Dunia Malam Yuna
Ayuna Clarra adalah seorang gadis yang kini berusia 22 Tahun, ia sosok yang baik hati dan selalu ceria walau masalah hidup yang dilaluinya cukup berat. Tak hanya itu, Yuna juga memiliki paras yang cantik, hidungnya bangir, bibirnya tipis berwarna merah delima, rambutnya panjang bergelombang dan tebal, kulitnya berwarna kuning Langsat, dan wajahnya sangat lembut dan begitu teduh ketika di pandang.
Ayuna Clarra
Yuna gadis yang sudah sangat elok di pandang bahkan saat tanpa polesan make up sekali pun, banyak wanita yang merasa iri padanya, dalam hal kecantikan Yuna nyaris sempurna. Namun, siapa sangka kalau keberuntungannya dalam hal kecantikan justru berbanding terbalik pada perekonomian keluarganya. Yuna yang tinggal di Desa harus bekerja keras karena saat ini dialah tulang punggung keluarganya, ia pun merantau meninggalkan ibu dan adik perempuannya ke kota demi memenuhi semua kebutuhan mereka.
Ayah Yuna sudah meninggal dunia, Ibunya memiliki riwayat sakit jantung dan Magh akut, sementara adik perempuan Yuna baru saja masuk kuliah dan pasti akan butuh biaya yang sangat besar.
Itu lah sebabnya Yuna memberanikan diri merantau dan ngekost di kota untuk mencoba peruntungannya dalam mencari rezeki. Yuna yang pandai memasak juga memilih membuka usaha catering kecil-kecilan, pelanggan cateringnya pun hanya meliputi orang-orang yang satu kost dengannya saja. Hampir semua orang yang kost disana memilih untuk memakai jasa catering Yuna untuk makan mereka sehari-hari karena bisa lebih menghemat biaya hidup mereka, itulah sebabnya dari pagi sampai siang di habiskan Yuna untuk memasak serta mengantarkan makanan ke kamar kost pelanggannya masing-masing.
Sementara dari siang hingga malam di habiskan Yuna untuk bekerja sebagai waiters di salah satu restoran mewah yang berada di pusat kota, restoran mewah itu bernama Blue Light Restaurant. Begitu lah Yuna menghabiskan kesehariannya tanpa bisa menikmati hidup layaknya gadis seusia nya yang seharusnya masih bisa bersenang-senang bersama teman dan keluarga. Namun jangankan waktu untuk menikmati hidup, waktu untuk tidur saja Yuna sangat kurang, bagaimana tidak, jam 05.00 pagi Yuna sudah harus pergi ke pasar untuk berbelanja bahan masakan usaha cateringnya dan semua Yuna kerjakan dan siapkan sendiri. Ayuna Clarra gadis cantik jelita yang sungguh malang.
Hari ini seperti biasa Yuna kembali di sibukkan dengan banyak orderan di restoran tempat ia bekerja, kebetulan jam sudah menunjukkan jam makan siang yang membuat membludaknya orderan makanan di tempat itu.
"Yuna, bagaimana orderan untuk meja VIP?" Tanya Joan dengan raut wajah yang sedikit cemas.
Joan adalah Manager di restoran Blue Light, dia termasuk salah satu orang kepercayaan owner restoran dalam mengelola dan mengembangkan restoran mewah itu.
"Sebentar lagi siap pak, menunggu dua menu lagi." Jawab Yuna sambil menundukkan kepala.
"Jangan buat mereka menunggu, antar kan saja langsung makanan yang sudah selesai sekarang! Yang dua lagi bisa menyusul." Perintah Joan sembari berlalu meninggalkan Yuna.
"Ba, baik pak"
Yuna pun bergegas mendorong troli yang dapat membawa makanan dalam jumlah banyak. Yuna berjalan sigap menuju ruangan VIP yang memang sengaja dibuat terpisah dari meja yang lainnya. Yang menempati ruangan itu pun sudah pasti tergolong tamu penting dari kalangan pebisnis. Karena selain untuk makan, ruangan itu juga biasanya dipakai untuk meeting.
Akhirnya tiba lah Yuna di depan ruang VIP itu, Yuna mendorong perlahan gagang pintu dan masuk dengan ikut membawa troli itu ke dalam ruangan VIP. Di dalam ruangan tersebut sudah duduk lima orang bos muda yang tampan dengan balutan Jas mahal yang menambah kesan formal.
"Permisi Tuan, ini makanannya." Ucap Yuna ramah sembari mulai menghidangkan makanannya di atas meja.
Yuna sama sekali tidak berani menatap wajah para bos muda itu, dia hanya fokus dengan menu yang tengah ia hidangkan, karena dia tak ingin membuat kesalahan sedikit pun.
Para bos muda itu pun merespon dengan cukup ramah, kecuali satu orang yang sama sekali tidak merespon kedatangan Yuna, dan orang itu adalah Benzie Lim, sang owner Restoran mewah tempat Yuna bekerja saat ini.
Benzie hanya diam sembari menatap Yuna yang sedang menghidangkan makanan dengan tatapan dinginnya.
Benzie Lim adalah seorang lelaki yang tampan, ia berusia 25 tahun dan sangat terkenal dengan sikap dingin dan arogant nya. Benzie Lim adalah pewaris tahta dari kerajaan bisnis Blue Light Group. Mulai dari Hotel bintang 5, Restoran mewah, serta club' malam terbesar di kota itu, semuanya berada dibawah naungan management Blue Light Group. Bahkan semua usahanya itu sudah tersebar di seluruh kota bahkan sudah ada beberapa di luar negeri.
