasta yang cukup viral, yaaa sinetron kumenangis

Sebentar aku mengikuti alur ceritanya, yang berjudul suamiku bukan suami bersama, dari judulnya aja udah jadi Overthinking kan yaaa..

Tapi aku jadi tau kalau hidup ga selebay itu. Dimana tokoh utamanya terus menderita dan menangis, yang selalu di kelilingi orang jahat. Padahal hidup ga sedramatis itukan ? Ya mungkin ada beberapa yang mengalami seperti itu, namun semoga bukan aku.

Suara nada dering telepon berbunyi, dari arif..

"Hallo".jawabku dengan mengantuk. Karena seharian di luar membuatku capek.

" Ohhh maaf membangunkanmu ya rin.? Suara arif yang bernada cemas dan perhatian menggema di saluran telephon.

"Nggak, aku cuma tidur - tidur ayam doang, ngak apa apa rif. Jawabku

Tiba - tiba terlintas dalam fikiranku " Sayang". Mengapa suara laki laki yang bernada menghibur dan penuh simpati itu selalu membuat air mataku merebak? Aku tidak dosa kan sayang jika aku menjawab telepon dari sahabatmu sendiri.

(hening dan sunyi yang lama dalam telepon kami)

Arif pun kembali membangunkan lamunanku.

" Rin kamu capek, apa butuh teman, aku bisa kesana kalau kamu mau?" Ucapnya dari ujung telepon

"Nggak usah rif, aku cuma butuh tidur dan istirahat." Jawabku, yang terus berfikir mengapa arif mengkhawatirkanku, dan bahwa seharusnya itu tidak perlu.!

"Yaudah, maaf ya rin kalau ganggu waktu kamu tidur aku cuma memastikan kamu baik - baik aja." Jawabnya

"Iya, aku baik - baik aja kok. yaudah ya matiin dulu bye bye" Balasku dengan langsung ku matikan telepon darinya.

Ini semakin membuatku tak nyaman dengan perlakuan arif yang semakin aneh, ada apa dengan dia? Apa yang perlu di kawatirkan hidupku juga masih sama seprti biasanya ucap batinku sambil berangan - angan apa ada yang salah dengan pertemuan kita..

Jam 1 malam di buatku kaget sejadi - jadinya, lampu kamar tiba - tiba mati.. Sekelebat terlihat bayangan dan tertawa kecil, sambil menari -nari di sekeliling ruangan seperti penari telanjang, perlahan lahan membuka kancing kemejanya dengan jarinya yang lentik, tiba tiba mendekat ke arahku.. Bulu kudukku berdiri sejadi jadinya aku takut dibuatnya karena mukanya tak terlihat hanya aku hafal fengan wangi parfum ini.

"Ini adalah bau parfum suamiku, ku nyalakan lampu tidur di atas nakas, ku lihat wajah yang tampan badan yang separuh telanjang dengan dada dan perut yang berotot menciumku..

Dia tertawa terpingkal - pingkal.

" Kamu kaget ya yang hehehehe"ucapnya

"Ihhhh sayang pulang kok nggak bilang - bilang, bukan kaget tapi takut huhu" Sambil memeluk tubuh atletis mas frans.

"Kalo kamu matiin lampunyakan jadi gabisa lihat tubuhku yang seksi tauk yang" Ucapku dengan genit sambil memamerkan belahan dadaku yang tanpa memakai bra.

Tubuhnya yang kuat dan padat. Kakinya yang panjang berotot, berkat olahraga dan gym, meski tidak terlalu tinggi badan suamiku yang 174 sentimeter itu sudah cukup tinggi untukku, yang tinggi badanku hanya 160 sentimeter, aku selalu merasa aman setiap mas frans berada di sebelahku.

Diapun menciumku dan membisikkan "kok kamu tau sih sayang kalo aku mau pulang, ini udah aku rahasiakan biar suprise loh"

"Aku nggak tau sama sekali yang, kemaren bilang mau kasih kabar kalo mau pulang, ini kok ngga kasih kabar sama sekali udah berhari - hari." Jawabku masih dengan pelukanku.

"Kok udah siap siap pakai baju seksi dan ga pakei bra, hayo kamu habis ngapain" Ledeknya dengan mencubit hidungku.

" Yakan dirumah sendiri ya cari pakaian yang nyaman dong sayang, bonusnya suami pulangkan udah ready gitu" Jawabku dengan nada menggoda.

"Sayang aku bikinin kopi ya, biar anget di badan atau apa. Aku ga masak.!" Tatapku kepadanya

"Ngga usah sayang kopi ngga bagus buat pembuahan, kalo mau hangatin badankan bisa pelukan sayang."

Mas frans pun kembali menciumku dengan lembut di bibirku

Tangan nya yang dingin menembus kedalam kimono hitam yang sedang ku kenakan..

Tak luput sedikitpun tubuhku di ciumi olehnya saakan malam yang dingin menjadi panas membara..

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!