EPS. 18. Pak Kyai

Dara sudah selesai menumpang mandi, dan jam saat itu sudah menunjukan pukul 10 malam. Dara masih kepikiran dengan jasad mang Nuri, dia ingin segera pulang. Karena tidak ada pakaian perempuan, Dara di pinjamkan satu set pakaian milik Amar yaitu celana panjang dan hoodie.

Dara pun keluar menuju ke ruang tamu, dimana saat ini Amar dan nenek nya duduk. Dara juga masih terpikirkan dengan ucapan nenek Amar sebelumnya.. Siapa yang nenek Amar lihat pikir Dara.

"Nduk, kamu tinggal di mana?" Tanya nenek nya Amar.

"Aku tinggal di rumah eyangku, nek. Rumah nya masih naik lagi ke atas.." Ujar Dara.

"Tapi kamu bukan dari sini, ya?" Tanya nenek Amar.

"Bukan, nek. Aku dari Jakarta sebener nya, tapi pulang ke sini buat nemenin eyang." Ujar Dara, berbohong..

Dara terus memperhatikan mata nenek Amar yang melirik ke samping dirinya, seolah di sebelah Dara memang ada seseorang. Nenek Amar lalu memberikan sebotol air mineral pada Dara, Dara bingung.. Alih - alih menggunakan gelas, nenek Amar memberinya minum dengan air mineral kemasan.

"Makasih nek." Ujar Dara meskipun ragu untuk meminum nya.

"Itu bukan untuk di minum, nduk." Ujar nenek Amar, yang melihat Dara hendak meminum nya.

"Eh, terus buat apa nek?" Tanya Dara.

"Siramkan ke tempat kamu mengalami kecelakaan tadi, supaya arwah orang yang bersamamu pergi dengan tenang." Ujar nenek Amar.

"Pakde! Pakde di sini, nek?!" Tanya Dara terkejut, dia menoleh kesana kemari.

"Ada banyak yang ikut kamu kemari, salah satu nya yang baru saja kecelakaan sama kamu." Ujar nenek Amar, baik Dara dan Amar.. mereka sama - sama kaget.

Amar kaget bukan apa, karena dia tidak melihat siapapun.. padahal sejujur nya dia lumayan sensitif dengan hal ghoib. Sementara Dara, dia kaget karena mendengar nenek Amar bilang ada banyak yang ikut dengan nya, banyak?? Siapa saja yang ikut..

Dayn yang membuat Dara sedih adalah mang Nuri kini menjadi sosok yang gentayangan padahal saat berangkat beliau masih sehat walafiat.

'Pakde, tolong maafin Dara.' Barin Dara.

"Hal baik tidak boleh di tunda, Amar.. anterin cah ayu ini ke rumah pakde mu." Ujar nenek Amar.

"Udah malem ndak apa - apa, ti?" Tanya Amar.

"Ndak apa - apa, pakdemu pasti tahu harus melakukan apa." Ujar nenek Amar.

Akhir nya Amar mengangguk dan menatap Dara..

"Yuk, abang antar kamu ke rumah Kyai." Ujar Amar dan Dara mengangguk.

"Iya bang." Sahut Dara.

Mereka pamitan dengan nenek nya Amar dan akhir nya pergi jalan kaki karena rumah nya tidak begitu jauh dari rumah nenek Amar, sekitar jeda enam rumah terlihatlah rumah yang bangunan nya sama sama bangunan rumah jaman dulu.

Amar dan Dara naik ke teras dan mengetuk pintu rumah itu sambil mengucap salam..

"Tok! Tok! Tok!"

"Assalamualaikum.."

Dara menoleh kesana kemari, entah kenapa dia merasa ada yang sedang menatap nya. Beberapa kali bahkan Dara merasa ada angin dingin yang meniup tengkuk nya. Amar yang melihat Dara gelisah pun menepuk pundak Dara.

"Kenapa?" Tanya Amar.

