Setelah sampai di ruangan khusus milik Celsi di klinik kecantikan miliknya itu, Celsi dengan santai meletakkan tas nya di atas meja kerjanya.
Melihat nama istrinya itu terpampang nyata di label yang terletak di meja kerja itu dengan opsi Direktur membuat mata bara langsung terbelalak.
"Kamu selama ini nutupin hal ini yahh?" tanya bara langsung
"Bukan nutupin kan kamu juga gak pernah nanya, yahh karna tadi pas di rumah kamu pengen tau aku mau kemana yahh udah aku bawa aja kamu kesini.
"Dasar istri tengil, harus nya sebelum nikah pun kamu bukakan kondisi dong sama aku, gak adil dong kamu tau semuanya tentang aku tapi aku gak tau tentang kamu" omel bara
"Ehhhh gak boleh nuntut dong, kan kita hanya sekedar kontrak doang, lagian kamu juga belum tentu udah terbuka semuanya sama aku, bisa aja masih ada yang kamu sembunyiin" Jawab Celsi dengan santai
"Emang kamu masih merasa ada yang aku sembunyikan?" tanya bara lagi
"Masihh sihhh, aku yakin soal itu" balas Celsi dengan cepat.
"Ahhhh udah dong kenapa jadi masalahin soal ini coba, biar aja kali berlalu gitu, toh juga kita hanya setahun ini, sekarang bantuin aku dong buat urus kiriman ke rumah orang tua kamu, soal nya ini hal yang paling penting juga untuk membuat Marna tergoncang lagi" Ucap Celsi
"Yaudah sini sini, mana yang harus di bantuin" kata bara
Alhasil keduanya pun malah sibuk men cek hal.hal yang penting tentang Marna sekaligus ada juga yang ingin di pastikan oleh Celsi tentang data baru yang di sampaikan oleh orang dalam yang sampai kini masih doa sembunyikan identitas nya itu.
"Ternyata udah sebanyak ini yahh yang kamu simpan, kenapa gak langsung kamu gerakkan aja?" tanya bara
"Belum bisa, masih ada satu hal yang harus kita cari tahu, kamu ingat kan tentang foto keluarga Marna, Yuli dan Tuan gold, itu harus kita cari tahu karena aku yakin semuanya juga berkaitan dengan tuan gold, kalau bisa menghabisi semua nya kenapa harus satu saja" Ucap Celsi menjawab nya dengan bijak.
"Yaudah kalau begitu, yang harus kita kirimkan kali ini yang mana?" tanya bara
Celsi pun memberikan kode kode yang sudah dia tandai dam setelah itu bara langsung mengerjakan sesuai dengan yang di pindahkan oleh Celsi
Sedangkan di luar rumah mereka, orang suruhan Marna kini sudah mengawasi rumah mereka dengan lebih ketat lagi, dan sangat tampak rencana mereka kali ini lebih terlihat serius karena mereka sudah terkena semprotan mulut Marna yang kejam, dan pasti saja mereka sudah khawatir tentang kehilangan pekerjaan nya.
Walaupun mereka sebenarnya tak tahu pasti apakah Celsi ada di rumah atau tidak yang pasti strategi yang mereka susun lebih baik dari sebelumnya.
Setelah beberapa lama menyiapkan kiriman yang akan di kirim kan oleh Celsi dan Bara akhirnya kurir yang di pesan oleh bara sudah sampai di lantai 1, dan dengan cepat pegawai klinik itu pun naik mengambil barang yang sudah di bungkus rapi oleh Celsi dari lantai pengambilan barang khusus.
Lalu paket itu pun kini di bawa menuju ke rumah kediaman Tirtayasa.
Marna yang sibuk merawat dirinya sendiri mengukir kuku nya dan memasang manik manik berwarna emas di ujung kuku nya terlihat sangat sangat santai seperti tak punya beban hidup sedikit pun.
Yahh hidup mewah setelah menikah dengan papa bara adalah keinginan nya dari dulu, dan syukurnya dia berhasil merebut hati papa bara setelah mama nya meninggal dunia.
Menyingkirkan bara sebenernya hal yang sangat sulit dia capai sampai detik ini juga, karna itulah keinginan nya untuk menjodohkan bara dengan Yuli sangat besar tapi lagi lagi ada saja tikus kecil yang mengganggu nya.
Ditengah keasikan nya menghiasi kuku nya dengan manik emas itu, tiba-tiba suara ketukan pintu membuatnya terganggu.
"Hufffffff" dia menghela nafas dengan kasar karna dia harus menghentikan konsentrasi nya
"Masuk!!" Pintah nya dengan suara tegas
Kepala pelayan masuk membawakan bungkusan paket kepadanya "Nyonya ini ada kiriman untuk nyonya, kalau saya baca pengirim nya ini dari Direktur Gold Medalist nyonya" lapor kepala pelayan itu sembari memberikan paket itu pada Marna.
Awalnya Marna masih bingung, kenapa tiba-tiba ada paket dari GM yang sampai ke rumah nya padahal tadi pagi dia masih berjumpa langsung dengan direktur utama nya.
Tapi karena tak memiliki sedikit pun kecurigaan pada GM akhirnya setelah berpikir keras dia mengambil paket itu dari tangan pelayan itu dan dia langsung menyuruh kepala pelayan itu untuk keluar.
""Paket apa yahh ini?" tanya Marna berbicara sendiri sambil menatap kearah bungkusan paket yang ada di depannya.
"Ouhhh jangan jangan ini....." Dia langsung mengingat sesuatu yang pernah di janjikan oleh papa Yuli
"Yahhh seperti nya memang itu, karena dia tidak mau memberikan nya secara terang-terangan" Kata Marna dengan ekspresi wajah yang sangat senang dan penuh harap.
Lalu dia pun memilih untuk menyudahi kegiatan nya di liang kuku nya, dia menyimpan alat jepitan yang dia pegang tadi ke tempat nya dan dia berjalan ke arah kasur nya dan duduk di pinggir kasur itu dengan rasa penasaran dia mulai membuka paket yang baru saja dia terima itu.
"Apa yahh iniii, kok aku jadi kepo banget yahh" ujar nya sambil mulai menggunting bungkus nya.
Dan tak butuh waktu lama, kotak yang sudah di ikat pita pun tampak di dalam, membuat hati Marna semakin percaya bahwa itu adalah kiriman dari tuan gold untuk nya, dengan hati yang senang dan tak mau melewatkan moment indah ini sebelum dia membuka dia terlebih dahulu memotret nya agar ada kenangan.
"Cantik sekali kotak nya, luarnya saja sudah sangat indah bagaimana dengan dalam nya yahhh" Ucap Marna penuh kegirangan.
Karena dia memang mengira itu adalah pemberian dari lelaki yang dicintainya Marna mengambil hp nya dan memotret bungkusan indah itu terlebih dahulu agar ada kenangan manis yang bisa dia ingat.
Sangkin bahagia nya dengan spekulasi nya sendiri, Marna sama sekali tak ingat kalau kini dia memiliki musuh paling kejam yang tak akan membiarkan nya memangsa siapapun dengan bebas.
Marna bahkan meletakkan handphone nya tepat di depan tubuh nya yang akan segera meng unboxing kotak indah itu, harapannya sama agar ada kenangan yang bisa dia tonton lagi saat rindu pada lelaki itu.
Dengan suasana hati dia mulai membuka ikatan pita yang ada di bagian luar, stiker dengan bentuk hati semakin membuatnya merasa bahagia "Aku memang gak salah tebak pasti dari dia" Imbuh nya sembari melanjutkan aksi nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments