Bara Tirtayasa

Dengan tubuhnya masih lemas akibat obat keras yang digunakan dua orang itu, Celsi yang sudah berusaha beberapa kali melepaskan ikatan tali yang ada di tangannya lagi lagi gagal.

Tidak ada siapa-siapa di ruangan itu, hanya gelap yang menemani nya, dia benar-benar di kurung sendiri disana.

Sedangkan di tempat lain Bara yang hampir sampai di rumah kediaman keluarga nya itu melihat beberapa mobil telah mengawal mobil pribadi milik Marna keluar dari lokasi rumah itu.

Alhasil bara tak masuk lagi ke pekarangan rumah nya dia menelpon agar anak buah nya pun segera merapat, dan mobil nya dengan sangat hati-hati mengikuti perjalanan Marna itu.

Hati bara benar-benar di selimuti rasa khawatir dan cemas, dia tak bisa memaafkan dirinya jika terjadi apa-apa pada istrinya itu.

Saat di perjalanan itu dia menerima pesan vidio dari orang yang dia suruh mengecek seluruh rekaman keamanan di sekitar rumah nya, sembari menyetir dia memasang vidio itu dan melihat bahwa tadi saat dia keluar rumah kedua lelaki itu berkesempatan untuk masuk dan membobol pintu mobil Celsi dan bersembunyi di dalam sana.

Bara mengertakkan giginya dan mengepalkan tangannya sekuat mungkin "Ternyata benar dugaan ku" Ucap nya dengan penuh amarah dan masih di Landa dengan emosi yang sama.

Saat di perjalanan pun dia mendengar suara handphone milik Celsi berbunyi dan di sana ada nomor staf nya, bara tau dan paham ini pasti urusan bisnis, alhasil bara pun terpaksa menerima panggilan telepon itu dan memberitahu keadaan yang sedang menimpa Celsi.

Tak butuh lama, beberapa orang yang di gerakkan oleh bara tadi kini sudah menemani nya di sekitar nya, jalan kini terlihat penuh dengan mobil khusus yang di berikan oleh bara pada pengawal dan pengawas yang selama ini jarang dia tunjukan ke publik.

Jika di lihat dari segi jumlah sudahlah pasti jumlah orang suruhan Marna tidak ada apa-apanya.

Hampir se jam lebih mereka mengemudi, saat sampai di depan gedung tua itu, mobil bara langsung melaju sangat kencang hingga hampir menabrak Marna yang baru saja keluar dari dalam mobil dan menatap kesenangan ke arah gedung tua itu.

Para pesuruh nya belum menunjukkan diri mereka atas perintah bara.

Marna sebetulnya sangat terkejut melihat keberadaan anak tiri yang sangat dia benci itu tapi tiba-tiba dia mengukir senyum penuh arti di wajah nya "Baguslah dia ada disini, aku tidak perlu makan waktu untuk menghabisi keduanya" Gerutunya di dalam hati nya.

Bara berjalan dan mendekat kearah Marna dengan tatapan tajam nya yang tak putus pandangan dari arah Marna, sosok pria yang turun dari mobil lainnya pun membuat bara lumayan terkejut karena di sana berdiri jelas Tian gold yang dia kenal sebagai teman akrab dari papa nya.

"Ngapain kamu kesini?" Tanya Marna dengan tegas

"Dimana istri ku?" Tanya bara kembali dengan nada yang jauh lebih tegas.

"Cihhhhhh, untuk apa kamu khawatir dengan istri bayaran mu itu hah? Kamu pikir aku bodoh bara, kamu dan Celsi hanya menikah kontrak bukan?" katanya malah membahas soal pernikahan.

"Tidak perlu mengalihkan pembicaraan, saya hanya mau serahkan istri saya sekarang juga" Katanya dengan suara yang lebih kencang

"Jauh kan tubuh mu dari Marna, kau ini sudah dewasa dan bahkan sudah menikah tapi tidak punya sopan santun sedikit pun" Sambung tuan gold

"Saya tidak punya urusan dengan anda, yang saya ajak bicara adalah Mama tiri yang sikap nya udah sebelas dua belas sama setan" Ucap bara

Suasana semakin sengit dan tegang, Marna mengepal kedua tangan nya dan mengangkat nya ke atas lalu dengan merentangkan kelima jarinya dia memberi kode kepada anak buah nya untuk menangkap bara.