Benzie Lim
"Silahkan tuan, hanya tersisa dua menu lagi yang belum selesai, mohon menunggu sebentar lagi tuan." Ucap Yuna tersenyum ramah sembari membungkukkan badannya dan kemudian berlalu dari ruangan itu.
"Bagaimana? Apa kau ada melakukan kesalahan saat mengantar makanan?" Tanya Joan menghampiri Yuna saat baru saja keluar dari ruangan VIP.
"Tidak pak, tidak sama sekali" Yuna menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Kerja bagus, apa kau tau salah satu dari mereka adalah owner restoran ini?"
"Tidak pak" Jawab Yuna polos sambil terus menunduk.
"Maka dari itu aku memberitahumu, aku tidak mau kau membuat kesalahan sekecil apapun, mengerti?"
"Saya mengerti pak."
Akhirnya Yuna pun kembali bergegas ke dapur mengingat ada dua menu lagi yang belum di antarnya, yaitu sup buntut dan chicken wings.
Ia kembali memasuki ruangan VIP, kali ini hanya menggunakan nampan karena hanya dua menu yang ia bawa.
"Permisi tuan, ini sisa pesanannya." Ucap Yuna saat baru saja memasuki ruangan VIP itu.
Yuna pun bergegas kembali melangkahkan kakinya mendekati meja untuk menghidangkan makanan nya. Namun ternyata lagi-lagi nasib buruk menimpa Yuna, kaki Yuna tergelincir dan ia pun menumpahkan sup yang di bawanya tepat mengenai lengan jas Benzie.
Kejadian itu sontak saja membuat empat bos muda lainnya terperangah.
"Hei kau, Beraninya kau menumpahkan sup itu ke jas nya." Pekik Alex sembari bangkit dari duduknya.
Alex bisa dikatakan sebagai sahabat sekaligus tangan kanan Benzie, yang selalu bisa di andalkannya dalam menghandle semua pekerjaan, Semua usaha yang ada di bawah naungan management Blue Light Group sebagian besar berada dalam pengawasan Alex, sedangkan Benzie hanya tinggal terima beresnya saja.
Alex yang marah langsung saja menelpon Joan selaku manager restoran untuk datang keruangan VIP.
"Maaf, maafkan saya tuan, saya benar-benar tidak sengaja tuan." Ucap Yuna yang langsung berlutut sambil terus menundukkan kepalanya.
Yuna sangat ketakutan, dia pun *******-***** tangannya sendiri, badannya sontak menjadi gemetaran dan peluhnya mulai bercucuran.
Benzie dengan tatapan dinginnya masih tak bersuara, dia hanya terus menatap wajah Yuna dengan tatapan tajam seperti ingin membunuh. Sementara Joan yang baru memasuki ruangan itu sontak ikut terperangah melihat lengan jas Benzie yang sudah basah dan kotor.
"Astaga Yuna, kau benar-benar sudah melakukan kesalahan besar!" Bentak Joan pada Yuna yang tengah berlutut ketakutan.
"Tuan, saya sebagai Manager meminta maaf yang sebesar-besarnya tuan, tolong maaf kan pelayanan kami tuan" Joan meraih sapu tangan dari dalam saku jas miliknya, dan ia pun mencoba membersihkan lengan Benzie sambil berkali-kali membungkukkan badannya sebagai tanda permintaan maaf.
Benzie yang sedari tadi hanya diam, kini beranjak dari duduknya sembari melepaskan jasnya.
"Kau tentu sudah tau harus berbuat apa pada pelayanmu yang lancang ini." Ucap Benzie datar sembari meletakkan jasnya yang sudah kotor ke tangan Joan.
Kemudian Benzie pun langsung berlalu melewati Joan dan Yuna yang masih berlutut di lantai dan tak lama di ikuti oleh empat bos muda lainnya yang ikut pergi. Joan pun menatap jas Benzie itu, ia pun menghela nafas panjang lalu berkata,
"Yuna, ku harap kau sudah tau apa maksud ucapan tuan muda Benzie."
"Apa saya dipecat pak?" Yuna yang sejak tadi tertunduk ketakutan sontak mengangkat kepalanya.
"Ya, silahkan ambil pesangon di bagian keuangan, dan kemasi barang-barangmu lalu pergi dari sini!" Ucap Joan yang kemudian meninggalkan Yuna.
Yuna yang masih dengan keadaan berlutut langsung menangis sejadi-jadinya, sontak wajah ibu dan adiknya langsung terbayang olehnya. Yang Yuna pikirkan adalah bagaimana bisa membiayai ibu dan adiknya kalau dia sudah tak bekerja lagi? Mengandalkan usaha catering miliknya tentu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu & adiknya. Yuna terus menangis, air matanya berderai, sepertinya wajah cantik Yuna tidak bisa membuat keadaannya menjadi jauh lebih baik.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
like
favorit
👍❤
2023-09-17
0
Tua Jemima
sedihnya yuna apes nasipnya
2023-03-23
0
dnr
baru mulai baca Thor ..menarik kayaknya apa lagi visualnya babang icang🥰
2022-12-26
0