EPS.7. Antara mimpi dan nyata

Dara benar - benar terkejut saat ini, dia jelas ingat dirinya pingsan di kamar eyang nya dan itu malam.. Sekarang dia baru tahu bahwa dia pingsan semalaman sampai membuat bi Endang dan bi Lastri begadang semalaman bergantian menjaga Dara dan eyang nya.

Menurut cerita bi Endang, setelah Dara pingsan tiba - tiba Dara seperti orang kerasukan. Dara menggeram tidak jelas dan seluruh bola matanya memutih, Dara hendak menyerang eyang dan tentu saja langsung bi Endang dan bi Lastri langsung menahan Dara.

Tapi yang aneh nya lagi adalah, setelah Dara mengamuk tiba - tiba saja Dara terdiam. Diam benar - benar diam lalu berkata pada bi Lastri dan bi Endang untuk tidak perlu khawatir. Dara berjalan sendiri ke kamar nya dan ketika sampai di depan ranjang nya Dara pingsan, sampai pagi..

'Masa gue kerasukan? Gak pernah - pernah nya dalam hidup gue kerasukan.' Batin Dara.

Saat ini Dara sedang duduk di meja makan kening nya terdapat perban yang menempel untuk menutup lukanya.

"Non, nanti bi Lastri sama bi Endang mau nganterin eyang ke orang pinter, non mau ikut?" Tanya bi Lastri.

"Orang pinter? Mau ngapain, bi?" Tanya Dara.

"Eyang makin sering kumat, pasti gangguan nya balik lagi." Ujar bi Lastri.

"Emang di daerah ini tuh mistis banget ya, bi?" Tanya Dara.

"Banget non. Makanya bibi mewanti - wanti non jangan ke sungai, setiap sudut tempat di kampung ini ada penghuninya." Ujar bi Lastri.

Dara tertegun dan jadi teringat dengan ucapan tante nya pagi saat dia bangun tadi, Dara jadi penasaran siapa yang menunggu pohon besar yang tak jauh dari rumah itu.

"Kita kan hidup berdampingan sama mereka non, batu sungai barang satu aja.. ada penunggunya." Ujar bi Lastri.

"Masa sih, bi?" Tanya Dara dan bi Lastri mengangguk.

"Non mau ikut? Takut nya nanti di perjalanan lama, ntar non nya takut sendirian di rumah. Bibi juga kuatir nanti kalo - kalo non.." Bi Lastri menggantung.

"Kerasukan lagi? Enggak kok.. Aku udah baik - baik aja, bibi bawa aja eyang.. aku di rumah." Ujar Dara.

"Non serius?" Tanya bi Lastri.

Tiba - tiba saja Dara yang semula tidak ingin ikut itu kini malah jadi takut, dia kembali teringat dengan orang yang mengetuk jendela kamar nya berkali - kali semalam, Dara takut maling itu kembali lagi.

"Ikut aja deh bi." Ujar Dara akhir nya.

"Ya sudah kalo gitu, bibi lebih tenang kalo non masih dalam pantauan. Sejam lagi kita jalan ya, non." Ujar bi Lastri.

"Iya bi." Sahut Dara.

Bi Lastri pergi, dan kini Dara menoleh kesana kemari sampai tatapan nya berhenti di satu pintu yang selalu tertutup, Dara belum tau itu pintu ruangan apa yang jelas sepertinya itu kamar.

'Tante kok nggak keliatan? Apa udah pergi lagi kali yah..' Batin Dara.

Lalu akhir nya satu jam kemudian.. Dara dan semua orang di rumah itu pun sudah bersiap di depan rumah, Eyang juga sudah berada di kursi roda sedang menunggu mang Nuri untuk menyiapkan tempat duduk yang nyaman untuk eyang.

Lagi - lagi Dara di kejutkan oleh mobil yang akan di pakai nya kini. Jika saat Dara di jemput oleh mang Nuri menggunakan mobil tua, maka yang ini mobil tipe keluaran terbaru yang menggunakan pintu geser. Hanya saja di dalam nya sudah di modifikasi dan di rombak dengan desain lain di buat senyaman mungkin untuk eyang agar nyaman di perjalanan.

"Nah, sudah jadi." Ujar Mang Nuri, setelah memasang seperti tangga khusus kursi roda agar eyang bisa masuk.

"Mari mamang dorongin." Ujar mang Nuri.

Dara masuk kedalam mobil lebih dulu dan mang Nuri yang mendorong kursi roda nya. Bi Lastri dan bi Endang menjaga di kanan dan kiri sambil memegangi tangan eyang. Sungguh mobil itu sangat nyaman, eyang tidak harus di gendong atau di papah naik kedalam mobil, tapi langsung kursi roda nya masuk kedalam.

"Eyang, Dara ikut yah?" Tanya Dara dan eyang nya mengangguk.

Saat sedang tidak mengamuk, eyang akan bersikap baik.. tapi sayang setiap hari - harinya eyang hanya diam saja tidak bicara apapun. Hanya saat dia sedang mengamuk saja akan bicara bahkan berteriak.