Bara sama sekali tak melawan dia mengikuti permainan licik wanita itu sembari melihat ke balik tebing tempat anak buah nya berkumpul dia memberi kode agar mereka tak datang dulu.

"Sekarang kamu sudah melihat disini ada aku dan tuan gold kan bara? Artinya tidak ada manusia yang setia dan benar-benar baik ada di dekat papa mu, apa kamu tidak memikirkan nasib papa mu yang bisa saja kami singkirkan kapan pun dan di mana pun" Ucap Marna.

"Iyaaa betul sekali, sebenarnya saya juga agak shock melihat kamu sudah berada di tempat ini secara tiba-tiba, dan saya paham itu pasti karena istri mu bukan, lihat ke gedung tua dan lantai paling atas itu, disana lah istri mu sekarang berada" Ucap tuan gold sembari berjalan mendekati bara.

"Kami akan memberikan keringanan pada mu, jika kamu mau menyelamatkan papa mu sebagai orang tua yang kamu punya saat ini, kamu boleh pergi sekarang, tapi jika kamu masih tetap ingin memaksa untuk menyelamatkan wanita sialan yang ada di gedung tua itu, dengan sangat terpaksa hari ini juga kalian berdua akan kami buang jauh jauh dan kami pastikan kalian tidak akan pernah kembali ke dunia ini" Lanjut nya sembari menatap wajah bara dengan senyuman sinis nya.

"Bagaimana dengan tawaran yang kami berikan bara?" Tanya Marna

"Sampai kapan pun aku dan istri ku tidak akan pernah mati di tangan kalian berdua, dan ingat hal yang kalian anggap sepele ini lah yang akan menjerumuskan kalian ke dalam jurang yang lebih dalam, apa kalian tidak takut saat ada seseorang yang tahu tentang semua keburukan kalian, tapi kalian malah menambah ya bukannya mengurangi atau menyesali nya? " Tanya bara dengan suara yang tegas

"Apa maksud kamu hah? Kamu mau kita minta maaf sama wanita itu, kamu tahu tidak lasan keluarga nya di bunuh oleh saya karena apa? Karena sikap nya kayak dia, dan kali ini dia juga harus menanggung semuanya" Jawab Marna tanpa memfilter ucapan nya.

"Cihhhhh dasar jalang, dari awal menikah dengan papa pun kau sudah tampak seperti nenek lampir" Ucap bara dengan penuh emosi dan dengan gerakan cepat dia melepaskan tubuhnya dari kedua pria yang menahannya itu dan dia memberikan kode dengan tepukan tangan pada anak buah nya.

Semuanya berlari mendekat ke mereka dan detik itu juga Marna dan gold panik dan tak mengira akan ada banyak orang suruhan bara yang turun ke sana.

Dengan bergegas Marna berlari kedalam mobil untuk menyelamatkan dirinya sendiri sembarra gold juga lari ke mobil lainnya dan keduanya mengendarai mobil itu tapi dengan cepat para orang suruhan handal itu menembak ban mobil itu hingga tak bisa berjalan.

Setelah semua orang suruhan Marna di habisi dan jatuh tak berdaya Bara dan dua orang dari mereka masuk ke dalam gedung tua itu sementara gold dan Marna kini di amankan oleh yang lainnya dan di masukkan ke dalam mobil.

"Lepasinnn ...... Lepasinnnnn" Teriak Marna melawan tapi dengan pukulan dahsyat di bagian leher nya berhasil membuatnya pingsan.

Sementara gold kini hanya pasrah dengan dirinya sendiri, alih-alih menghabisi bocah di depannya tadi tapi malah sebalik nya kini dia harus berhadapan langsung dengan anak dari sahabat nya itu.

Di gedung tua itu dengan bantuan senter bara mencari keberadaan Celsi dan benar saja wanita itu di sekap di lantai paling atas, kedua tangannya di ikat dengan erat dan mulut nya di tutup dengan plester

"Celsiii....." panggil bara dengan sangat panik dan berlari mendekat ke arah Celsi dia langsung membuka ikatan yang menyiksa wanita itu dan memeluk erat tubuh Celsi yang sudah sangat lemah.

"Hikss.s....... hiks......... Hiksss......, Aku takut bara, aku takut ....." katanya menangis di pelukan bara, bara pun menenangkan nya dan menggendong tubuh Celsi keluar dari gedung itu.

Melihat kondisi di luar sudah seperti peperangan yang baru saja terjadi membuat Celsi semakin takut, dia pun menyembunyikan pandangannya ke pundak bara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!