"Nggak bang, cuma merinding." Sahut Dara.

Amar lalu menoleh kesana kemari juga, dan di mata Amar.. kini baru terkihat bahwa memang banyak yang ikut dengan Dara, salah satunya tante nya.. Melisa.

'Tolong jaga dia..'

Amar mendengar suara perempuan tepat di telinga nya, entah suara siapa tapi meminta agar Amar menjaga seseorang, tapi siapa?? Amar lalu kembali menatap Dara yang masih mengusap - usap tengkuk nya..

'Apa mungkin dia?' Batin Amar, ia lalu kembali mengetuk pintu..

"Tok! Tok! Tok!"

"Assalamualaikum, pakde."

"Waalaikumsalam." Sahut suara seorang pria dari dalam.

Pintu pun di buka, dan terlihatlah seorang pria yang sudah tua dengan rambut putih nya, ia juga menggunakan pici putih dan koko putih serta sarung, khas nya.

"Amar??" Ucap nya, lalu menatap Dara.

"Pakde, aku nganter orang yang nyari pakde." Ujar Amar.

"Nduk, kamu banyak yang ikut." Ujar pak Kyai pada Dara secara tiba - tiba.

"Ayo masuk." Ujar pak Kyai tanpa basa - basi lagi.

Dara dan Amar masuk kerumah pak Kyai, Dara baru saja duduk dan pak Kyai langsung membuka satu botol air yang masih segel di depan Dara dan membacakan doa lalu memberikan nya pada Dara.

"Minum nak, supaya yang ikut sama kamu pergi." Ujar pak Kyai.

Dara pun dengan patuh mengambil botol air itu dan meneguk nya meski dia keheranan dan kebingungan. Hanya saja setelah meminum air itu, Dara merasa tubuh nya lumayan ringan.

"Ada banyak sosok makhluk ghoib yang ikut sama kamu, mereka seolah memperebutkan kamu nduk." Ujar pak Kyai.

"Kalo saja kamu ndak di jaga, kamu sudah lewat.." Ujar pak Kyai.

"Apa yang ikut saya Kyai?" Tanya Dara.

"Banyak, dan salah satunya membawa rantai." Ujar pak Kyai.

"Rantai.." Gumam Dara..

Dara teringat dengan cerita bi Endang tentang tante nya yang juga melihat sosok yang seperti itu dulu saat tante nya masih hidup.

"Pak Kyai, saya dateng kesini mau minta tolong." Ujar Dara.

"Saya tau nak, ayo kita ke rumah eyangmu sekarang juga." Ujar Kyai, Dara terkejut mendengar nya.

"Amar, ikut pakde." Ujar pak Kyai.

"Iya pakde." Sahut Amar.

"Dek, ayok." Ujar Amar dan Dara menganguk lalu langsung berdiri.

Dara sedikit terkejut Kyai itu sudah tau tujuan nya datang padahal dia bahkan belum mengutarakan apapun tentang apa yang akan dia mintai tolong, mereka kembali ke rumah Amar dan di sana nenek nya Amar sudah duduk di depan rumah.

"Amar tak bawa ya, bu." Ujar Kyai.

"Iyo, ati - ati.." Sahut nenek Amar..

Dara salim pada nenek Amar, dan saat itu juga nenek Amar tersenyum dan memeluk Dara.

"Makasih nek.." Ujar Dara dan nenek Amar mengangguk.

"Iya nduk." Sahut nenek Amar,

Mereka pun akhir nya masuk kedalam mobil, Amar yang mengemudi, Kyai duduk di sebelah Amar dan dan Dara duduk di belakang. Dara masih terus menggenggam botol air yang di berikan oleh nenek nya Amar, mereka pun akhir nya pergi dari sana..

SEMENTARA ITU DI TEMPAT LAIN..

Di rumah eyang nya Dara, bi Lastri dan bi Endang sedang harap - harap cemas menunggu kepulangan Dara dan mang Nuri, pasal nya mereka belum juga kembali padahal sudah larut malam.

