"Nyonya, apa yang anda pikirkan? saya hanya gadis biasa, bukan dari keluarga terpandang, dan tidak punya pendidikan yang cukup baik, jika tuan muda Benzie menikah dengan saya, itu hanya akan menjadi aib nyonya, lagi pula saya yakin tuan muda juga pasti akan menolak." Jawab Yuna mencoba memberi pengertian pada Maria.
"Aku dan cucuku tidak membutuhkan itu, bisa di bilang kami sudah memiliki segala yang kami inginkan, tapi bukan itu yang bisa membuat Benzie ku bahagia. Nyatanya uang dan gelar yang saat ini kami miliki tak bisa membuat aku dan Benzie bahagia seutuhnya. Mengerti lah Yuna, aku merasa kesepian di rumah ini, begitu pun Benzie yang ku yakin juga merasa kesepian." Ucap Maria lirih mencoba meyakinkan Yuna.
Mendengar itu Yuna pun hanya tertunduk, dia tak bisa membayangkan jika harus menikah dengan lelaki yang di anggapnya sangat mengerikan itu.
"Apa yang membuat mu sulit untuk menerima permintaanku Yuna ? aku yakin sikap dingin cucuku perlahan akan berubah jika kau sedikit bersabar menghadapi nya, lagi pula Benzie tak mungkin bisa berlama-lama menolak permintaanku, karena cucuku itu sebenarnya lelaki yang baik dan penurut." Jelas Maria lagi sembari mengusap tangan Yuna.
Benzie yang sedari tadi terus membayangi masa-masa kecilnya bersama sang nenek, terbayang ketika melihat neneknya lemah tak berdaya, kini mulai berfikir keras tentang permintaan nenek nya, dia terus menimbang-nimbang dan hingga akhrirnya menemukan keputusan, dia pun memilih turun ke lantai 1 dan memasuki kamar neneknya.
"Ehemm" Benzie ber dehem memasuki kamar nenek nya saat melihat Yuna sudah berada di sisi neneknya.
Yuna yang melihat Benzie masuk, segera berdiri dan membungkuk kan badan nya memberi hormat, Yuna teringat kata-kata Benzie saat di telpon tadi, maka dari itu dia harus bersikap baik.
"Nenek, aku ingin berbicara dengan nya sebentar." Ucap Benzie pada Maria sembari menunjuk ke arah Yuna.
"Hei kau, ikut lah dengan ku!" Ucap Benzie pada Yuna sembari keluar dari kamar neneknya.
Yuna pun bergegas mengikuti Benzie yang ternyata membawa nya duduk di kursi halaman belakang rumahnya. Benzie langsung duduk di kursi, sementara Yuna masih berdiri sambil terus menunduk.
"Duduklah!" perintah Benzie.
Yuna pun duduk di kursi tepat di hadapan Benzie, kini mereka duduk berhadapan yang hanya terhalang oleh meja bundar.
"Apa nenek ku sudah mengutarakan apa yang jadi keinginan nya padamu ?" Tanya Benzie to the point.
Yuna hanya mengangguk sembari terus menunduk, entah mengapa walau sudah menyadari ketampanan Benzie, namun Yuna masih menilai jika Benzie sangatlah menyeramkan.
"Lalu apa pendapatmu?" Tanya Benzie singkat tanpa melihat wajah Yuna.
"Saya merasa itu adalah hal yang sangat mustahil tuan muda, mengingat anda dan saya sangat berbeda kasta. Lagi pula saya tau jika tuan muda pasti akan menolaknya." Jelas Yuna gugup sambil tersenyum kecil.
"Jadi kau menolak permintaan nenek ku?" tanya Benzie lagi.
"Saya belum menjawabnya tuan muda, tapi sepertinya memang permintaan nyonya Maria sangat mustahil bagi saya." Jawab Yuna jujur.
"Katakan kau minta berapa agar mau menuruti permintaan nenek ku, aku akan membayarmu untuk itu." Ucap Benzie enteng.
"Maksud anda apa tuan muda ? Apa untuk sebuah pernikahan pun anda harus membayar seseorang dengan uang? tanpa berdasar kan rasa cinta ? apa anda bisa menjalani pernikahan semacam itu ?" Ketus Yuna sedikit meninggikan suaranya.
"Aku hanya sedang berusaha untuk memenuhi semua keinginan nenek ku." Jawab Benzie santai.
Yuna yang mendengar itu hanya terdiam menahan emosinya, dia tak mau kata-katanya nanti akan membuat situasi menjadi makin rumit dan bisa merugikannya.
"Mari kita bernegosiasi, dan ku jamin kau tak kan merasa dirugikan dalam hal apapun." Ucap Benzie lagi mulai memberi penawaran.
"Apa itu ?" Tanya Yuna mengernyitkan dahinya.
"Kita menikah dan berlaku layaknya suami istri hanya di depan nenek ku saja. selebihnya kau bebas, dan aku akan memberikan berapa pun yang kau minta." Ucap Benzie mulai bernegosiasi.
Namun Yuna yang sangat polos sama sekali tak mengerti dengan maksud ucapan Benzie. Namun dia lebih fokus dengan tawaran Benzie yang akan mengabulkan berapa pun yang dia minta.