"Kita jalan ya eyang.." Ujar mang Nuri dan Eyang menganguk.

Mobil pun melaju pergi, Dara yang duduk di paling belakang pun kini bisa mencium bau yang menyengat di mobil itu, Dara mencium ada bau amis entah apa di belakang nya, dan mobil pun keluar dari pekarangan rumah.

Jika saat hari pertama Dara datang kesana cuaca nya cerah dan tidak hujan, maka perjalanan kali ini Dara di buat ngeri karena hujan besar mengguyur begitu deras nya.

"Pak de, ini beneran nggak apa? Apa?" Tanya Dara.

"Nggak apa apa, setiap eyang mau pergi kesana selalu begini cuaca nya." Sahut mang Nuri.

'Emang cuaca ngikutin eyang?' Batin Dara.

Sepanjang perjalanan itu sangat mencekam, petir, hujan, angin dan bahkan ada pohon tumbang juga. Tapi Dara melihat mang Nuri tampak biasa - biasa saja mengemudikan mobil itu, seolah sudah biasa.

Dan akhir nya mereka melewati jalan yang sulit itu, dan barulah masuk ke jalan yang ramai. Dara melihat pemandangan disana memang bagus, dia lalu teringat untuk mengambil gambar tapi..

"Yahh, hp ku ketinggalan." Ucap Dara sambil menepuk kening nya.

"Dara nggak dapet sinyal, ya?" Tanya mang Nuri.

"Iya pak de, susah banget. Kapan lalu itu aku ke sungai dapet sinyal tapi bentar." Ujar Dara.

"Eh, kamu ke sungai, ndok?!" Tanya mang Nuri terkejut.

"Iya pak de." Sahut Dara.

"Lain kali jangan kesana ya, ndok. Setiap tempat ada penghuninya."

Mang Nuri, bi Lastri dan bi Endang terkejut mendengar eyang yang semula hanya diam dan tidur kini berbicara dengan begitu tenang, Dara yang tidak tau apapun malah tersenyum dan mengusap - usap lengan eyang nya.

"Iya eyang, maaf." Ujar Dara.

Dan yang mengejutkan lagi adalah tangan Eyang nya menggenggam tangan Dara, seolah tidak mau lepas. Mang Nuri yang melihat itu dari kaca spion pun merasa keheranan dan yakin ada yang lain dengan eyang.

"Eyang, ndak tidur?" Tanya bi Endang.

"Di depan nanti tolong berhenti di warung ber cat hijau, di tikungan kedua. Beli kan eyang air." Ujar Eyang.

Sungguh bi Endang, bi Lastri dan Mang Nuri tertegun mendengar nya.

"Warung eyang? Tapi selama ini kan nggak ada warung di tikungan iti." Tanya bi Lastri.

Eyang hanya diam tidak menjawab lagi, matanya di pejamkan tapi tangan nya masih menggandeng tangan Dara. Dan yang mengejutkan nya adalah, di tikungan kedua setelah nya.. ternyata memang ada warung ber cat hijau.

"Ada bi.." Ujar mang Nuri kaget.

Warung nya masih baru, bercat hijau. Mang Nuri pun menepikan mobil nya dan sesuai perintah eyang dia membeli air mineral. Setelah membeli air, mang Nuri lalu memberikan nya pada pada Eyang.

"Ini Eyang." Ujar mang Nuri.

Eyang mengambil nya lalu memberikan nya pada Dara, Dara yang tiba - tiba di berikan air pun bingung.

"Buat Dara?" Tanya Dara.

"Minum ndok." Ujar eyang nya, Dara pun akhir nya patuh saja dan meminum air itu.

"Jangan ke sungai lagi ya ndok, jangan juga ke pohon besar lagi." Ujar eyang, akhir nya Dara mengangguk saja.

"Iya eyang." Sambil keheranan dengan sikap eyang nya.

'Kok eyang aneh..' Batin Dara.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Susilawati

Susilawati

apa eyang punya kemampuan lihat sosok2 astral ya atau kah sebenarnya dulu nya eyang pernah melakukan sesuatu yg salah sehingga di usianya sekarang di gangguin sama.makhluk2 astral tersebut.
jadi semakin penasaran
lanjut Thor

2025-02-22

1

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

kayak ya eyang punya indra keenam atau memang eyang punya khodam?

2025-02-22

1

Yuli a

Yuli a

eyang hanya akan bicara disaat dara akan dalam bahaya...

