EPS. 9. Kepala menangis

Dara sudah dalam perjalanan pulang saat ini, eyang nya tertidur para bibi juga tertidur. Tapi Dara tidak bisa memejamkan matanya karena dia masih memikirkan apa yang di katakan oleh mbah uyut sebelum mereka pergi dari rumah reot itu.

'Gue bisa liat hantu? perempuan itu hantu. Tapi gue di jakarta nggak pernah - pernah nya liat hantu, masa sekarang baru bisa?' Batin Dara.

Mobil itu kini memasuki area yang sepi tanpa rumah warga, di sekeliling nya terdapat hutan jati. Karena hari lumayan gelap sebab langit yang terus mendung sambil gerimis, perjalanan itu terasa begitu sunyi. Dan saat itu tiba - tiba Dara melihat perempuan yang dia lihat di rumah mbah uyut sedang berjalan di pinggir jalan hutan.

"Eh." Dara spontan terkejut tentu saja.

Sampai Dara menoleh kebelakang setelah perempuan itu sudah kelewat mobil yang dia naiki.

"Kenapa ndok?" Tanya mang Nuri dengan suara pelan.

Melihat itu Dara seketika merinding sebadan - badan, karena baru sekarang lah dia di perlihatkan wajah asli perempuan itu, wajah yang sama seperti apa yang mang Nuri lihat saat perempuan itu berdiri di bawah pohon pisang.

"Ngga ada pakde." Sahut Dara, tapi jantung nya terasa nyaris copot sekarang.

Dan akhir nya setelah menempuh perjalanan pulang, mereka pun tiba di rumah eyang nyaris hampir maghrib. Dara mendorong kursi roda eyang nya dan masuk kedalam bersama bi Endang dan bi Lastri.

"Huhuhuhuhuhu.."

"Hiks! Hiks!"

Tiba - tiba eyang malah menangis sesenggukan saat sampai di dalam kamar, Dara yang melihat itu pun mengedarkan pandangan nya mencari hal apa yang membuat eyang nya menangis.

"Kita keluar ya eyang." Ujar Dara dan dia langsung membawa eyang nya keluar lagi dari kamar.

"Loh, kenapa eyang?" Tanya bi Endang.

"Huhuhuhuhuhu..." Eyang hanya bisa menangis tersedu - sedu.

"Eyang takut bi, biarin eyang di sini dulu ya sama Dara." Ujar Dara.

"Iya non nggak apa - apa." Ujar bi Endang.

"Hiks! Hiks! Hiks!"

Dara memeluk eyang nya supaya lebih tenang, sekarang Dara yakin memang ada yang tidak beres di rumah itu.

Ajaib nya, selama eyang berada di ruang tengah dengan Dara, eyang sudah lebih tenang bahkan bisa tidur pulas di sofa. Padahal biasanya eyang akan selalu di rebahkan di ranjang nya dan pada jam - jam tertentu dia akan menangis berteriak - teriak.

Sampai larut malam, Dara tidur di ruang tengah bersama eyang nya. Bi Endang dan bi Lastri juga ikut tidur di ruang tengah menemani eyang dan Dara. Sampai entah itu jam berapa, Dara terbangun setelah mendengar suara tangis yang lirih namun jelas.

"hiks.. hiks.."

Tapi saat Dara membuka mata nya, dia terkejut ternyata saat itu rumah eyang sedang mati lampu. Dara mengedarkan pandangan nya dan ternyata saat itu juga sedang hujan di luar.

"Eyang.." Panggil Dara.

Dara pikir eyang nya yang menangis, tapi setelah melihat dengan jelas, eyang Dara masih tidur dengan pulas tapi suara tangis nya masih ada.

'Siapa yang nangis?' Batin Dara.

Bahkan Dara melihat bi Lastri dan bi Endang juga tidur menggelar kasur lantai di lantai, lalu siapa yang menangis??

Dara bangun ban mencari sumber suara tangis nya, sampai dia menoleh ke arah jendela karena suara tangis nya ternyata bukan dari dalam rumah, melainkan dari luar rumah yaitu dari jendela kayu yang berada di belakang sofa ysng dia tiduri.

"CTASS!!"

"JELEDERR!!!"

Suara gemuruh petir dan kilat yang menyambar membuat Dara semakin takut untuk mendekat, kini di ingatan Dara dia mengingat perempuan yang basah kuyup itu.

"Hiks.. Hiks.."