"Maaf tuan muda, bisakah anda menjelaskan lebih detail lagi tentang yang anda bicarakan ? karena saya belum paham." Ucap Yuna gugup sembari cengengesan.
"Dasar bodoh." celetuk Benzie yang sontak saja membuat Yuna yang cengengesan menjadi kembali terdiam.
"Maksudku, kita tetap menikah secara resmi, namun pernikahan ini dilakukan secara tertutup, dan hanya diketahui oleh nenek dan para pelayan ku saja. selebihnya orang-orang tidak perlu tau kita sudah menikah, Kau akan tinggal disini, namun dengan kamar yang berbeda, aku akan menempat kan kamarmu disebelah kamarku, nenek tak akan tau karena dia tak mungkin naik ke lantai 2, kau hanya perlu menampakkan diri saat sarapan, jam makan siang, dan jam makan malam. Dan jam 10 malam nenek ku biasanya sudah tidur dan kau tetap bisa bekerja." Jelas Benzie panjang lebar menjelaskan aturan main nya pada Yuna.
Sementara Yuna terus mencerna segala penjelasan Benzie dan terus berfikir apakah rencana itu akan membuatnya rugi atau tidak.
"Sejauh ini apa kau mengerti dengan penjelasan ku ?" Tanya Benzie memastikan.
"Jadi maksud anda, kita harus bersandiwara sebagai suami istri hanya di depan nenek saja ? selebihnya apa aku masih bebas melakukan apapun ? apa tidak ada larangan ?" Tanya Yuna lagi.
"Ya kira-kira begitu. Sekarang katakan berapa yang kau minta agar mau mengikuti aturan main ku ?"
Yuna kembali dilanda dilema, dalam hatinya dia sama sekali tak ingin melakukan pernikahan seperti itu, dari dulu dia memimpikan menikah dengan orang yang dicintainya dan yang mencintai dia. Namun lagi-lagi nasib buruk masih mengikuti Yuna, dia masih membutuhkan banyak uang untuk pengobatan ibunya dan biaya kuliah adiknya. Yuna terus berfikir keras namun akhirnya dia menyerah dengan keputusan yang sebenernya sangat bertolak belakang dengan nuraninya.
"Baiklah tuan muda, berikan saya 200 juta untuk itu semua." Ucap Yuna setelah menghela nafas panjang.
"200 Juta ? apa kau yakin hanya itu ?" Tanya Benzie yang keheranan dengan permintaan Yuna yang menurutnya sangat biasa.
"Gadis ini apa kah dia sebodoh itu ? untuk sebuah pernikahan yang akan dijalaninya tanpa perasaan dia hanya meminta 200 juta ?" Celetuk Benzie dalam hati.
"Ya, saat ini yang saya butuhkan hanya segitu tuan muda."
"Baiklah, begitu kita resmi menikah aku akan langsung membayar mu." Ucap Benzie sembari memiringkan senyumannya.
"Tapi sampai kapan kita akan bersandiwara di dalam pernikahan begini ?" Tanya Yuna lagi yang tiba-tiba mendadak sedih.
"Oh ya masalah itu mungkin hanya sampai setahun, lalu nanti aku akan pikirkan alasan yang tepat untuk ku sampaikan pada nenek agar kita bisa berpisah."
Yuna hanya mengangguk tanda setuju. Kini Yuna bisa bernafas lega karena tak perlu pusing memikirkan biaya pengobatan ibunya. Yuna sengaja minta 200 juta untuk jaga-jaga karena takut ada biaya tambahan dari rumah sakit.
"Sekarang kau kembali lah ke kamar nenek, aku akan mengatakan keputusan ini pada nenek." Ucap Benzie.
"Baiklah tuan muda." Jawab Yuna kemudian bergegas kembali menuju kamar Maria.
Yuna pun kembali memasuki kamar Maria dengan langkah yang sedikit ragu.
"Apa yang kalian bicarakan ? apa Benzie memarahi mu ?" Tanya Maria sedikit cemas.
Yuna hanya menggeleng sembari kembali duduk di tepi ranjang. Tak lama Benzie pun masuk dan berdiri tak jauh dari ranjang neneknya.
"Baiklah sesuai permintaan nenek, aku akan menikah dengan Yuna." Ucap Benzie enteng sembari memasukkan kedua tangannya ke saku.
Maria yang mendengar itu sontak saja sumringah kesenangan, dia langsung mengulurkan kedua tangannya ingin memeluk Benzie, Benzie pun dengan segera meraih tubuh neneknya dan memeluknya erat. sementara Yuna yang tak jauh dari mereka tersenyum hari melihat pemandangan itu, baru kali ini Yuna melihat Benzie memeluk seseorang dengan sangat hangat dan wajah yang tersenyum.
"Sungguh pemandangan sangat manis." Ucap Yuna dalam hati.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
hazua
jangan dong kerja diklap malam lagi kalau dah menikah sereeemm
2022-07-22
0
Bunga
thor tpi knp oppaku sbg visualxx sgt berbeda dr aslix
2022-03-12
0
Masraini Siregar
Yuna qm sangat polos dan cantik
2021-06-26
0