EPS. 15. Flashback masalalu

Setelah hari dimana mbah uyut di lempar keluar oleh sosok tante nya Dara, sampai hari ini Dara belum bertemu lagi dengan tante nya.. Sudah empat hari berlalu dan kondisi eyang nya masih sama, susah ajal.

Dara sudah meminta tolong pada mbah uyut lagi, tapi mbah uyut masih belum bisa melakukan apapun karena menurut mbah uyut yang membuat eyang susah ajal adalah apa yang lakukan tanpa sepengetahuan dirinya.

Dan masalah terbesar nya tidak ada yang tau apa yang sudah di lakukan eyang selama hidup, yang mereka tau eyang tentu orang yang baik dan taat ibadan semasa masih sehat dulu.

"Gimana kalo kita minta tolong ustad atau kiyai, bi?" Tiba - tiba Dara terpikirkan sesuatu.

Saat ini Dara sedang duduk di sebelah ranjang eyang nya yang kondisi nya masih sama, Dara kasihan melihat eyang nya yang menderita begitu. Tapi mendengar penuturan Dara, bi Lastri dan bi Endang saling tatap.. dan sejurus kemudian wajah mereka menjadi sendu dan sedih..

"Sejak eyang putra meninggal, eyang ndak mau berurusan sama ustad ataupun Kiyai, non." Ujar bi Lastri.

"Eh?? Kenapa?" Tanya Dara.

"Dulu nya eyang percaya.. Tapi eyang putra akhir nya meninggal dan kalah dari serangan santet, non.. Itu yang membuat eyang tidak mengandalkan ustad lagi." Ujar bi Lastri.

"Jadi maksud nya.. Eyang lebih mengandalkan ilmu hitam??" Tanya Dara, dan dengan pelan bi Lastri dan bi Endang mengangguk.

Dara memejamkan mata nya mendengar itu, pantas saja banyak sekali hal ganjil yang dia alami selama tinggal di rumah eyang nya.

"Aku rasa sekarang aku tau kenapa eyang begini.." Gumam Dara.

"Bibi, boleh aku tanya bibi tentang sesuatu?" Tanya Dara.

"Boleh non.. mau tanya apa?" Tanya bi Lastri.

"Darah apa yang bibi pel di lantai hari itu?" Tanya Dara, seketika wajah bi Lastri dan bi Endang terkejut.

"Nonnn.. ayo ikut bibi." Ajak bi Endang.

Dara di gandeng keluar oleh bi Endang dan kini mereka berada di ruang tamu, bi Endang lalu mengenggam kedua tangan Dara dengan tatapan yang seolah penasaran.

"Non Dara bilang apa tadi??" Tanya Bi Endang.

"Aku nggak tau ini beneran apa enggak, tapi aku di perlihatkan sesuatu. Aku liat bibi sama bi Lastri ngepel lantai yang penuh darah, aku liat mbah uyut mencipratkan air ke ruangan terutama depan pintu kamar itu dan bilang jangan di buka sampai kapanpun." Ujar Dara.

Mendengar itu, bi Endang tiba - tiba saja menangis.. entah bagian mana dari kata - kata Dara yang salah..

"Ya Allah.." Gumam bi Endang.

"Apa yang aku liat itu benar, bi?" Tanya Dara, dan secara mengejutkan nya, bi Endang mengangguk.

"Bener non.. Itu bukan mimpi, tapi sepertinya non dara di beri tahu." Ujar bi Endang.

"Ada apa bi? Siapa tau kalo ini terungkap eyang bisa sembuh." Ujar Dara.

"Ya Allah, bibi merasa sangat berdosa non." Ujar bi Endang.

"Itu adalah darah mbak Melisa.. Dulu.."

{Flashback Masalalu on.}

Bi Endang pun menceritakan apa yang terjadi masa itu, sekitar 23 tahun yang lalu yaitu tahun 2001. Tahun itu adalah tahun kedua setelah eyang putra meninggal dunia dengan cara mengakhiri hidup nya sendiri. Dan tahun itu juga ayah Dara semakin dalam pengaruh ibunya Dara dan mereka memutuskan untuk menikah..

Eyang saat itu sangat terpukul, segala cara sudah di lakukan tapi suaminya malah meninggal. Bi Lastri dan bi Endang kala itu masih muda, sejak dulu mereka bekerja di rumah eyang karena mendiang eyang putra dan eyang adalah orang yang paling baik dan berada.

Ayah nya Dara kala itu mengancam akan bunuh diri juga, jika sampai tidak bisa menikah dengan ibunya Dara. Akhir nya dengan berat hati eyang pun akhir nya melepaskan anak laki - lakinya itu menikah dengan ibunya Dara.

Eyang pikir.. Dengan melepaskan anak nya, maka kiriman santet itu tidak akan menyakiti nya dan anak anak nya yang lain, tapi ternyata tebakan nya salah.. Di tahun yang sama setelah ayah Dara pergi dengan ibunya Dara, tante nya Dara yaitu Melisa.. Mengalami sakit keras.

"Santet nya masih berjalan, kalian nggak akan pernah lepas dari ini sampai semuanya habis."