Dara sudah berdiri tepat di depan jendela kayu itu, dan tangan nya mulai terulur untuk membuka jendela dan mengintip siapa yang menangis di luar. Perasaan ragu mulai memenuhi hatinya karena selain aneh karena tidak ada orang lain yang tinggal di sekitar, Dara juga takut dengan suara petir yang begitu besar nya.

''hiks.. hiks.."

Tapi semakin Dara diam dia semakin penasaran, akhir nya Dara memberanikan dirinya dan membuka jendela kayu itu sedikit. Perlahan Dara mengintip dan suara tangis nya makin jelas, tapi tidak ada wujud dari suara tangisan itu. Dara semakin membuka lebar jendela itu dan mengedarkan pandangan nya ke teras samping di rumah eyang tapi memang tidak ada orang.

'Kenapa ada yang nangis tapi nggak ada orang nya?' Batin Dara.

Dara melihat kesana kemari dan kebetulan di samping jendela itu ada sebuah pohon bonsai besar yang ranting nya di gantungi dengan pot - pot tanaman, Dara merasa asal suara tangis nya dari sana tapi Dara tidak melihat siapapun di sana..

"Siapa??" Dara malah bertanya.

Tidak ada yang menjawab Dara, Dara masih mendengar suara tangis itu sampai ketika Dara menajamkan tatapan nya pada satu pot yang tergantung di pohon bonsai itu. Semakin Dara menatap pot itu, Dara semakin merasa aneh karena yang menjuntai bukan tanaman rambat, tapi.. rambut.

"JELEDER!!" Kilat yang besar dan mengeluarkan cahaya terang itu semakin memperjelas apa yang Dara lihat.

"Astagfirullahaladzim!" Dara langsung kembali menutup jendela kayu itu dan menguncinya lalu kembali duduk di sofa.

"Kepala.." Gumam Dara dengan suara bergetar menagan tangis karena takut.

Ya, yang Dara lihat menggantung diantara pot di pohon bonsai itu adalah kepala tanpa badan, kepala itu nengkring di atas tanaman rambat yang tergantung di pot, dan rambut yang menjuntai itulah rambut dari kepala yang Dara lihat. Jantung Dara berdebar tidak karuan, dia melihat semua orang masih tertidur pulas jadi kini dia bingung sendiri.

Dara pun akhir nya kembali merebahkan dirinya di dekat eyang dan menutup matanya karena takut, suara tangis nya masih ada tapi Dara menutup telinga nya dengan bantal erat - erat..

Dan setelah entah berapa lama Dara tidur, ia kembali bangun ketika dia mendengar suara bibi yang berisik, entah itu jam berapa tapi lampu rumah sudah menyala. Dara melihat bibi yang sedang mengepel lantai namun sambil terlihat terburu - buru, Dara yang melihat itu pun hanya terus diam sambil memperhatikan.. tapi ada yang aneh..

'Bau amis..'

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Susilawati

Susilawati

hiiii seram banget ada kepala yg ngegantung dan sambil nangis lagi hiiii

2025-02-24

1

Yuli a

Yuli a

nah amis apa ya... kok dar sering banget mencium bau amis...

2025-03-16

1

yulithong

yulithong

deg2an terus bc karyamu ini thor...

