ke esokan hari nya Ayuna bangun tepat pukul 4 subuh karna sebelum berangkat bekerja biasanya Ayuna akan beberes rumah terlebih dahulu dan terkadang Ayuna juga akan membuat sarapan jika tidak keduluan oleh sang ibu.
Bener saja begitu tiba di dapur Ayuna sudah melihat sang ibu yang tengah berkutat dengan perbumbu'an, sepertinya pagi ini ibu indah akan membuat nasi goreng kampung dan juga telur dadar.
" kamu langsung mandi aja, ga usah beberes dulu,.biar nanti ibu aja yang kerjain !" Ujar ibu indah begitu sadar Ayuna berada di belakang nya.
" Masih lama bu, Una masih bisa nyapu dulu !" Sahut Ayuna dan langsung mengambil sapu yang berada di belakang pintu dapur.
" Jangan lupa bikinin suami kamu kopi neng sebelum berangkat, oh iya kamu udah izin belum sama si akang buat kerja, karna biar bagaimana pun sekarang kamu udah punya suami jadi semua harus atas izin nya ?" Tanya ibu indah dan langsung di jawab dengan anggukan kepala oleh Ayuna.
" Iya bu, semalam Una udah obrolin semua sama kang Endra, si akang juga minta Una buat berenti kerja hari ini, semalam juga kang Endra kasih Una uang belanja buat sebulan, insyaallah biaya sekolah Alif dan Aliya juga kang Endra yang mau nanggung kata nya !" Ujar Ayuna membuat ibu indah langsung menatap ke arah nya.
" kalo kaya gitu ibu bersyukur karna suami kamu orang yang bertanggung jawab, tapi untuk biaya sekolah Alif dan Aliya insyaallah ibu sama bapak akan usahakan karna kedua adik mu bukan tanggung jawab suami mu !" Sahut Bu indah sambil mengiris bawang untuk membuat nasi goreng.
Ibu indah tidak mau banyak merepotkan menantu nya, dengan dia bertanggung jawab dan berprilaku baik terhadap sang anak saja dirinya sudah sangat merasa bersyukur, sebab selama ini ibu indah selalu merasa bersalah pada anak-anaknya terutama pada ayuna, sebab dirinya dan suami belum bisa memberikan yang terbaik.
" Iya Bu, nanti Una bilang ke kang Endra !" ujar Ayuna sebab tau jika sang ibu pasti merasa tidak enak dengan sang suami.
" Uang yang di kasih sama suami kamu guna'in dengan sebaik mungkin, jangan beli apa yang ga perlu, kamu sendiri tau gimana sudah nya cari uang, kalo bisa sisihin sedikit buat di tabung biar nanti sewaktu-waktu kalo ada hal mendadak ga pusing pinjam sana-sini !" Nasehat ibu indah, sementara Ayuna hanya mengangguk saja dan melanjutkan menyapu rumah.
setelah selesai menyapu rumah Ayuna memutuskan untuk mandi dan solat subuh, sebab sebentar lagi ia akan berangkat menuju pasar, belum lagi dirinya harus membangunkan sang suami lebih dulu.
" akang bangun, jadi antar una berangkat kerja ga ?" Tanya Ayuna begitu dirinya selesai solat subuh.
" Jam berapa sekarang ?" Sahut Naren dengan suara serak khas orang bangun tidur.
" Udah jam setengah 5, solat subuh dulu gih, abis itu sarapan, mau Una buatin kopi atau teh ?" Tanya Ayuna.
" Kopi aja, gua mau ke kamar mandi dulu sebentar !" Ujar Naren langsung beranjak dari atas kasur.
Sebelum keluar dari kamar Ayuna kembali memanggil Naren, membuat lelaki itu menghentikan langkah nya.
" Kenapa ?" Tanya Naren dengan alis yang naik sebelah.
" Emm, boleh ga kalo uang yang semalam Una kasih ke ibu sebagian buat beli bahan masakan hari ini sampai seminggu kedepan, soalnya tadi una liat di kulkas udah ga ada apa-apa buat di masak ?" Tanya Ayuna meminta izin pada sang suami dengan ragu-ragu.