Itu yang di katakan oleh mbah uyut dan beberapa paranormal lain. Melisa mengalami sakit yang tidak bisa di lihat oleh kaca medis, dia sering kejang lalu muntah - muntah darah, dan juga.. Melisa sering mencoba mengakhiri hidup nya sendiri, seperti apa yang di alami ayah nya.

Melisa sering menangis, sering mengurung diri di kamar nya.. sampai suatu hari.. Entah apa yang terjadi eyang dengan mbah uyut melakukan sebuah ritual, entah apa yang mereka ritualkan tapi hal itu semakin memperparah sakit nya Melisa..

Melisa sering mengamuk dan sering meminta tolong pada bi Endang, Melisa sering bilang bahwa ada makhluk besar yang mau menangkap nya, dia membawa rantai. Tapi bi Endang tidak mengerti apapun, dia hanya bisa menemani Melisa di tengah sakit nya karena usai mereka kurang lebih seumuran.

Sampai akhir nya di suatu malam, Melisa di temukan tak bernyawa dan bersimbah darah di ruang tamu, Melisa.. mengakhiri hidup nya dengan cara menyayat nadi, leher, dan menusuk dirinya sendiri dengan sebilah pisau dapur sampai dia kehabisan darah..

Bi Endang dan bi Lastri membersihkan darah itu dengan hati yang sangat sedih, Melisa memilih menyerah. Mereka buru - buru membersihkan darah itu karena perintah mbah uyut.. Dan entah apa yang mbah uyut lakukan, setelah kematian Melisa malam itu juga di lakukan ritual penguncian.

Entah apa yang di kunci tapi mbah uyut melarang kamar itu di buka. Dan sekaligus meminta bi Lastri juga bi Endang untuk bersumpah tidak menyebar luarkan apapun dan juga mereka terikat kerja di sana selamanya..

{Flashback masalalu off.}

"Cuma itu yang bibi tau non, tapi semakin bibi pikir ini semua semakin aneh. Bibi yakin ada hal yang eyang lakukan dulu, bibi juga merasa bersalah sama mbak Melisa." Ujar bi Endang.

Dara yang mendengar semua cerita itu pun memiliki asumsi nya sendiri, sekarang kalau di cerna lagi.. jika dia di beri petunjuk itu.. Maka pasti ada hal yang ingin di sampaikan, tapi apa itu.. Dara masih belum tau.

Hanya saja pikiran Dara merujuk pada satu orang, yang menurut nya memiliki peran besar di dalam semua ini. Dara kemudian teringat dengan satu sosok lagi..

"Bibi tau siapa perempuan yang ada di sungai?" Tanya Dara, seketika bi Endang tertegun.

"Non ke sungai lagi?? Jangan kesana non.." Ujar bi Endang.

"Enggak, tapi aku liat dia.." Ujar Dara, dan bi Endang makin terkejut.

"Siapa dia bi?" Tanya Dara.

"Dia.. Dia adik bungsu nya eyang." Ujar bi Endang.

"Eh, adik bungsu??" Tanya Dara.

"Beliau sudah lebih lama meninggal, beliau mengalami depresi berat setelah di perkosa orang tak di kenal.. Dan mengakhiri hidup nya di sungai, bersama bayinya.." Jawab bi Endang.

"Ternyata non emang punya kelebihan, non bisa liat mereka.. Bibi kangen sama mbak Melisa.." Ujar bi Endang.

Tiba - tiba Dara diam, dia yang semula bertanya - tanya sekarang menunduk dengan tatapan kosong, bi Endang yang melihat itu pun menyentuh tangan Dara..

"Non.." Panggil Dara.

"Aku juga kangen kamu, Endang.." Mendengar itu bi Endang langsung melotot terkejut.

BERSAMBUNG..

Terpopuler

Comments

novita setya

novita setya

maaf ya kak othor br like skrg..q emang gt kl baca ga langsung like ikuti dl kl bgs lanjut kl ga sesuai selera tinggalkan😁dibuat film keknya bgs nih

2025-04-01

1

Susilawati

Susilawati

kasihan banget keluarga nya eyang, satu persatu meninggal dgn mengenaskan, semua nya bundir.
feeling ku nih kejadian yg menimpa adik bungsunya eyang juga krn perbuatan nya mama atau keluarga mama.nya Dara deh.

2025-03-01

1

Yuli a

Yuli a

tragis amat ya.... duh... kasihan banget eyang... ditinggal keluarganya satu persatu dengan cara yang mengenaskan... tapi kenapa masih mau bertahan dirumah itu ya...

