Bab 14 : hadiah dari Oma Ratih

Naren dan fajar masih beradu tatapan tajam membuat Ayuna bingung dengan situasi seperti ini, akhirnya Ayuna pun memilih untuk menenangkan sang suami dengan cara mengelus tangan pria itu.

Naren langsung melirik ke arah tangan nya yang di usap oleh Ayuna, seketika tatapan nya melunak begitu saja, melihat Ayuna menggenggam tangan Narendra membuat emosi fajar semakin membara, fajar mengepalkan tangan nya di bawah meja menahan amarah.

" A fajar maaf bukan Una bermaksud buat ga sopan, tapi bisa ga kalo A'a pergi dulu, soalnya Una sama kang Endra lagi kencan, mungkin kang Endra ga mau kalo waktu kita keganggu dengan kehadiran orang lain !" Ujar Ayuna pelan namun menusuk, fajar yang mendengar Ayuna mengusirnya semakin mengepalkan tangan nya di bawah meja, namun bibirnya terus berusaha untuk tetap tersenyum di hadapan wanita idaman nya itu.

" Oh iya neng Yuna gapapa, harus nya A'a yang minta maaf, kalo gitu A'a pergi dulu ya !" Sahut fajar dengan suara lembut berbeda pada saat berbicara dengan Naren yang nampak ketus dan sinis.

Setelah fajar pergi Ayuna dan Naren pun kembali melanjutkan acara makan mereka, walau pun nafsu makan mereka sudah sedikit berkurang akibat kehadiran fajar, namun sayang jika makanan nya tidak di habiskan, takut mubazir.

Jujur saja sedari dulu Ayuna memang tidak menyukai fajar, terlebih lelaki itu terus saja menganggu dirinya sejak zaman SMP, tetapi Ayuna tidak bisa bersikap seenaknya sebab fajar adalah anak pak kades, Ayuna tidak ingin menambah masalah di keluarga nya nanti jika ia membuat masalah dengan fajar.

Selesai makan Naren langsung membayar pesanan mereka, tadi Naren juga tidak lupa memesan 4 ikan bakar untuk orang rumah.

" Kita langsung pulang kan kang ?" Tanya Ayuna sebelum mereka menaiki motor.

" Ya engga lah, bukan nya tadi lu bilang sama si dedemit kalo kita lagi kencan, jadi ayo kita laksanakan ucapan lu tadi !" ujar Naren membuat Ayuna langsung gelagapan, padahal Ayuna mengatakan itu tadi hanya untuk sekedar alasan pada fajar agar lelaki itu pergi tadi.

" Eh eh ga perlu kang, langsung pulang aja, takut ibu nyariin nanti, udah mau sore juga !" Sahut Ayuna dengan gelagapan membuat Naren terkekeh sekilas.

" Bercanda, panik amat lu !" Ujar Naren sambil menaiki motor nya di ikuti oleh Ayuna yang kini memasang raut wajah lega.

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk langsung pulang ke rumah sebab waktu sudah semakin sore dan ayuna takut jika sang ibu menunggui nya pulang, sebab biasanya Ayuna memang akan langsung kembali pulang ke rumah setelah selesai bekerja.

Begitu tiba di rumah ternyata ibu indah sedang menyapu halaman, wanita paruh baya itu langsung menoleh saat mendengar suara motor Narendra yang menggelegar.

" assalamualaikum !" Ucap kedua nya sambil menyalami ibu indah.

" Wa'allaikum salam, kok baru sampe neng ?" Sahut ibu indah sekaligus bertanya pada anak gadisnya itu.

" maaf Bu, tadi saya ngajak Ayuna keluar sebentar!" Ujar Naren menjelaskan, ibu indah pun hanya bisa menganggukan kepala nya saja, dirinya lupa jika putri sulungnya itu sudah memiliki suami sehingga ibu indah kepikiran saat tadi Ayuna belum pulang juga padahal jam pulang kerja sudah sedari tadi.

" Ya udah kalo gitu kalian masuk aja, ibu mau lanjutin nyapu dulu !" sahut ibu indah dan di angguki oleh keduanya.

Naren dan ayuna pun akhirnya masuk ke dalam rumah dan ayuna pun memilih untuk langsung mandi karna hari juga sudah sore.

Selesai mandi Ayuna kembali masuk ke dalam kamar miliknya dan terlihat Narendra yang sedang mengutak-atik hp sambil rebahan di atas kasur.

