EPS. 2. Di buang ke Jawa

Dara yang duduk di ayunan di depan rumah nya kemudian melihat sebuah mobil berhenti di depan rumah nya. Mobil yang asing, yang tidak pernah dia liat lingkungan itu.

Dara tinggal di komplek perumahan sebenar nya, hanya saja bukan komplek perumahan yang elit di sebuah daerah di Jakarta selatan.

"BRAK!" Bunyi pintu mobil yang di tutup, setelah seorang pria yang terlihat murah senyum turun dari sana.

Pria yang kira - kira berusia 60 tahun dengan tubuh lumayan gemuk, punya tahi lalat besar di dekat dagu nya. Dia pakai kaos oblong putih dengan bibir selalu tersenyum, tampak sangat ramah, dia lalu mendekat pada Dara yang duduk di ayunan..

"Assalamualaikum.." Sapa nya dengan begitu mendayu.

"Waalaikumsalam." Sahut Dara, dengan wajah kebingungan.

"Ehehe, mbak.. ini.. Bener rumah nya pak Pramudityo?" Tanya pria yang ramah radi dengan logat jawa nya.

"Bener pak, cari papaku mau apa?" Tanya Dara, langsung ke inti.

"Hehe, saya mang Nuri.. mau jemput anak nya pak Tyo yang namanya mbak Dara.." Ujar pria tadi, seketika Dara tertegun.

"Itu aku, bentar aku panggil papa." Ujar Dara, dan pria itu mengangguk.

"O Njehh.." Sahut si mamang.

Dara masuk kedalam dan di dalam ayah nya ternyata hendak berjalan keluar, Dara yang masih kesal tak sedikitpun menegur apapun dan langsung mengambil koper juga ransel nya, kemudian langsung keluar.

"Dara.." Panggil ibunya.

"Yang jemput aku udah dateng, bye. Semoga kalian hidup bahagia tanpa aku." Ujar Dara ketus.

"Dara!" Panggil ibunya lagi dengan kesal.

Dara tetap menyeret koper nya keluar dan di luar ayah nya sedang mengobrol dengan bapak - bapak ramah tadi.

"Titip Dara ya mang, anak nya agak keras kepala emang, tapi dia baik kok."

Dara mendengar apa yang ayah nya ucapkan dari pintu masuk dimana dia berdiri sekarang, dia lalu langsung turun ke bawah menuju mobil.

"Nak, sini dulu." Panggil ayah nya, tapi Dara tak menggubris nya.

Saking kesal nya Dara, dia membuka sendiri pintu bagasi mobil itu dan memasukkan koper milik nya, bapak yang ramah tadi langsung lari untuk membantu Dara.

"Biar mang Nuri aja, mbak." Ujar mang Nuri.

"Ngak apa - apa mang, bisa kok." Ujar Dara, dia masih kukuh memasukkan barang nya.

Ayah dan ibunya Dara berjalan menghampiri mobil itu, karena Dara sungguh benar - benar tidak mau mendengar panggilan orang tua nya. Dara bahkan langsung masuk mobil dan duduk di dalam mobil dengan wajah datar.

"Astaga anak ini, bener - beber nggak ada sopan santun nya sama orang tua." Ujar Ibunya.

"Kalo sampe sana, dengerin kata eyang ya nak. Eyang paling nggak suka kalo ucapan nya di bantah." Ujar ayah nya Dara.

Dara masih tetap hanya diam dengan mata lurus kedepan, tidak sama sekali menggubris ucapan orang tua nya. Karena tidak ada jawaban dari Dara, akhir nya ayah nya pun kembali menutup pintu mobil nya.

"Ya udah mang, Dara nya masih ngambek sama saya. Titip ya mang.." Ujar ayah Dara.

"Iya pak, asiapp.." Ujar mang Nuri.

Dara mendengar obrolan singkat ayah dan ibunya dengan mamang tadi, dan tanpa terasa air matanya menetes dengan sendiri nya.

"Mau buang anak aja kata - kata nya sok sedih." Gumam Dara.

Mang Nuri lalu masuk kedalam mobil dan langsung menyalakan mobil itu, dia melirik ke belakang melihat Dara yang masih duduk diam tak bergeming lalu berkata..

"Kita jalan ya, mbak. Ndak mau pamitan atau salim sama mama papa dulu, tah?" Tanya mang Nuri.

"Jalan aja mang." Ujar Dara singkat.

Mang Nuri hanya bisa mengangguk lalu menyalakan mesin mobilnya.

"Bismillah.." Ujar mang Nuri, dan mobil itu melaju pergi.

Dara sama sekali tidak melihat kebelakang, tidak menoleh pada orang tua nya, dia tetap menatap lurus meski air matanya jatuh dan dengan secepat kilat di hapus lagi. Kedua orang tua Dara juga masih hanya berdiri di depan rumah, ayah nya tampak meneteskan air mata nya yang kemudian juga di hapus lagi.