2025-03-21

2

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1. Keluarga yang cerai berai.
2 EPS. 2. Di buang ke Jawa
3 EPS. 3. Rumah nya seram.
4 EPS. 4. Pagi pertama di rumah eyang.
5 EPS. 5. Ada yang aneh
6 EPS. 6. Tiga Hari pertama
7 EPS.7. Antara mimpi dan nyata
8 EPS.8. Pertama kali melihat hantu??
9 EPS. 9. Kepala menangis
10 EPS. 10. Mimpi yang aneh
11 EPS.11 Mengusap kepala.
12 EPS. 12. Tante
13 EPS. 13. Cerita Eyang.
14 EPS. 14. Kamar itu
15 EPS. 15. Flashback masalalu
16 EPS. 16. Kecelakaan.
17 EPS. 17. Pertolongan
18 EPS. 18. Pak Kyai
19 EPS. 19. Kabar duka
20 EPS. 20. Ada yang mengikat di tubuh eyang
21 EPS. 21. Eyang Ketakutan..
22 EPS. 22. Seorang teman
23 EPS. 23. Bagaimana caranya
24 EPS. 24. Hari berkabung
25 EPS. 25. Mang Nuri
26 EPS. 26. Pemakaman.
27 EPS. 27. Di rasuki
28 EPS. 28. Sosok Mengerikan yang eyang lihat
29 EPS. 29. Obrolan malam yang mencekam.
30 RPS. 30. Mimpi berulang..
31 EPS. 31. Sesuatu di rumah eyang Putra.
32 EPS. 32. Mencoba membujuk eyang.
33 EPS. 33. Dara di rasuki
34 EPS. 34. Sebuah petunjuk dari mimpi
35 EPS. 35. Pencarian buhul
36 EPS. 36. DARA sudah di incar.
37 EPS. 37. Eyang kabur.
38 EPS. 38. Tak sadarkan diri
39 EPS. 39. Ada sebuah portal
40 EPS. 40. Pasti ada di suatu tempat
41 EPS. 41. Keris nya
42 EPS. 42. Ruqyah eyang
43 EPS. 43. RUQYAH eyang
44 EPS. 44. Dua sosok yang berbeda.
45 EPS. 45. Pengintip
46 EPS. 46. Kedatangan Mbah buyut.
47 EPS. 47. Teori konspirasi
48 EPS. 48. Mimpi aneh
49 EPS. 49. Ternyata raga nya di ambil alih.
50 EPS. 50. Sesuatu yang di cari.
51 EPS. 51. Sesuatu yang di cari 2.
52 EPS. 52. Sesuatu yang di cari 3 [Sosok yang menyerupai]
53 EPS. 53. Melawan sosok yang kuat.
54 EPS. 54. Isi bungkusan merah
55 EPS. 55. Hilang.
Episodes

Updated 55 Episodes

1
EPS. 1. Keluarga yang cerai berai.
2
EPS. 2. Di buang ke Jawa
3
EPS. 3. Rumah nya seram.
4
EPS. 4. Pagi pertama di rumah eyang.
5
EPS. 5. Ada yang aneh
6
EPS. 6. Tiga Hari pertama
7
EPS.7. Antara mimpi dan nyata
8
EPS.8. Pertama kali melihat hantu??
9
EPS. 9. Kepala menangis
10
EPS. 10. Mimpi yang aneh
11
EPS.11 Mengusap kepala.
12
EPS. 12. Tante
13
EPS. 13. Cerita Eyang.
14
EPS. 14. Kamar itu
15
EPS. 15. Flashback masalalu
16
EPS. 16. Kecelakaan.
17
EPS. 17. Pertolongan
18
EPS. 18. Pak Kyai
19
EPS. 19. Kabar duka
20
EPS. 20. Ada yang mengikat di tubuh eyang
21
EPS. 21. Eyang Ketakutan..
22
EPS. 22. Seorang teman
23
EPS. 23. Bagaimana caranya
24
EPS. 24. Hari berkabung
25
EPS. 25. Mang Nuri
26
EPS. 26. Pemakaman.
27
EPS. 27. Di rasuki
28
EPS. 28. Sosok Mengerikan yang eyang lihat
29
EPS. 29. Obrolan malam yang mencekam.
30
RPS. 30. Mimpi berulang..
31
EPS. 31. Sesuatu di rumah eyang Putra.
32
EPS. 32. Mencoba membujuk eyang.
33
EPS. 33. Dara di rasuki
34
EPS. 34. Sebuah petunjuk dari mimpi
35
EPS. 35. Pencarian buhul
36
EPS. 36. DARA sudah di incar.
37
EPS. 37. Eyang kabur.
38
EPS. 38. Tak sadarkan diri
39
EPS. 39. Ada sebuah portal
40
EPS. 40. Pasti ada di suatu tempat
41
EPS. 41. Keris nya
42
EPS. 42. Ruqyah eyang
43
EPS. 43. RUQYAH eyang
44
EPS. 44. Dua sosok yang berbeda.
45
EPS. 45. Pengintip
46
EPS. 46. Kedatangan Mbah buyut.
47
EPS. 47. Teori konspirasi
48
EPS. 48. Mimpi aneh
49
EPS. 49. Ternyata raga nya di ambil alih.
50
EPS. 50. Sesuatu yang di cari.
51
EPS. 51. Sesuatu yang di cari 2.
52
EPS. 52. Sesuatu yang di cari 3 [Sosok yang menyerupai]
53
EPS. 53. Melawan sosok yang kuat.
54
EPS. 54. Isi bungkusan merah
55
EPS. 55. Hilang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!