"Semoga mereka berhasil bawa kyai nya, Tri." Ujar bi Endang

"Iyo." Sahut bi Lastri.

Mereka duduk du ruang tamu menunggu Dara, dan entah mengapa malam itu rasanya sangat mencekam. Bi Endang dan bi Lastri merasakan hawa yang berbeda, bahkan angin di luar rumah terdengar kencang jika di dengar dari gesekan pepohonan bambu yang tak jauh dari sana.

"BRAK!!"

"AAH!!" Teriak bi Endang dan bi Lastri bersamaan ketika tiba - tiba pintu terbuka sendiri.

"Kok kebuka.." Gumam bi Lastri dan dia segera menghampiri pintu untuk menutup nya.

"Aku tak rebus air dulu barang kali non Dara mau mandi air hangat." Ujar Endang dan pergi ke dapur.

Saat bi Lastri berdiri di daun pintu, dia dari sana melihat seseorang tengah berdiri di dekat gerbang masuk. Karena di sana hanya ada lampu gerbang yang tidak terlalu terang jadi bi Lastri memfokuskan pandangan nya.

"Lho, mang sampean ngapain di situ." Ujar bi Lastri.

Yang bi Lastri lihat itu adalah mang Nuri yang sedang berdiri di depan gerbang, dan tiba - tiba saja hujan deras turun.. Bi Lastri makin tidak bisa melihat mang Nuri karena hujan yang begitu deras nya..

"Mang, non Dara mana!?" Teriak bi Lastri.

BERSAMBUNG..

Terpopuler

Comments

neni nuraeni

neni nuraeni

kasian mang nuri meninggal semoga sja dara ga kenapa Napa..kyanya bang amar bkl teman nya dara...lnjut thor yg bnyak up ny dong seru...

2025-03-04

3

Yuli a

Yuli a

masih penasaran... rahasia apa yang disimpan dirumah gedongan eyang... kenapa semua meninggal dalam keadaan tragis...

2025-03-21

2

Amara

Amara

arwah mang nuri pulang duluan, mungkin saja dia akan menghalangi gangguan sampai dara ,pak kyai dan amar datang.

2025-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1. Keluarga yang cerai berai.
2 EPS. 2. Di buang ke Jawa
3 EPS. 3. Rumah nya seram.
4 EPS. 4. Pagi pertama di rumah eyang.
5 EPS. 5. Ada yang aneh
6 EPS. 6. Tiga Hari pertama
7 EPS.7. Antara mimpi dan nyata
8 EPS.8. Pertama kali melihat hantu??
9 EPS. 9. Kepala menangis
10 EPS. 10. Mimpi yang aneh
11 EPS.11 Mengusap kepala.
12 EPS. 12. Tante
13 EPS. 13. Cerita Eyang.
14 EPS. 14. Kamar itu
15 EPS. 15. Flashback masalalu
16 EPS. 16. Kecelakaan.
17 EPS. 17. Pertolongan
18 EPS. 18. Pak Kyai
19 EPS. 19. Kabar duka
20 EPS. 20. Ada yang mengikat di tubuh eyang
21 EPS. 21. Eyang Ketakutan..
22 EPS. 22. Seorang teman
23 EPS. 23. Bagaimana caranya
24 EPS. 24. Hari berkabung
25 EPS. 25. Mang Nuri
26 EPS. 26. Pemakaman.
27 EPS. 27. Di rasuki
28 EPS. 28. Sosok Mengerikan yang eyang lihat
29 EPS. 29. Obrolan malam yang mencekam.
30 RPS. 30. Mimpi berulang..
31 EPS. 31. Sesuatu di rumah eyang Putra.
32 EPS. 32. Mencoba membujuk eyang.
33 EPS. 33. Dara di rasuki
34 EPS. 34. Sebuah petunjuk dari mimpi
35 EPS. 35. Pencarian buhul
36 EPS. 36. DARA sudah di incar.
37 EPS. 37. Eyang kabur.
38 EPS. 38. Tak sadarkan diri
39 EPS. 39. Ada sebuah portal
40 EPS. 40. Pasti ada di suatu tempat
41 EPS. 41. Keris nya
42 EPS. 42. Ruqyah eyang
43 EPS. 43. RUQYAH eyang
44 EPS. 44. Dua sosok yang berbeda.
45 EPS. 45. Pengintip
46 EPS. 46. Kedatangan Mbah buyut.
47 EPS. 47. Teori konspirasi
48 EPS. 48. Mimpi aneh
49 EPS. 49. Ternyata raga nya di ambil alih.
50 EPS. 50. Sesuatu yang di cari.
51 EPS. 51. Sesuatu yang di cari 2.
52 EPS. 52. Sesuatu yang di cari 3 [Sosok yang menyerupai]
53 EPS. 53. Melawan sosok yang kuat.
54 EPS. 54. Isi bungkusan merah
55 EPS. 55. Hilang.
Episodes