"Ayo kita siap - siap juga." Ujar ibunya Dara.

Berpindah kembali ke sisi Dara, dia menatap pemandangan sepanjang perjalanan itu, tapi kemudian dia penasaran dengan siapa eyang nya.. Sebab sedari dia lahir sampai sekarang, Dara tidak pernah tau bahwa dirinya memiliki eyang.

"Mang Nuri.." Panggil Dara.

"Iya, mbak." Sahut mamang.

"Mang Nuri udah kerja berapa lama?" Tanya Dara, dia mencoba membuka obrolan.

"Mamang ikut Eyang dari papa nya mbak Dara belom nikah, mbak." Sahut mang Nuri.

"Eh, seriusan? Lama banget dong?" Ujar Dara kaget.

"Hehehe, iya gitu mbak." Ujar mang Nuri sambil terkekeh.

"Pernah nggak mang Nuri sama eyang maen ke rumah Dara?" Tanya Dara.

"Pernah mbak, dulu waktu anak pertama nya pak Tyo baru lahir.. setelah itu eyang sudah nggak mengunjungi pak Tyo lagi. Makanya tadi pangling sama rumah nya, takut salah rumah" Ujar mang Nuri.

"Kenapa eyang nggak dateng lagi?" Tanya Dara.

"Mamang kurang tau kalo kenapa nya, mbak. makanya mamang kaget, baru sekarang ini lah eyang ngirim mamang ke Jakarta buat jemput anak nya pak Tyo." Ujar mang Nuri.

"Emang eyang tinggal di mana?" Tanya Dara.

"Di jawa tengah, mbak." Ujar mang Nuri, seketika Dara terkejut.

"Hah!! Jadi ini kita mau ke jawa!!?" Tanya Dara dengan terkejut.

"Iya mbak, hehehe.." Ujar mang Nuri.

'Gue di buang jauh banget..' Batin Dara.

"Perjalanan nya jauh mbak, kalo ngantuk tidur aja.." Ujar mang Nuri.

"Iya mang.." Sahut Dara dengan lemas.

Dara merosot ke senderan jok, dia sedikit frustasi sekarang. Dia adalah orang yang malas bersosialisasi, malas menyapa, dan hanya banyak bicara dengan orang - orang tertentu yang di kenal nya saja. Sementara dia akan tinggal di tempat yang jauh, yang mana dia harus memulai dari awal lagi..

Runyam dengan isi otak nya yang tidak tahu harus melakukan apa, akhir nya Dara memutuskan untuk memejamkan mata saja. Semua kejadian yang begitu mendadak ini sudah berhasil membuat kepalanya hampir pecah.

Tapi kemudian dia kembali membuka matanya dan melihat mobil itu.. Itu adalah mobil tua tapi pernah berjaya pada masanya, yang artinya itu mobil mahal.

'Kalo mobil eyang gini, berati eyang orang kaya kan? Kenapa papa nggak minta bantuan eyang aja buat usaha lagi, malah buang aku ke jawa dan mereka mau cari usaha baru.' Batin Dara.

'Tapi kalo dari cerita mamang, jangan - jangan papa sama eyang nggak akur.' Batin Dara lagi.

'Astaga puyeng mikir nya, udahlah.. Udah gini mau gimana.' Batin Dara, lalu kembali memejamkan matanya.

"Semoga aku nggak sial." Gumam Dara.

BERSAMBUNG..

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

sebenernya ortunya juga sedih tuh... kenapa nggak dijelasin aja duduk perkaranya... toh dara juga udah gede... pasti bisa paham lah... lulus SMA udah bisa nyari kerja harusnya sih...

2025-03-15

3

Susilawati

Susilawati

pasti sedih ya Dara, merasa terbuang oleh keluarga sendiri dan di titipkan ke orang yg nggak kita kenal sama sekali walaupun itu eyang sendiri.