2025-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1. Keluarga yang cerai berai.
2 EPS. 2. Di buang ke Jawa
3 EPS. 3. Rumah nya seram.
4 EPS. 4. Pagi pertama di rumah eyang.
5 EPS. 5. Ada yang aneh
6 EPS. 6. Tiga Hari pertama
7 EPS.7. Antara mimpi dan nyata
8 EPS.8. Pertama kali melihat hantu??
9 EPS. 9. Kepala menangis
10 EPS. 10. Mimpi yang aneh
11 EPS.11 Mengusap kepala.
12 EPS. 12. Tante
13 EPS. 13. Cerita Eyang.
14 EPS. 14. Kamar itu
15 EPS. 15. Flashback masalalu
16 EPS. 16. Kecelakaan.
17 EPS. 17. Pertolongan
18 EPS. 18. Pak Kyai
19 EPS. 19. Kabar duka
20 EPS. 20. Ada yang mengikat di tubuh eyang
21 EPS. 21. Eyang Ketakutan..
22 EPS. 22. Seorang teman
23 EPS. 23. Bagaimana caranya
24 EPS. 24. Hari berkabung
25 EPS. 25. Mang Nuri
26 EPS. 26. Pemakaman.
27 EPS. 27. Di rasuki
28 EPS. 28. Sosok Mengerikan yang eyang lihat
29 EPS. 29. Obrolan malam yang mencekam.
30 RPS. 30. Mimpi berulang..
31 EPS. 31. Sesuatu di rumah eyang Putra.
32 EPS. 32. Mencoba membujuk eyang.
33 EPS. 33. Dara di rasuki
34 EPS. 34. Sebuah petunjuk dari mimpi
35 EPS. 35. Pencarian buhul
36 EPS. 36. DARA sudah di incar.
37 EPS. 37. Eyang kabur.
38 EPS. 38. Tak sadarkan diri
39 EPS. 39. Ada sebuah portal
40 EPS. 40. Pasti ada di suatu tempat
41 EPS. 41. Keris nya
42 EPS. 42. Ruqyah eyang
43 EPS. 43. RUQYAH eyang
44 EPS. 44. Dua sosok yang berbeda.
45 EPS. 45. Pengintip
46 EPS. 46. Kedatangan Mbah buyut.
47 EPS. 47. Teori konspirasi
48 EPS. 48. Mimpi aneh
49 EPS. 49. Ternyata raga nya di ambil alih.
50 EPS. 50. Sesuatu yang di cari.
51 EPS. 51. Sesuatu yang di cari 2.
52 EPS. 52. Sesuatu yang di cari 3 [Sosok yang menyerupai]
53 EPS. 53. Melawan sosok yang kuat.
54 EPS. 54. Isi bungkusan merah
55 EPS. 55. Hilang.
Episodes

Updated 55 Episodes

1
EPS. 1. Keluarga yang cerai berai.
2
EPS. 2. Di buang ke Jawa
3
EPS. 3. Rumah nya seram.
4
EPS. 4. Pagi pertama di rumah eyang.
5
EPS. 5. Ada yang aneh
6
EPS. 6. Tiga Hari pertama
7
EPS.7. Antara mimpi dan nyata
8
EPS.8. Pertama kali melihat hantu??
9
EPS. 9. Kepala menangis
10
EPS. 10. Mimpi yang aneh
11
EPS.11 Mengusap kepala.
12
EPS. 12. Tante
13
EPS. 13. Cerita Eyang.
14
EPS. 14. Kamar itu
15
EPS. 15. Flashback masalalu
16
EPS. 16. Kecelakaan.
17
EPS. 17. Pertolongan
18
EPS. 18. Pak Kyai
19
EPS. 19. Kabar duka
20
EPS. 20. Ada yang mengikat di tubuh eyang
21
EPS. 21. Eyang Ketakutan..
22
EPS. 22. Seorang teman
23
EPS. 23. Bagaimana caranya
24
EPS. 24. Hari berkabung
25
EPS. 25. Mang Nuri
26
EPS. 26. Pemakaman.
27
EPS. 27. Di rasuki
28
EPS. 28. Sosok Mengerikan yang eyang lihat
29
EPS. 29. Obrolan malam yang mencekam.
30
RPS. 30. Mimpi berulang..
31
EPS. 31. Sesuatu di rumah eyang Putra.
32
EPS. 32. Mencoba membujuk eyang.
33
EPS. 33. Dara di rasuki
34
EPS. 34. Sebuah petunjuk dari mimpi
35
EPS. 35. Pencarian buhul
36
EPS. 36. DARA sudah di incar.
37
EPS. 37. Eyang kabur.
38
EPS. 38. Tak sadarkan diri
39
EPS. 39. Ada sebuah portal
40
EPS. 40. Pasti ada di suatu tempat
41
EPS. 41. Keris nya
42
EPS. 42. Ruqyah eyang
43
EPS. 43. RUQYAH eyang
44
EPS. 44. Dua sosok yang berbeda.
45
EPS. 45. Pengintip
46
EPS. 46. Kedatangan Mbah buyut.
47
EPS. 47. Teori konspirasi
48
EPS. 48. Mimpi aneh
49
EPS. 49. Ternyata raga nya di ambil alih.
50
EPS. 50. Sesuatu yang di cari.
51
EPS. 51. Sesuatu yang di cari 2.
52
EPS. 52. Sesuatu yang di cari 3 [Sosok yang menyerupai]
53
EPS. 53. Melawan sosok yang kuat.
54
EPS. 54. Isi bungkusan merah
55
EPS. 55. Hilang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!