" Itu uang udah jadi hak milik lu, jadi terserah mau lu apain juga, nanti kalo kurang bilang ke gua !" Sahut Naren dan langsung kembali melanjutkan langkah nya menuju kamar mandi.
Sementara Ayuna masih berdiam diri sambil melihat ke arah sang suami yang perlahan hilang di balik pintu, tak lama Ayuna pun membuka laci tempat dia menaruh uang yang dari Narendra semalam.
Ayuna mengambil 5 lembar uang pecahan seratus ribu'an dan akan ia berikan pada sang ibu untuk di belanjakan kebutuhan rumah selama satu Minggu ke depan.
Ya Ayuna sudah memutuskan bahwa ia akan menjatah pengeluaran setiap Minggu nya yaitu 500 ribu, dan sisa nya akan ia tabung untuk dana darurat nanti, Ayuna juga ingin membeli beras untuk stok satu bulan ke depan.
Ayuna melangkah kan kaki nya menuju dapur dimana sang ibu masih sibuk berkutat di sana, tadi Ayuna juga sudah membereskan kasur milik nya lebih dulu.
" Bu ?" Panggil Ayuna membuat ibu indah langsung menoleh ke arah nya.
" Kenapa neng, mau bikin kopi buat suami mu ?" Tanya ibu indah.
" Iya Bu si akang minta bikini kopi kata nya, oh iya Bu Una mau minta tolong boleh ga ?" sahut Ayuna.
" Minta tolong apa ?" Tanya ibu indah.
" Una mau minta tolong ibu buat belanja ke pasar nanti, soalnya hari ini Una kan mau Risen dan ga enak kalo harus izin sama pak haji buat belanja, jadi ini ibu aja ya nanti yang belanja !" Ujar Ayuna sambil memberikan uang kepada ibu indah, kenapa Ayuna berkata seperti itu, sebab kalau mengatakan itu memang untuk belanja kebutuhan mereka pasti ibu indah akan langsung menolak.
" Mau beli apa aja emang, kenapa banyak sekali uang nya ?" Tanya ibu indah tidak langsung menerima uang tersebut.
" Tadi kang Endra bilang belanja buat satu Minggu ke depan aja, terserah ibu mau beli apa aja yang penting bisa buat stok nanti, jadi ga harus bolak-balik ke pasar !" Jawab Ayuna sengaja menyelipkan nama sang suami agar ibu nya itu tidak banyak bertanya.
" Ya udah nanti ibu ke pasar agak siangan, soalnya ibu mau kelarin gosokan Bu Iin dulu abis ini !" Ujar Bu indah yang akhirnya menerima uang yang di berikan oleh sang anak, sementara Ayuna hanya menganggukan kepala nya saja sebagai jawaban.
" Itu buat beli bahan masakan aja ya Bu, buat beras sama yang lain-lain biar nanti una yang beli di toko pak haji Imron !" ujar Ayuna dan langsung di angguki oleh ibu indah.
" Oh iya Bu, tolong beliin cumi-cumi ya satu kilo, udah lama banget ga makan cumi-cumi, di masak kuah hitam yang pedes kaya nya enak deh !" Sambung Ayuna sambil membayangkan betapa nikmat nya makan dengan cumi-cumi.
" iya, ada lagi ga yang mau kamu request, di catet aja kalo itu biar ibu ga lupa !" tanya ibu indah.
" engga ada Bu, udah itu aja !" Sahut Ayuna, wanita itu tengah memasak air untuk menyeduh kopi untuk suami dan juga bapak nya.
Setelah itu Ayuna dan Narendra pun sarapan dengan menu seadanya yaitu nasi goreng kampung dan juga telur dadar, selesai sarapan Ayuna dan Narendra pun berangkat menuju pasar tempat dimana Ayuna bekerja.
***
Jangan lupa like, komen and vote ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️
Thank you 😘 😘 😘 😘 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
partini
👍👍👍👍
2025-02-25
1