" Udah selesai mandinya ?" Tanya Naren setelah meletakan hp miliknya dan menoleh ke arah sang istri yang kini sedang berada diri memperhatikan nya.

sementara Ayuna hanya mengangguk saja sebab bingung dengan pertanyaan naren, sudah jelas dirinya sudah berada di kamar dengan keadaan rambut yang basah, tapi suaminya itu masih saja bertanya basa-basi saja kah...

" Itu tadi Oma ada titip sesuatu buat lu !" ujar Naren sambil menunjuk sebuah paperbag yang teronggok cantik di sebelah lemari pakaian plastik milik Ayuna.

" Apaan itu isinya kang ?" Tanya Ayuna namun Naren hanya menggedikan bahunya saja tanda tidak tau apa isi dari dalam paperbag tersebut, sebab tadi Naren tidak melihatnya lebih dulu saat sang Oma memberikan kepadanya.

Ayuna langsung membuka paperbag tersebut dan terlihat sebuah kotak beludru bewarna biru Dongker di dalam nya, Ayuna langsung mengambil kotak tersebut dan melihat isi di dalam nya, sungguh Ayuna langsung di buat terkejut begitu melihat isi dari kotak tersebut.

" kang ini ga salah ?" Tanya Ayuna dengan ekspresi terkejut membuat Naren ikut penasaran dengan isi di dalam kotak pemberian sang Oma.

" Emang apa isi nya, kaget banget muka lu ?" Bukan nya menjawab Naren malah balik bertanya pada Ayuna, istrinya itu langsung menghampiri dirinya yang masih stay rebahan di atas kasur.

" Nih akang liat, Una rasa Oma Ratih salah ngasih oleh-oleh deh !" Ujar ayuna teringat pada perkataan sang suami yang bilang akan ke rumah sang Oma tadi pagi untuk mengambil oleh-oleh.

" Ga mungkin, Oma bukan tipe orang yang ceroboh mungkin emang itu beneran buat lu !" Sahut Narendra namun tetap saja Ayuna masih merasa tidak percaya, melihat sang istri yang nampak ragu Naren langsung mengambil handphone miliknya untuk menelpon sang Oma.

" Kalo lu ga percaya biar gua telpon Oma nya !" Ujar Naren dan langsung di angguki oleh Ayuna sebab dirinya tidak ingin terlalu berharap pada hadiah tersebut sebut, walaupun tidak munafik Ayuna sangat menyukai hadiah tersebut sebut namun dirinya tidak ingin salah sangka, siapa tau Oma Ratih memang salah memberikan oleh-oleh untuk dirinya.

" Gimana kang, apa kata Oma Ratih, beneran salah kasih ya ?" Tanya Ayuna dengan tidak sabaran begitu Naren mengakhiri sambungan telpon nya pada sang Oma.

" Kata Oma itu emang buat lu, hadiah pernikahan karna kemarin Oma belum sempet kasih apa-apa !" Ujar Narendra membuat Ayuna menutup mulut tidak percaya, bayangkan saja satu set perhiasan dengan desain yang sangat elegan itu beneran miliknya, demi apapun Ayuna tidak percaya ini.

" Seriusan kang, tapi apa ini ga terlalu berlebihan !" Tanya Ayuna pasal nya Ayuna yakin jika harga satu set perhiasan ini tidaklah murah.

" Cerewet banget sih lu dari tadi nanya terus, kalo gua bilang itu buat lu ya berarti emang buat lu !" Sahut narendra yang menjadi sedikit kesal sebab ayuna terus bertanya seolah dirinya sedang mengeprank perempuan itu.

" Maaf, Una cuma masih ga percaya aja kalo bakal dapet hadiah kaya gini, ini pertama kalinya Una dapet hadiah mewah !" ujar ayuna dengan suara pelan sebab takut dengan tatapan tajam sang suami.

Narendra hanya diam tidak menanggapi, dalam hati dirinya merasa bersalah ada Ayuna, harusnya Naren bisa mengerti dengan perasaan Ayuna.

Jangan lupa like, komen and vote ya guys, luv you 😘 😘 😘 😘 😘 😘 😘 😘 😘 😘

thank you ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Sri Kustinawati

Sri Kustinawati

jgn lm2 up nya thor

2025-03-13

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

sabar ya yuna

2025-04-11

0

𝐈𝐬𝐭𝐲

𝐈𝐬𝐭𝐲

up lagi thor...

2025-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!