2025-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1. Keluarga yang cerai berai.
2 EPS. 2. Di buang ke Jawa
3 EPS. 3. Rumah nya seram.
4 EPS. 4. Pagi pertama di rumah eyang.
5 EPS. 5. Ada yang aneh
6 EPS. 6. Tiga Hari pertama
7 EPS.7. Antara mimpi dan nyata
8 EPS.8. Pertama kali melihat hantu??
9 EPS. 9. Kepala menangis
10 EPS. 10. Mimpi yang aneh
11 EPS.11 Mengusap kepala.
12 EPS. 12. Tante
13 EPS. 13. Cerita Eyang.
14 EPS. 14. Kamar itu
15 EPS. 15. Flashback masalalu
16 EPS. 16. Kecelakaan.
17 EPS. 17. Pertolongan
18 EPS. 18. Pak Kyai
19 EPS. 19. Kabar duka
20 EPS. 20. Ada yang mengikat di tubuh eyang
21 EPS. 21. Eyang Ketakutan..
22 EPS. 22. Seorang teman
23 EPS. 23. Bagaimana caranya
24 EPS. 24. Hari berkabung
25 EPS. 25. Mang Nuri
26 EPS. 26. Pemakaman.
27 EPS. 27. Di rasuki
28 EPS. 28. Sosok Mengerikan yang eyang lihat
29 EPS. 29. Obrolan malam yang mencekam.
30 RPS. 30. Mimpi berulang..
31 EPS. 31. Sesuatu di rumah eyang Putra.
32 EPS. 32. Mencoba membujuk eyang.
33 EPS. 33. Dara di rasuki
34 EPS. 34. Sebuah petunjuk dari mimpi
35 EPS. 35. Pencarian buhul
36 EPS. 36. DARA sudah di incar.
37 EPS. 37. Eyang kabur.
38 EPS. 38. Tak sadarkan diri
39 EPS. 39. Ada sebuah portal
40 EPS. 40. Pasti ada di suatu tempat
41 EPS. 41. Keris nya
42 EPS. 42. Ruqyah eyang
43 EPS. 43. RUQYAH eyang
44 EPS. 44. Dua sosok yang berbeda.
45 EPS. 45. Pengintip
46 EPS. 46. Kedatangan Mbah buyut.
47 EPS. 47. Teori konspirasi
48 EPS. 48. Mimpi aneh
49 EPS. 49. Ternyata raga nya di ambil alih.
50 EPS. 50. Sesuatu yang di cari.
51 EPS. 51. Sesuatu yang di cari 2.
52 EPS. 52. Sesuatu yang di cari 3 [Sosok yang menyerupai]
53 EPS. 53. Melawan sosok yang kuat.
54 EPS. 54. Isi bungkusan merah
55 EPS. 55. Hilang.
Episodes

Updated 55 Episodes

1
EPS. 1. Keluarga yang cerai berai.
2
EPS. 2. Di buang ke Jawa
3
EPS. 3. Rumah nya seram.
4
EPS. 4. Pagi pertama di rumah eyang.
5
EPS. 5. Ada yang aneh
6
EPS. 6. Tiga Hari pertama
7
EPS.7. Antara mimpi dan nyata
8
EPS.8. Pertama kali melihat hantu??
9
EPS. 9. Kepala menangis
10
EPS. 10. Mimpi yang aneh
11
EPS.11 Mengusap kepala.
12
EPS. 12. Tante
13
EPS. 13. Cerita Eyang.
14
EPS. 14. Kamar itu
15
EPS. 15. Flashback masalalu
16
EPS. 16. Kecelakaan.
17
EPS. 17. Pertolongan
18
EPS. 18. Pak Kyai
19
EPS. 19. Kabar duka
20
EPS. 20. Ada yang mengikat di tubuh eyang
21
EPS. 21. Eyang Ketakutan..
22
EPS. 22. Seorang teman
23
EPS. 23. Bagaimana caranya
24
EPS. 24. Hari berkabung
25
EPS. 25. Mang Nuri
26
EPS. 26. Pemakaman.
27
EPS. 27. Di rasuki
28
EPS. 28. Sosok Mengerikan yang eyang lihat
29
EPS. 29. Obrolan malam yang mencekam.
30
RPS. 30. Mimpi berulang..
31
EPS. 31. Sesuatu di rumah eyang Putra.
32
EPS. 32. Mencoba membujuk eyang.
33
EPS. 33. Dara di rasuki
34
EPS. 34. Sebuah petunjuk dari mimpi
35
EPS. 35. Pencarian buhul
36
EPS. 36. DARA sudah di incar.
37
EPS. 37. Eyang kabur.
38
EPS. 38. Tak sadarkan diri
39
EPS. 39. Ada sebuah portal
40
EPS. 40. Pasti ada di suatu tempat
41
EPS. 41. Keris nya
42
EPS. 42. Ruqyah eyang
43
EPS. 43. RUQYAH eyang
44
EPS. 44. Dua sosok yang berbeda.
45
EPS. 45. Pengintip
46
EPS. 46. Kedatangan Mbah buyut.
47
EPS. 47. Teori konspirasi
48
EPS. 48. Mimpi aneh
49
EPS. 49. Ternyata raga nya di ambil alih.
50
EPS. 50. Sesuatu yang di cari.
51
EPS. 51. Sesuatu yang di cari 2.
52
EPS. 52. Sesuatu yang di cari 3 [Sosok yang menyerupai]
53
EPS. 53. Melawan sosok yang kuat.
54
EPS. 54. Isi bungkusan merah
55
EPS. 55. Hilang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!