2025-02-22

1

Desvita Kusuma

Desvita Kusuma

agak kesel tapi sedih juga perasaannya itu😔

2025-03-22

2

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1. Keluarga yang cerai berai.
2 EPS. 2. Di buang ke Jawa
3 EPS. 3. Rumah nya seram.
4 EPS. 4. Pagi pertama di rumah eyang.
5 EPS. 5. Ada yang aneh
6 EPS. 6. Tiga Hari pertama
7 EPS.7. Antara mimpi dan nyata
8 EPS.8. Pertama kali melihat hantu??
9 EPS. 9. Kepala menangis
10 EPS. 10. Mimpi yang aneh
11 EPS.11 Mengusap kepala.
12 EPS. 12. Tante
13 EPS. 13. Cerita Eyang.
14 EPS. 14. Kamar itu
15 EPS. 15. Flashback masalalu
16 EPS. 16. Kecelakaan.
17 EPS. 17. Pertolongan
18 EPS. 18. Pak Kyai
19 EPS. 19. Kabar duka
20 EPS. 20. Ada yang mengikat di tubuh eyang
21 EPS. 21. Eyang Ketakutan..
22 EPS. 22. Seorang teman
23 EPS. 23. Bagaimana caranya
24 EPS. 24. Hari berkabung
25 EPS. 25. Mang Nuri
26 EPS. 26. Pemakaman.
27 EPS. 27. Di rasuki
28 EPS. 28. Sosok Mengerikan yang eyang lihat
29 EPS. 29. Obrolan malam yang mencekam.
30 RPS. 30. Mimpi berulang..
31 EPS. 31. Sesuatu di rumah eyang Putra.
32 EPS. 32. Mencoba membujuk eyang.
33 EPS. 33. Dara di rasuki
34 EPS. 34. Sebuah petunjuk dari mimpi
35 EPS. 35. Pencarian buhul
36 EPS. 36. DARA sudah di incar.
37 EPS. 37. Eyang kabur.
38 EPS. 38. Tak sadarkan diri
39 EPS. 39. Ada sebuah portal
40 EPS. 40. Pasti ada di suatu tempat
41 EPS. 41. Keris nya
42 EPS. 42. Ruqyah eyang
43 EPS. 43. RUQYAH eyang
44 EPS. 44. Dua sosok yang berbeda.
45 EPS. 45. Pengintip
46 EPS. 46. Kedatangan Mbah buyut.
47 EPS. 47. Teori konspirasi
48 EPS. 48. Mimpi aneh
49 EPS. 49. Ternyata raga nya di ambil alih.
50 EPS. 50. Sesuatu yang di cari.
51 EPS. 51. Sesuatu yang di cari 2.
52 EPS. 52. Sesuatu yang di cari 3 [Sosok yang menyerupai]
53 EPS. 53. Melawan sosok yang kuat.
54 EPS. 54. Isi bungkusan merah
55 EPS. 55. Hilang.
Episodes

Updated 55 Episodes

1
EPS. 1. Keluarga yang cerai berai.
2
EPS. 2. Di buang ke Jawa
3
EPS. 3. Rumah nya seram.
4
EPS. 4. Pagi pertama di rumah eyang.
5
EPS. 5. Ada yang aneh
6
EPS. 6. Tiga Hari pertama
7
EPS.7. Antara mimpi dan nyata
8
EPS.8. Pertama kali melihat hantu??
9
EPS. 9. Kepala menangis
10
EPS. 10. Mimpi yang aneh
11
EPS.11 Mengusap kepala.
12
EPS. 12. Tante
13
EPS. 13. Cerita Eyang.
14
EPS. 14. Kamar itu
15
EPS. 15. Flashback masalalu
16
EPS. 16. Kecelakaan.
17
EPS. 17. Pertolongan
18
EPS. 18. Pak Kyai
19
EPS. 19. Kabar duka
20
EPS. 20. Ada yang mengikat di tubuh eyang
21
EPS. 21. Eyang Ketakutan..
22
EPS. 22. Seorang teman
23
EPS. 23. Bagaimana caranya
24
EPS. 24. Hari berkabung
25
EPS. 25. Mang Nuri
26
EPS. 26. Pemakaman.
27
EPS. 27. Di rasuki
28
EPS. 28. Sosok Mengerikan yang eyang lihat
29
EPS. 29. Obrolan malam yang mencekam.
30
RPS. 30. Mimpi berulang..
31
EPS. 31. Sesuatu di rumah eyang Putra.
32
EPS. 32. Mencoba membujuk eyang.
33
EPS. 33. Dara di rasuki
34
EPS. 34. Sebuah petunjuk dari mimpi
35
EPS. 35. Pencarian buhul
36
EPS. 36. DARA sudah di incar.
37
EPS. 37. Eyang kabur.
38
EPS. 38. Tak sadarkan diri
39
EPS. 39. Ada sebuah portal
40
EPS. 40. Pasti ada di suatu tempat
41
EPS. 41. Keris nya
42
EPS. 42. Ruqyah eyang
43
EPS. 43. RUQYAH eyang
44
EPS. 44. Dua sosok yang berbeda.
45
EPS. 45. Pengintip
46
EPS. 46. Kedatangan Mbah buyut.
47
EPS. 47. Teori konspirasi
48
EPS. 48. Mimpi aneh
49
EPS. 49. Ternyata raga nya di ambil alih.
50
EPS. 50. Sesuatu yang di cari.
51
EPS. 51. Sesuatu yang di cari 2.
52
EPS. 52. Sesuatu yang di cari 3 [Sosok yang menyerupai]
53
EPS. 53. Melawan sosok yang kuat.
54
EPS. 54. Isi bungkusan merah
55
EPS. 55. Hilang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!