Updated 55 Episodes

1
EPS. 1. Keluarga yang cerai berai.
2
EPS. 2. Di buang ke Jawa
3
EPS. 3. Rumah nya seram.
4
EPS. 4. Pagi pertama di rumah eyang.
5
EPS. 5. Ada yang aneh
6
EPS. 6. Tiga Hari pertama
7
EPS.7. Antara mimpi dan nyata
8
EPS.8. Pertama kali melihat hantu??
9
EPS. 9. Kepala menangis
10
EPS. 10. Mimpi yang aneh
11
EPS.11 Mengusap kepala.
12
EPS. 12. Tante
13
EPS. 13. Cerita Eyang.
14
EPS. 14. Kamar itu
15
EPS. 15. Flashback masalalu
16
EPS. 16. Kecelakaan.
17
EPS. 17. Pertolongan
18
EPS. 18. Pak Kyai
19
EPS. 19. Kabar duka
20
EPS. 20. Ada yang mengikat di tubuh eyang
21
EPS. 21. Eyang Ketakutan..
22
EPS. 22. Seorang teman
23
EPS. 23. Bagaimana caranya
24
EPS. 24. Hari berkabung
25
EPS. 25. Mang Nuri
26
EPS. 26. Pemakaman.
27
EPS. 27. Di rasuki
28
EPS. 28. Sosok Mengerikan yang eyang lihat
29
EPS. 29. Obrolan malam yang mencekam.
30
RPS. 30. Mimpi berulang..
31
EPS. 31. Sesuatu di rumah eyang Putra.
32
EPS. 32. Mencoba membujuk eyang.
33
EPS. 33. Dara di rasuki
34
EPS. 34. Sebuah petunjuk dari mimpi
35
EPS. 35. Pencarian buhul
36
EPS. 36. DARA sudah di incar.
37
EPS. 37. Eyang kabur.
38
EPS. 38. Tak sadarkan diri
39
EPS. 39. Ada sebuah portal
40
EPS. 40. Pasti ada di suatu tempat
41
EPS. 41. Keris nya
42
EPS. 42. Ruqyah eyang
43
EPS. 43. RUQYAH eyang
44
EPS. 44. Dua sosok yang berbeda.
45
EPS. 45. Pengintip
46
EPS. 46. Kedatangan Mbah buyut.
47
EPS. 47. Teori konspirasi
48
EPS. 48. Mimpi aneh
49
EPS. 49. Ternyata raga nya di ambil alih.
50
EPS. 50. Sesuatu yang di cari.
51
EPS. 51. Sesuatu yang di cari 2.
52
EPS. 52. Sesuatu yang di cari 3 [Sosok yang menyerupai]
53
EPS. 53. Melawan sosok yang kuat.
54
EPS. 54. Isi bungkusan merah
55
EPS. 55. Hilang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!